Chapter 10 Membuka Takdir

Aku berhasil meyakinkan orang tuaku, dan sekarang, aku akan mendaftarkan diri langsung ke Asosiasi Hunter. Lebih baik melakukannya lebih cepat mengingat kondisi saat ini tidak dalam keadaan baik-baik saja.

Sebelum itu aku harus memberitahukan boss tempatku bekerja bahwa aku berhenti. Keputusan ini mungkin terlihat mendadak, tapi sebenarnya, menjadi seorang hunter adalah keinginanku sejak kecil.

Namun, ketakutan untuk mengikuti impian itu membuatku menahan diri, alasan utama diriku takut adalah orang tuaku tidak akan mengizinkanku. Sekarang hal itu telah diatasi jadi tidak perlu untuk merasa khawatir lagi.

Dengan menggunakan motor matic yang kumiliki, aku segera berangkat. Maaf jika sebagai lelaki aku menggunakan motor matic, tapi menurutku, ini lebih simpel dibanding motor bergigi dan jauh lebih aman.

Aku telah tiba dan memarkir motor disamping gedung besar yang terhiasi palang nama bertuliskan Asosiasi Hunter. Perjalanan ini menjadi langkah awal menuju takdir baru yang akan aku jalani.

Aku melangkah dengan santai ke arah resepsionis, sementara mata sekeliling memandang ke arahku. Suasana Kerja tampak terisi dengan kehadiran beberapa hunter yang bersiap-siap menjalankan tugas mereka.

Tidak ada rasa gugup berlebihan, melawan monster di balik dungeon jauh lebih menakutkan daripada langkah-langkahku di sini.

"Ada yang bisa saya bantu, tuan?" sapa resepsionis dengan senyuman ramahnya.

"Saya ingin mendaftarkan diri sebagai seorang Hunter," jawabku tanpa keraguan.

"Baik, tuan. Silakan mengisi formulir ini terlebih dahulu."

Kertas formulir disodorkan, dan dengan sigap aku mengisi setiap kolom dengan cepat. Pengalaman mengisi ini dari kehidupan sebelumnya membuat hal ini jadi lebih mudah.

Namun..

Meski telah mengisi formulir dengan percaya diri, rasa gugup mulai menyelinap begitu memikirkan ujian pengetesan. Ujian ini tak hanya sekadar pengujian, melainkan awal dari kekuatan seorang hunter muncul.

Karena hal ini merupakan penerimaan berkah dari sistem yang dimana akan membuka jalan menuju kemudahan, sementara tanpanya menjadi hunter akan sulit.

Aku menyerahkan formulir yang telah diisi, dan resepsionis memeriksanya dengan seksama sebelum mengangguk puas.

"Semua telah terisi dengan baik. Silahkan ikuti saya tuan, untuk proses pengetesan."

Langkahku mengikuti resepsionis membawaku ke ruangan lain. Di sana, terdapat sebuah bola berwarna putih yang diletakkan di atas meja, menjadi objek ujian kali ini.

Bola putih ini merupakan item umum yang bisa didapatkan saat menghancurkan dungeon. Bola tersebut memiliki fungsi untuk memeriksa kelayakan seseorang sebagai hunter dan menerima berkah dari sistem.

Bola putih ini adalah item umum yang didapatkan setelah menghancurkan dungeon, dan dianggap sebagai alat untuk menilai kelayakan seseorang menjadi seorang hunter serta mendapatkan berkah dari sistem.

Meski konsepnya tidak sepenuhnya aku pahami, keberadaan sistem ini sepertinya terhubung erat dengan bola tersebut.

"Silakan letakkan tangan Anda di sini," ucap resepsionis sambil mengarahkan tangannya dengan sopan.

Aku mendekati bola itu dan menyentuhnya. Tanpa sadar, mataku tertutup rapat, berdoa semoga Class yang diperoleh kali ini tetap sama. Tak berapa lama, cahaya berwarna coklat yang terang memenuhi ruangan.

[Selamat datang, pengguna]

[Class Anda adalah Pengrajin]

[Skill unik Anda adalah Mask Maker]

[Skill spesial tidak tersedia]

[Skill umum terdiri dari Workshop, Inventory, dan Analisis]

[Skill pasif: Kemahiran]

"Selamat, tuan, mendapatkan Class Pengrajin," ucap resepsionis tanpa semangat.

Meski dia terlihat biasa saja, aku tidak bisa menyembunyikan kegembiraanku. Tanpa sadar, aku berteriak, "Yes!"

Resepsionis terkejut melihat reaksiku yang luar biasa ini. Dia mungkin tidak mengerti betapa berharganya Class Pengrajin bagiku, meskipun dianggap sebagai kelas terburuk.

Bagi orang awam yang mengetahui class pengrajin, hasil kerajinan seorang pengrajin tidak selalu memuaskan. Kualitasnya sangat tergantung pada bahan yang digunakan dan keberuntungan serta keterampilan individu.

Hanya sedikit orang saja yang berhasil menggeluti Class Pengrajin ini dan sebagian orang juga sering memutuskan untuk berhenti menjadi seorang hunter.

Aku bagaimanapun juga, sudah familiar dengan seluk-beluk class ini, sehingga ini seperti mendapatkan sepotong kue bagiku.

"Semua sudah selesai, tuan. Silakan ikuti saya untuk membuat kartu Asosiasi Hunter."

Aku mengikuti resepsionis dengan wajah yang sedikit malu karena reaksi berlebihan tadi. Meskipun aku berusia lebih tua sebelum kembali ke zaman ini, seharusnya aku tidak melakukan hal bodoh seperti itu.

"Silakan, tuan, berdiri di sini untuk berfoto agar bisa dipasangkan di kartu."

Aku patuh mengikuti instruksi tersebut, dan semuanya berjalan lancar hingga aku mendapatkan kartu Asosiasi.

Keluar dari gedung Asosiasi Hunter, aku menatap gambar diriku di kartu. Melihatnya membuatku menyadari bahwa ini adalah wajahku saat ini. Rambut hitam, tahi lalat kecil di pipi, dan mata coklat. Wajahku mungkin tidak terlalu tampan, namun juga tidak buruk. Mungkin istilah "biasa" adalah yang paling tepat untuk menggambarkan diriku.

Sudah lama aku tidak melihat wajahku sendiri karena selama bertahun-tahun aku selalu mengenakan topeng buatanku. Sepuluh tahun masa sulit di Bumi karena serbuan dungeon membuat waktu istirahat sangat terbatas, dan topeng telah menjadi bagian tak terpisahkan, bahkan saat tidur dan makan.

Namun, kondisi bumi yang tidak aman itu masih belum terjadi. Kini, fokus utamaku adalah membuat topeng pertamaku untuk mempercepat pertumbuhanku saat ini.

....

....

...

"Sungguh orang yang aneh, dia senang mendapatkan Class Pengrajin yang dikatakan Class terburuk," ucap resepsionis pada dirinya sendiri saat melihat Rei berjalan keluar.

Tanpa disadari, ucapan tersebut didengar oleh seorang gadis cantik dengan rambut coklat yang dikepang, yaitu Vina Anggraini, seorang Assasin peringkat B yang dihormati oleh Asosiasi Hunter daerah tersebut.

"Hah, apakah kau serius?" tanya Vina dengan ekspresi terkejut.

"Eh, Nona Vina."

"Pria itu senang mendapatkan Class Pengrajin, begitu katamu?" Vina menanyakan lagi kepada resepsionis.

"Iya, Nona, dia begitu bahagia mendapatkannya," jawab resepsionis dengan sopan.

"Oh, apa skill unik miliknya?"

"Maaf, Nona Vina, itu merupakan privasi Asosiasi, jadi saya tidak Bisa menyebutkannya," balas resepsionis dengan wajah yang agak bermasalah.

Vina tidak memaksa, karena dia menyadari bahwa skill unik seseorang merupakan informasi pribadi yang sangat berharga dan merahasiakannya menjadi pengetahuan umum.

Setiap skill unik adalah pemberian sistem berdasarkan kepribadian orang tersebut, sehingga membocorkannya sama seperti mengungkapkan kelemahan seseorang.

"Aku yakin itu sesuatu yang menarik," ucap Vina sambil tersenyum, terlihat tertarik dengan misteri di balik skill unik yang dimiliki oleh Rei.

...Bersambung......

Note :

Adapun untuk warna yang muncul dari bola yaitu Archer (Hijau) Tank (Perak) Knight (Emas) Mage (Merah) Support (Putih) Assasin (Hitam) Pengrajin (Coklat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!