Ch 9 Aku kembali ?

Langit-langit kamar yang telah lama aku lupakan, kini kembali hadir di hadapanku. Mataku masih kabur oleh kilau cahaya yang memasuki ruangan melalui jendela kamar.

Aku masih kebingungan dengan ini semua dan bertanya-tanya di mana diriku berada, hingga terdengar suara akrab yang telah lama tidak aku dengar.

"Sekarang, kapan kamu berangkat bekerja?"

"Ha?"

"Udah jam 7 sekarang, cepat mandi dan—"

Aku tak bisa mempercayai ini semua, dan tanpa sadar air mata mengalir.

"Rei, kenapa kamu menangis?" ucap ibuku panik, sambil duduk di kasur berusaha menghapus air mataku.

Aku buru-buru mengelap air mataku sendiri.

"Cuma mimpi buruk, ma."

"Kalau begitu, cepat cuci mukamu. Itu hanya mimpi buruk, apapun yang terjadi, semua akan baik-baik saja," jawab ibuku sambil tersenyum menenangkan.

Seperti biasa, ibuku adalah sosok yang penuh kebaikan dan mampu memberikan kata-kata yang menenangkan.

"Iya, ma."

Aku bangkit dari tempat tidur dan melangkah perlahan ke kamar mandi. Sudah begitu lama aku tidak berada di rumah ini, setiap sudut bagian rumah menjadi semacam pemandangan nostalgia yang mengalir dalam pikiranku.

Walaupun aku tahu ini bukan mimpi, tetap sulit untuk mempercayainya.

"Oh, akhirnya bangun. Ibumu ingin menyuruhku membangunkanmu dengan air dingin kali ini, tapi aku menahan diri. Sebaiknya kau berterima kasih pada ayahmu," ucap ayahku, tersenyum sambil menyeduh kopi di mulutnya.

Aku merasa ini seolah-olah mimpi, tetapi apakah ini nyata?

Jika ini mimpi, aku berharap agar tidak berakhir.

"Oi, nak, kau menangis. Aish, apakah ibumu mencubitmu?" Ayahku bangkit dan mendekatiku.

"Aku hanya mengalami mimpi buruk."

"Wow, di usiamu yang sudah 19 tahun masih menangis karena mimpi buruk? Mimpi apa itu? Apa kau diputuskan oleh gadis impianmu di dalam mimpi?" tanya ayahku sambil tersenyum dengan wajah yang cukup menjengkelkan.

Aku menatapnya serius, mencoba merangkai kata-kata untuk menjelaskan pengalaman yang baru saja ku alami dalam mimpi.

"Aku melihat ayah berusaha menyerangku, dan kemudian ayah berubah menjadi tengkorak yang mengerikan."

Kejadian itu bukanlah sekadar khayalan, melainkan kenangan mengerikan yang masih terus menghantui pikiranku.

"Itu... ternyata mimpi buruk yang sangat mengerikan!"

Ayahku tiba-tiba mundur tanpa sadar, seakan-akan mencari bukti fisik keutuhan tubuhnya.

"Jangan Membuat aku takut. Lihat, aku masih manusia normal!" serunya dengan panik, namun melihat reaksi ayahku yang tampak khawatir, aku menyadari bahwa perkataanku mungkin terlalu meyakinkan.

Breaking News: Munculnya Gerbang Dungeon di Barito Timur, Evakuasi di Area Merah Direkomendasikan

Pada siaran berita ini, kami menghadirkan perkembangan terbaru mengenai situasi darurat di Barito Timur. Sebuah gerbang dungeon dengan skala besar tiba-tiba muncul di area tersebut, mengundang kekhawatiran di kalangan warga.

Khususnya untuk warga yang berada di area merah yang ditampilkan di layar, diharapkan untuk segera melakukan proses evakuasi. Situasi ini dihadapi dengan serius, dan pihak berwenang menekankan pentingnya keamanan seluruh warga.

Pemerintah pusat telah merespons dengan mengirimkan tim elit untuk menangani keadaan ini. Sebanyak 5 Ranker B dan 20 Ranker C dikerahkan ke lokasi dari pusat ibukota guna mengendalikan dan menyelesaikan masalah ini.

"Situasi akan terus dimonitor secara real-time agar masyarakat dapat tetap tenang dan mendapatkan informasi terkini," ungkap juru bicara pemerintah. "Kami menjamin bahwa segala upaya akan dilakukan untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan warga."

Kami akan terus memberikan informasi terkini seiring berjalannya peristiwa ini. Harap tenang dan tetap waspada untuk keamanan bersama.

_________________________________________

Melalui suara televisi yang tiba-tiba menghentak keheningan ruanganku, aku tersadar bahwa aku kini kembali dalam masa sulit di tanah kelahiranku.

Kejadian dramatis ini berawal dari kegagalan menaklukkan dungeon yang kemudian meledakkan Dungeon Break, mengubah seluruh Kalimantan menjadi medan kekacauan.

Menyebarnya kerusakan besar di seluruh Kalimantan memaksa warganya untuk melaksanakan evakuasi massal. Saat kejadian berlangsung, Indonesia terpaksa menyewa bantuan dari ranker luar negeri untuk menanggulangi krisis ini yang semakin memburuk.

Namun, ketidakmampuan menyelesaikan Dungeon Break dengan cepat membawa dampak serius. Kalimantan, yang dibiarkan menjadi ladang bom waktu, menyulitkan proses untuk menghilang ancaman tersebut.

Aku tidak akan membiarkan ini terjadi lagi. Saat ini aku harus membangkitkan kekuatan rangkerku yang dimana aku harus pergi menuju Asosiasi Hunter.

Aku memandangi ayahku dalam wajah yang serius.

....

Di ruang tamu yang hangat, panggilan untuk ibu dan ayahku menjadi awal pembicaraan serius tentang masa depanku. Sebuah keputusan yang kuakui penuh risiko, terutama ketika itu terkait dengan impian menjadi seorang Ranker.

"Ayah, Ibu. Anakmu ingin berbicara tentang sesuatu yang sangat penting," ucapku dengan hati-hati, menciptakan ruang bagi pengertian untuk orang tuaku.

"Ayah, Ibu, saya ingin menjadi seorang Ranker."

Aku berbicara dengan pelan dan sejelas mungkin dengan harapan bisa meresap ke dalam pemahaman mereka. Meski tampaknya ibu ingin memotong pembicaraanku, aku memutuskan untuk meneruskannya.

"Anakmu ini sepenuhnya menyadari betapa berbahayanya menjadi seorang Ranker," ucapku sembari menatap kedua orang tuaku dengan tulus. "Namun, saya juga ingin menjadi seseorang yang memberikan perlindungan dan keselamatan bagi semua orang. Ingatkah kalian, Ayah dan Ibu, mengapa kalian memberikan nama 'Reinata Aditya Jaya? Aditya sebagai sinar matahari yang membawa harapan, dan Jaya sebagai kemenangan. Anakmu ingin mewujudkannya harapan kalian berdua."

Ayahku menutup matanya, mencermati kata-kataku dengan hati yang dalam. Ibuku, meskipun tampak ingin berbicara namun dia hanya memberikan senyuman, terpaku oleh kepastian dan keteguhan hatiku yang tercermin dalam pandangan mataku. Dalam momen kesunyian itu, aku merasakan dukungan dan pengertian dari kedua orang tuaku.

"Nak, keputusanmu sudah bulat, dan kami yakin tidak bisa mengubahnya," ucap Ayahku dengan serius, matanya terbuka dan menyiratkan kepercayaan. "Pesan kami berdua untukmu janganlah memaksakan diri. Kau tahu kami masih ingin melihat dirimu hingga mendapatkan seorang cucu untuk kami" Sambung ayahku dengan tersenyum.

"Ayah apa yang kamu katakan?" tanya Ibuku dengan menyenggol perut ayah dengan sikunya. "Kami berdua ingin keselamatan dirimu sendiri menjadi prioritas, jika seandainya kamu merasa tidak mampu jangan memaksa dirimu" ucap Ibuku dengan tenang tersenyum.

Dengan mata berkaca-kaca, aku bangkit dari tempat duduk untuk memeluk Ibuku dan Ayahku.

"Ibu, Ayah," seruku dengan suara bahagia, dan suara getaran dalam pelukan itu mencerminkan rasa sayang yang dalam. "Aku sangat menyayangi kalian."

Dengan ungkapan itu, aku akhirnya mengungkapkan beban emosional yang selama ini kutahan. Lebih dari dua puluh tahun menjalani hidup sendiri, bertahan di dunia yang perlahan dihancurkan oleh monster dibalik gerbang dungeon yang terbuka. Kesendirian dan kesepian telah menjadi sahabat setia yang kutemui selama perjalanan ini.

Meskipun terkadang aku merasa ingin mengakhiri hidup sendiri, kenangan tentang kedua orang tuaku dan makna dari namaku telah menjadi pendorong utama yang Membuatku tetap bertahan di dunia yang kejam tersebut.

Kali ini aku tidak akan membiarkan kejadian yang sama terulang lagi.

...Bersambung.. ...

Episode kali ini penuh dengan bawang. Jujur saya sendiri sebagai penulis merasakan kesedihan yang dirasakan oleh si Rei.

Oh perihal nama aku memberikan sebutan yang sama dengan novel aku yang sebelah yaitu Rei.

Namun dalam segi nama panjang tentu mereka berbeda. Niatnya ingin memberikan nama Renata namun terlihat seperti nama perempuan jadi aku tambahkan i disana jadi Reinata.

Btw ada yg tau arti nama Renata?

Terpopuler

Comments

☠zephir atrophos☠

☠zephir atrophos☠

elu tanya kami, kami tanya siapa?

2024-02-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!