Chapter 19- Pria Cantik Zayn Valentine

Chapter 19- Pria Cantik Zayn Valentine

Lowellyn juga menyadari perilaku buruknya sebelumnya dalam membentuk geng dan menindas orang lain bahkan mem-bully. Setelah dia tersadar, dia kemudian mulai berubah dan bekerja keras.

Dan setelah dia memikirkan semuanya, Lowellyn jadi tahu alasan Lionel tidak menyukainya. Meskipun begitu, bahkan jika dia berubah sekarang. Itu tidak akan mengubah apa pun.

Setelah selesai makan, Lowellyn masuk ke ruang studionya yang berada di lantai dua. Dia mulai menggambar ide-ide dari imajinasinya perlahan-lahan. Setelah gambaran selesai, dia mulai merevisi setiap detailnya beberapa kali sampai mendapatkan gambar gaun di atas kertas.

Dan tak terasa waktu telah melewati pukul dua belas malam. Matanya terasa sedikit berat, dan dia segera kembali ke kamarnya yang berada di lantai satu. Dia tidur di tempat tidur selama lima jam, dan bangun setelah alarm berbunyi.

Meskipun tubuhnya masih terasa sedikit lelah dan rasa kantuknya belum hilang, namun dia tidak bisa lagi membiarkan dirinya untuk kembali tidur sekarang. Dia harus bertahan dan melawan rasa lelahnya!

Karena dia telah berjanji akan memasakan sup bergizi dan bubur untuk Lionel. Dia dengan segera pergi ke dapur untuk membersihkan bahan-bahan dan memasaknya. Sebelumnya, dia tidak tahu cara memasak, bahkan dia juga tidak pernah berada di dapur sama sekali. Tetapi, kemudian karena keinginannya untuk menjadi istri yang baik untuk suaminya, dia mulai berlatih keterampilan memasak. Karena dia ingin mengubah pandangan Lionel tentang dirinya. Dia sangat bersemangat saat ingin memulainya.

Namun, seminggu telah berlalu dan dia masih tidak bisa melakukannya dengan baik. Setiap makanan yang dia masak akan terasa asin, hambar, atau bahkan menjadi gosong. Pada akhirnya, dia tampa rasa malu membeli makanan di restaurant siap antar, lalu menghangatkannya kembali dan menghidangkannya ke Lionel.

Semua hidangan itu dibawa ke hadapan Lionel seolah-olah dia yang telah membuatnya sendiri. Meskipun dia sedikit menambahkan tampilan di setiap hidangannya. Namun, pihak lain yang menyadarinya pun menjadi semakin acuh tak acuh padanya. Meskipun begitu pihak lain tetap memakannya biarpun sedikit, sehari dua hari pihak lain masih menerimanya. Tapi, untuk ketiga harinya, pihak lain sedikit marah lalu mempermalukannya.

Setelah dipermalukan, dia dengan mantap memutuskan untuk belajar memasak. Bahkan dia sampai mengikuti kursus memasak selama satu bulan. Dia mempelajarinya dengan sungguh-sungguh selama waktu itu, dan setiap dia pulang dari tempat kursusnya dia akan mempraktikkannya di rumah.

Setelah sup bergizi dan buburnya masak, ia memasukan kedua makanan itu kedalam penghangat. Setelah mandi dan membenarkannya penampilannya, Lowellyn mengambil kotak makan dan kemudian pergi ke rumah sakit militer.

Karena pihak rumah sakit telah memasukkan identitasnya dalam izin dapat mengunjungi, dan memberinya akses kartu, Lowellyn dapat langsung masuk tanpa ada yang menjemputnya di luar. Dia tidak perlu lagi ke meja resepsionis untuk mendapatkan izin masuk. Karena identitas jenderal Lionel penting, lantai yang diatur adalah tempat paling aman dan paling tenang.

Ketika dia masuk, dia harus melalui lift untuk sampai di lantai lima. Setelah pintu lift terbuka dia harus melalui pemindaian inframerah. Untuk memastikan bahwa dia tidak membawa senjata atau benda-benda tajam demi keamanan jenderal. Setelahnya, dia berjalan kembali untuk menuju ruang rawat Lionel.

Tetapi ketika dia hampir sampai di depan pintu ruangan, dia berhenti sejenak dan menyadari bahwa dia bukan orang pertama yang datang karena dia mendengar seseorang berbicara di dalam. Sejenak Lowellyn merasa ragu, dia tidak bisa mendengar apa pun yang dikatakan mereka di dalam. Dia juga tidak tahu siapa orang yang berada di dalam ruangan itu. Setelah beberapa saat, karena rasa penasarannya dia membuka pintu perlahan. Sontak saja sosok yang dilihatnya membuat Lowellyn tercengang.

Seseorang yang sangat cantik! Kulitnya seputih salju seperti kulitnya, bulu mata panjang dan lentik, fiturnya wajahnya sangat cantik, dan warna bibirnya menyerupai kelopak tulip. Dia memiliki rambut merah panjang yang di rumbai dengan sedikit kepangan ke belakang kepalanya, yang membuatnya sedikit tidak bisa dibedakan antara dia perempuan atau laki-laki. Tetapi, karena dia setinggi Lionel, Lowellyn bisa melihat dada dan jakunnya yang rata secara sekilas. Jadi dia bisa yakin kalau orang yang ada di depannya itu laki-laki.

Apakah dia 'kekasihnya'

Karena Lionel memiliki banyak penggemar. Laki-laki maupun perempuan akan berbondong-bondong memperebutkan dirinya. Bukan hanya sekali ini dia di dekati oleh laki-laki cantik.

Lowellyn tampak tercengang, pandangannya masih tertuju pada pria berambut merah panjang di depannya. Sontak saja sikapnya membuat pria yang duduk di atas ranjang rumah sakit itu merasa tidak senang. Dia sedikit mengerutkan bibirnya sambil batuk pelan dengan punggung tangan di bibirnya yang membuat Lowellyn akhirnya sadar.

Melihat sikapnya, Lowellyn merasa malu dan berkata dengan pelan, "Maaf. Aku sudah tidak sopan! Aku, aku tidak bermaksud untuk menganggu."

Pria berambut merah itu mengangkat kepalanya lalu tersenyum lembut dan berkata, "Tidak apa-apa. Anda sama sekali tidak mengganggu kami." Dia menatap ke arah wanita itu sejenak dan memperkenalkan dirinya:

"Saya bawahan jenderal Lionel Valden dan juga sebagai mitra terbaiknya, Zayn Valentine. Beberapa tahun lalu, jika bukan karena dia menyelamatkanku. Aku mungkin tidak akan pernah kembali. Tapi, sayang sekali dia tidak mengingatkanku sekarang." Dia menggelengkan kepalanya dengan pelan sambil menghela nafasnya.

Mendengar ucapannya, Lowellyn sedikit tercengang dan berkata dengan pelan, "Dia... yang menyelamatkanmu?" Dia terdiam sejenak ketika dia mendengar nama 'Zayn Valentine' yang tampak familiar baginya. Sontak saja Lowellyn dengan cepat ingat kenapa dia merasa familiar dengan nama itu. Karena di layar cahaya yang dia lihat kemarin, ada beberapa nama, dan salah satunya adalah Zayn.

Lowellyn sedikit merasa lega ketika dia mendengar kata 'bawahan dan mitra'. Awalnya dia pikir dia adalah seorang wanita. Tetapi, setelah mengetahuinya. Ekspresi di wajahnya berubah dan dia mencoba untuk terlihat setenang mungkin.

Zayn Valentine sedikit tersenyum dan berkata, "Hmm. Ya! Saat itu aku masih muda, jadi aku terlalu ceroboh. Aku tidak menyadari serangan dari musuh yang mendekat dan menggunakan serangga sebagai boom waktu. Ketika aku menyadarinya, itu sudah terlambat. Itu adalah mimpi buruk. Jika bukan karena dia, aku mungkin tidak akan bisa berdiri di sini dan berbicara denganmu.. Haish, untunglah. Tapi sekarang dia tidak mengingat apa pun". Dia memandanginya dan berkata, "Ngomong-ngomong kamu ini..."

Lowellyn tiba-tiba terdiam sejenak dan melirik ke arah Lionel yang terus menatapnya dari tadi. Melihatnya yang seperti ini, dia merasa sedikit bersalah hanya karena sesuatu yang tiba-tiba muncul di benaknya.

-

^^^Bersambung...^^^

Terpopuler

Comments

💦 maknyak thegech 💦✔️

💦 maknyak thegech 💦✔️

selagi kamu mau berusaha pasti kamu bisa lowellyn

2024-02-07

0

🦅WIDODO🦅

🦅WIDODO🦅

semangat belajar memasak ny kamu bisa🤣

2024-02-04

0

❑⃝★⏤͟͟͞͞ 𝑵𝒂𝒄𝒂𝒏ᵈᶦᵃⁿ★❑

❑⃝★⏤͟͟͞͞ 𝑵𝒂𝒄𝒂𝒏ᵈᶦᵃⁿ★❑

bagus kalau seseorang mencoba berubah menjadi semangat /Applaud/

2024-02-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!