Chapter 13- Kesempatan Untuk Memperbaiki Hubungan
Lowellyn menggertakkan giginya sebelum dia berdiri dengan kokoh dan kemudian membantu pria itu ke kamar mandi. Karena terlalu berat, hal ini menghilangkan kepanikan di hatinya. Setelah sampai di depan pintu toilet, rasa malunya muncul kembali. Wajahnya menjadi sangat merah dan pikirannya sedikit kacau.
Dia dengan lembut mengangkat kepalanya lalu menatap pria itu. Namun, pria itu tidak mencoba untuk membuka celananya. Setelah beberapa waktu saling bertatapan satu sama lainnya, dia batuk pelan dan pura-pura bertanya, "Kamu... Apakah kamu butuh bantuan?" Dia mencoba untuk tenang saat mengatakannya.
Melihat telinga serta pipinya yang memerah. Lionel tersenyum kecil dan berpikir, meskipun dia tidak tahu bagaimana dulu dia menjalin hubungan dengan istri kecilnya ini. Tetapi, sekarang dia ingin lebih dekat dengannya. Jadi, dia dengan sengaja berkata dengan nada sedikit menggoda, "Tentu saja. Saat ini aku tidak bisa melakukannya sendiri, jadi aku akan merepotkan mu." Dengan wajah polosnya dia menggodanya.
Wajah putihnya dan bibirnya menjadi semakin memerah dan tak terkendali. Melihatnya yang seperti ini, hati Lionel sedikit berdenyut sakit. Dia sangat bingung kenapa dia belum memiliki anak dengan pasangan sahnya ini. Dia berpikir apakah ini hal yang normal? Bahkan untuk pasangan baru saja langsung memiliki anak dalam satu tahun pernikahannya. Tapi mereka yang sudah enam tahun lamanya belum-belum juga memiliki anak.
Saat dia berpikir sekilas apa yang dikatakan wanita tua itu bergema di benaknya. Ekspresi dan sikapnya sangat berbeda saat berbicara dengan istri kecilnya, dia terlihat sangat membencinya. Dan kata bersandiwara langsung ditolak olehnya.
Namun, Lionel memiliki pemikirannya sendiri. Dan dia bisa yakin kalau istri kecil di hadapannya ini memang pemalu, dan itu bukan sikap bersandiwara.
Lowellyn sedikit gugup saat kedua tangannya menyentuh celana suaminya. Karena, dia belum pernah begitu dekat dengan suaminya selama setengah tahun lima hari.
Bahkan Lowellyn dapat mengingat angka ini dengan sangat jelas. Lionel Valden kembali enam bulan lalu dan tinggal di kota Qinzou ini selama lima hari. Dalam lima hari, hanya tiga hari mereka tinggal bersama! Dan dalam tiga hari itu, mereka melakukannya tiga kali, untuk yang ke tiga kalinya. Lowellyn menyelinap ke kamarnya, setelah dia memberikan obat perangsang ke minuman Lionel. Lionel Valden sama sekali tidak lembut saat berhubungan intim.
Dia tidak suka melakukan pemanasan terlebih dahulu, dan dia juga tidak suka ketika Lowellyn menyentuhnya. Karena hal ini, dia biasanya menggunakan posisi Lying/prone Atau Backing away. Dan ketika mereka melakukan s*ks, Lionel selalu mematikan lampu di ruangan itu. Bahkan saat pertama kali mereka melakukan s*ks, Dia tidak melonggarkannya terlebih dahulu dan langsung menusukkan pen*snya kedalam Lowellyn. Lionel melakukannya dengan cara kasar dan mendominasi. Jadi meskipun kedua orang itu telah menikah selama enam tahun, Lowellyn tidak memiliki banyak pengalaman menyentuh pen*s pasangannya.
Jadi dia dengan buru-buru menurunkan celana Lionel, dan ketika dia melihat sesuatu yang sangat besar dan menggembung dibalik celana dalamnya, wajah Lowellyn dengan cepat memerah dan telinganya terasa panas. Memang benar kalau Lowellyn tidak tahu malu dan tidak bermoral saat mengejar cintanya. Tetapi setelah menikah dengan Lionel Valden, dia sekarang masihlah berusia dua puluh empat tahun dan dia hanya memiliki beberapa pengalaman seksual.
Lowellyn benar-benar sangat bingung harus melakukan apa, bahkan nafasnya menjadi tidak teratur. Dia berjongkok sedikit dan dengan hati-hati menjulurkan Jari-jarinya yang ramping beberapa kali tanpa menyentuh sisi pakaian dalam pria itu! setelah mendapatkan tatapan panas dari arah suaminya, Lowellyn sedikit tersipu lalu menggertakkan giginya. Dia menatap pada bagian bawah suaminya sesaat dan akhirnya menurun kan pakaian dalamnya.
Ketika membukanya, Lowellyn sangat terkejut karena raksasa besar itu menyentuh pelan bagian keningnya. Dia sedikit mengigit bibirnya dan ujung jarinya menyentuh rambut-rambut lembut. Kemudian dia menyentuh benda raksasa itu dengan pelan. Dia melihat tampilan yang di tunjukkan oleh benda raksasa itu. Karena hal ini jantung Lowellyn berdetak lebih cepat dan tubuhnya semakin terasa panas. Dia sangat kagum, meskipun belum ereksi tetapi ukurannya tetap luar biasa.
Sesaat dia memikirkan perasannya ketika benda besar ini menggosok tubuhnya, dan masuk ke dalamnya beberapa kali dengan kasar. Sontak saja, Lowellyn merasa sedikit malu untuk melihatnya lagi. Ia menarik jari-jarinya dengan sangat hati-hati. Namun tak lama kemudian terdengar suara seorang pria dari atas kepalanya dan berkata.
"Tidak ingin menahannya? Aish, aku bahkan susah untuk melakukannya sendiri" Dia sangat nakal dan usil untuk melihat reaksi istri kecilnya.
Mendengar perkataan ini, Lowellyn menatapnya dengan malu-malu. Dan ketika dia melihat bibirnya yang tersenyum, dia buru-buru menundukkan kepalanya dengan panik. Dia menarik nafasnya sesaat! dan akhirnya dia dengan lembut memegang benda raksasa itu dan mengarahkannya ke toilet. Ketika benda itu mulai mengeluarkan air, wajah Lowellyn sangat memerah.
Dia tertawa kecil sebentar, dan semua keraguan di hati Lionel menghilang setelah melihat reaksi lucu dan imut istri kecilnya. Dia menikmati melihat pipinya yang merah, dan sesuatu tiba-tiba muncul di pikirannya, dia hanya ingin menciumnya saat ini juga. Dia sangat yakin kalau dia sering menciumnya sebelumnya.
Setelah selesai buang air kecil, Lowellyn menggoyangkan benda raksasa itu dengan lembut lalu mengembalikannya seperti semula. Setelah itu dia membantu Lionel untuk kembali ke tempat tidurnya dan kemudian dia berbalik untuk menyalakan kran air untuk mencuci tangannya.
Dia mencuci tangannya dengan lembut, lalu menengadahkan kepalanya dan melihat dirinya di cermin. Saat membayangkannya kembali hal itu, wajahnya memerah dan perasannya sedikit kacau.
Kilauan emosi terlihat jelas di matanya saat ini. Padahal, dia belum pernah merasakan manisnya cinta di antara mereka.
Sekilas sesuatu muncul di hatinya, Lionel yang saat ini mengalami amnesia tampaknya tidak menolaknya sama sekali bahkan dia berinisiatif berbicara dengannya. Lowellyn berpikir bisakah dia menggunakan kesempatan ini untuk memperbaiki hubungan mereka?. Begitu pikiran ini muncul, wajah lain Lionel yang acuh tak acuh dan sikap dinginnya kembali muncul dibenaknya. Dan itu seperti sebuah peringatan keras untuknya, apapun yang akan dilakukannya itu hanya akan berakhir sama.
"Tidak! Tidak boleh sama sekali. Ayolah Lowellyn jangan terpengaruh!"
Hanya dalam satu tahun dan setelahnya dia akan terjatuh lagi. Dengan menggunakan kondisi saat ini untuk menipu perasaannya sama saja meminum wine untuk menghilangkan kesadarannya. Dan ketika Lionel sadar dan mengingat momen mereka, dia pasti akan merasa mual dan jijik terhadapnya. Bahkan mungkin membuat kesan baik untuk terakhir kali di hati suaminya akan gagal total. Dia sangat takut jika memikirkan hal ini, dia hanya ingin membuat kesan baik di hati suaminya.
-
^^^Bersambung....^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Ronald
kenapa rasa penasaran dan ingin lbh dekat, ketika u hrs kehilangan ingatan sih????
2024-02-09
0
Ronald
🤣🤣ya pastinya butuh bantuanlah, kan dia sakit . u istrinya, knp hrs malu bantu membuka celana💃
2024-02-09
0
ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖
entah bagaimana sikap Lionel nanti jika ingatannya pulih. apa dia masih akan bersikap baik pada lowellyn atau menjadi seperti dirinya semula?
2024-02-09
0