Chapter 9- Lionel Valden Merasa Kebingungan
Satu per satu mereka pergi keluar dari ruangan itu. Dan sebelum wanita tua itu pergi, dia menatap ke arah Lowellyn dengan tajam, lalu dengan nada dinginnya dia berkata, "Jangan memikirkan niat buruk apa pun untuk menipu cucuku. Meskipun saat ini kamu bersandiwara, dia tetap akan mendapatkan ingatannya kembali dalam waktu satu tahun. Dan sebagus apapun peranmu dalam sandiwara dia tetap akan menghancurkan semua itu. Ingat itu dengan baik!".
Lowellyn merasa sedikit frustasi karena tekanan yang selalu di dapatkannya. Dia hanya mengepalkan kedua lengannya untuk menahan perasaan itu. Meskipun begitu, dia tetap menjawab perkataan kejam dari sang nenek dengan rasa hormat, "Aku tidak akan melakukan hal-hal seperti itu. Jadi, anda jangan khawatir. Aku tahu batasan ku."
Wanita tua itu mendengus lalu mengerutkan bibirnya, dan berkata dengan nada ejekan, "Jika orang lain yang mengatakannya, mungkin aku akan percaya dengan senang hati, tapi untukmu jangan harap. Ingat aku tidak puas dengan ini".
Semua orang telah pergi, dan saat ini hanya tersisa Lionel Valden dan Lowellyn Fildette di ruangan itu. Dan pria itu terus menatapnya dengan lekat, bahkan pria itu tidak mengalihkan pandangannya walaupun sedetik dari wanita yang tengah berdiri di hadapannya saat ini. Melihat ini wajah Lowellyn semakin memerah dari waktu ke waktu.
Suasana yang sangat canggung telah terjadi saat ini. Meskipun begitu Lowellyn berinisiatif untuk lebih dekat dengan Lionel. Dia berjalan beberapa langkah dengan hati-hati, dan saat dia semakin dekat dengan pria itu. Dia tiba-tiba menjadi sangat gugup dan detak jantungnya terus berdegup bertambah cepat!Meksipun begitu akhirnya dia berhasil mendekati pria itu.
Untuk menutupi rasa gugup dan jantungnya yang terus berdegup. Lowellyn akhirnya menundukkan kepalanya dan bertanya dengan lembut, "Itu, apakah kamu haus?".
Lionel tidak menjawab pertanyaannya, dia hanya terus memperhatikan gerak gerik wanita yang ada di hadapannya saat ini. Jadi, Lowellyn hanya bisa diam dan menunggu jawabannya.
Dan setelah beberapa saat akhirnya dia menjawab, "Ya. Aku haus".
Setelah mendengar jawaban dari pria itu. Wajah dan ekspresinya terlihat sangat senang. Dan dengan segara dia menuangkan setengah cangkir air hangat dan menyerahkannya kepada pria itu.
Lionel menatap wajahnya dari dekat beberapa saat, dan akhirnya dia mengulurkan tangannya dan mengambil gelas yang di pegang Lowellyn.
Ketika Lionel hendak mengambil gelas itu tangan mereka berdua tidak sengaja bersentuhan, sontak saja wajah Lowellyn langsung memerah. Dia merasa saat tangan mereka berdua bersentuhan, seperti ada sesuatu yang masuk kedalam tubuhnya, yang membuat jantung dan nafasnya tak terkendali saat ini.
Lionel meminum segelas air itu dalam satu tegukan, tanpa mengalihkan pandangannya dari Lowellyn. Dia terlihat sangat menikmati wajah Lowellyn yang memerah karena malu saat ini, dan tiba-tiba berkata, "Lagi".
Lowellyn sedikit terkejut saat mendengar perkataan Lionel. Tanpa nada acuh tak acuh dalam suaranya, dan ekspresinya yang terlihat biasa-biasa saja. Membuatnya sedikit tak terbiasa, namun dengan segera dia mengimbanginya. Dia mengambil cangkirnya, lalu kembali menuangkan setengah gelas air hangat lagi, dan menyerahkan cangkirnya kepada Lionel.
Dengan cara yang sama, Lionel menghabiskan minumnya dalam satu tegukan. Pemandangan ini jelas mengingatkannya pada tujuan tahun yang lalu. Saat pertama kali melihat Lionel, Lionel yang berkeringat setelah bermain basket tengah meminum sebotol air lalu menyiramkannya ke atas kepalanya. Tubuhnya yang berkeringat dan basah, membuat baju yang dikenakannya terlihat transparan. Dan ketika dia melepaskan bajunya, tubuh sempurna dan jakunnya terlihat begitu seksi sampai-sampai melumpuhkan jantung orang. Dan setelah Lowellyn melihat wajahnya dengan jelas, dia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.
Setelah menghabiskan minumnya, pria itu mengembalikan gelas kosong itu kepadanya. Tanpa berkata-kata, Lowellyn segera mengambil gelas yang diberikannya lalu menaruhnya di tempat awal. Setiap gerakan yang dia buat, tatapan Lionel bergerak mengikutinya juga. Seakan-akan rasa penasaran dan keinginan tahunnya menguasai dirinya.
Tatapan pria itu menjadi sangat tajam dari waktu ke waktu. Lowellyn yang melihat hal ini, sangat tidak terbias dengan tatapan dan sikapnya. Lowellyn menjadi sedikit bingung dalam pikirannya, saat ini dia berpikir apakah ada sesuatu yang menempel di wajahnya, yang membuatnya terus ditatap oleh Lionel. Karena rasa penasarannya, dia menyentuh wajahnya, dan bertanya dengan canggung: "Itu... apakah ada sesuatu yang menempel di wajahku?"
Pria itu tiba-tiba tersenyum dengan lembut dan berkata, "Tidak."
Sontak saja Lowellyn langsung terpesona saat melihat senyumannya. Dia merasa jantungnya berdegup tak beraturan dengan sangat cepat dan wajahnya terasa sedikit memanas. Dia mencoba menstabilkan perasaannya yang menggebu-gebu saat ini. Dan dengan senyum tipis dia berkata, "Ah, ya.. baguslah."
Lionel Valden adalah sosok pria yang memiliki paras tampan dan berkharisma, dan dia tidak pernah terlihat tersenyum saat bekerja maupun saat beristirahat. Dan hanya sedikit orang yang tahu bahwa dia tersenyum dengan indah dan menawan.
Tanpa tahu apa yang ada di dalam kepalanya saat ini, dia menyentuh wajah Lowellyn dengan lembut dan berkata, "Kamu terlihat sangat cantik saat tersenyum."
Lowellyn seketika terdiam karena tangan Lionel yang tengah menyentuh wajahnya dengan sangat lembut saat ini, dan beberapa kata-kata yang diucapkannya. Membuat kedua matanya menjadi sangat panas dan memerah. Dan tak lama kemudian, cairan bening dari matanya mulai berjatuhan secara tak terkendali dan meninggalkan bekas basah di kedua pipi cantiknya yang seputih salju.
Melihatnya yang terus menangis. Lionel menunjukkan ekspresi kebingungan, dia tidak tahu apa penyebab yang membuatnya menjadi seperti itu. Dia menyentuh wajah Lowellyn sambil menyeka air matanya, dan berkata dengan ekspresi bingung, "Kamu. kamu, ada apa denganmu..? "
Tatapan mereka saling bertemu satu sama lain, dan tangan yang terasa hangat itu tengah menyeka air matanya saat ini. Dia merasa terhanyut dalam momen itu untuk sesaat. Sebelum, akhirnya dia menyadari kesalahannya! Dan dengan cepat dia membalikkan punggungnya dan terus menyeka air mata dengan punggung tangannya yang mungil.
Setelah menyeka air matanya, dia kembali membalikkan punggungnya dan berkata dengan suara serak, "Aku baik-baik saja. Maafkan aku karena memperlihatkan hal-hal yang memalukan. Aku, aku juga tidak tahu mengapa bisa tiba-tiba seperti ini!"
Dia berkata tanpa memperlihatkan celah sedikit pun pada pria yang ada di hadapannya. Dia hanya sedikit tersenyum sambil mengalihkan pandangannya ke tempat lain untuk menghilangkan rasa penasarannya. Karena sebenarnya, dia sangat tahu itu dengan sangat jelas di dalam hatinya. Setelah dia mengejar Lionel selama bertahun-tahun lamanya. Demi untuk bisa mendekatinya, dia telah berjalan di jalan yang sama dengannya.
-
^^^Bersambung...^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf Zeno Bachtiar◌ᷟ⑅⃝ͩ●
pasti lionel sangat penasaran pd istrinya skrg. knp wanita secantik itu bs malu2 dan agak menjaga jarak trhdpnya.
2024-02-09
0
❤️⃟Wᵃf Zeno Bachtiar◌ᷟ⑅⃝ͩ●
oalah, lowellyn jatuh cinta pd lionel ketika dia main basket dgn menyiramkan sebotol air ke tubuhnya.
2024-02-09
0
❤️⃟Wᵃf Zeno Bachtiar◌ᷟ⑅⃝ͩ●
sepertinya lionel mulai menyukai lowellyn, tp knp harus dgn hilang ingatan🫤🫤
2024-02-09
0