Chapter 6- Perkataan Yang Menusuk Dari Sang Nenek
Bahkan ada desas desus, jika jenderal besar Qilian, telah siap untuk membiarkan Lionel mengambil alih jabatannya di masa depan. Jadi harapannya kepada Lionel sangat tinggi, dan jika dia mengalami kecelakaan besar dan perlu mengundurkan diri dari militer, itu adalah sebuah kerugian besar.
Meskipun semua orang terlihat senang mendengar kabar ini. Namun, Lowellyn merasa hatinya sedikit sakit! tetapi pada saat yang sama dia sedikit merasa terkejut.
Lowellyn menatap ke arah ruang operasi sesaat. Lalu dalam batinnya dia berkata, "Kehilangan semua ingatannya? jadi apa dia juga lupa soal perceraiannya?"
Mungkin Tuhan telah melihat dia benar-benar merasa menyesal atas dosa-dosanya. Jadi, dia memberikannya kesempatan lagi untuk merubah semuanya.
"Apakah ini sebuah hadiah untukku? atau ini sebuah bencana bagiku!" Bergumam sambil tersenyum tipis.
..........
Beberapa saat kemudian, setelah semua orang menerima kabar baik. Sebagian besar orang yang berjaga di tempat itu pergi satu persatu.
Lowellyn terus menatap ke arah ruang operasi sambil mengernyitkan bibirnya beberapa kali. Dia terlihat sudah tidak sabar untuk melihat keadaan Lionel saat ini.
Sejam berlalu dan orang yang berada di depan ruangan operasi, hanya tersisa lima orang saja. Lowellyn berjalan mendekat kearah sang dokter tanpa adanya hambatan dari orang lain. Dalam hati Lowellyn merasa lega karena akhirnya dia memiliki kesempatan untuk berhadapan langsung dengan sang dokter.
Dia menarik nafas dalam-dalam, lalu bertanya pada sang dokter yang berada di hadapannya, "Permisi... dokter! bisakah aku melihatnya sekarang?"
Dokter itu sedikit terkejut dan merasa penasaran dengan orang yang berdiri di hadapannya, "Anda...?"
Melihat hal ini, sang nenek menatap Lowellyn dengan tajam. Ekspresi di wajahnya terlihat sangat tidak senang dengan sikap Lowellyn. Seakan-akan dia tengah menekankan bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa dan membuatnya merasa bersalah.
Lowellyn merasa sedih karena wajah dingin sang nenek yang terlihat tengah memperingatinya agar tidak membicarakan identitasnya. Tetapi, dia masih tetap mencoba mengatakan dengan tekad kuatnya dan berkata:
"Aku istri Lionel Valden" Senyum tipis.
Dokter itu sangat terkejut mendengar perkataan ini, dan dengan cepat dia menganti ekspresi di wajahnya. Dia tersenyum dan berkata, "Ya, tetapi saat ini dia masih di ruang operasi dan akan segera dibawa ke unit perawatan intensif. Anda hanya bisa melihatnya dari kaca, dan mungkin anda tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena perban yang menutupi bagian atas kepalanya.."
Lowellyn dengan antusiasnya berkata, "Tidak, tidak apa-apa. Selama aku bisa melihatnya, itu sudah cukup bagiku meksipun dari kejauhan." Wajahnya terlihat senang dan suaranya terdengar sangat bersemangat sekali.
Melihat reaksi Lowellyn yang terlihat sangat senang meskipun melihat dari kejauhan, hati sang dokter sedikit tersentuh. Dan kemudian dokter itu berkata:
"Kalau begitu anda bisa masuk dengan saya. Tunggu pasien di pindah ke unit perawatan intensif, dan anda bisa melihatnya. Lalu nenek itu akan pergi dengan anda juga."
Sang nenek menganggukkan kepala dengan tenang, dan Lowellyn buru-buru berjalan kearahnya lalu berkata, "Nenek, aku akan memapah mu!"
Nenek itu dengan cepat menghentikan jalan Lowellyn, sambil menatapnya dengan tajam. Dan dengan nada tegas namun terdengar dingin dia berkata, "Kamu tidak perlu khawatir untuk memapah ku, aku bisa berjalan sendiri. Dan lagi masih ada Shanshan yang akan membantuku, shanshan ayo pergi."
Setelah melalui lorong yang dingin, mereka akhirnya sampai di depan unit perawatan intensif dan melihat orang yang berbaring di ranjang rumah sakit melalui jendela. Hati Lowellyn merasa sakit saat melihat orang yang dicintainya tengah terbaring tak berdaya.
Lionel Valden adalah seorang pria yang luar biasa tampannya. Dengan sifat Dingin, tampan, kuat, mempesona dan memiliki IQ dan EQ yang tinggi. Dia bahkan terpilih sebagai pria yang paling cocok untuk dinikahi. Bahkan Lionel Valden masuk dalam daftar top pertama pria tertampan di dunia. Begitu banyak orang yang jatuh cinta padanya pada pandang pertama, dan Lowellyn adalah salah satunya.
Namun saat ini, seorang pria luar biasa dan mengagumkan ini berbaring di ranjang rumah sakit dengan balutan perban di atas kepalanya, dan beberapa selang transparan di sekitar tubuhnya. Membuat orang yang melihatnya terkejut dan merasa tak percaya dengan itu semua.
Melihat Lionel dalam kondisi ini, mata sang nenek sedikit memerah dan tatapannya menjadi sangat sendu, karena dia tidak bisa membantunya. Dia hanya bisa berdiri dari balik jendela kaca dan berdoa pada budha untuk kesembuhan cucunya. Beda halnya saat dia menatap Lowellyn, dia akan dipenuhi dengan sikap dingin dan pandang acuh tak acuh. Sedangkan saat melihat cucunya dia akan penuh cinta dan kasih sayang saat memandangnya.
Sejam telah berlalu, sang nenek yang terus berdiri dengan waktu yang lama. Merasakan kedua kakinya menjadi sangat keram, tubuhnya sedikit semboyan karena letih, dan ketika dia akan jatuh. Lowellyn dengan cepat memegang tangan dan menahan bahunya dan berkata, "Hati-hati nek".
Mendengar hal itu, sang nenek langsung menatapnya dengan dingin, dia bahkan menghempaskan tangannya dari pegangan Lowellyn. Dan lalu mengangkat tangan kanannya dengan tegas dan berkata-kata, "Aku tidak ingin kamu membantuku, dan aku sama sekali tidak menginginkan belas kasihan maupun bantuan darimu".
Deg!
Mendengar hal itu, Lowellyn langsung terdiam membeku. Saat ini dia merasakan jantungnya tengah di tembus dengan ribuan pisau tajam. Melihat sang nenek yang menghindari dirinya sendiri seperti tengah melihat dan menyentuh seekor ular dan hama, sama seperti sikap suaminya terhadap dirinya sendiri. Lowellyn merasa tidak nyaman, jadi dia mundur beberapa langkah dan berkata dengan suara rendah:
"Aku! aku hanya tidak ingin melihatmu jatuh nek. Aku minta maaf jika aku telah membuatmu tidak nyaman dan marah".
Sang nenek menatap kearah Lowellyn dengan acuh tak acuh dan berkata, "Cih! kamu hanya memiliki banyak niat buruk di dalam hati dan pikiranmu itu, tetapi kamu tidak pernah memiliki niat baik dan tulus."
Nenek itu melihat ke arah cucunya sebentar, namun dia belum-belum juga sadar. Dia meletakkan tongkat yang ada di genggamannya di sebelah kanan lalu duduk dan berkata, "Shanshan, bawakan aku beberapa obat dan makanan ringan."
Shanshan menganggukkan kepalanya lalu menjawab, "Baiklah bu, aku pergi kebawah untuk membeli makanan dulu" Berjalan pergi.
Sang nenek lagi-lagi menghela nafasnya, sambil mengerutkan keningnya beberapa kali. Karena dia harus berada di satu ruangan yang sama dengan Lowellyn. Sambil menunggu Shanshan kembali, sang nenek berbicara dengan nada dingin dan terus mengejek Lowellyn.
Dengan enggannya sang nenek menatap Lowellyn dan berkata dengan acuh, "Sekarang apa lagi? apa maksud dari sandiwaramu sekarang?!"
-
^^^Bersambung....^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
Ada apa ya ini.. kenapa bisa Nenek, keluarga Valden, dan Lionel begitu amat jijik, murka dan membenci pada Lowellyn??? sedang lowellyn, dia berusaha selalu menjadi lebih baik sebagai istri dan menantu untuk mereka../Shy//Shy//Doubt//Blush/
Apakah dikeluarga Valden ada musuh dalam selimut, yg menghasut dan meprovokasi Lionel dan keluarga Valden. biar Lowellyn menderita dan dibenci selamanya?? atau apa ini... 🤦♀🤔😅😅😅
2024-02-09
0
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ𝐌ᴜᷞʀͧɴᷠᴀᷧ
kamu harus tunjukkan kalo kamu bisa berubah menjadi lebih baik dari yang dulu Lowellin
2024-02-09
0
𝓓𝓮𝓪
kasian tau rasanya aku sakit hati gimana
2024-02-09
0