Chapter 12- Lowellyn Yang Sangat Peka

Chapter 12- Lowellyn Yang Sangat Peka

Sekarang Lowellyn menjadi sangat malu. Jika memikirkan hal-hal bodoh yang telah dia lakukan sebelumnya.

Namun, saat itu dia hanyalah anak kecil yang keras kepala. Dan berpikir bahwa Lionel Valden seperti mainan yang dia inginkan sebelumnya dan harus di dapatkan! Tidak peduli metode apa yang dia gunakan, selama dia mendapatkannya dia akan menjadi miliknya. Tetapi, hati manusia adalah sesuatu yang paling sulit untuk dikendalikan, entah itu dengan uang atau kekuasaan. Dan setelah dia menyadarinya, dia mulai membenci dirinya sendiri.

Lowellyn sedikit mengerutkan keningnya dan menghela nafas sesaat, sebelum dia berjalan keluar dan membeli beberapa buah dan bubur nutrisi di kafetaria yang berada tepat di lantai bawah rumah sakit. Setelah mendapatkan makannya dia kembali ke ruang rawat Lionel.

Dia menatap ke arah pintu yang berada di hadapannya saat ini dan mengambil nafas dalam-dalam sebelum akhirnya dia membukanya.

Ketika mangkok bubur dan mangkok sup diletakan di ranjang rumah sakit, Lionel melihat dua benda putih tebal itu dengan ekspresi bingung dan sedikit kesal, "Apa ini?"

Karena ingatannya rusak dan banyak hal yang akan dilupakan. Dokter mengatakan ini normal dan beruntung dia hanya kehilangan ingatannya dan tidak kehilangan kemampuan bahasanya.

Melihat ekspresinya, Lowellyn buru-buru berkata, "Ini adalah bubur nutrisi, makanan yang paling cocok untuk pasien. Meskipun terlihat sederhana, itu dapat mempertahankan fungsi tubuh selama masa pemulihan. Dan sup ini juga kaya akan vitamin dan protein sangat baik untukmu".

Lowellyn menatap kearah suaminya dan berkata. " Maaf, aku tidak memasak." Dia meletakkan sendok ke atas mangkok sup dan buburnya. "Aku akan memasakkan sup dan bubur asli untukmu besok".

Dia tidak berkata-kata lagi dan langsung memakan bubur dan supaya. Karena porsinya yang sedikit, dengan cepat dia menghabiskannya dengan terpaksa dan berkata, "Rasanya agak tawar. Dan bubur ini sangat buruk."

"Benarkah?" Lowellyn sedikit terkejut. Karena ternyata Lionel Valden juga tidak menyukai makanan ini. Itu adalah sesuatu yang belum pernah dia sadari sebelumnya.

Bukan karena dia tidak mau memperhatikannya. Tetapi, karena kedua orang itu menghabiskan sedikit waktu bersama. Bahkan untuk makan bersama pun hampir tidak pernah mereka lakukan. Jadi itu adalah hal yang langka bagi Lionel Valden untuk makan bersamanya.

Sekali lagi, saat Lionel melihat ekspresi terkejutnya. Dia merasakan bahwa ada jarak di antara keduanya, dia memandangnya dan berkata. "Kamu juga tidak menyukainya 'kan?"

Uhuk!

Lowellyn dengan cepat berkata, "Jangan khawatir, aku masih bisa memakannya." Dia melihat wajah Lionel dan kembali berkata, "Aku akan membawakan makanan untukmu besok. Huh! Tidak, tidak... aku lupa. Aku harus bertanya kepada dokter terlebih dahulu untuk mengetahui apakah kamu bisa makan makanan lain atau tidak."

Lowellyn buru-buru ke ruangan Dr. Lanli untuk menanyakannya. Dan ketika Lowellyn bertanya kepada dokter, jawabannya adalah 'ya' tetapi dia harus menghindari makanan pedas dan berminyak, dan beberapa makanan khusus tidak boleh dimakan dalam masa pemulihan.

Lowellyn mendengarkannya dengan sangat serius, dan agar dia tidak lupa dengan hal itu. Dia merekamnya dengan handphonenya, lalu mengajukan beberapa pertanyaan lain. Di akhir jawaban sang dokter, dia akhirnya bertanya dengan gugup, "Kapan dia bisa keluar dari rumah sakit?"

Dr. Lanli tersenyum saat melihat reaksi gugup Lowellyn dan berkata, "Biasanya dibutuhkan pengamatan satu bulan lagi. Tetapi, kami akan mencoba untuk mempersingkat waktu sebanyak mungkin. Bagaimanapun menurut Dr. Theo akan lebih baik jika dia memulihkan diri di lingkungan yang akrab akan lebih efektif untuk memulihkan ingatannya. Dan Nona Lowellyn akan sedikit direpotkan untuk hal ini."

Lowellyn tersenyum kecil di wajahnya dan berkata "Sudah seharusnya, itu adalah tanggung jawabku." Dia mengucapkan terima kasih lagi, dan kemudian berjalan keluar dari ruangan dokter Lanli.

Dalam perjalanannya kembali ke ruang rawat inap, Lowellyn beristirahat sebentar lalu melihat saldo rekeningnya lagi. Angkanya semakin di bawah titik kritis, dan itu membuatnya sangat khawatir. Dia menghela nafas panjang ketika memikirkan pengeluaran di masa depan. Dia memukul pelan kedua pipinya dan kemudian buru-buru mempercepat langkahnya.

Lionel sedang berbaring di ranjang rumah sakit dengan tenang, dan beberapa kali menghela nafas seakan-akan dia tengah menunggu seseorang. Dia hanya menoleh ketika dia mendengar pintu terbuka.

Dia terlihat sangat bersemangat, ketika dia melihat Lowellyn yang membuka pintunya dan buru-buru berkata, "Kamu, kamu akhirnya kembali." Dari sorot matanya dia terlihat sangat bahagia dan antusias karena kedatangan wanita itu.

Sontak saja, melihat hal ini Lowellyn masih tidak nyaman dan terbiasa dengan sikapnya terhadap dirinya sendiri. Wajahnya sedikit memerah dan tubuhnya terasa agak panas. Dia menetap ke arah Lionel sambil tersenyum sedikit dan berkata, "Ya. Aku kembali".

Meskipun Lowellyn masih tidak terbiasa dengan sikapnya. Tetapi, dia memberanikan dirinya untuk duduk di samping Lionel dan berkata dengan tegas, "Aku baru saja pergi menemui Dr. Lanli dan dia mengatakan kalau kamu bisa makan makanan rumah. Mulai besok aku akan memasak dan membawakannya untukmu, karena Dr. Lanli berkata kamu tidak boleh memakan makanan pedas dan berminyak jadi kamu tahanlah dulu untuk saat ini."

Lionel terus memandanginya tanpa mengalihkan matanya sedikit pun. Dia merasa jika sesuatu tengah mengganjal di pikirannya, dan kemudian ekspresinya tiba-tiba menjadi ragu.

Lowellyn menjadi sedikit bingung dan bertanya "Ada apa?"

Pria itu kembali menunjukkan ekspresi ragu-ragu. Dan setelah beberapa saat dia akhirnya berkata sambil melihat ke arah celananya, "Aku merasa sedikit tidak nyaman."

Seketika dia menjadi peka dan langsung mengerti arti dari kata-katanya. Sontak saja, Lowellyn langsung memerah dan sedikit bingung dan berkata dengan terbata-bata, "A-aku, aku akan membantumu ke toilet kalau begitu..." Ketika dia berkata ini wajahnya menjadi semakin memerah.

Lionel sangat menikmatinya dan berkata dengan nada sedikit jahil "Baiklah. Nyonya mohon bantuannya untuk ini."

Dia bangun dari tempat tidurnya, dan kemudian menyerahkan tisu kepada Lowellyn. Tetapi, sekarang dia tampak tidak nyaman dengan tangan dan kakinya. Meskipun dia bergerak dengan lancar saat bangun dari tempat tidur. Namun, tangan dan kakinya masih belum terbiasa untuk berjalan dan tubuhnya masih sedikit lemah. Loweellyn harus meletakkan salah satu tangannya di bahunya, dan memeluk pinggangnya sebelum dia menopangnya dari tempat tidur.

Lionel Valden sangat tinggi dan itu hampir beberapa cm lebih tinggi darinya. Dia memiliki tubuh yang sangat bagus dan tidak terlihat kekar seperti tentara lainnya. Namun, faktanya dia memiliki otot yang kuat dan abs yang cantik, dan merupakan sosok favorit wanita saat ini. Dan Ketika dia meletakan sebagain besar berat badannya pada tubuh kecil Lowellyn, Lowellyn terhuyung-huyung dan susah menyeimbangkan tubuhnya

-

^^^Bersambung...^^^

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf Zeno Bachtiar◌ᷟ⑅⃝ͩ●

❤️⃟Wᵃf Zeno Bachtiar◌ᷟ⑅⃝ͩ●

mungkin lionel sdh merasakan sesuatu atas hub kalian berdua. rasa tdk nyaman diantara kalian berdua terlihat jelas, dan membuat lionel brtanya2. ada pa ini?

2024-02-09

0

❤️⃟Wᵃf Zeno Bachtiar◌ᷟ⑅⃝ͩ●

❤️⃟Wᵃf Zeno Bachtiar◌ᷟ⑅⃝ͩ●

akhirnya lowellyn punya keberanian duduk atau terlalu dkt dgn lionel. mgkin ini ksmptan kalian berdua utk membenahi rmh tangga

2024-02-09

0

Ronald

Ronald

orang sakit ya makanannya bubur, sop, nasi lembut. klau mau makan enak ya sembuh total dulu.

2024-02-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!