Mobil mewah itu melaju diatas kecepatan Rata-rata. Gadis yang duduk dikursi penumpangnya semakin terisak. Walaupun ia sudah sekuat tenaga menahan tangisnya dengan menggigit bibir bawahnya.
"Diam" Pria yang duduk di kursi kemudi itu menatap geram Gadis yang terisak yang menurutnya sangat mengganggu pendengarannya.
"Hiks hiks Turunkan a-aku, aku tidak ada masalah denganmu." Yuna memohon sambil memeluk Ransel sekolahnya.
"Tidak ada masalah katamu? Jangan berpura-pura" Lucas tersenyum miring mendengar penuturan gadis disampingnya.
"Turunkan aku, turunkan. Aku mohon."
"Diam" Pria itu menepikan Mobilnya. Lalu menatap geram Gadis itu.
Setelah tahu mobil itu berhenti. Yuna berniat membuka pintu mobil yang berada disampinganya. Akan tetapi Pintu mobil itu dikunci oleh Lucas.
"Turunkan Aku sekarang." Entah keberanian dari mana Yuna semakin menggila dan memukul-mukul bahu Lucas.
Tidak hanya itu ia tidak bisa mengendalikan diri dan berani memukulkan Ranselnya. Agar membuat pria itu mau menurunkannya. Tetapi tanpa sengaja Resleting Ranselnya terkena Wajah Lucas. Menadapati itu Lucas meringis kecil.
Dengan Tangan besarnya Ia menangkap pergalangan Tangan Yuna. Cengkraman Kuat ditambah marahnya dirinya kepada Yuna. Ia mengambil Revolver yang selalu ia bawa kemana-mana dari sakunya. Perlahan Ia arahkan Revolver itu Ke kepala Gadis yang menyulut emosinya Tadi.
"Minta Maaflah denganku!" Ucap Lucas dengan Marah yang tertahan.
"A-aku Minta maaf aku tidak sengaja." Kalimat itu langsung saja keluar dari mulut Yuna.
"Buka Bajumu!" Tangan besar yang memegang Revolver itu semakin dekat hingga ujung Revolver itu menyentuh kening Yuna.
"Buka bajumu sekarang! Ini sebagai gantinya Kau berani memukulku, jika tidak Aku dengan senang hati menembak kepalamu."
"A-aku minta maaf. Aku tidak akan melakukannya lagi." Dengan berlinang Air mata ketakutan ia terus memohon kepada Lucas.
"Ini perintah ku yang terakhir Buka Bajumu!" Ucap Lucas Dengan nada yang tidak bisa terbantahkan.
Dengan tangan Gemetar Yuna membuka Kancing seragamnya. Sampai dimana ia ingin membuka kancing terakhir ia terdiam dengan isakan yang semakin nyaring.
"Aku mohon maafkan aku." Tangan kecil itu mencengkram kedua belah sisi kain untuk menutupi keterbukaan bajunya itu.
Lucas berdecih menatap Yuna dengan dinginnya tidak ada rasa Iba sedikit pun dari dalam hatinya.
"Kau, apa susahnya membuka bajumu ini!"
'Kraak' tangan besar itu dengan kasar menarik baju seragam yang dikenakan Yuna. Dan membuangnya ke kursi penumpang yang berada belakang. Bersama dengan Revolver Nya.
Gadis itu menutupi Tubuh Atasnya yang masih terbalut Tanktop hitam dengan tangannya sendiri. Tangis Yuna semakin menjadi-jadi padahal ia sudah berusaha menahannya.Lucas yang mendengarnya Muak dan kesal setengah mati.
Pria itu kembali mencari-cari sesuatu dibalik kemeja Hitamnya. Dan mengeluarkan Suntikan yang berisikan Cairan.
Melihat itu Yuna menggeleng-geleng kepalanya Kuat "Tidak, Tidak."
"Kau sangat berisik, Aku muak mendengarnya."
"Maafk____" belum sempat Yuna meneruskan Ucapannya. Jarum suntik itu sudah ditancapkan Lucas Kelehernya. Yang membuat Dirinya pingsan seketika.
"Dia sangat berisik, Padahal aku ingin bermain-main dengannya" Lucas sendari tadi sudah menegang padahal baru menatap Tubuh gadis yang disampingnya ini.
_____
Dilain sisi Terlihat seorang Pria berkacamata sangat gelisah mencari-cari seseorang. Ditengah-tengah kegelisahannya ponselnya berdering. Saat melihat nama yang tertera di Ponselnya Pria itu terkejut lalu dengan ragu-ragu menekan Tombol angkat.
"Halo, Tu-tuan Ryuji." Jun berusaha menetralkan Suaranya.
"Yuna sudah pulang bersamaku. Jangan mencarinya."
"Ah baiklah, Maaf tidak sampai mengantarkannya kerumah." Jun mengatakannya dengan tidak enak hati.
"Tidak masalah, besok Yuna sepertinya tidak masuk sekolah dulu."
"Kenapa?"
"Ia akan melakukan pengobatan untuk kedua kakinya."
"Ah ya baiklah"
Percakapan diakhiri dengan Diputus sepihak oleh Ryuji.
---Flasback---
Ryuji Pov
Hari ini adalah hari yang paling istimewa, akhirnya Kasino yang dibangun oleh Ayah Atas namaku Resmi dibuka hari ini. Dan Hari ini juga persesmian Kalau aku menjadi satu-satu nya pewaris keluarga Yamada.
Tapi sayangnya Kasino yang dibangun ayah ini tidak terlalu jauh dengan gedung Mainan Milik Lucas Alexander. Pria itu selalu saja menjadi Rival ku.
Aku memutuskan untuk pergi makan siang Di restoran Daging yang sangat terkenal yang tidak jauh dengan Kasino ku. Tetapi langkahku Terhenti ketika melihat seorang gadis yang sangat kukenal Duduk di Bangku dekat air mancur. Gadis itu Adalah Yuna. Kekasihku.
Gadis dengan segala kekurangannya Tidak bisa berjalan, Lupa ingatan, tidak memiliki orangtua, dan dicampakkan tunangannya.
Tidak lama Datanglah seorang Pria mendekatinya.
"Itu Lucas" Batinku
Entah apa yang mereka Bicarakan tapi yang terakhir berunjung Yuna terjatuh. Mereka sempat jadi pusat perhatian. Dan Aku melihat Lucas menyeret Yuna dengan menarik rambutnya menuju Mobilnya. Aku tetap diam tanpa berniat mengejar. Terbesit Rasa senang ketika Gadis itu dibawa pergi.
Jujur Aku tidak bisa menerima gadis yang memiliki banyak kekurangan itu disisiku. Aku semata-mata melakukannya karena menuruti perintah ayahku. Tapi mungkin berbuat baik dengan gadis itu cukup sampai disini, Karena aku sudah mendapatkan yang kuamau yaitu Pewaris harta Keluarga Yamada.
"Ck Kau itu seharusnya melawan bukan menangis seperti itu, aku benci Gadis yang lemah." Batinku kesal.
---off---
_____
Di Mansion Lucas, Yuna duduk lemas diatas lantai dingin. Mengahadap Tiga orang yang menatapnya Tajam. Didepannya terdapat Lucas dua Jalangnya yang berpakaian sangat seksi dan
Dandanannya yang sangat menor.
"Izumi, Kazumi. Lakukan sesuatu padanya?" Perintah Lucas.
"Baik Tuan."
Kedua wanita itu mendekati Yuna yang masih setengah sadar.
"Akh Sakit, A-pa yang kalian lakukan?"
Wanita yang memilki Rambut merah Itu menarik Rambut Yuna kasar. Dan wanita yang memiliki Rambut Hitam legam dengan mata bulat itu membantu dengan memegang kedua tangan Yuna yang berusaha ingin melepaskan jambakan pada rambutnya.
"Akh Kepalaku benar-benar sakit sekarang, Jangan sampai luka bekas kecelakaan itu kembali terbuka. Ryuji Tolong aku" Batin Yuna menahan segala Rasa sakit yang menghantam kepalanya.
"Tuan Apakah perlu Kita bawa wanita ini ke Ruang bawah tanah"
"Ide yang bagus, Lakukan sesuka Kalian. Aku akan menyusul." Lucas berdiri dan melepas Dasinya.
"Kau sangat berisik, aku Tidak suka." Dasi itu ia ikatkan dengan kuat di Mulut Yuna.
Setelah mengikat itu, Lucas meninggalkan Ketiganya. Entah kemana pria itu pergi. Yang pasti Sekarang Yuna diseret paksa oleh kedua wanita Jalang itu menuju ruang bawah tanah.
Tangannya terus berontak, tetapi kakinya Tidak bisa berbuat apa-apa.
'Uhuk uhukk' Tiba-tiba Yuna terbatuk Hidung dan Mulutnya mengeluarkan darah. Bayangkan saja ia baru saja mengalami kecelakaan Yang hebat yang mampu membuatnya Koma. Kepalanya berdenyut sakit karena Lucas mengikat mulutnya dengan dasi yang Terlalu kuat dan kencang. Ikatan itu melilit bekas lukanya, yang berada di bagian belakang kepalanya akibat ia kecelakaan Dulu. Akibat Luka itulah yang membuatnya kehilangan ingatannya.
"Wanita sialan, kenapa Kau banyak sekali mengeluarkan darah. Izumi Lihat! Bahkan kita belum melakukan hal yang lebih padanya."
"Sepertinya Ia sudah disiksa terlebih dahulu oleh Tuan sebelum kesini tadi."
"Kenapa kalian berdua Berdiam disini?" Muncullah sosok Lucas yang terlihat menakutkan.
"Tu-tuan Wanita ini mengeluarkan banyak darah, padahal kami belum melakukan Apa-apa."
Lucas mendekati Yuna yang tidak berdaya terduduk dilantai. Pria itu mencoba memastikan apakah perkataan dari salah satu jalangnya benar.
"Memangnya kena_____"
'Uhuk uhuk' Yuna kembali batuk. Tanpa sengaja darah yang terus mengumpul di dasi pada mulutnya itu menetes tepat diujung Kaki Lucas.
"Gadis Sialan"
'Bug' Lucas menedang Punggung Yuna Keras. Kedua jalang Yang melihat itu Kaget dan mencoba menutupi Rasa takutnya dengan saling bergenggaman satu sama lain.
"Sakit. Ini sangat sakit." Saat itu juga Yuna limbung tidak sadarkan diri.
"Izumi Panggilkan supir untuk membuang Gadis ini."
"Ba-baik"
Tidak Lama datanglah seorang pria paruh baya.
"Buang ketempat seperti biasa."
"Ba-baik Tuan."
_____
Pria paruh Baya itu menatap Gadis muda yang tengah sekerat itu. Ia ingat betul siapa gadis ini gadis yang beberapa bulan yang lalu Jatuh dari gedung akibat ulah tuannya sendiri. Saat itu ia dilarang membantu Oleh tuannya jika melanggar perkerjaannya sebagai Taruhannya.
"Kali ini Paman Akan membantumu." Pria paruh baya itu melajukan Mobilnya kerumah sakit.
Ketika sudah sampai pun pendarahan dari hidung Yuna belum berhenti. Gadis itu dilarikan ke ruang Instalasi gawat darurat (IGD).
"Hubungi saya jika terjadi sesuatu dengan gadis itu. Saya akan kembali jika Gadis itu sudah sadar" Pria paruh baya itu memberikan Kartu namanya ke salah satu perawat.
Pria paruh baya itu selekas mungkin untuk meninggalkan Rumah sakit agar tuannya tidak curiga jika nantinya ia terlalu lama.
NOTE
**Hai Guys Kenalin aku Hasfifive, Author dari Novel series Alexander, Sebelumnya jika kalian ingin Tau Masa lalu Lucas Bisa baca di Novel Pertama yang berjudul "Devil's Brother" tersedia di Apk W Si Orange (Sebagian part di hapus), Jika ingin membaca fullnya bisa beli di Playstore.
Apk W si orange : HASFIFIVE.
Terimakasih**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Bundanya Cellsi Fitriyani
sad bner ya allah parah ini mah 😭😭
2021-03-16
1
Sari Nanda Pratiwi
udah banjir air mata 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
2021-03-12
2