Yuna membawa pulang Alois yang ada di gendongannya. Alois memang anak yang manja. Bahkan anak itu suka sekali minta Yuna menggendongnya. Mungkin Alois sangat menyukai Yuna. Terlihat dari pelukannya yang sangat erat dileher Yuna.
Setelah memasuki Gerbang utama Yuna tidak mendapati penjaga gerbang ditempatnya. Kemanakah Pria itu. Bukankah Yuna menyuruhnya untuk menjaga Gerbang.
Yuna tidak ambil pusing tentang hal itu. Dia melangkahkan Kakinya untuk memasuki Rumah besar milik Aurick.
Langkahnya terhenti ketika matanya mendapati Mobil Mewah bermerk Lamborghini Veneno yang terpakir Di Area halaman Rumah Aurick.
"Sepertinya Kakak Jun sudah datang" Oceh Alois.
"Alois Belajar sama Kakak Jun setiap Hari?" Tanya Yuna
"Iya Alois belajar setiap Hari. Kakak Jun Juga biasanya jagain Alois sambil nunggu Daddy Pulang." Ucap Alois.
"Oh. Sekarang masuk Yuk." Ucap Yuna.
Yuna Memasuki Rumah Aurick. Ketika masuk dia bertemu dengan Jun yang menunggu di Ruang tamu. Pria itu mengeluarkan senyum. Dan tatapan itu, tatapan yang sama diberikan pria itu ketika Yuna pertama Kali bertemu dengan Nya. Tatapan penuh hasrat.
"Kakak Jun sudah Nunggu lama?" Tanya Alois lalu turun dari gendongan Yuna
"Lumayan. Ayo sekarang belajar. Alois mau belajar dimana?" Tanya Jun tapi matanya terus menatap Yuna.
"Di sini aja Ya Mom?" Tanya Alois memastikan Yuna mengizinkan.
"I-iya." Yuna dengan cepat mengiyakan Pertanyaan Alois
"Alois Mommy Pulang Ke Apartemen Mommy dulu ya?" Entah mengapa dia takut jika Jun terus menatapnya seperti sekarang. Tatapan Juñ yang Yang selalu penuh Hasrat menatapnya.
"Alois Ikut ya mom." Alois tiba-tiba memeluk Kaki Yuna Erat. Dan satu alasan lain Dia memang ingin pulang ke Apartemen nya untuk mengambil Baju seragam sekolahnya dan beberapa buku untuk besok. Untuk malam ini dia berniat Menginap disini dulu. Agar tidak merepotkan Aurick mengantarkannya sana sini.
"Tidak Alois. Kamu harus belajar ya. Mommy sebentar saja." Rayu Yuna.
"Baiklah Mom. Janji hanya sebentar." Anak kecil itu mengacungkan jari kelingkingnya kehadapan Yuna.
"Janji." Sambut Yuna. Lalu dia naik ke atas mengambil Ransel sekolah yang dia bawa kemaren. Setelah itu dia turun dan matanya lagi-lagi mendapati Jun yang menatapnya.
"Bisa jagain Alois sebentar, sebelumnya saya Minta maaf telah merepotkan." Ucap Yuna dengan nada pelan tetapi masih terdengar
"Tidak masalah. Perlu ku antarkan?"
"Ah tidak perlu. Fokuslah mengajar Alois" ucap Yuna cepat-cepat Keluar dari Pintu Utama
Diluar Yuna memukul kepalanya pelan dia meruntuki kebodohannya mengingat kalau uangnya habis.
"Astaga kenapa aku bisa lupa. uang ku kan habis" Runtuk Yuna.
Yuna kembali masuk dan mendekati Alois yang sedang belajar berhitung dengan Jun.
"Kenapa Mommy pulang lagi?". Ucap Alois menggaruk-garuk Rambut mangkoknya Bingung.
"Alois punya uang?" Bisik Yuna.
"Uang? Alois punya ada dikamar uangnya" Ucap anak kecil itu Nyaring.
Yuna meringis mendengarnya. Lalu dia melihat Jun yang juga menatapnya.
"Pakailah." Ucap Jun menyerahkan Uang yang baru dia ambil dari dalam dompetnya.
Yuna menatap Uang itu Ragu. Dia bingung apakah dia harus mengambil uang itu atau tidak.
"Pakai saja dahulu." Ucap Jun lagi. Lalu menarik satu telapak tangan Yuna yang saat itu berada diatas meja.
"Te-terima kasih. Nanti saya akan menggantinya." Setelah mengucapkan kata itu Yuna langsung keluar meninggalkan Jun dan Alois.
_____
Yuna menuruni Bus Yang ditumpanginya.
"Ah Kenapa aku harus menerimanya." Batin Yuna lagi-lagi kata itu berputar di pikirannya.
"Sudahlah, nanti kalau pihak ke polisian sudah memberikan uang tunjangan pasti akan ku kembalikan uang milik Jun" batin Yuna lagi. Jun meminjamkan Yuna uang Cukup banyak. Yuna hanya mengambil uang yang dikasihkan Jun. Dan Tidak sempat menghitungnya lagi.
Yuna Menaiki lift menuju Apartemennya. Ketika dia sudah ingin sampai ke depan Apartemennya. Langkahnya terhenti matanya menyipit ketika melihat seorang pria berpakaian Rapi didepan pintu Apartemennya.
"Permisi, Anda mencari siapa?" Tanya Yuna.
"Kau tidak mengenal ku?" Tanya pria tampan berkulit putih itu menunjuk dirinya sendiri. Oh lihatlah bibirnya sangat seksi.
Yuna berpikir sebentar memang dia sedikit tidak asing dengan Pria yang dihadapannya ini. Perasaannya mengatakan mereka pernah bertemu. Tapi Yuna sama sekali tidak mengingatnya. Yuna terus mengingatnya Tapi dia tidak ingat sama sekali.
"Ma-maaf. Saya tidak mengenal anda."
"Sudahlah Lupakan" ucap pria itu lalu pergi.
Setelah pria itu pergi Yuna Menekan pin kunci untuk membuka pintunya. Pintunya memang memiliki keamanan yang rendah yang hanya di pasang menggunakan Password untuk membukanya. Tapi Yuna tidak perlu Khawatir tentang itu karena di bawah ada satu penjaga yang 24 jam menjaga semua orang-orang yang Menyewa Apartemen disini termasuk dirinya.
Sejak dia tinggal disini tidak ada yang Aneh-aneh tentang Apartemen ini. Semuanya baik-baik saja. Tidak ada tindak kriminal seperti pencurian. Hampir tidak pernah terjadi. Banyak yang mengatakan kalau di kawasan sekitar Apartemennya sangat berbahaya Apalagi malam hari. Ketika mengingat itu Yuna menjadi takut karena dia hanya tinggal sendiri tidak ada Ayahnya lagi. Tapi untuk sekarang dia bisa tinggal di Rumah Aurick dulu dan memastikan dirinya baik-baik saja.
Yuna masuk kedalam kamar Milik Ayahnya. Lalu menjatuhkan Dirinya ke atas Ranjang Yang ada disana. Mata terpejam merasakan kerinduan yang sangat membuncah di hatinya.
Tanpa disadarinya matanya terlelap semakin menutup dan akhirnya tertidur.
_____
Yang tadinya siang Kini waktu berganti sore Yuna masih tertidur lelap di Kasur milik Ayahnya itu.
'Drttt Drttt' ponsel Yuna bergetar kesekian Kalinya. Tapi Yuna tidak merasakan Kalau ada yang menelpon.
'Drrtt Drrtt' kali ini Yuna langsung terbangun ketika mendengar getaran dari Ponsel yang berasal dari Ranselnya. Yuna tersenyum ketika melihat Sebuah Nama yang tertera di Ponselnya
"Halo, Mommy kenapa Lama sekali?" Rengek Alois di seberang sana.
"Ah maafkan Mommy Alois. Tunggu sebentar Ya Mommy segera pulang."
"Cepat ya Mom. Sekarang Alois lagi main sama Daddy."
"Daddy sudah pulang?" Tanya Yuna kaget. Lalu dia melihat jam di pergelangan tangannya yang masih Pukul 6 sore. Bukankah Aurick bilang dia akan pulang malam.
"Iya Mom. Mommy cepet pulang ya." Ucap Alois.
"Iya Alois."
Lihat saja Anak kecil itu sudah Paham menggunakan Ponsel. Sebelumya Yuna sudah Memberikan Nomornya Kepada Alois yang saat itu Alois memang memiliki Ponsel sendiri. Bahkan Ponsel anak itu lebih canggih dibandingkan dirinya.
Perkataan Yuna Mengakhiri percakapan mereka Yuna bergegas mengambil beberapa baju yang dan buku yang diperlukan Untuk besok. Tidak lupa dia mandi membersikan tubuhnya. Dan yang terakhir paling utama mengganti dress yang sebelumnya dia pakai. Lalu mencucinya sebentar. Dan dikeringkannya Di alat pengering.
"Semoga saja besok kering." Batin Yuna ketika selesai menggantung baju itu di ruangan terbuka.
Ketika dia membuka pintu Apartemenya dia dikejutkan dengan Pria yang ditemuinya sebelumnya. Saking terkejutnya napas Yuna tidak teratur dadanya naik turun.
"Anda yang tadi siang kesini kan? Ada keperluan apa?"
"Sebenarnya Aku tidak mempunyai Tempat tinggal untuk sekarang aku masih mencari pekerjaan untuk bisa menyewa tempat tinggal lagi." Ucap Pria tampan yang mempunyai Bibir seksi itu.
Yuna menatap bingung pria yang dihadapanya. Bukankah terakhir kali pria ini menggunakan pakaian Rapi layaknya orang kaya. Tapi perkataan yang barusan dikatakan pria itu mengejutkan Yuna.
"Tapi kenapa anda datang kepada saya?" Tanya Yuna dia sedikit waspada.
"Aku sudah meminta semua penyewa Apartemen disini untuk memberikan Tumpangan beberapa hari. Tapi semuanya menolak. Dan hanya kau yang terakhir."
"Benarkah? Apa Anda tidak memiliki kerabat atau teman dekat?" Yuna mulai merasa kasihan.
"Aku tidak mempunyai semuanya. Tenang saja aku orang baik. Kau tidak perlu takut. Jadi apa boleh aku menginap disini untuk beberapa hari?"
"Emm baiklah kalau hanya beberapa hari tidàk jadi masalah. Kebetulan ada kamar kosong." Ucap Yuna membolehkan Dia sangat kesihan ketika melihat Pria itu bersusah payah berkeliling meminta tumpangan tempat tinggal.
"Terima kasih. Jangan menggunakan bahasa Formal dengan ku" ucap Pria itu
"Baiklah. Nama mu siapa?" Tanya Yuna.
"Ryuji Saito Yamada." Eja pria itu dengan jelasnya.
"Nama yang bagus." Puji Yuna
"Lalu dengan mu sendiri?"
"Aku Yuna Akeno. Ayo masuk biar kutunjukan kamarnya" Ucap Yuna memperlihatkan Senyum manisnya.
Lalu Yuna masuk diikuti Ryuji dibelakangnya.
"Ini Kamar bekas Ayahku Kamu bisa menggunakannya." Ucap Yuna.
"Ayahmu dimana?" Ryuji bertanya dengan wajah palsunya itu.
"Ayah ku meninggal beberapa hari yang lalu" Sedih Yuna.
"Oh aku turut berduka" Ucap Ryuji dengan nada sedih yang sangat tidak nyata itu.
"Ryuji aku mempercayai Mu. Aku tidak mengira Kamu orang jahat. Jadi jangan berbuat macam-macam ketika Apartemen ini aku tinggal." Ucap Yuna.
"Iya Aku tidak akan macam-macam. Memangnya kau mau kemana?".
"Aku mau ke Rumah tunañganku." Ucap Yuna
"Kau sudah punya tunangan?" Lagi-lagi Ryuji memasang wajah palsunya itu.
"Iya. Kalau begitu Aku tinggal." Ucap Yuna
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Al Afrah
jadi kesel bgt sma si yunaa. terlalu poloss
2021-04-03
1
mommy Fakhira
Yuna Yuna bodoh
2021-03-14
2