Setelah keluar dari kamar mandi dengan menggunakan Dress warna biru laut tadi. Yuna menatap dirinya dipantulan cermin yang lumayan besar dikamar Alois.
"Wah Mommy sangat cantik." Puji Alois.
"Mom habis ini bawa Alois jalan-jalan ya."
"Dekat sini aja Ya Alois. Jangan terlalu jauh. Mommy tidak berani.
"Iya Mom."
Setelah itu mereka keluar Rumah tidak lupa Yuna meminta penjaga gerbang utama untuk menjaga Rumah.
Mereka berdua berjalan-jalan disekitar kawasan Minato yang terkenal dengan banyaknya pusat perdagangan dan perusahaan asing.
"Alois belum makan kan?"
"Belum Mom. Alois mau makan disana." Tunjuk Alois ke sebuah restoran yang menjual Aneka olahan daging.
Yuna meringis kerika Alois menunjuk Restoran mahal itu. Uangnya mungkin hanya tersisa beberapa lembar saja tidak cukup untuk makan dua porsi mungkin cukup satu porsi untuk Alois .
"Alois suka daging Mom. Daddy sering membawa Alois kesini."
"Kalau Alois suka. Yaudah Mommy beliin." Ucap Yuna berharap uang dalam dompetnya cukup.
Mereka berdua memasuki Restoran. Dan menduduki dua buah kursi di Restoran itu. Tidak lama datang lah pelayan membawa buku menu ditanganya.
"Alois sendiri kesini? Mana daddy mu." Ucap pelayan muda itu dengan suara yang dibuat-buatnya terdengar sangat menjijikan.
"Aku bersama Mommy." Ucap Alois.
"Dia Mommy mu?" Tanya pelayan itu manatap Yuna sinis.
"Iya. Mommy sangat cantik bukan." Puji Alois.
Pelayan itu hanya memaksakan senyumnya. Ketika mendengar pujian Alois.
"Saya pesan satu porsi steak." Ucap Yuna
"Hanya satu?" Tanya pelayan itu dengan wajah sinis.
"Iya. Untuk Alois saja."
"Baik." Ucap pelayan itu lalu pergi meninggalkan Yuna dan Alois.
"Mommy tidak makan?" Tanya Alois.
"Mommy sudah makan sebelum Kamu bangun tadi." Bohong Yuna.
"Alois tunggu sebentar disini ya. Mommy mau ke kamar kecil dulu." Ucap Yuna.
"Baik Mom."
Yuna meninggalkan Alois ke kamar kecil Dia ingin memeriksa dompetnya berharap uangnya cukup untuk membayar satu porsi untuk Alois.
"Uang nya sangat pas sekali. Biarlah ini untuk Alois juga." Batin Yuna
Setelah memastikan Uangnya cukup Yuna kembali ke meja dimana Alois berada. Tetapi ketika dia sudah sampai ke meja itu Alois tidak ada disana. Matanya menelusuri setiap sudut Restoran Tapi hasilnya Nihil. Anak kecil itu tidak ada disana. Diatas meja hanya ada Steak yang tersisa setengah. Rasa takut menyelimuti Yuna. Betapa bodohnya dia. Meninggalkan Alois seorang diri. Bebarapa hari yang lalu Alois sempat di culik ketika dia bermain sendiri waktu itu.
Yuna menemui pelayan yang mencatat pesananya tadi. Berniat pelayan itu tau.
"Permisi. Apa kamu melihat Alois keluar, Alois tidak ada dimejanya?"
"Terakhir kali aku mengantarkan steak, Alois masih ada" Ucap pelayan itu terlihat Acuh tak acuh ketika Yuna berbicaranya kepadanya.
"Setelah mengantarkan Steak kamu tidak melihat Alois kemana?" Tanya Yuna Khawatir
"Aku tidak tahu Alois kemana. Itu bukan urusanku. Sebaiknya Kau bayar Steak itu dulu Nanti bisa saja kau lupa" Sinis pelayan itu
"Ah ya ini." Ucap Yuna memberikan dua lembar uang kertas terakhir miliknya kepada pelayan.
Yuna berlari keluar mencari-cari Alois. Rasa takut dan panik menguasai dirinya. Bagaimana jika Alois benar-benar diculik.
Setelah sekian lama Yuna mencari sana sini dan bertanya sana sini kepada setiap orang yang lewat akhirnya dia menemukan Alois Tepat disebelah gedung besar yang menjual berbagai mainan Anak-anak. Gedung itu tidak jauh dengan Restoran yang menjual Aneka daging tadi. Tetap saja itu membuatnya takut ketika kehilangan Alois.
Alois duduk disebuah bangku sebelah gedung. Anak kecil itu tidak duduk sendiri melainkan ada seorang pria mengenakan stelan jas berwarna hitam duduk disampingnya.
"Alois Mommy mencari mu kemana-mana." Ucap Yuna
"Maafkan Alois Mom. Tadi Alois lihat banyak Anak-anak beli mainan di gedung ini. Alois juga mau beli." Ucap Alois memperlihatkan Robot yang dibawanya kepada Yuna.
"Alois lain kali bilang dulu sama Mom ya."
"Baik mom. Mommy beliin Robot ini ya buat Alois."
"Alois beli Robotnya nanti aja ya." Ucap Yuna mencoba merayu Alois. Sekarang didompetnya tidak ada uang sama sekali bagaimana dia akan membelikan Robot yang terbilang mahal itu untuk Alois.
"Alois mau nya beli sekarang." Ucap Alois sedikit memaksa.
"Nanti belinya sama Daddy aja ya." Rayu Yuna lagi
"Tapi sama Mommy sekarang kan bisa." Ucap Alois anak kecil itu memeluk Robotnya agar Yuna tidak mengambilnya.
"Uang Mommy tidak cukup Alois" ucap Yuna jujur.
"Ambillah tidak perlu membayarnya." Ucap Pria disamping Alois yang sendari tadi diam memperhatikan Yuna dan Alois.
Yuna bingung dengan arah bicara pria ini. Yuna menatap pria berparas tampan itu wajah yang sangat khas dengan orang barat. Hidung mancung, alis tebal, rahang tegas dan bibir tebal. Benar-benar sempurna.
"Perkenalkan Nama Saya Lucas Alexander. Saya pemilik dari gedung mainan ini. Lalu siapa nama mu?" Ucap Lucas mengulurkan tanganya kehadapan Yuna.
Yuna perlahan membalas telapak tangan besar milik lucas.
"Nama saya Yuna Akeno. Cukup panggil Yuna" Ucap Yuna tersenyum tulus
"Yuna kau tidak perlu membayar mainan itu" ucap Lucas
"Maafkan saya tuan. Tapi nanti saya janji akan kesini lagi untuk membayarnya." Ucap Yuna lagi
"Sudah saya katakan Kamu tidak perlu membayarnya Yuna." Ucap Lucas lagi
"Baiklah terimakasih Tuan. Alois bilang terimakasih dulu." Perintah Yuna kepada Alois yang sibuk dengan Robot barunya
"Terimakasih Om." Ucap Alois enteng. Yuna kaget ketika Alois memanggil Lucas dengan sebutan 'Om' itu sangat tidak sopan terlebih mereka baru saja kenal.
"Alois jangan panggil Om" ucap Yuna.
"Lalu apa Mom?"
"Tu-an" eja Yuna
"Terimakasih tuan" ulang Alois lagi.
"Sama-sama." Kekeh Lucas. Tapi tatapan matanya masih terlihat dingin pertanda kekehan itu palsu.
"Sampai berjumpa lagi Yuna" ucap Lucas dengan wajah seriusnya.
"Seperti Keluarga kecil yang sangat bahagia Rupanya" batin Lucas dengan seringan mengerikannya.
FLASHBACK ON---
Terlihat seoarang Pria dengan gelas yang berisi sampanye ditangannya. Pria itu menatap lurùs kehadapan Pria yang diketahui sebagai tangan kanannya itu.
"Tuan Lucas ada berita menarik."
"Ceritakan." Singkat Lucas.
"Baru saja Aurick melakukan pertunangan dengan seorang Gadis SMA yang menyelamatkan anaknya ketika diculik oleh Anàk buah Ryuji."
Ryuji Saito Yamada, Pria asli berkebangsaan Jepang. Pria licik ini yang mengenakan stelan berwarna Merah waktu penculikan Alois beberapa hari yang lalu. Pria ini juga termasuk deretan Mafia yang ditakuti selain Aurick dan Lucas. Pria berparas tampan dan memiliki bibir Seksi ini selalu berpakaian Rapi setiap harinya.
Dari ketika deretan mafia yang paling ditakuti Ryuji lah yang paling muda dia baru saja berumur 21 tahun tetapi sudah memiliki kekayaan yang melimpah.
"Sepertinya Aurick mencintai gadis itu karena sebelumya Aurick tidak pernah berdekatan dengan gadis manapun setelah bercerai. Tuan bisa menjadikan tunangan Aurick sebagai sasaran untuk melumpuhkan Aurick sendiri." Ucap tangan kanan Lucas
"Ide yang bagus James. Sekarang sebaiknya Kau kembali kerumah itu dan terus mata-matai Aurick. Dan ketika waktu itu tiba Aurick akan hancur dengan semua Aset miliknya jatuh ke tangan ku." Ucap Lucas
"Baik tuan. Kalau begitu saya kembali."
Tangan kanan Lucas atas yang sering dipanggil James itu sudah beberapa Hari masuk ke kediaman Aurick. Pria itu adalah Pria yang menjaga gerbang Utama kediaman Aurick.
FLASHBACK OFF---
Lucas menatap punggung Yuna yang semakin jauh dan akhirnya menghilang diujung Jalan.
"Sepertinya akan menarik jika aku bermain-main dengan gadis itu." Batin Lucas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
ArionEta
uwuuu dikelilingi mafia-mafia ganteng 😅😅😅😅
2021-03-19
2