Ryuji sedang terdiam dia duduk di sebuah Sofa yang tersedia di Bar miliknya. Pria itu terlihat dingin bahkan wanita-wanita berpakaian minim yang mencoba mendekati Ryuji diusir dengan kasar oleh Ryuji sendiri.
"Gara-gara Gadis berkacamata itu aku tidak jadi membawa anak Aurick sialan itu. Agrrhh Gadis itu membuatku marah." Geram Ryuji
"Saya mendengar kabar Kalau gadis itu tunangan Aurick." Ucap salah satu anak buahnya.
"Tunangan Aurick?"
"Ya. Dan juga saya pernah melihat Aurick sendiŕi mengantarkan Gadis itu ke apartemennya."
"Antarkan Aku ke Apartemen gadis itu besok".
Besoknya Ryuji ke Apartemen Yuna. Pria itu sudah satu jam menunggu didepan pintu Apartemen milik Yuna Akhirnya gadis pemilik Apartemen itu muncul dan mendekati Ryuji dengan wajah bingung.
"Permisi, Anda mencari siapa?" Tanya Yuna saat itu.
"Kau tidak mengenal ku? Tanya Ryuji yang bingung seketika.
"Menarik sekali, Gadis ini tidak mengenalku." Batin Ryuji
"Sudahlah lupakan" Ryuji meninggalkan Yuna.
Pria itu kembali menyusun Rencana baru yang sangat menarik baginya yaitu Pura-pura mendekati Yuna agar hubungan Yuna dan Aurick tidak lancar lalu Aurick akan merasakan kehilangan.
Rasanya Ryuji tidak sabar melihat keterpurukan Aurick ketika Pertunangannya Hancur dan kehilangan Yuna nantinya.
_____
Yuna tiba didepan Rumah Aurick. Gadis itu sampai dikediaman Aurick ketika Langit Senja menjelang Malam. Kakinya memasuki Rumah besar itu Perlahan. Matanya menelusuri setiap inci setiap Sudut Rumah tapi dia tidak mendapati sosok yang Dicari-carinya.
"YUNA" tēriak seorang dari belakang Yuna. Teriakan itu sangat nyaring seperti seseorang yang sedang Marah.
Dari jarak beberapa langkah dibelakangnya Terlihat Aurick Menatap Marah Dirinya. Pria itu melangkahkan Kakinya Lebar. Yuna yang melihatnya tiba-tiba saja tubuhnya bergetar hebat.
"Aa-aurick Kamu kenapa?" Takut Yuna Melihat Aurick dihadapannya.
Pria itu tidak menjawab pertanyaan Yuna. Melainkan Menarik pergelangan tangan Yuna Kuat. Gadis itu hanya meringis ketika merasakan pergelangan tangannya ditarik Oleh Aurick.
Pria itu Membawa Yuna ke dalam Kamar yang berada Dibawah Tangga.
"Aurick Apa yang Kamu lakukan?" Ucap Yuna ketika melihat Aurick mengunci Pintu kamar. Lalu kuncinya dimasukkan kedalam saku celananya.
'Brak' Aurick Mendorong Tubuh Yuna kuat hingga mengenai Lemari. Lagi-lagi Yuna meringis ketika bahunya terkena benturan kuat itu.
"Siapa yang menyuruh Mu Membawa Alois keluar?
"Alois Me-Meminta ku membawanya Jalan-jalan."
"Kau jangan sembarangan menuruti kehendaknya. Di luar sana banyak yang mengincarnya. Aggrrhh. " Geram Aurick
"Dan juga kau yang membelikan ini bukan?" Tanya Aurick memperlihatkan Robot Yang ditangannya.
"Ya-ya"
'Brak' Aurick Melempar Robot keras Itu ke Wajah Yuna. Yuna yang Ketakutan tidak bisa menghindar lagi. Sehingga Dipelipis dan pangkal Hidungnya meninggalkan Goresan yang mengeluarkan Darah.
"Akh" Ringis Yuna.
"Kau jangan berpura-pura baik dengan membelikan Alois mainan."
Yuna hanya diam memegang Pelipisnya yang terasa pedih. Bibirnya bergetar menahan Tangis yang ingin pecah saat itu juga.
"Dan yang terakhir Kau Berani-beraninya Masuk Ke kamar Ku. Lalu mengambil Baju yang ada dilemari dan memakainya? Memangnya Kau siapa heh?" Teriak Aurick Yang berdiri hadapan Yuna.
"Ma-Maafkan Aku, tadi aku hanya...." ucap Yuna mencoba membuka suaranya
"Lalu dimana Baju itu sekarang?." Tanya Aurick.
Belum sempat Yuna menjawab. Aurick merebut Ransel Yuna. Dan membukanya Kasar sehingga Tanpa sengaja Resleting nya Rusak dan lepas. Pria itu menghamburkan semua isi Ransel Milik Yuna. Terlihat Aurick seperti orang Yang tengah kesetanan.
"Dimana Baju Itu?" Geram Aurick.
"A-Aku mencucinya di- di Apartemen tadi." Takut Yuna.
"Aku bahkan membiarkan Baju tidak Di cuci selamanya. Dasar gadis Sialan. Kenapa Kau mencucinya hah?" Aurick menarik Rambut Yuna Kuat. Pria itu mendekati Wajahnya Kehadapan Wajah Yuna.
"Ma-maafkan Aku Aurick. Aku tidak tahu"
"Hanya Maaf yang bisa kau katakan" Geram Aurick lalu menghempaskan Wajah Yuna.
Pria itu pergi ke arah laci nakas dan mengambil Gunting yang ada didalamnya. Aurick mengambil baju seragam Yuna. Melihat Itu Yuna mengeleng-gelengkan Kepalanya Kuat.
"Jangan Aurick." Ucap Yuna ketika pria Itu mulai menggunting seragam sekolahnya.
"Tolong Aurick Jangan lakukan itu." Ucap Yuna memegang kaki Aurick memohon.
"Menjauh dari ku" geram Aurick. Pria itu semakin gencar memotong-motong seragam Yuna. Hingga akhirnya seragam Itu tidak berbentuk lagi.
"Oh apa ini inhaler? Kau punya penyakit Asma."
'Krakk' Aurick langsung Menginjak inhaler Milik Yuna.
Saat itu juga Tangis Yuna Pecah alat yang barusan dihancurkan Oleh Aurick adalah Alat yang paling penting Untuk nya. Tapi sekarang sudah hancur tidak berbentuk lagi sama halnya dengan seragam sekolah yang hanya satu dimiliknya sudah menjadi kain perca yang berserakan sana-sini.
"Jangan Cengeng. Sekarang Kau pulang Ambil Baju yang kau bawa siang tadi." Dingin Aurick
"Kau tidak mendengarkan ku?" Ucap Aurick marah ketika Yuna tidak merespon Ucapannya. Gadis itu terlihat sedang meratapi inhaler nya
"Aku pamit pulang" ucap Yuna menahan tangisnya.
"Kau tau aku tidak suka menunggu." Dingin Aurick.
"Aku tidak akan lama" ucap Yuna
_____
Yuna Kembali Ke gedung Apartemennya dengan Perasaan sedih. Sepanjang perjalan dia berusaha menetralkan napasnya yang terus sesak. Untung saja Tuhan berpihak kepadanya. Asmanya tidak kambuh selepas kejadian Aurick memarahinya dan melukainya nya tadi.
Ketika Yuna Memasuki loby gedung Apartemennya di lantai dasar. Dia melihat sosok Pria yang di temuinya pagi Tadi.
Pria itu tersenyum singkat. Ke arah Yuna. Lalu mendekatinya.
"Tuan Lucas? Apa yang Tuan lakukan Disini." Ucap Yuna
"Ah Aku baru saja menemui Teman Yang tinggal disini. Aku tidak menyangka bertemu kau disini Yuna." Bohong Lucas
"Kau tinggal disini?" Tanya Lucas.
"Ya saya tinggal disini." Ucap Yuna.
"Jangan terlalu Formal. Apakah Aku setua Itu?"
"Tidak. Tidak. Baiklah Mulai sekarang Aku tidak berbicara formal lagi." Sergah Yuna
"Emm apakah Kita bisa bertukar Nomor? Sepertinya tuhan menakdirkan kita menjadi teman. Setelah pertemuan yang tidak terduga ini" ucap Lucas
"Tentu saja." Ucap Yuna Lalu bertukar nomor dengan Lucas.
"Sekarang Kita teman." Ucap Lucas.
"Baiklah. Maaf aku tidak bisa berbicara terlalu lama berbicara denganmu. Ada sesuatu yang ingin ku ambil." Ucap Yuna.
"Tak apa. Nanti aku akan menghubungi mu dan mengajak mu jalan-jalan. Apakah boleh?"
"Boleh-boleh saja" ucap Yuna dia tidak mempermasalahkan, itu Karena Mereka berdua hanya Seorang 'teman'
Yuna memasuki Apartemennya. Terlihat Ryuji yang sedang Rebahan Terlentang di atas Sofa kecil. Yuna memperhatikan Lantai Apartemennya yang bersih Seperti habis di Pel bersih
Seketika Yuna merasa kesihan dengan Pria yang tertidur itu.
"Ryuji Bangun." Ucap Yuna menepuk lengan Pria itu. Perlahan Mata indah itu terbuka.
"Kamu kenapa tidur di sini? Tidurlah di kamar." Ucap Yuna.
"Ah sepertinya Aku tertidur tadi. Kenapa Kau kembali?"
"Aku Mau mengambil Sesuatu. Kamu yang membersihkan Lantai Ini?" Tunjuk Yuna ke Lantai
"Ya Setidaknya Aku membantu mu membersihkannya." Ucap Ryuji
"Terima kasih sudah Mebersihkannya. Kalau begitu Aku tinggal ya. Tapi Ngomong-ngomong sebelum Kesini tadi Kamu sudah makan? Tanya Yuna
"Aku tidak punya uang untuk membeli makanan." Ucap Ryuji.
"Tunggu Aku akan membelikan Sesuatu untuk mu."
"Tidak perlu"
"Ini sebagai Rasa terima kasih ku Karena Kamu sudah Mèmbersihkan Lantai Apartemen ku." Ucap Yuna.
"Baiklah" Ryuji Mengalah
Ketika Yuna Ingin membuka Pintu Apartemen berniat Membeli Makanan Untuk Ryuji Di bawah dekat Loby Gedung Apartemennya. Ada seseorang yang terlebih dahulu memencet belnya. Yuna mengintip Dari lubang pintunya.
"Pengantar Paket lagi?" Ucap Yuna Pelan. Lalu membuka pintunya.
"Ini paket Untuk Anda, tolong tanda terima nya." Ucap pengantar paket.
"Tapi kalau boleh tau siapa pengirim Paket ini?" Kali ini dia bertanya siapa pengirim paket. Di Paketnya sendiri tidak ada nama pengirim.
"Saya Tidak Tahu Nona, saya hanya kurir pengantar paket saja. Biasanya Di atasnya Ada nama pengirim Nona." Ucap pengirim Paket.
"Disini tidak ada." Tunjuk Yuna.
"Mungkin Pengirimnya tidak mau Identitas nya diketahui Oleh Nona."
"Oh. Terima kasih ya. Emm. Kamu bisa antar paket lagi habis ini?" Tanya Yuna
"Bisa Nona. Tapi Nona harus membayar tarifnya."
"Ya Saya akan membayarnya. Tunggu sebentar Saya Ambil barangnya"
Yuna mengambil Dress berwarna Biru Laut yang digantungnya. Untung saja Dress itu sudah kering. Perlahan dia melipat Dress itu serapi Mungkin lalu dimasukkannya kedalam tas Tenteng yang terbuat dari kain. Tidak lupa dia juga menuliskan Alamat yang sangat lengkap agar Kurir tidak bingung.
"Tolong kasihkan Langsung Ke orangnya Ya. Jangan Dititipkan oleh siapa Pun. Nama orangnya dan Alamatnya sudah saya tuliskan disini" Ucap Yuna nenyerahkan secarik kertas dan tas tenteng kain itu. Gadis itu Juga membayar tarif yang diminta Oleh Kurir.
"Terima kasih." Ucap Yuna
"Ya Nona." Kurir itu Langsung meninggalkan Yuna dengan Membawa tas tenteng berisikan Dress biru Laut.
Alasan Yuna Tidak ingin mengantarkan Dress itu secara Langsung Adalah karena dia takut Aurick melukainya Lagi. Mengingiat Aurick yang Melempar Robot ke Wajahnya tadi dan meninggalkan Luka Pedih diwajahnya. Pria itu memang sangat menģerikan.
"Siapa Tadi?" Tanya Ryuji muncul di belakang Yuna. Pria itu Tidak menggunakan Baju Atasannya Dan Hanya menggunkan Celana Pendek Longgar. Ya Pria itu habis mandi.
"Hanya pengantar paket." Yuna masih belum menyadari Ryuji yang sangat dekat dibelakangnya.
"Ryuji pakai Baju mu cepat" kaget Yuna ketika dia berbalik melihat Ryuji yang hanya menggunakan celana Pendek.
"Aku akan Memakainya setelah Perut ku kenyang, kau sudah membelikan makanan untuk ku" Pria itu mengelus-ngelus perut berototnya.
"Ya aku akan turun sekarang." Ucap Yuna. Lalu gadis itu keluar setengah berlari dia sangat malu ketika melihat tubuh indah Ryuji yang begitu menggoda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Raina Yuni Apriani
ihhhhh krakter yuna gampang di tindas mau aj bertahan sama tuh mafia
2021-03-13
2
Sari Nanda Pratiwi
kasihan Yuna.
malang nasibmu Dek 😢
jd org trlalu baik & polos jd dibodoh bodohi org scra bergilir.
2021-03-12
2