Perjalanan Sang Phoenix

Perjalanan Sang Phoenix

01

Namanya Haruka Inawa, usianya 17 tahun. Dia adalah seorang pembunuh nomor 1, tapi pada satu malam Haruka terbunuh dalam kecelakaan yang sudah direncanakan oleh musuh.

Namun, di malam yang sama Haruka mendapatkan keajaiban dari Sang Dewa, dia bangkit kembali tapi dengan busana yang aneh.

Didalam Istana Lin.

Haruka mendapati dirinya yang tergeletak disebuah meja.

"Ah, sakit sekali." ucap Haruka sambil memegang kepala. "Dimana aku?" "Mengapa aku bisa berada ditempat ini?" "Apakah aku baru saja menjelajahi waktu?" ucap Haruka sambil melihat sekeliling dengan pandangan bingung.

Tiba-Tiba pintu terbuka, seseorang berjalan masuk kedalam kamar Sang Putri.

"Tuan Putri, apakah anda tidak apa?" ucap seorang gadis yang mengenakan pakaian kuno berjalan mendekat kearah Haruka.

Sambil menatap gadis itu Haruka menjawab tanyanya.

"Ah, iya aku baik-baik saja tidak ada yang perlu dirisaukan." Ucap Haruka dengan sedikit bingung.

Meskipun saat ini dia masih merasa aneh dengan apa yang terjadi padanya, namun dia sangat bersyukur dapat hidup kembali.

"Syukurlah hamba senang mendengarnya, maafkan hamba yang tidak bisa menjaga Putri dengan baik, jika saja hamba tidak mendengarkan ucapan dari Putri Zofan dan pergi meninggalkan Putri Sendirian pasti Putri tidak akan dianiaya oleh mereka." Ucap gadis itu sambil mendekat kearah Haruka.

Haruka memperhatikannya dari atas kepala hingga ujung kakinya. "Sudahlah lagipula itu bukan salahmu tidak perlu meminta maaf." Ucap Haruka.

"Tetapi hamba pantas mendapat hukuman." Tiba-tiba gadis itu bersujud dihadapan Haruka.

Haruka sangat terkejut dia merasa bahwa gadis ini telah mengiranya sebagai majiannya "Aduh dasar anak ini cepat bangun atau aku akan benar-benar menghukummu." Ucap Haruka sambil mengerutkan dahi.

Pelayan yang terkejut segera bangun.

"Baik terimakasih Putri." Ucap gadis itu sambil bangkit dari sujudnya

Haruka menatap gadis itu dengan tatapan penuh tanya. "Hmm, sebenarnya aku ingin bertanya padamu siapakah namaku?" ucap Haruka.

Gadis kecil itu terkejut dengan perasaan cemas dia segera menjawab tanya Haruka.

"Ah kenapa bisa begini? Sebenarnya apa yang terjadi padamu Putri?" ucap gadis itu.

Karena Haruka memang bukanlah tuan dari gadis itu benar saja dia tidak mengetahui apapun.

Haruka segera menjawab tanya dari gadis itu. "Sebenarnya tadi kepalaku terbentur cukup keras alhasil aku tidak dapat mengenali diriku sendiri." Ucapnya dengan berbohong.

Dengan rasa panik gadis itu menyentuh pundak Haruka "Astaga..! Hamba tidak mengira akan menjadi seperti ini?!" ucap gadis itu.

"Bisa kau katakan siapa namaku?" ucap Haruka tidak sabar.

"Nama anda adalah Tuan Putri Hanna Lin, Putri bungsu dari Permaisuri pertama dari Kaisar Lin." Ucap Gadis itu.

Haruka terdiam sejenak "Jauh sekali dari nama asliku." Bersuara dalam hati.

Kemudian dia menatap gadis itu "Pastilah dia seorang pelayan setia dari Hanna, namun jika aku berada di sini maka Hanna yang asli pastilah sudah tiada, dia tadi sempat menyebut nama seorang Putri lainnya apakah itu salah satu saudara dari Hanna??" ucap Haruka dalam batin.

Pelayan yang melihat Haruka termenung segera menyadarkannya.

"Tuan Putri?" ucapnya sambil menggerakkan tangannya yang berada dipundak Haruka.

Haruka yang terkejut segera dia tersadar kembali, tiba-tiba Haruka mengingat sesuatu, dia melihat tubuh gadis dari raga yang ditempatinya hidup teraniaya, disiksa, meski hanya potongan-potongan kecil namun itu sudah membuatnya sedikit mengetahui tentang Hanna Lin.

"Putri anda tidak apa-apa?" ucap Pelayan Hanna itu dengan khawatir.

"I.. Iya aku tidak apa-apa, tadi kau sempat menyebut Zofan? Jika aku ini Putri bungsu berarti dia adalah kaka kandungku?" ucap Haruka sambil menatap gadis itu.

Dengan perasaan sedih gadis itu menjawab tanya Haruka.

"Benar, namun Putri Zofan bukan anak dari Permaisuri Yuriama, melainkan anak dari Permaisuri Ayunian, setelah kematian Permaisuri pertama, Selir Ayunian di angkat oleh Kaisar untuk menggantikan posisi Permaisuri pertama." Ucapnya dengan sedih.

Haruka menatap gadis itu, kemudian dia menatap wajahnya yang berada dicermin.

"Apakah wajah kita memanglah sama? Hingga gadis ini mengira yang berada dihadapannya adalah Putri Hanna, tunggu inikan raga dari majikannya, jelas saja dia tidak mencurigaiku!" dalam benak Haruka merasa lega.

"Jadi begitu, kapan ibuku meninggal dan dia meninggal karena apa? Tanya Haruka sambil menatap Pelayan Hanna.

Dengan sedih dan gugup gadis itu menjawab tanya Haruka, sambil menundukkan kepala.

"Permaisuri Yuriama meninggal karena dibunuh seseorang, dan pelakunya sampai saat ini belum ditemukan, saya mohon Putri jangan bersedih." Ucap Pelayan Hanna dengan lirih.

Haruka menatap Pelayan Hanna, bentah mengapa hatinya terasa sesak saat mendengar ucapan darinya.

"Apakah Kaisar tidak mencari tau siapa pembunuh dari ibuku?" ucap Haruka sambil mengepalkan tangannya.

"Sudah Putri namun tidak ada titik terang, sampai anda tumbuh dewasa kabar itu semakin lama menghilang, tidak diketahui siapa pembunuhnya." Ucapnya dengan sedih.

"Oh, jadi begitu. Aku ingin tanya mengapa sih, kakak-kakakku sangat benci padaku?" ucap Haruka dengan serius.

"Karna mereka iri dengan Tuan Putri, memiliki paras yang lebih cantik dibanding kedua kaka anda dan mereka juga tidak suka jika Kaisar sangat menyayangi anda Putri." Ucap Pelayan itu sambil menatap Haruka.

Haruka menjawab "Mereka? Berati ada Putri lain? Kau bilang mereka iri? Aku jadi sangat yakin mereka pasti sangat jelek, jika dibandingkan denganmu, kamu lebih cantik." Ucap Haruka dengan sedikit meledek.

"Ah, benar Putri, Selir Ayunian memiliki dua Putri dari Kaisar, Putri pertama bernama Amuya dan Putri bungsunya bernama Zofan, saya pernah dengar dahulu dari ibu saya yang pernah menjadi Pelayan setia dari Permaisuri Yuriama bahwa kalian bertiga dilahirkan dibulan yang sama, hanya saja tanggalnya yang berbeda, namun sifat kedua Putri itu sungguh angkuh dan jahat, sangat bertolak belakang dengan sifat anda." Ucap pelayan itu sambil menatap Haruka.

"Hmm, jadi begitu, suatu hari nanti aku pasti akan menemukan pembunuh ibu, hidup ataupun mati aku tidak perduli." Ucap Haruka dengan perasaan kesal.

Pelayannya begitu Terkejut mendengar ucapan dari Haruka. Dia sangat merasa bahwa Putri Hanna seperti terlahir kembali dan menjadi seseorang yang berani. "Tetapi anda akan mencarinya kemana Putri?" "bertahun-tahun seluruh Penjaga di Istana bahkan Kaisar Lin sudah berusaha untuk mencari dimana pembunuh itu namun tidak ada yang menemukannya." Ucap gadis itu dengan sedih.

Haruka Menatap pelayan Hanna dengan dingin. "Dimanapun, entah kapan itu, aku akan menangkap pelakunya sampai dapat." Ucap Haruka dengan serius.

"Putri, saya sangat senang melihat diri anda menjadi seperti ini, namun di sisi lain saya juga sangat sedih mungkin tadi kepala anda terbentur alhasil anda melupakan semuanya, jika kabar ini sampai diketahui oleh Permaisuri Ayunian dia pasti akan semakin senang dan akan berbuat lebih buruk lagi pada diri anda." Ucap pelayan itu dengan khawatir.

Haruka memperhatikan Pelayan kecil itu yang merasa sangat ketakutan.

"Kau tenang saja, aku bukan lagi Hanna yang dulu, apapun yang terjadi aku tidak akan mengalah lagi, tidak akan ku biarkan mereka menang." Ucap Haruka meyakinkan Pelayan itu.

Dalam batinnya. "Pasti gadis ini juga ditindas oleh mereka." Sambil menatap Pelayan Hanna yang berada disampingnya.

Pelayan itu tersenyum memandang Haruka.

"Tidak perlu takut, siapapun yang berusaha menjahatiku pasti akanku balas." Ucap Haruka dengan sedikit tersenyum.

"Hamba percaya pada anda Putri." Ucap Pelayan itu.

"Sedari tadi aku selalu berbicara. sampai lupa menanyakan siapa namamu?" ucap Haruka.

"Nama saya adalah Yuan, saya pelayan setia anda Putri." Ucap Pelayan kecil itu.

Haruka menatap Pelayan Hanna "Oh, Yuan boleh kah aku meminta sesuatu darimu, tolong rahasiakan tentang masalahku ini pada siapapun, dapatkah kau kupercaya?" ucap Haruka.

"Tentu saja, anda dapat mempercayai saya Putri, rahasia aman bersama saya." Ucap gadis polos itu dengan bibir tersenyum.

"Terimakasih aku sudah menduganya sedari awal, kau memanglah Pelayanku yang baik." Ucap Haruka.

"Tentu saja, jika anda memerlukan sesuatu, panggil saja nama saya." Ucap Yuan dengan tersenyum.

"Pasti, karena hari sudah malam baiknya kau beristirahat, akupun akan segera tidur." Ucap Haruka sambil menatap Yuan.

"Ah benar, maaf sudah mengganggu waktu anda Putri, Pelayan akan segera undur diri." Ucap Yuan.

"Ah, tidak kau sama sekali tidak menggangguku, justru aku yang harus berterimakasih padamu." Ucap Haruka.

"Tidak perlu berterimakasih, ini sudah menjadi kewajiban saya Putri, kalau begitu saya undur diri, selamat malam Putri, selamat beristirahat." Ucap Yuan.

Segera Pelayan itu keluar dari kamar Hanna.

Dalam batinnya sangat senang karena Hanna baik-baik saja, bahkan dia merasa Putri Hanna yang saat ini sangat berbeda.

Haruka menatap Yuan yang keluar dari kamarnya, segera dia bangun dari duduknya dan berjalan menuju jendela.

Haruka menatap langit malam dari balik jendela.

"Aku pasti akan membalaskan dendammu." Ucapnya sambil menyentuh kaca jendela dengan tangannya.

Terpopuler

Comments

Alexa21

Alexa21

msh kita pantau dulu 🫣🫣

2023-08-19

0

Rika_Faris

Rika_Faris

kaca??
baru ini baca novel time travel ke jaman kuno ada jendela terbuat dr kaca.

2022-12-26

1

santi kenshin

santi kenshin

tsukiya

2022-10-31

1

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
198 198
199 199
200 200
201 201
202 202
203 203
204 204
205 205
206 206
207 207
208 208
209 209
210 210
211 211
212 212
213 213
214 214
215 215
216 216
217 217
218 218
219 219
220 220
221 221
222 222
223 223
224 224
225 225
226 226
227 227
228 228
229 229
230 230
231 231
232 Penghianatan?
233 Timbul Rasa Curiga
234 Penyerangan dari Xiao Chen.
235 Kecemburuan Xiao Chen
236 Jawaban dari setiap pertanyaan.
237 Goa Petaka
238 Di dalam hutan.
239 Keraguan Putri Kirana
240 Kemenangan untuk Pangeran Rendra?
241 241
242 242
243 Dia bukan Wanita lemah.
244 Menginap.
245 Peluang untuk Raja Age.
246 Sulit untuk didapatkan.
247 Kesedihan yang tak mampu diungkapkan.
248 Kesempatan.
249 Pelarian
250 Hal yang tidak terduga.
251 251
252 Penyamaran.
253 253
254 Pergerakan dari Raja Age.
255 Akhir yang menyakitkan
256 Bukan akhir dari segalanya
257 Rencana Licik Kaisar Yu.
258 Siasat Pangeran Rendra
259 Mungkinkah??
260 260
261 261
262 262
263 Belum saatnya.
264 Di dalam Hutan.
265 Mengikuti.
266 Kepergian Haruka.
267 Kelicikan Haruka.
268 Meninggalkan Hutan.
269 Putri Yuri yang kejam.
270 Penyesalan.
271 Kesetiaan.
272 Sisi lembut dari Haruka.
273 Penyerangan yang tiba-tiba.
274 Melawan ribuan Burung gaib.
275 Jangan menganggap remeh diriku.
276 Wanita yang keji.
277 Maksud tersembunyi.
278 Tidak akan pernah ada kata Maaf.
279 Rintangan untuk Pangeran Rendra.
280 Ada apa ini?
281 Sebuah kenyataan.
282 Malam yang sunyi.
283 Kecemasan Norr dan juga Leo
284 Siapakah dia?
285 Amarah Norr.
286 Kemalangan untukmu.
287 Harus terbalaskan.
288 Firasat Haruka.
289 Tekad.
290 290
291 291
292 292
293 293
294 Pertemuan Haruka dan Kirana.
295 Awal Pertarungan.
296 Kekalahan Xiao Chen.
297 Sudah berakhir kah?
298 Sakit tapi tak berdarah.
299 299
300 Menghilangnya Topeng Misterius.
301 Kegundahan Haruka.
302 Penyesalan.
303 Chapter 303
304 Siapakah dia?
305 Sebatas Pengganti.
306 306
307 Ending~
Episodes

Updated 307 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197
198
198
199
199
200
200
201
201
202
202
203
203
204
204
205
205
206
206
207
207
208
208
209
209
210
210
211
211
212
212
213
213
214
214
215
215
216
216
217
217
218
218
219
219
220
220
221
221
222
222
223
223
224
224
225
225
226
226
227
227
228
228
229
229
230
230
231
231
232
Penghianatan?
233
Timbul Rasa Curiga
234
Penyerangan dari Xiao Chen.
235
Kecemburuan Xiao Chen
236
Jawaban dari setiap pertanyaan.
237
Goa Petaka
238
Di dalam hutan.
239
Keraguan Putri Kirana
240
Kemenangan untuk Pangeran Rendra?
241
241
242
242
243
Dia bukan Wanita lemah.
244
Menginap.
245
Peluang untuk Raja Age.
246
Sulit untuk didapatkan.
247
Kesedihan yang tak mampu diungkapkan.
248
Kesempatan.
249
Pelarian
250
Hal yang tidak terduga.
251
251
252
Penyamaran.
253
253
254
Pergerakan dari Raja Age.
255
Akhir yang menyakitkan
256
Bukan akhir dari segalanya
257
Rencana Licik Kaisar Yu.
258
Siasat Pangeran Rendra
259
Mungkinkah??
260
260
261
261
262
262
263
Belum saatnya.
264
Di dalam Hutan.
265
Mengikuti.
266
Kepergian Haruka.
267
Kelicikan Haruka.
268
Meninggalkan Hutan.
269
Putri Yuri yang kejam.
270
Penyesalan.
271
Kesetiaan.
272
Sisi lembut dari Haruka.
273
Penyerangan yang tiba-tiba.
274
Melawan ribuan Burung gaib.
275
Jangan menganggap remeh diriku.
276
Wanita yang keji.
277
Maksud tersembunyi.
278
Tidak akan pernah ada kata Maaf.
279
Rintangan untuk Pangeran Rendra.
280
Ada apa ini?
281
Sebuah kenyataan.
282
Malam yang sunyi.
283
Kecemasan Norr dan juga Leo
284
Siapakah dia?
285
Amarah Norr.
286
Kemalangan untukmu.
287
Harus terbalaskan.
288
Firasat Haruka.
289
Tekad.
290
290
291
291
292
292
293
293
294
Pertemuan Haruka dan Kirana.
295
Awal Pertarungan.
296
Kekalahan Xiao Chen.
297
Sudah berakhir kah?
298
Sakit tapi tak berdarah.
299
299
300
Menghilangnya Topeng Misterius.
301
Kegundahan Haruka.
302
Penyesalan.
303
Chapter 303
304
Siapakah dia?
305
Sebatas Pengganti.
306
306
307
Ending~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!