"Putri anda tidak apa-apa kan? apakah anda terluka??." Ucap Yuan dengan segera mendekati Hanna.
"Dasar bodoh, tentu saja aku baik-baik saja." Ucap Hanna yang menatap Yuan.
"Putri apakah anda ingin menceritakan kejadian ini pada Kaisar??." Ucap Yuan yang mendekati Hanna.
"Tentu saja tidak, aku tidak akan merusak hari pernikahanku." Ucap Hanna yang terlihat santai.
"Putri apakah anda sangat menyukai pengeran?." Tanya Yuan dengan penasaran.
"Tentu saja tidak." Ucap Hanna dengan ekspresi sedikit aneh kepada Yuan.
"Lalu mengapa anda melakukan ini??." Tanya Yuan dengan penasaran.
"Ya itu karna mereka sangat menginginkan pangeran dan sedari awal mereka sangat menginginkan kematianku, maka aku akan membuat mereka terus membenciku yang nanti pada akhirnya mereka akan kalah dengan tindakan mereka sendiri." Ucap Hanna dengan pandangan serius menatap Yuan.
"Saya mengerti tujuan anda putri." Ucap Yuan yang sebenarnya di dalam benaknya dia bersuara. "Putri memang sulit ditebak.
"Baiklah cukup untuk malam ini, aku harus istirahat karna besok adalah hari yang sangat ku tunggu untuk melihat wajah kebencian dari mereka." Begitu ucap Hanna sambil menatap tajam.
"Baiklah putri, saya akan keluar sekarang ,selamat malam." Ucap Yuan yang kemuduan keluar dari kamar dan menutup pintu dengan perlahan.
Keesokan harinya di kamar putri Hanna sudah banyak para pelayan yang datang.
"Putri hari ini adalah hari paling penting bagi anda, maka izinkan kami untuk merias anda." Ucap para pelayan.
Dalam benak Hanna " Hari yang sudah ditunggu akhirnya tiba juga."
Di depan Istana upacara pernikahan segera berlangsung.
"Kak apakah hanna akan menceritakan kejadian semalam?." Ucap Zofan yang berbisik-bisik kepada Amuya.
"Berisik sekali, bukankah semalam dia bilang tidak akan menceritakan apapun pada Kaisar." Ucap Amuya lirih, sambil menyembunyikan keresahannya.
"Tapi jika dia membohongi kita bagaimana?." Ucap Zofan dengan cemas.
"Berharap saja semoga hanna tidak menceritakan kejadian itu pada Kaisar." Ucap Amuya dengan wajah yang juga terlihat cemas.
Hanna berjalan menaiki tangga, dan upacara pemberkatan dimulai
upacara berjalan lancar, dan mereka resmi menjadi pasangan.
Malam hari di Istana Yu.
Di dalam kamar Kichiro.
Hanna duduk di kamar dengan penutup diwajahnya.
tiba-tiba Hanna melihat panah yang sudah di lumuri racun hampir saja mengenai tubuhnya.
Hanna yang melihat segera menga dengan cepat. "Penyerangan?!."
Yuan dengan segera membuka pintu kamar Kichiro.
"Putri sebaiknya anda tetap di dalam." Ucap Yuan dengan perasaan panik.
"Apa yang sebenarnya terjadi?." Hanna segera membuka tudungnya dan berdiri menatap Yuan.
"Putri malam ini istana Yu di serang oleh musuh dari kerajaan Gong yang dipimpin oleh pangeran Chu." Ucap Yuan yang segera memasuki kamar Hanna.
"Apa?!" Dalam batinnya. "Jadi ini maksud pangeran Chu.
"Putri anda tidak perlu risau ,pangeran Rendra, pangeran Kichiro dan kaisar sudah pergi untuk melawan musuh, mereka mengerahkan beberapa pasukan yang cukup banyak." Ucap Yuan yang segera berdiri didepan Hanna.
"Aku tidak bisa berdiam diri disini,aku harus membantu." Dalam benak Hanna. Hanna yang masih menatap Yuan seger dia berbicara. "Yuan jubah yang ku berikan padamu, dimana kau menyimpannya?." Tanya Hanna dengan serius.
"Putri apa yang akan anda lakukan? Di luar sana sangat berbahaya, anda jangan pergi." Ucap Yuan Khawatir.
"Dengar aku harus pergi, pangeran Chu menyerang kerajaan Yu bukan tanpa rencana, namun kerajaan Yu di serang tanpa adanya persiapan, aku harus membantu." Ucap Hanna dengan tegas.
"Tapi putri disana sangat berbahaya." Ucap Yuan dengan perasaan khawatir.
"Kau tenang saja aku tidak akan terluka, apakah kau percaya padaku??." Ucap Hanna yang segera meyakinkan Yuan.
"Hamba yakin pada putri, baiklah ikuti hamba." Ucal Yuan yang segera berbalik dan pergi keluar dari kamar Hanna.
Di dalam kamar Yuan.
Yuan segera mengambilkan jubah yang ia simpan di dalam lemari miliknya.
"Ini putri." Ucap Yuan sambil memberikan jubah itu.
Hanna yang melihat segera mengambil dan memakainya denga cepat.
"Yuan aku harus pergi, jika ada yang bertanya dimana aku, bilang saja aku di kamar dan sedang tidak ingin ditemui oleh siapapun." Ucap Hanna melirik Yuan.
"Baik putri hamba paham." Balas Yuan yang tengah menatap Hanna.
Hanna bergegas keluar dengan melewati jendela kaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 307 Episodes
Comments
Ida Rubaedah
makin seruu
2022-06-17
0
Muamarqhadafi
putri pemberani dan handal
2022-05-13
0
ria aja
next
2022-05-01
0