Pertengkaran masih berlanjut.
kaka kedua (Zofan Lin) "Cukup! Beraninya kau bicara itu padaku! Kau fikir kau siapa? Disini kau tak punya siapa-siapa tidak akan ada satu orangpun yang mau membantumu."
"Heh! Setidaknya aku masih punya harga diri dan aku tidak di peralat oleh siapapun!" ucap Hanna dengan lantang.
Di tengah pembicaraan tiba-tiba Kaisar kembali dari tugasnya.
"Paduka Kaisar telah tiba." Teriak seorang Kasim.
Putri kedua terkejut.
"Apa ayahhanda sudah pulang?! Urusan kita belum selesai, ingat awas saja jika kau mengadu pada ayah tentang hal ini aku tidak akan segan untuk membunuhmu!" ucap Zofan Lin.
"Ternyata kau sangat ketakutan kaka tapi tenang saja rahasiamu aman ditanganku lagipula sepandai-pandainya seorang mengubur bangkai pasti akan tetap tercium baunya." Ucap Hanna dengan senyum sinis.
Kaka kedua (Zofan Lin) meninggalkan istana Hanna tanpa sepatah katapun.
"Yuan ayo kita juga pergi menyambut kedatangan Kaisar." Ucap Hanna yang bernicara kepada pelayannya.
"Baik Putri." Sahut Pelayan itu.
Didalam Istana Kaisar.
Banyak orang yang menyambut kepulangan Kaisar ke Istana.
Hanna berjalan memasuki ruangan
"Salam ayahhanda." Ucap Hanna.
(Membungkukkan tubuh, kepala dan menyatukan kedua tangannya didada)
"Semoga ayah selalu sehat dan panjang umur." Ucap Hanna.
"Bangunlah Nak, kau terlihat sangat kurus apa kau sedang sakit?" ucap Kaisar Lin yang menatap wajah Hanna.
"Dalam batin Haruka." Anakmu bukan hanya sakit tapi dia telah meninggal!
"Benar, ayah beberapa hari kemarin saya memang sedang demam namun hari ini saya sudah pulih kembali." Ucap Hanna menjelaskan.
"Apakah penyakitnya serius?" tanya Kaisar lagi.
"Hanya demam biasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Balas Hanna.
Permaisuri Ayunian tiba-tiba menyela "Paduka anda tidak perlu khawatir toh Hanna sudah sembuh, Hanna setelah ini makan yang banyak agar tubuhmu terlihat berisi."
"Hm tidak di sangka bunda Ayunian sangat perhatian terhadapku." Sedikit senyum sinis. Dalam benaknya dasar wanita ular kau pandai bersandiwara."
Permaisuri Ayunian "tentu saja karna kau adalah Putriku." Dengan terus tersenyum palsu.
"Tapi aku bukanlah anakmu, aku terahir dari rahim seorang wanita yang hebat itu adalah Yuriama." Ucap Hanna dengan pandangan serius.
"Benar dia adalah Wanita yang sangat hebat sampai pada akhirnya dia harus menutup usia, tapi aku berjanji padamu aku akan menjaga, merawatmu seperti Putriku sendiri." Ucap Permaisuri Ayunian dengan berpura-pura sedih.
Dalam batinnya. "Heh akting macam apa itu sangat murahan jelas-jelas kau sangat senang ibuku meninggal dasar manafik!" Hanna memandang Ayunian dengan dingin.
Ayahhanda saya pamit undur diri saya sangat mengantuk." Dalam batinnya lagi "Aku muak melihat wajah mereka." Ditujukan untuk Permaisuri, kaka kedua dan kaka pertama.
"Baiklah kau boleh pergi." Ucap Kaisar yang memandang wajah Hanna.
Tak lama Amuya yang berada disamping Permaisuri Ayunian menyela.
"Sepertinya adik ketiga sangat lelah ya? sebaiknya cepat istirahat." Dengan nada bicara ramah namun wajahnya terlihat tengah merendahkan Hanna.
"Saya mohon undur diri Ayah." Ucap Hanna sambil memberikan salam. Lalu pergi begitu saja tanpa menghiraukan Amuya.
"Sial dia berani menghiraukanku." Dalam batin Amuya dengan kesal.
Kaisar hanya menganggukan kepalanya.
Diluar Istana
"Yuan? Apa kau tau dimana tumbuhan Ganda Putih?" tanya Hanna kepada Yuan.
"Saya tau Tuan Putri, tapi untuk apa anda bertanya soal itu?" balas Yuan dengan sedikit bingung.
"Saya ingin meramu obat saya merasa tubuh saya masih lemah belum pulih sempurna, menurut buku yang pernah saya baca tumbuhan itu dapat memulihkan tubuh yang sakit, dimana saya dapat menemukannya?" ucap Hanna menjelaskan.
"Tumbuhan itu berada dalam hutan tapi disana ada banyak binatang buas yang sangat berbahaya apakah TuaP putri yakin?" ucap Yuan.
"Tentu saja aku yakin." Balas Hanna.
Pelayan Tuan Putri (Yuan) "Tapi putri disana sangat berbahaya terlebih lagi Tuan Putri tidak memiliki kemampuan bela diri."
"Aku tau. Tapi tidak ada cara lain, aku akan pergi malam ini juga. kau tidak perlu ikut, aku butuh bantuan mu untuk berjaga-jaga disini, kau harus ingat jika ada yang bertanya tentang aku jawab saja aku sedang tidak enak badan dan tidak mau di kunjungi oleh siapapun." Ucap Hanna.
Pelayan Tuan Putri (Yuan) "Tapi putri berangkat ke sana dengan mengendarai apa? Perjalanan ke hutan sangatlah jauh saya tidak yakin jika Putri mau menempuh perjalanan dengan
berjalan kaki."
"Kau benar maka dari itu aku mau meminta bantuanmu sekali lagi." Ucap Hanna.
"Apa itu Putri?" tanya Yuan.
"Apa kau memiliki kenalan seorang Kasim yang dapat dipercaya?" ucap Hanna.
Yuan kembali mengingat "Ada tuan putri dia adalah adikku bernama Shiro, tapi dia bukanlah seorang kasim kerajaan melainkan hanya pedagang biasa tetapi dia memiliki seekor kuda, jika putri berkenan saya bisa mengantar putri kesana tapi apakah Putri mau mengendarai kuda?" ucapnya.
"tidak masalah." Ucapnya. "Itu hanya kudakan?! dalam batin Hanna.
"Dimana tempat adikmu? kau tidak perlu mengantarku cukup kau beri tau saja dimana tempat tinggal adikmu itu." Ucap Hanna.
"Ia tinggal di sebuah toko pakaian bernama Li An didalam pasar." ucap Yuan.
"Baiklah aku akan pergi, kamu cepatlah kembali ke Istana sebelum ada orang yang melihat." Ucap Hanna.
Pelayan Tuan Putri melihat wajah Hanna dia terlihat sangat Khawatir. "Tapi putri tidak bisa lewat pintu depan, karna dijaga ketat oleh pengawal kerajaan."
"Aku tau, aku akan lewat atap." Ucap Hanna dengan yakin.
"Apa anda yakin??" tanya Yuan dengan terkejut.
Hanna segera menjawabnya "Iya tentu saja." Dengan serius.
"Hati-hati Putri, saya akan kembali." ucap Yuan.
Hanna segera menaiki atap dengan cepat dan berjalan diatasnya.
Yuan menatap heran dan kagum dalam hatinya "Putri sangat berbanding terbalik dengan yang dulu, Putri yang sekarang sangat lah berani. Tapi jika ia pulih dari sakitnya kuharap putri masih seperti ini menjadi wanita yang kuat dan berani." Ucap Yuan berjalan memasuki Istana.
"Akhirnya aku sampai di pinggir kota dan tidak ada yang melihatku sekarang aku harus mencari Shiro." Ucap Hanna yang segera meloncat dari dahan pohon besar, lalu berjalan mencari toko
Toko Pakaian Li Tian.
Hanna menatap ke arah toko "Akhirnya aku menemukannnya juga."
Berjalan memasuki Toko.
Shiro terkejut melihat Putri Hanna yang mengunjungi Tokonya.
Dalam hatinya. Bukankah dia putri Hanna mengapa datang kemari sendirian malam-malam.
Putri ada yang bisa saya bantu? anda kemari malam begini tanpa di temani Pengawal Kerajaan." Tanya Shiro.
Hanna menatap wajah Shiro dengan serius. "Apakah ada yang salah jika saya kemari sendirian?" ucap Hanna.
"Ah tentu saja tidak." Ucap Shiro dengan terkejut.
"Kedatangan saya kemari sebenarnya ingin meminta bantuanmu." Ucap Hanna.
"Bantuan? Apa yang bisa saya bantu Putr?." ucap Shiro dengan penasaran.
"Aku dengar dari Pelayanku Yuan kau memiliki seekor kuda? Kalau boleh aku ingin meminjamnya." Ucap Hanna.
"Benar, saya memiliki seekor kuda jantan, tapi untuk apa Putri meminjam kuda milik saya?" ucap Shiro.
"Kau tidak perlu tau, jadi bolehkah saya meminjam?" ucap Hanna.
"Tentu saja." Ucap Shiro.
Aneh sebenarnya apa yang terjadi di Istana sampai Putri pergi sendirian begini. Dalam benaknya dengan bingung.
"Mari Putri saya akan mengantar anda." Ucap Shiro
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 307 Episodes
Comments
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2023-07-09
0
ria aja
lanjut
2022-04-30
0
BlackRosse
semangat Thor 🥰
2022-03-24
0