Hanna memegang pedang dan terus berjalan, tak lama kemudian Ular yang besar menghadang mereka.
"Hanna awas di depanmu." Ucap Pak Leo.
Hanna terkejut dan dia segera berjalan mundur.
"Pergi dari sini!" ucap Siluman Ular itu sambil menyemburkan bisa pada Hanna.
"Hampir saja." Ucap Hanna yang segera mengelak.
"Rasakan ini!"Ucap Siluman itu sambil memberikan beberapa serangan dengan ekor besarnya.
"Hanna kelemahannya terdapat di atas kepalanya tusukan pedang itu tepat diatas kepalanya, aku disini akan mengecoh dia agar terfokus padaku. cepat Hanna Ucap Leo yang memberikan beberapa serangan.
Dalam batin Hanna tunggu bagaimana ini?!" sambil memperhatikan.
"Ah kesempatan." Hanna segera berlari dan menaiki tubuh Ular itu dengan sekuat tenaga ia menusukkan Pedang Perak tepat di kepala ular besar itu, ular itu tergeletak dan sesuatu keluar dari tubuh ular besar.
Hanna mengambil sesutau yang keluar dalam tubuh Siluman itu. Apa ini?!" dengan sedikit terkejut.
"Itu adalah kekuatan yang dimiliki oleh Ular ini, makanlah maka kau akan memiliki kekuatan pengendalian bumi." Ucap Leo.
"Apa gunanya?" sambil memegang sesuatu yang berbentuk bulat seperti Permen berwarna coklat.
"Kau akan memiliki kekuatan Pengendali Bumi, itu sangat kau butuhkan." Ucap Harimau Putih.
"Baiklah aku akan memakannya." Ucap Hanna.
"Ayo kita lanjutkan perjalanan." Ucap Pak Harimau.
Di tengah Hutan yang sangat besar.
"Sangat mencurigakan." Ucap Hanna sambil melihat sekeliling.
Tiba-Tiba daun yang terlihat tenang itu merambat ke arah Hanna
Hanna menatap dan mengayunkan Pedangnya.
"Serangan tiba-tiba lagi." Ucap Hanna.
"Hanna gunakan kekuatan Pengendali Bumi. Ucap Leo.
"Pengendali Bumi." Segera ia menusukan Pedang Perak pada tanah dan mengubur tumbuhan hidup itu.
"Hanna kau berhasil." Ucap Leo.
"Iya, mari kita lanjutkan perjalanan." Ucap Hanna.
Tak lama kemudian mereka sampai di Gua tempat Pedang Pusaka itu dijaga.
"Hanna kau harus berhati-hati kita sudah sampai, Pedang itu di jaga oleh seekor Naga Angin." Ucap Leo.
"Ayo masuk." Ucap Hanna.
"Beraninya kau manusia datang kemari! Kau fikir bisa untuk mengalahkanku." Ucap Naga Angin.
"Sebenarnya tujuanku kemari bukan untuk membunuhmu, melainkan untuk mengambil Pedang itu." Ucap Hanna.
"Beraninya kau manusia, jika kau menginginkannya kalahkan dulu aku Ucap Naga Angin sambil memutari Hanna dan Leo.
"Baik mari bertarung." Ucap Hanna sambil mengangkat pedang dan menyerang.
"Besar juga nyalimu, rasakan kekuatan anginku." Ucap Naga Angin.
"Ah sial kekuatannya besar juga, tapi aku tidak boleh menyerah begitu saja sudah sejauh ini aku harus mendapatkan Pedang itu." Ucap Hanna sambil megeluarian kekuatan Pengendali Bumi.
"Kau fikir dengan itu bisa mengalahkanku, jangan mimpi." Angin kemarahan!" ucap Siluman Naga itu.
"Ah sakit sekali." Ucap Hanna yang terjatuh. "Aku tidak akan menyerah semudah itu. Kemudian dia bangkit menahan sakit ditubuh. "Dewa bantu aku." ucap Hanna.
"Hanna kau harus mencari sumber kekekuatannya karna itu titik lemahnya." Ucap Leo sambil memberikan serangan pada Naga Angin.
"Titik lemah tapi dimana??" Ucap Hanna yang terus mencoba mencari.
"Hanna cepat waktumu tidak banyak." Ucap Leo sambil memberikan serangan bertubi-tubi.
terlihat dipungung Naga ada cahaya putih kabut.
Dalam benaknya. "Aku menemukannya." Kemudian dia berlari ke arah belakang naga itu dan hanna menaiki tubuh naga, ia mengayunkan Pedang Perak tanpa pikir panjang ia tusukan Pedang itu tepat di punggung naga cahayanya sangat menyilaukan mata Naga itu mengilang dan Hanna terjatuh ke bawah.
"Aduh, berhasil terimakasih Dewa." Ucap Hanna.
"Hanna kau berhasil aku salut padamu." Ucap Leo.
"Sekarang tinggal mengambil pedang itu dan pergi dari sini." Bangun dan segera mengambil Pedang. "Bagus aku berhasil Pedang yang sangat indah." Ucap Hanna.
"Pedang Pusaka itu memiliki kekuatan Petir, kau harus menjaga nya dengan baik, banyak yang menginginkannya tapi mereka tidak bisa melawan Naga Angin." Ucap Leo.
"Tentu saja, hey Pak Leo jadi maksudmu aku ini orang pertama yang mengalahkan Naga itu." Ucap Hanna.
"Benar, bisakah kau panggil aku Leo saja, aku ini masih perjaka." Ucap Leo kesal.
"Oh begitu lagipula Harimau betina mana yang mau menikah denganmu, kau itu Harimau yang galak." Ucap Hanna yang mengejek Leo.
"Kau selain sombong kau juga gadis yang jahat." Ucap Leo dengan kesal.
"Haha. Hey aku hanya bercanda tidak perlu marah begitu, nanti benar-benar tidak ada yang mau menikah denganmu. Ucap Hanna.
"Kau benar-benar ingin tinggal disini ya?" Ucap Leo sambil berjalan menjauh perlahan.
"Kau mengancamku?" ucap Hanna.
"Sudah cepat naik kita pergi dari sini." Ucap Leo membungkukkan badan.
"Heh ternyata ucapanmu itu hanya tipuan." Ucap Hanna yang segera menaiki tubuh Leo.
"Aku hanya takut kau akan menangis disini." Ucap Leo yang berlari dengan cepat.
"Alasan kau lakukan ini karna kau tau aku adalah Dewa penolongmu." Ucap Hanna dengan santai.
"Dasar gadis sombong." Ucap Leo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 307 Episodes
Comments
Aya Vivemyangel
Sat set wat wet yaaaa 😁😁
2022-12-09
1
Ida Rubaedah
😅😅😅😅😅hebat haruka.. 💪💪
2022-06-17
0
Hasnah Siti
bikin ngakak juga nih pak rimau
2022-05-18
0