Pagi hari di Istana Lin.
Hanna sedang merias wajah dengan ditemani oleh pelayannya.
Tiba-tiba diluar Istana terdengar keributan.
Kaka kedua Putri Zofan Lin Memasuki Istana Putri Hanna. "Hanna ternyata kau belum mati juga ya?!" dengan perasaan marah.
Hanna melirik ke arah Zofan dan menghiraukannya.
"Kurang ajar beraninya kau mengabaikanku!!" ucap Putri Zofan dengan kesal.
Hanna mengayunkan tangannya meminta Yuan berhenti menyisir rambut Hanna.
"Putri hati-hati." Ucap Yuan berbisik lirih pada Hanna.
Haruka berdiri dari duduknya dia menatap gadis itu dalam benaknya "Siapapun dia, pasti dia adalah Putri dari Selir itu." Ucap Haruka lirih.
"Pagi-pagi buta kaka kedua sudah menemui adik ketiga apakah sebegitu ingin bertemu denganku, adik baru saja merias wajah, wah tidak di sangka kaka kedua sangat merindukanku." Ucap Haruka senyum dingin.
"Heh mimpi saja kau! Aku kemari karna ingin melihat jasadmu tapi tidak disangka kau masih tetap hidup! ucapnya marah sambil Berdiri dengan kedua tangan dipinggang.
"Hm, tentu saja aku masih hidup aku tidak akan mati sebelum aku melihat jasad orang yang sangat ingin membunuhku kak." Ucap Haruka sambil menatap Zofan denganTatapan dingin.
"Kurang ajar kenapa dia bisa seberani ini padaku." Dalam benak Zofan Lin.
"Beraninya kau! ucap Zofan marah sambil Menggertakkan gigi.
Hanna menyilangkan tangan diperut. sangat tidak pantas bukan kak seorang Putri datang ke Istana adiknya pagi-pagi buta dengan membawa keributan apakah kaka tidak memiliki etika sebagai Putri Kerajaan?!" ucap Hanna.
Yuan menatap Hanna yang sangat berani.
"Tidak disangka Tuan Putri setelah mengalami hilang ingatan ia sekarang menjadi sangat berani aku harus bersyukur atau khawatir ya?" Didalam benak Yuan.
"Heh berani sekali kau bicara kepadaku! rasanya inginku robek mulut busukmu itu! ucap Zofan yang Semakin kesal.
Haruka mengangkat satu tangannya dia menatap kukunya yang putih itu. "Hah? Sepertinya aku tidak yakin kalau kaka berani melakukan itu kepadaku, aku sangat yakin kaka akan takut jika ayah tau apa yang sebenarnya kaka lakukan kepada adiknya sendiri." Ucap haruka sambil tersenyum sinis.
"Tapi saat ini ayahhanda tidak ada disini aku bisa membunuh dengan mudah! ucap Zofan kesal.
Haruka Menatap Zofan yang masih berdiri didepan kamarnya. "Kaka sangat yakin sekali bisa membunuhku padahal kita tidak tau siapa yang akan mati ditangan siapa?! Ternyata benar kaka tidak tau malu datang kemari terang-terangan dengan maksud membunuh, apa kaka tidak takut orang luar akan dengar tentang berita ini dan semua orang tau siapa kaka sebenarnya?!" ucapnya dengan santai namun raut wajahnya terlihat dingin.
Sambil tertawa keras Zofan mengancam Haruka. "Hahaa, heh Hanna kuberi tau padamu semua Pelayan bahkan Kasim di tempat ini tidak ada yang berani menentangku! Kau tau itu." Ucapnya dengan percaya diri.
Haruka tersenyum sinis menatap Zofan. "Heh benarkah itu? Apa kaka lupa aku memiliki satu Pelayan setia dia adalah Yuan bagaimana jika ia yang melaporkan kepada orang-orang tentang maksud kaka yang ingin membunuh aku?" ucap Haruka menantang.
Zofan menatap Yuan yang terlihat lemah, dan penakut itu "Apa kau bercanda?! Pelayan tak berguna seperti dia tidak akan berani melakukan itu dia masih menyayangi nyawanya!" ucapnya dengan sombong.
Haruka yang semakin kesal dengan sikap dari wanita itu yang sangat sombong. "Heh sadis sekali mulut kaka! Tapi satu hal yang harus kaka ingat jangan pernah menggangu macan yang sedang tidur! Kaka itu hanya seperti anak ayam yang selalu mengikuti induknya, kaka sebenarnya tidak bisa apa-apa tanpa pengaruh dari Permaisuri, kasihannya hanya dijadikan sebagai alat oleh ibunya sendiri." Sambil senyum sinis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 307 Episodes
Comments
Karil Laviqne
wau....pedass sekali
2023-03-09
0
ria aja
masih nyimak
2022-04-29
0
Sajeria Mardawia
ceritanya ngk mebawa suasana ygs
2022-04-23
0