20. Keputusan

"Maksudku, biarkan saja media berpikir seperti itu. Tak perlu memberi klarifikasi apapun," ucap Luke santai tak peduli dengan keadaannya sekarang.

Arthur menghela nafas. "Apa kau sedang tidak bisa berpikir jernih sekarang?" tanyanya dengan mata yang terlihat lelah. "Baik, kita lakukan saja dulu seperti katamu itu. Lalu, bagaimana kedepannya? Kau mengatakan tak akan bermain di romance, kau pikir para pria normal itu mau bermain peran denganmu?" sentak Arthur tegas. Dia benar-benar tak habis pikir dengan pemikiran dangkal anak didiknya itu.

Semua orang terdiam. Tak ada yang berani menyangkal perkataan pria itu. Bagaimanapun, memang benar apa yang dikatakannya.

"Hanya kau yang bisa memutuskan masa depanmu, Luke. Pilihlah, membuat gosip kencan dengan seorang perempuan atau bermain drama romance? Aku hanya bisa membantu sebatas itu. Pikirkan baik-baik!"

Luke dan semua orang di dalam ruangan terkejut dengan perkataan Sir Arthur. Bagaimana bisa tiba-tiba mengajukan hal itu? Tentu saja, Luke akan menolak gagasan bodoh seperti itu.

"Tidak! Aku mohon tidak ada penolakan kali ini, Luke! Kita bisa membiarkan ini sekali dua kali, tapi tidak untuk ketiga kalinya. Industri ini sangat kejam, Luke. Mereka bisa menjatuhkan kita kapan saja," ujar Arthur dengan suara yang dalam. Mengabaikan penolakan yang akan disuarakan pria yang sudah seperti anaknya sendiri. Ya, ini tidak hanya tentang pemilik agensi dan aktornya. Ini lebih dari itu. Ayah mana yang tidak sedih ketika melihat anaknya diterpa berita negatif terus menerus?

Tak ada yang berani berbicara. Bahkan, semua orang seperti menahan nafas mereka masing-masing. Luke seperti dijatuhkan hukuman mati. Ucapan Arthur kali ini adalah keputusan yang mutlak.

Arthur menatap dalam pada pria yang terduduk tanpa nyawa itu. Dia sangat tidak tega padanya. Namun, hanya itu yang bisa ia lakukan. Industri mereka sangat mengerikan. Mereka tidak tau kapan berita-berita kecil seperti ini bisa menjatuhkan perusahaan yang dia bangun dengan susah payah. "Maafkan aku, Luke."

Luke menatap pada pria yang selama ini sudah seperti ayahnya. "Tak apa, aku tau kamu sudah memikirkan matang-matang sebelum mengambil cara ini."

Mereka berdua saling menatap satu sama lain. "Aku sangat menyesal dan telah membuat kesalahan. Aku tidak memberimu izin saat itu ketika kamu meminta untuk mempublikasikan kekasihmu. Maafkan aku," ucap Arthur lagi.

Tatapan mata Luke bergetar. Ya, jika saat itu dia diperbolehkan mempublikasikan pacarnya, dia tak akan mengalami kejadian hari ini. Dia mengalihkan tatapan nya pada jendela kaca yang memberikan tampilan senja di luar sana. Suara kebisingan di bawah tampaknya lebih menarik untuk di dengar. Sinar senja yang mengintip dari balik gedung-gedung tinggi ibukota.

Senja adalah yang terindah ketika tidak ditelan oleh kegelapan malam. Begitulah ia dan industri ini. Jika saja, saat itu Arthur memberinya izin untuk publikasi, dia tak akan menolak harus bermain di drama romance. Namun, karena Arthur melarang, dia harus menjaga hati kekasihnya dengan tidak terlibat dengan perempuan manapun di industri mereka. Matanya masih memandang langit senja ketika dengan samar dia mendengar mereka berpamitan. Sebuah remasan terasa di bahunya kemudian kesunyian kembali datang setelah suara tutupan pintu.

Meninggalkan ia dan kesunyian yang berbaur dengan segala pemikiran.

*****

Pripta menghembuskan nafas ketika dia sudah sampai di lataran depan mansion keluarga 'Payne'. Mansion ini benar-benar seperti kastil yang sering ditampilkan di film. Sangat besar dan mewah dengan khas arsitektur Victoria. Pilar-pilar putih dengan ukiran berdiri tegak menghiasi teras mansion. Bangunan tua itu masih nampak terawat walau sudah melewati beberapa generasi. Lihatlah, bagaiman lantai teras itu mengkilap. Halamannya sangat luas dan memiliki taman yang ditanami berbagai macam bunga. Bahkan, di tengah halaman ada kolam hias dengan patung perempuan dengan sayap malaikat di tengahnya. Melihat bagaimana mansion ini masih berdiri tegak dengan indah. Sepertinya, neneknya masih memiliki banyak uang.

Pripta masih melihat-lihat mansion yang sudah lama tidak ia pijak ini ketika seseorang mengetuk kaca mobilnya. Dia segera keluar dari mobil mengetahui ibunya juga sudah sampai. Astaga, udara di mansion ini sangat segar dan terjaga sehingga membuat Pripta merasa sangat tertekan untuk sekedar bernafas. Bagaimanapun, jika dia berhasil keluar dari mansion ini tanpa melibatkan drama dan tangisan, dia akan mengapresiasi dirinya sendiri.

"Ada apa dengan wajahmu itu?" tanya Paula melihat wajah putrinya yang sangat tidak ikhlas memijakkan kaki disini.

Pripta menggelengkan kepala yang memperlihatkan raut malas yang teramat sangat.

Paula tentu sangat tau mengapa putri nya bersikap seperti ini. Jadi, dia hanya bisa menerima sikap putrinya itu kali ini. "Cobalah, untuk tersenyum."

Pripta melirik ibunya dari samping. Yang benar saja. Ibu menyuruhnya untuk tersenyum namun apa-apaan dengan raut wajah ibunya itu? Dia bahkan menampilkan raut yang lebih sangar daripada singa batu di depan teras mansion.

Yeah, setelah sekian tahunan lamanya. Dia kembali memijak lantai marmer mewah mansion keluarga ibunya ini. Oh, Pripta akan memasuki pintu neraka dunia. Pintu itu terbuka seperti mulut raksasa yang akan menelan siapa saja yang berani masuk kedalamnya.

Dibalik pintu masuk, mereka disambut oleh kesunyian ruang tamu. Ruang tamu ini adalah puncak dimana kemewahan dan keeleganan tercipta. Langit-langitnya tinggi, menciptakan rasa ruang dan grandeur. Dinding-dindingnya yang dilapisi dengan panel kayu mahoni yang mengkilap. Lampu kristal Chandelier menggantung di tengah ruangan.

Apa yang dibutuhkan ruang tamu mewah? Sofa kulit? Perapian? Lukisan pelukis ternama? Barang-barang antik? Vas kristal? Atau permadani mahal? Tentu saja, itu menjadi pemandangan dari ruang tamu mansion ini. Ruang tamu ini adalah bentuk mutlak dari kekayaan dan kemewahan keluarga ibunya. Dari sini, Pripta bisa mendengar suara keramaian canda tawa. Suara anak-anak kecil yang bertengkar dan menangis. Sangat berbeda dengan ruang tamu yang sunyi ini.

"Tersenyumlah, Pripta. Bahkan jika kamu sangat membenci orang-orang di dalam sana, kamu tetap harus tersenyum," ujar Paula pada putrinya ketika melihat raut ketakutan dan kebencian bercampur di wajahnya.

Pripta menatap ibunya dan tersenyum. Senyum itu terasa berat di wajahnya, seperti topeng yang terlalu ketat. Dia bisa merasakan bagaimana otot-otot wajahnya tegang, memaksa diri untuk membentuk ekspresi yang seharusnya menunjukkan kebahagiaan.

"Aku baik-baik saja, percayalah. Aku akan menjadi putri yang baik hari ini."

Tidak. Jangan menjadi putri ku yang baik. Jika mereka mengatakan sesuatu yang buruk padamu, kau boleh membalasnya. Bahkan, jika kau tak sanggup membalas perkataannya, kau boleh menampar mereka. Tampar mereka sekeras yang kau bisa. Hari ini, kau bisa melakukan apapun yang kau mau," ujar Paula sambil menatap kedalaman mata putrinya.

"Maa?" Pripta memandang pada wanita yang melahirkannya itu.

"Maaf, karena selalu menyuruhmu menahan diri. Maaf, karena Mama kau harus selalu mengalah dan terdiam di hadapan mereka."

*****

HAI TEMAN-TEMAN.

Follow, Vote, dan komen cerita aku ya! Jangan lupa di subscribe juga! Kalian boleh berbagi saran dengan ku. Terimakasih.

Love,

Kak Sera.

Terpopuler

Comments

Titien Muliasari

Titien Muliasari

Tetap Semangatttt kk, semoga rating pembaca nya akan terus bertambah

2023-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Leah? Kau kah itu?
2 2. Temani aku mabuk
3 3. Tak Ada Cara
4 4. Orang besar datang ke Club
5 5. Ternyata Salah Paham?
6 6. Pulang Bersama.
7 7. Nona Pripta? Owner ByP?
8 8. Skandal Baru
9 9. Persiapan Launching.
10 10. Tentang Pripta.
11 11. Biarkan Joshua ikut, please?
12 12. Berjumpa lagi
13 13. Luke dan Pripta
14 14. Kejadian lama.
15 15. Lokasi Pemotretan
16 16. Luke yang Aneh
17 17. Awal Mula
18 18. Oma
19 19. Masalah Baru.
20 20. Keputusan
21 21. Pripta VS semua orang
22 22. Bella Andrea Payne.
23 23. Sangat Sakit
24 24. Mimpi Indah
25 25. Pripta yang ganas
26 26. Masalah
27 27. Undangan Julie
28 28. masa lalu
29 29. Tawaran Kerjasama
30 30. Hasil Pemotretan bukan Pemilu
31 31. Rencana Rahasia
32 32. Sabrina
33 33. Dia Kekasihku
34 34. Hot News?!
35 35. Keputusan Julie
36 36. Pindahan
37 37. Pripta dan Luke
38 38. Mami?
39 39. Dia bukan kekasihku
40 40. Badai Media
41 41. Wedding Day
42 42. Flashback
43 43. Day-1
44 44. Kesempatan dalam kesempitan
45 45. Aksi Lucas
46 46. Mulailah Bekerja
47 47. Apa kau masih ingat?
48 48. Keciduk?!
49 49. Rencana Leah
50 50. Paparazi
51 51. membujuk bayi
52 52. makan malam
53 53. Pripta vs Bella
54 54. Pemenangnya sudah pulang
55 55. Nobar
56 56. Minivlog Leah
57 57. Iklan Ivana
58 58. Lady Mira
59 59. Arga
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Leah? Kau kah itu?
2
2. Temani aku mabuk
3
3. Tak Ada Cara
4
4. Orang besar datang ke Club
5
5. Ternyata Salah Paham?
6
6. Pulang Bersama.
7
7. Nona Pripta? Owner ByP?
8
8. Skandal Baru
9
9. Persiapan Launching.
10
10. Tentang Pripta.
11
11. Biarkan Joshua ikut, please?
12
12. Berjumpa lagi
13
13. Luke dan Pripta
14
14. Kejadian lama.
15
15. Lokasi Pemotretan
16
16. Luke yang Aneh
17
17. Awal Mula
18
18. Oma
19
19. Masalah Baru.
20
20. Keputusan
21
21. Pripta VS semua orang
22
22. Bella Andrea Payne.
23
23. Sangat Sakit
24
24. Mimpi Indah
25
25. Pripta yang ganas
26
26. Masalah
27
27. Undangan Julie
28
28. masa lalu
29
29. Tawaran Kerjasama
30
30. Hasil Pemotretan bukan Pemilu
31
31. Rencana Rahasia
32
32. Sabrina
33
33. Dia Kekasihku
34
34. Hot News?!
35
35. Keputusan Julie
36
36. Pindahan
37
37. Pripta dan Luke
38
38. Mami?
39
39. Dia bukan kekasihku
40
40. Badai Media
41
41. Wedding Day
42
42. Flashback
43
43. Day-1
44
44. Kesempatan dalam kesempitan
45
45. Aksi Lucas
46
46. Mulailah Bekerja
47
47. Apa kau masih ingat?
48
48. Keciduk?!
49
49. Rencana Leah
50
50. Paparazi
51
51. membujuk bayi
52
52. makan malam
53
53. Pripta vs Bella
54
54. Pemenangnya sudah pulang
55
55. Nobar
56
56. Minivlog Leah
57
57. Iklan Ivana
58
58. Lady Mira
59
59. Arga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!