7. Nona Pripta? Owner ByP?

'Brak'

Suara pintu mobil yang ditutup dengan ringan membuat pria yang duduk di balik kemudi dan sedang memainkan ponselnya bertanya pada Luke. "Ke apartemen kan?"

Luke berdehem. Pripta menatap pria disampingnya yang begitu naik langsung mengambil bantal untuk di letakkan di pangkuannya. Mata itu langsung menutup seolah-olah tidak ingin diganggu siapapun.

"Kenapa belum jalan juga, Lexie?" tanya Luke lagi pada pria yang katanya asisten manajer Luke bernama Lexie. Pripta mengerjapkan matanya ketika mendengar nama pria itu. Apa sekarang nama 'Lexie' masuk dalam kamus unisexs?

Namun, pria yang tengah cekikikan di depan sambil menggerakkan jarinya di ponsel hanya menyuruh Luke untuk menunggu sebentar. Katanya dia sedang berkirim pesan dengan Julie, yang Pripta juga tidak tau siapa lagi itu.

Luke mendengus dan memerintahkan pada Lexie. "Cepatlah, aku sedikit tidak nyaman sekarang."

Ah, jangan pedulikan pria ini. Sekarang, dia sendiri merasa sangat mengantuk. Kantuk yang tak tertahankan dikombinasi dengan rasa pusing yang teramat sangat. Pelan-pelan matanya terpejam sedikit demi sedikit. Pripta oh Pripta, bagaimana dirimu bisa tertidur di mobil orang lain tanpa kewaspadaan sama sekali?

Samar-samar, dia mendengar suara pekikan dari pria dibalik kemudi. Ah, Pripta juga mendengar namanya disebut-sebut. Apa mereka sedang membicarakannya sekarang? Ia ingin membuka mata mencoba mengembalikan kesadaran, namun tak bisa. Matanya sangat lengket dan sulit terbuka lagi.

*****

Gadis cantik dengan seragam sekolah dan rambut yang dikuncir itu terduduk diam di tangga bagian atas. Tubuhnya bergetar hebat kala melihat pemandangan di bawah kaki tangga sana. Giginya bergemelatuk dan menggigit bibirnya sendiri—mencoba menghentikan gemetar yang ia rasakan.

Berbagai suara teriakan menggema di telinga, menyalahkannya. Tidak, bukan dia. Bukan dia yang melakukan itu. Ingin sekali dia meneriakkan bukan dia pelakunya. Namun tak ada satu huruf pun yang bisa ia keluarkan, melainkan hanya sebuah gelengan, mencoba menolak tuduhan semua orang.

Ia hanya merasakan bahu nya di tolak dengan keras. Ingatan terakhirnya tentang hari itu hanyalah pipinya yang kebas dan telinga yang berdenging keras. Tamparan itu sangat keras, menolehkan mukanya hingga melihat pemandangan penuh darah dibawah sana. Batinnya masih berteriak, "Bukan Aku!"

Matanya terbuka dengan nafas nya yang kacau, silau cahaya matahari pagi menyinari wajahnya. Ingatan tentang mimpi itu membuat kepalanya menjadi sangat sakit.

Dahinya yang mengernyit perlahan-lahan kembali rileks. Sesaat kemudian ia mengerjap, mencoba menyesuaikan penglihatannya dengan ruangan yang asing. Dinding berwarna abu-abu gelap, dengan hiasan-hiasan dinding yang tak dikenalnya, bukan seperti kamarnya yang dipenuhi warna pastel. Bau parfum pria yang kuat, bukan aroma lavender kesukaannya, memenuhi hidungnya.

Dengan panik, Pripta bangkit duduk. Dia memeriksa sekeliling. Furniture di sekelilingnya, sebuah rak buku yang penuh dengan buku-buku tebal, dan sebuah ranjang mewah dengan bedcover yang empuk. Semua itu asing baginya.

"Dimana aku?" gumamnya, kepalanya berputar. Dia mencoba mengingat kejadian terakhir sebelum terbangun di sini. Apakah dia mabuk semalam?

Tiba-tiba, pintu kamar terbuka dan seorang pria gempal dengan gaya nyentrik memasuki ruangan yang tengah ditempatinya.

"Oh, kau sudah bangun!" seru pria itu. "Maaf, aku membawamu kesini tanpa izin, Pripta. Kau pingsan di perjalan pulang semalam, dan kami tidak tau harus mengantarmu kemana."

Pripta tercengang. Pingsan? Sial, Pripta Louvra. Bisa-bisanya dirimu pingsan di kendaraan orang lain? Lalu, bagaimana pria ini bisa tahu namanya?

Pripta menarik nafas dan menghembuskan nya dengan perlahan. "Baiklah, lalu dimana aku sekarang?" tanyanya, bingung. Dia menatap lagi pria di depannya, memang terlihat tidak asing. Hanya saja, dia tidak ingat pernah melihatnya dimana.

Pria itu tertawa. "Ah, kau tidak ingat?Perkenalkan, aku Lexie, asisten manajer Luke. Aku yang menjemput kalian semalam dan tentu saja, kita di rumah Luke."

Satu persatu kepingan ingatan semalam bermunculan di otaknya. Baiklah, jika dia tidak ingat, tidak apa-apa. Namun, sekarang dia mengingat semuanya dan hatinya langsung saja mengumpat menyerapah nama temannya. Sialan kau, Eleanor!

"Aku... aku harus pulang," ucap Pripta, suaranya terdengar linglung.

Pria itu masih menatapnya dengan senyum yang terlihat hingga matanya. "Tak apa, tak perlu buru-buru. Bersihkanlah dirimu terlebih dulu. Aku membawakan pakaian untukmu dan mari bicara setelah kau selesai, Pripta. Aku yang akan mengantarmu pulang."

Lagi-lagi dia mendengar pria itu menyebut namanya. Dia ingin bertanya lebih lanjut jika pria itu tidak berbalik lebih dulu dan langsung menutup pintu. Jadi, dia hanya bisa menghembuskan nafas pasrah dan bangkit dari ranjang dengan lemas. Kejadian ini membuatnya melupakan tentang ingatan yang selalu menjadi tamu dalam mimpinya.

*****

Setelah selesai membersihkan dirinya, Pripta segera keluar dari kamar yang ditempatinya semalam. Matanya menyusuri isi dalam rumah hingga mata nya mendapati pria yang bernama Lexie itu tengah melambai dari arah ruang makan.

Pripta mendapati pria itu sendirian disana, entah dimana tuan rumahnya sekarang. Di depannya, terhidang makanan yang disiapkan untuk sarapan. Hm, sepertinya dibeli dari luar.

"Makanlah terlebih dulu, Pripta. Luke masih tidur. Disini tidak ada apa-apa karena Luke jarang tinggal disini. Jadi, aku membelikannya dari kafe diluar."

Pripta hanya mengangguk paham dan mengucapkan terimakasih secara singkat. "Apa kau mengenalku?" tanyanya. Itu adalah hal yang ingin ia tanyakan sejak semalam, karena ingatan semalam saat pria didepannya membicarakan tentangnya dengan Luke.

Lexie tertawa kecil. "Tentu saja! Bukankah kau Nona Pripta Louvra Payne? Owner 'ByP'. Hanya saja, jika dikatakan kenal, aku lebih mengenal ibumu, Nyonya Paula."

Pripta mengangguk paham dengan pelan. Namun, Pripta tertarik pada hal lain. Gadis itu mengerutkan dahinya dan berkata, "Kau bahkan mengetahui nama keluarga ku ya."

Lexie tertawa lagi. "Apa itu hal yang tidak boleh diketahui? Keluarga Payne kalian mewariskan ByP turun temurun hingga kalian memiliki tempat tersendiri di industri ini. Aku harap ByP semakin maju di tanganmu."

Pripta bersandar di kursi dan menghela nafasnya. "Entahlah, semoga saja. Terkadang mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada memulai nya dari awal."

Ia benar-benar kesal saat keluarga ibunya memaksa nya untuk melanjutkan bisnis keluarga Payne. Mereka menyuruhnya bertanggungjawab akan kesalahannya yang dia sendiri tidak mengerti. Pripta hanya memiliki keinginan untuk melukis, namun sejak mereka memilihnya untuk menjadi pewaris, dia bahkan harus melanjutkan kuliahnya di bidang yang tidak dia sukai. Bahkan, menjadwalkan les privat nya untuk kelas menjahit. Dia benar-benar ingin memberontak, tapi lihatlah dimana dia sekarang? Dunia benar-benar bercanda padanya.

Mendengus kecil untuk meluapkan kekesalannya, lalu kembali menatap pria didepannya. "Kau bilang ingin berbicara sesuatu, apa itu?" tanya Pripta penasaran.

"Ah, benar. Hampir saja terlupa." Lexie menepuk dahinya, tangannya lalu mengambil sebuah map dari kursi di sebelah dan mendorongnya kedepan Pripta.

Pripta menaikkan alisnya, tak paham. Membuat Lexie mengendikkan dagunya dan berkata, "Lihatlah sendiri."

Episodes
1 Leah? Kau kah itu?
2 2. Temani aku mabuk
3 3. Tak Ada Cara
4 4. Orang besar datang ke Club
5 5. Ternyata Salah Paham?
6 6. Pulang Bersama.
7 7. Nona Pripta? Owner ByP?
8 8. Skandal Baru
9 9. Persiapan Launching.
10 10. Tentang Pripta.
11 11. Biarkan Joshua ikut, please?
12 12. Berjumpa lagi
13 13. Luke dan Pripta
14 14. Kejadian lama.
15 15. Lokasi Pemotretan
16 16. Luke yang Aneh
17 17. Awal Mula
18 18. Oma
19 19. Masalah Baru.
20 20. Keputusan
21 21. Pripta VS semua orang
22 22. Bella Andrea Payne.
23 23. Sangat Sakit
24 24. Mimpi Indah
25 25. Pripta yang ganas
26 26. Masalah
27 27. Undangan Julie
28 28. masa lalu
29 29. Tawaran Kerjasama
30 30. Hasil Pemotretan bukan Pemilu
31 31. Rencana Rahasia
32 32. Sabrina
33 33. Dia Kekasihku
34 34. Hot News?!
35 35. Keputusan Julie
36 36. Pindahan
37 37. Pripta dan Luke
38 38. Mami?
39 39. Dia bukan kekasihku
40 40. Badai Media
41 41. Wedding Day
42 42. Flashback
43 43. Day-1
44 44. Kesempatan dalam kesempitan
45 45. Aksi Lucas
46 46. Mulailah Bekerja
47 47. Apa kau masih ingat?
48 48. Keciduk?!
49 49. Rencana Leah
50 50. Paparazi
51 51. membujuk bayi
52 52. makan malam
53 53. Pripta vs Bella
54 54. Pemenangnya sudah pulang
55 55. Nobar
56 56. Minivlog Leah
57 57. Iklan Ivana
58 58. Lady Mira
59 59. Arga
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Leah? Kau kah itu?
2
2. Temani aku mabuk
3
3. Tak Ada Cara
4
4. Orang besar datang ke Club
5
5. Ternyata Salah Paham?
6
6. Pulang Bersama.
7
7. Nona Pripta? Owner ByP?
8
8. Skandal Baru
9
9. Persiapan Launching.
10
10. Tentang Pripta.
11
11. Biarkan Joshua ikut, please?
12
12. Berjumpa lagi
13
13. Luke dan Pripta
14
14. Kejadian lama.
15
15. Lokasi Pemotretan
16
16. Luke yang Aneh
17
17. Awal Mula
18
18. Oma
19
19. Masalah Baru.
20
20. Keputusan
21
21. Pripta VS semua orang
22
22. Bella Andrea Payne.
23
23. Sangat Sakit
24
24. Mimpi Indah
25
25. Pripta yang ganas
26
26. Masalah
27
27. Undangan Julie
28
28. masa lalu
29
29. Tawaran Kerjasama
30
30. Hasil Pemotretan bukan Pemilu
31
31. Rencana Rahasia
32
32. Sabrina
33
33. Dia Kekasihku
34
34. Hot News?!
35
35. Keputusan Julie
36
36. Pindahan
37
37. Pripta dan Luke
38
38. Mami?
39
39. Dia bukan kekasihku
40
40. Badai Media
41
41. Wedding Day
42
42. Flashback
43
43. Day-1
44
44. Kesempatan dalam kesempitan
45
45. Aksi Lucas
46
46. Mulailah Bekerja
47
47. Apa kau masih ingat?
48
48. Keciduk?!
49
49. Rencana Leah
50
50. Paparazi
51
51. membujuk bayi
52
52. makan malam
53
53. Pripta vs Bella
54
54. Pemenangnya sudah pulang
55
55. Nobar
56
56. Minivlog Leah
57
57. Iklan Ivana
58
58. Lady Mira
59
59. Arga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!