11. Biarkan Joshua ikut, please?

"Katakan saja jika ingin membicarakan sesuatu, Leah. Kau terlihat seperti orang bodoh saat membuka dan menutup mulutmu kembali seperti itu." Pripta benar-benar tidak tahan ketika melihat temannya berkelakuan aneh seperti itu.

Makanan utama telah selesai dihidangkan dan ludes di santap. Sekarang, waktunya mencicipi makanan penutup. Namun, Pripta merasa sangat terganggu ketika Leah terlihat seperti ikan yang terdampar di darat. Kekurangan air dan mangap-mangap. Dan lagi, tatapan mata itu, seperti orang yang takut padanya saat ingin membicarakan sesuatu. Leah membuat kesan Pripta seperti orang jahat.

Leah memberengut dan memanyunkan bibirnya ketika mendengar omelan perempuan yang duduk di hadapannya. Omelan itu benar-benar membuatnya kehilangan nyali untuk berbicara. "Bisakah kau tidak kasar, sialan? Aku seorang wanita lembut yang tidak tahan dengan perkataan jahat mu itu!"

Pripta mendecih sekilas. Tatapannya mengarah pada Leah dari atas ke bawah berulangkali. "Tidak ada wanita lembut yang mengumpat, Nak."

Leah menatap kesal pada Pripta yang dengan santainya mencicipi dessert yang ada di depannya. Lihatlah, dia memiliki teman yang tidak peduli dengan keluh kesahnya. Menyebalkan.

"Tidak jadi?" tanya Pripta lagi.

Ah, bodoamat. Bagaimanapun Leah harus memperjuangkan yang satu ini. Dia tidak bisa melakukannya pada orang lain. Tapi, di depannya ini adalah, Pripta Louvra. Temannya sendiri. Jadi, dia bangun dan menarik bangkunya untuk duduk disamping Pripta yang langsung mengernyitkan alis.

"Jangan melihatku seperti beban mu, bodoh!" pekik Leah memukul lengan temannya. Haruskah Pripta menatapnya seperti itu?

"Aku bertaruh apa yang akan kau katakan memang akan menjadi beban ku," ujar Pripta santai.

Sial, apa susahnya berpura-pura? Tapi, Leah tidak akan menyerah begitu saja. Jadi, dia terkekeh kecil untuk menutupi kekesalannya. Dia harus menjadi tak tau malu kali ini.

"Aku dengar, majalah 'LELLA' menghubungi kalian kan?" tanya Leah dengan mata yang dikerjapkan beberapa kali. Berusaha tampil imut.

"Hm." Pripta hanya merespon dengan singkat. Tangannya bergerak dengan aktif jika menyangkut tentang makanan.

"Astaga, aku turut bahagia untukmu dan kerja kerasmu selama ini." Ketika Pripta mendengar ucapan Leah, dia melirik pada wanita itu. Entah mengapa dia merinding.

"Lalu, apa kau sudah memilih model prianya?" tanya Leah dengan raut penasaran yang sangat ketara. Seakan sudah tertulis di jidatnya.

Pripta meletakkan sendok nya dan melirik seonggok daging di sebelahnya dengan datar. "Tidak. Aku memberikan mereka kewenangan untuk memilih sendiri model pria nya.''

"Ah? Kenapa? Seharusnya kau tidak melakukan itu!" rengek Leah sakit hati mendengar jawaban temannya.

"Aku sudah memilih sendiri model wanita nya mereka yang memilih model pria nya."

"Bisakah kau menghubungi mereka untuk menentukan model prianya?" tanya Leah dengan sangat memohon.

Pripta yang melihat hal itu membenarkan duduknya dan menatap temannya secara langsung. Matanya menyipit kesal. "Apakah ini tentang pacarmu? Joshua Wayne?"

"Jangan bertanya jika sudah tau!" Leah menyilangkan lengannya di depan dada. Wajahnya mengerut.

Pripta mendengus ketika melihat Leah melakukan hal itu. Dia ikut menyilangkan tangannya di depan dada. Alisnya terangkat sebelah dan bertanya dengan nada menusuk. "Siapa yang terakhir kali tidak memberikan izin untuk bekerjasama dengan pria itu?"

"Apa? Ada yang melarang mu untuk merekrutnya?!" tanya Leah marah dengan mata yang melotot. "Siapa? Katakan padaku siapa?!"

Pertanyaan Leah benar-benar menguras kesabarannya. Dia menggulirkan mata dan menunjuk bahu temannya itu beberapa kali. "Itu kau, gadis sialan. Kau mengatakannya sendiri dengan mulut mu ketika kau mabuk di ruanganku!" ucap Pripta dengan gigi yang dirapatkan. Tuhan, kenapa mempertemukan manusia jenis Leah yang menyebalkan ketika Pripta sendiri juga tidak sabaran?

Leah menatap Pripta dengan mata membeliak dan mulut yang terbuka.Tak lama dia mengerjapkan matanya dan memandang ke langit-langit ruangan. Tentu saja, dengan mulut yang masih terbuka.

Ekpresi yang sangat bodoh. Pripta menggelengkan kepalanya dengan tangan yang masih disilangkan. "Ckckck." Pripta mendecak. "Sudah ku duga kau tak akan mengingatnya lagi. Bukan salahku, kan? Aku hanya menuruti keinginan mu," lanjutnya sambil mengendikkan bahunya acuh.

"Aish!!!" Leah mengacak-acak rambutnya. Leah menatap temannya yang sangat tak peduli dengan penderitaannya. Lihatlah, Pripta yang sudah lanjut makan lagi.

"Priii, biarkan Joss ikut, please?" pinta Leah sambil menggoyangkan lengan Pripta yang tidak memegang sendok.

"No."

"Pripta, please?"

"I can't, Leah. Mereka sudah menetapkan modelnya. Bukankah kau juga sudah menerima pesan dari mereka untuk pertemuan besok?" tanya Pripta memberi pengertian.

Leah mengangguk. Memang benar dia sudah mendapat pesan. Dia menghela nafas pasrah lalu bertanya dengan nada tak semangat, "Lalu, apa kau tau mereka akan memilih siapa?"

Pripta mengendikkan bahunya tak peduli. Lalu, menyuruh Leah menghabiskan makanannya. Melihat Leah memakan makanannya seperti orang sakit, membuat Pripta tertawa kecil. Pasti dia sangat kesal sekarang.

*****

"Kalian sudah disini?" tanya seorang wanita ketika melihat ruangannya kedatangan dua orang tamu.

"Hm, apa yang ingin kamu katakan?" tanya salah seorang pria itu. Tubuhnya tinggi tegap dan wajah tampan khas asia.

"Duduklah, lihat ini. Aku menerima pekerjaan untuk kalian." Wanita itu duduk di sofa ruangannya dan menyodorkan iPad pada kedua pria itu. Memperlihatkan sebuah proposal dari majalah.

"Pemotretan majalah?'' tanya pria satunya saat melihat tajuk yang tertulis disana. Wanita itu tersenyum mengangguk. "Kau tertarik?" tanyanya.

Pria dengan rambut yang ditata rapi keatas sehingga memperlihatkan jidatnya menguap. Tentu saja, hal itu tidak mengurangi ketampanannya. Dia bertanya, "Apa aku harus tertarik?"

"Jika kalian berdua menolaknya, aku akan langsung menghubungi mereka sehingga mereka bisa mencari model lain," ujar wanita itu.

"Begitu terburu-buru?" tanya pria yang pertama tadi.

" 'LELLA' adalah majalah besar. Banyak orang yang ingin berpartisipasi dalam hal ini, Joss. Jadi, mereka bisa mencari orang lain jika mereka mau." Wanita itu memberi paham pada pria muda yang tadi bertanya.

Joshua mengangguk paham. Lalu, tanpa sengaja matanya menatap sebuah tulisan disana. "Ini kolaborasi?" tanya Joshua dengan sebelah alis yang terangkat. Wanita itu mengangguk untuk jawabannya.

"Majalah 'LELLA' tidak akan berkolaborasi dengan brand sembarangan. Brand mana yang bergabung dengan mereka?" tanya pria disebelah Joshua yang ikut penasaran juga.

Wanita didepan mereka tertawa kecil. "Apakah brand nya itu penting? Kalian harusnya melihat dulu rancangannya," ujarnya sambil menggulirkan jarin di iPad beberapa kali sampai layar menampilkan gambar sebuah pakaian yang dirancang untuk pemotretan majalah.

Joshua dan pria itu mengangguk kagum pada gambar rancangan. Sudah tentu, ini brand ternama. Manajer mereka juga tidak mungkin mengambil projek yang asal-asalan. Jari Joshua bergerak memperbesar gambar dan melihat detail dari rancangan itu.

"Ini bagus." katanya sambil terus melihat-lihat. Lalu, tangannya berhenti ketika layar menampilkan gambar gaun. "Ini pemotretan untuk pasangan?" tanyanya pada wanita itu.

"Hmm," Wanita itu menipiskan bibirnya sambil berpikir. "Dua pria satu wanita, apa itu bisa dikatakan berpasangan?"

"Hah?"

"Apa maksudmu?"

"Ck, jangan pikirkan itu dulu. Bagaimana? Apa kalian tertarik?" tanya wanita itu dengan mata berbinar.

Episodes
1 Leah? Kau kah itu?
2 2. Temani aku mabuk
3 3. Tak Ada Cara
4 4. Orang besar datang ke Club
5 5. Ternyata Salah Paham?
6 6. Pulang Bersama.
7 7. Nona Pripta? Owner ByP?
8 8. Skandal Baru
9 9. Persiapan Launching.
10 10. Tentang Pripta.
11 11. Biarkan Joshua ikut, please?
12 12. Berjumpa lagi
13 13. Luke dan Pripta
14 14. Kejadian lama.
15 15. Lokasi Pemotretan
16 16. Luke yang Aneh
17 17. Awal Mula
18 18. Oma
19 19. Masalah Baru.
20 20. Keputusan
21 21. Pripta VS semua orang
22 22. Bella Andrea Payne.
23 23. Sangat Sakit
24 24. Mimpi Indah
25 25. Pripta yang ganas
26 26. Masalah
27 27. Undangan Julie
28 28. masa lalu
29 29. Tawaran Kerjasama
30 30. Hasil Pemotretan bukan Pemilu
31 31. Rencana Rahasia
32 32. Sabrina
33 33. Dia Kekasihku
34 34. Hot News?!
35 35. Keputusan Julie
36 36. Pindahan
37 37. Pripta dan Luke
38 38. Mami?
39 39. Dia bukan kekasihku
40 40. Badai Media
41 41. Wedding Day
42 42. Flashback
43 43. Day-1
44 44. Kesempatan dalam kesempitan
45 45. Aksi Lucas
46 46. Mulailah Bekerja
47 47. Apa kau masih ingat?
48 48. Keciduk?!
49 49. Rencana Leah
50 50. Paparazi
51 51. membujuk bayi
52 52. makan malam
53 53. Pripta vs Bella
54 54. Pemenangnya sudah pulang
55 55. Nobar
56 56. Minivlog Leah
57 57. Iklan Ivana
58 58. Lady Mira
59 59. Arga
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Leah? Kau kah itu?
2
2. Temani aku mabuk
3
3. Tak Ada Cara
4
4. Orang besar datang ke Club
5
5. Ternyata Salah Paham?
6
6. Pulang Bersama.
7
7. Nona Pripta? Owner ByP?
8
8. Skandal Baru
9
9. Persiapan Launching.
10
10. Tentang Pripta.
11
11. Biarkan Joshua ikut, please?
12
12. Berjumpa lagi
13
13. Luke dan Pripta
14
14. Kejadian lama.
15
15. Lokasi Pemotretan
16
16. Luke yang Aneh
17
17. Awal Mula
18
18. Oma
19
19. Masalah Baru.
20
20. Keputusan
21
21. Pripta VS semua orang
22
22. Bella Andrea Payne.
23
23. Sangat Sakit
24
24. Mimpi Indah
25
25. Pripta yang ganas
26
26. Masalah
27
27. Undangan Julie
28
28. masa lalu
29
29. Tawaran Kerjasama
30
30. Hasil Pemotretan bukan Pemilu
31
31. Rencana Rahasia
32
32. Sabrina
33
33. Dia Kekasihku
34
34. Hot News?!
35
35. Keputusan Julie
36
36. Pindahan
37
37. Pripta dan Luke
38
38. Mami?
39
39. Dia bukan kekasihku
40
40. Badai Media
41
41. Wedding Day
42
42. Flashback
43
43. Day-1
44
44. Kesempatan dalam kesempitan
45
45. Aksi Lucas
46
46. Mulailah Bekerja
47
47. Apa kau masih ingat?
48
48. Keciduk?!
49
49. Rencana Leah
50
50. Paparazi
51
51. membujuk bayi
52
52. makan malam
53
53. Pripta vs Bella
54
54. Pemenangnya sudah pulang
55
55. Nobar
56
56. Minivlog Leah
57
57. Iklan Ivana
58
58. Lady Mira
59
59. Arga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!