"PRIPTA!!" Leah berteriak dengan sekuat tenaganya mengalahkan suara musik. Tubuhnya berdesak-desakan dengan orang yang memenuhi dance floor. Panik ketika melihat temannya yang sedang duduk dengan anteng didatangi para pria dan dikelilingi pria-pria besar berjas hitam. Sial, dengan siapa temannya bermasalah.
"PRIPTA!!" dia berteriak lagi. Namun, sepertinya temannya tidak mendengar teriakkan mautnya.
Dia berlari cepat ketika berhasil melepaskan diri dari orang-orang mabuk di bawah. Dan segera menaiki tangga dan berlari ke arah Pripta duduk tadi.
"PRIPTA!!" Leah mendesak pria-pria berbadan besar yang mengelilingi Pripta. Namun, hal kemudian yang dilihatnya membuat Leah tercengang. Bagaimana tidak? Jika pandangannya menjadi menghitam karena telapak tangan Pripta menutupi matanya.
"Sialan, Pripta. Ada apa denganmu?" tanya Leah mencoba menarik tangan Pripta dari wajahnya.
"Ayo kita pergi saja dari sini!" bisik Pripta lagi. Jangan sampai fans Leah itu mengetahui keberadaan Leah di dekat mereka. Pripta mencoba mendorong temannya keluar dari lingkaran setan ini. Namun—
"Leah?" panggil pria di belakangnya. Pripta mengumpat keras di dalam hatinya. Meski begitu, tangannya tetap berusaha membantu Leah berjalan. Mereka akan keluar melewati para pria ini jika saja Leah tidak memegang lengannya dan menghentikan langkahnya. Pripta melihat Leah mengernyit dan menyuarakan sebuah nama, "Joshua?"
"Leah!"
Pripta benar-benar panik ketika Leah berhasil melepaskan diri darinya dan berjalan ke arah pria itu. Astaga, pertemuan fans dan artis macam apa yang seperti ini?
"Joshua! Apa yang kau lakukan pada teman ku?!" tanya Leah pada pria itu.
Joshua? Leah memanggil nama pria itu? Astaga, apakah mereka saling kenal? Tuhan, berapa kali hari ini dia terkejut? Leah benar-benar berhasil membuatnya terkena serangan jantung.
"Tidak, aku tidak melakukan apa-apa. Aku hanya bertanya keberadaan mu padanya," jawab pria itu dengan tangan yang meraih lengan Leah. "Leah, dengarkan aku! Kau harus mendengar dulu penjelasanku kali ini!"
Pripta mengerjapkan matanya bingung melihat Leah yang membiarkan pria itu menyentuhnya.
"Stop! Aku tidak ingin mendengarkan apapun!"
Pripta melihat pria di depan Leah. Joshua? Astaga, pria itu Joshua? Pacarnya Leah yang gay itu dan berselingkuh dengan pria? Pripta menutup mulutnya yang terbuka dengan tangan. Dia kembali mengerjapkan matanya dengan keterkejutan yang luar biasa. Bukankah pria ini hampir dipilihnya tadi menjadi model terbarunya? Ah, sekarang dia tau bagaimana pria ini bisa mendapatkan sabuk limited brand nya. Pasti Leah yang membelikan untuk pria itu.
"Hei, maafkan aku okey? Dengarkan aku. Aku harus menjelaskan dulu padamu. Aku bahkan menyusul mu dan membawa Luke agar kau percaya," ungkap pria itu sambil menunjuk pria yang tadi menatapnya dengan intens.
"Woah! Aku benar-benar tidak percaya ini! Kau bahkan membawa selingkuhanmu ke hadapanku!" desis Leah dengan gigi yang dikatupkan.
Pripta menggelengkan kepalanya tidak percaya. Ternyata pria tampan itu selingkuhan nya? Sayang sekali, padahal dua aktor besar itu merupakan tipenya di dunia permodelan. Benar-benar, si ganteng milik si tampan. Leah pasti sangat frustasi sekarang. Kasian sekali.
"Hey, kau lebih percaya dengan media sialan itu?" tanya pria yang bernama Joshua itu lagi.
"Lalu? Apa aku harus percaya denganmu?" tanya Leah dengan sebelah tangan yang memijat kepalanya pelan.
Akhirnya, dengan segala perdebatan singkat mereka dengan suara yang syukurnya dikalahkan dentuman musik. Akhirnya mereka sepakat untuk pindah tempat dulu dan membicarakan masalah mereka baik-baik.
Ketika Pripta mengikuti langkah mereka, sebuah tangan menarik lengannya dari belakang. "Sial, ada apa denganmu?" tanya Pripta pada selingkuhan pacar Leah.
"Kau ingin mengikuti mereka?" Pria itu bertanya balik padanya.
Pripta menggulirkan bola matanya dan bertanya pada pria itu dengan nada lelah, "Lalu? Meninggalkan temanku bersama kekasihmu? Meskipun, pria yang bernama Joshua itu gay, temanku tetap seorang wanita cantik, okay?" tekan Pripta padanya. Dia melepaskan genggaman pria itu dan melangkah kembali.
Pripta melotot padanya saat melihat pria itu juga mengikuti mereka dan menaikkan alisnya dengan sengit. Namun, manusia di sebelahnya hanya meliriknya dengan dingin.
Sebagaimana wanita, Pripta juga tidak bisa menahan rasa ingin tahunya dan keceplosan bertanya, "Jadi, kau botty atau top nya?" Pripta bertanya dengan sebutan yang sering digunakan di dunia pelangi. Lalu, gadis itu melirik kebawah, ke milik pria itu lebih tepatnya. "Yeah, milikmu memang tampak sedikit kecil." Gadis itu mengangguk seolah-olah paham.
Pria di sebelahnya hanya menyeringai dan mendekatkan wajahnya ke telinga gadis pendek di sebelahnya. "Kau harus membuatnya tegang jika ingin melihat ukurannya, Nona."
Melihat kernyitan di dahi gadis itu membuat Luke menyeringai senang. Di bawah cahaya lampu warna-warni, Luke tersenyum kecil tanpa di sadari siapapun.
*****
Pripta menyesap minumannya sedikit demi sedikit sambil menonton drama percintaan di depannya. Benar-benar ekslusif. Dia adalah penonton beruntung abad ini. Akhirnya, dengan segala perdebatan yang hampir memakan waktu sejam dan Leah yang sempat menangis. Drama di depannya kelar juga. Leah mendapatkan penjelasan terbaik dari kekasihnya yang sampai mendatangkan seseorang yang dicurigai tadi.
Setelah segalanya selesai, dan Pripta berdiri menghampiri Leah bermaksud mengajaknya pulang. Namun, si sialan Leah ini! Bisa-bisanya dia mengatakan akan pulang dengan pacarnya dan menyuruh Pripta menyewa jasa sopir pengganti. Pripta menghembuskan nafasnya kesal, dan memaki sahabatnya di depan pacarnya langsung. Tentu saja, pacarnya langsung membelanya dengan berbagai dalih ingin menghabiskan waktu bersama setelah bertengkar singkat.
Lalu, pacar Leah berbicara dengan singkat pada temannya yang bisa Pripta tebak bahwa pria itu juga akan berpamitan meninggalkan teman-temannya duluan. Mereka saling tos ala pria.
Awalnya, Pripta yang ingin mengajak Leah pulang duluan. Namun, sekarang Leah yang meninggalkannya lebih dulu. Benar-benar sahabat yang tidak setia dan tidak bisa dipercaya. Pripta mendengus kesal dan duduk kembali di sofa ruangan VIP itu dan melihat pada pria yang duduk di sofa lainnya.
"Kau tidak pulang juga?" tanya Pripta.
"Tidak buru-buru. Aku harus menikmati minuman mahal gratis ini dulu."
Pripta mengangguk dan mengambil ponselnya untuk menghubungi Yana.
"Hm, Yana. Apa kau bisa menjemput ku?" tanya Pripta setelah panggilan nya terhubung.
"...."
"Si bodoh itu pulang dengan pacarnya."
"...."
"Ya, kami bertemu mereka disini. Tidak, pria itu yang menyusulnya."
"...."
"Sepertinya salah paham, pacarnya sudah memberikan penjelasan. Bahkan, dia membawa selingkuhannya kesini," ujar Pripta sambil melirik pria disebelah sana dan segera mengalihkan pandangannya ketika pria itu juga melihatnya. "Hm, pria yang bernama Luke itu."
"...."
"Sialan, kenapa kau tidak bilang dari tadi."
"...."
"Yang lain bagaimana? Sudah tidur?" tanya Pripta kesal ketika Yana mengatakan dia baru saja minum-minum di luar juga.
"...."
"Ah, sudahlah. Aku akan menelepon jasa sopir saja. Ku tutup teleponnya okay. Bye."
Pripta mencoba mencari jasa sopir pengganti dengan tangan yang merogoh tasnya mencari kunci mobil. Dia hampir menekan tombol panggil ketika dia menyadari bahwa kuncinya tidak ada di tas.
Sial, dimana kuncinya? Batinnya berteriak dengan wajah panik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments