Key, Hati Yang Terluka (16)
Makan malam yang di sangka akan menyenangkan nyatanya berubah menjadi penuh kecanggungan.
Malik tak menyangka Bela akan ada di tengah-tengah mereka. Membuat suasana terasa canggung terutama bagi Key yang pertama kali berada di antara keluarga Malik.
" Lauk pauknya mau apa, Mas?," tanya Key yang sudah berdiri dengan memegang piring berisi nasi untuk suaminya.
" Malik itu suka ayam bakar dengan sambal bawang." jelas Bela. " Kamu sebagai istrinya seharusnya sudah tahu." sinis Bela yang mengisi piring berisi nasi dan ayam bakar tak lupa sambalnya. Ia lalu meletakkan di hadapan Malik.
Key tertegun dengan sikap Bela. Ia tahu banyak hal yang ia belum tahu tentang suaminya. Namun, diingatkan dengan cara seperti itu oleh Bela membuatnya malu.
" Maaf, mas," Key berusaha tegar. Sikap Bela secara langsung melukai hatinya. Ia paham Bela bermaksud mempermalukannya dan menunjukkan siapa yang jauh lebih mengenal Malik.
" Tidak apa-apa, sayang. Aku sedang ingin cumi goreng tepung dan sayur capcay." Malik tak menghiraukan apa yang dilakukan Bela. Ia bahkan dengan sengaja meminta menu yang lainnya.
Bela hanya mengepalkan tangannya. Lagi-lagi Malik menolak apa yang ia lakukan.
Sementara Key sangat tersentuh dengan yang dilakukan oleh Malik. Key tahu, Bela sedang melakukan cara untuk menarik perhatian suaminya. Namun, ia bersyukur Malik tak merespon Bela.
Setelah kedatangan mereka di rumah Erika, Malik dan Key lebih memilih berdiam diri di kamar Malik. Malik pun menjelaskan siapa Bela pada Key tanpa terkecuali.
Tak ingin istrinya salah paham. Bagaimana pun ini rumah orang tuanya. Ia tak punya hak melarang siapapun untuk datang.
" Terimakasih, sayang," Key hanya membalas dengan senyuman. Wajahnya terasa panas. Malu sebenarnya karena belum terbiasa dengan panggilan dari sang suami.
" Maura, cobalah ini kamu suka ini kan? Ini masakanku," Bela mencoba menunjukkan bahwa ia dekat dengan Maura, adiknya Malik.
" Terimakasih, kak. Aku tak suka brokoli. Mungkin kakak lupa," tekan Maura. Bela di buat malu. Ia benar-benar lupa.
Maura pun tidak terlalu suka sikap Bela. Ia tahu alasan sang kakak tak menyukai anak dari sahabat ayahnya ini.
Melihat apa yang dilakukan Bela, Erika dan Yudi merasa tak enak pada menantunya. Namun, ia pun tak bisa langsung menegur Bela karena tak ingin ia sakit hati.
Mereka pun makan dengan tenang. Tak ada obrolan apapun karena itu sudah menjadi kebiasaan mereka di meja makan. Namun, Bela tetap melakukan berbagai cara untuk menarik perhatian Malik.
Ia mengisi gelas Malik dengan air putih, namun Malik memilih meminum air dari gelas milik istrinya.
Setelah selesai makan, mereka mengobrol sebentar di ruang keluarga.
Key sebenarnya tak nyaman karena adanya Bela. Namun, ia tak mungkin menghindar. Ini pertama kali ia berkumpul dengan keluarga suaminya.
" Malik,kamu tinggal di sini kan nanti dengan istrimu?," ada perasaan tak suka jika mengingat Malik sudah beristri.
Kenapa bukan dirinya? Apalagi dia juga sama seperti Key yang baru lulus. Juga tak masalah jika di ajak nikah muda.
Masalahnya adalah Malik yang memang tak menyukai Bela sedikitpun. Ia hanya menganggap ia teman tidak lebih.
" Kami akan tinggal di rumah kami sendiri," jawab Malik datar. Tanpa malu ia terus menempel pada Key dan merangkul pinggang Key membuat hati Bela panas.
" Tinggal disini saja! Aku juga akan tinggal disini selama kuliah," pinta Bela tak tahu malu membuat Malik mengerutkan keningnya.
Malik melihat ke arah ayah dan ibunya.
" Bela akan kuliah di kota ini. Selama kuliah disini, Om Baskoro meminta kami menjaganya,"
" Padahal kan rumah Om Baskoro di samping juga kosong. Kenapa kak Bela malah tinggal di rumah ini?," Maura yang memang suka bicara apa adanya membuat Bela mendelik.
" Kalau tinggal disini, kita bisa mengawasi Bela. Dia juga lebih aman disini," jelas Yudi. "Tidak apa-apa kan?,"
" Itu terserah Ayah. Ini rumah ayah. Malik tak punya hak melarang ataupun menerima. Hanya saja yang pasti, Malik dan Key akan tinggal di rumah kami sendiri. Kami ingin menghabiskan waktu tanpa gangguan siapapun," jelas Malik.
" Ya,, ya,, ya. Semoga aku cepat mendapatkan keponakan lucu. Kalau bisa kembar. Kan Kak Key juga kembar. Jadi, bisa kan?," Maura menarik turunkan alisnya. Membuat Key malu sementara Malik hanya memberikan jempolnya tanda setuju.
Maura justru lebih menanggapi sang kakak yang akan tinggal di rumahnya sendiri daripada Maura yang akan tinggal dengannya.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Erina Munir
dasar pelakor ga punya malu..wis putus urat malu nya
2024-07-10
1
🌷💚SITI.R💚🌷
knp seperti Yudhoyono lbh membelela si bela sebenarnya ada apa..apa ada hutang budi sm si baskoro..smg milik bisa menjauhi si ulat bulu itu..
2023-12-17
0
Dev
yok Key jgn mau kalah sama org" yg mau deketin suamimu.. buktikan klo kmu pantas, jgn terlalu insecure..cth ibumu yg tegas dan lembut..🔥😬
2023-12-15
0