KYHT 9 Pernikahan Dadakan

Key, Hati Yang Terluka (9)

" Kak, ini kapan kita keluarnya?," tanya Key yang bingung.

Key pikir ia akan di ajak ke ruang tamu dimana acara akan di selenggarakan. Namun, ia justru di ajak ke kamar tamu yang letaknya ada dibawah.

Dahi Key mengkerut saat ia tak melihat seorang pun di ruang tamu. Ruang tamunya kosong.

" Kak, orang-orang pada kemana?," tanya Key memindai seluruh sudut namun tak ada seorangpun yang ia lihat. Bahkan pelayan pun tak ada.

" Ma, Kok mama sama Tante Alya disini?," tanya Key.

Hatinya tiba-tiba berdetak kencang. Ia khawatir Malik membatalkan rencana lamarannya apalagi saat melihat mama dan tantenya yang matanya memerah.

" Pak Malik tidak jadi datang?," Key pemasaran. Hatinya ketar-ketir.

" Jangan berpikiran negatif." jawab Syifa

" Sini, duduk dekat Tante," pinta Alya menepuk sofa.

" Terus mama dan Tante kenapa?,"

Keduanya yang sadar sudah menangis sebelumnya kini malah tersenyum. Paham kenapa Key jadi terlihat panik.

Sementara itu, David kini sudah berhadapan dengan Malik. Perasaannya campur aduk. Senang sekaligus sedih.

Senang karena ini adalah hari pernikahan putri satu-satunya juga sedih karena setelah akad ini selesai maka Key sudah bukan tanggung jawabnya lagi.

David sendiri tidak menyangka akan menyetujui permintaan Malik yang ingin langsung menikahi Key. Sehingga acara yang awalnya hanya lamaran itu kini berubah jadi acara pernikahan.

Memang hanya akad nikah karena resepsinya rencananya akan di selenggarakan setelah Key menerima kelulusannya.

David dan Malik kini berjabat tangan.

Dahi Malik bercucuran keringat. Dengan satu tarikan nafas akhirnya.....

" SAH!!!!!"

Teriakan SAH menggema membuat dada Malik terasa plong. Karena ia tak membuat kesalahan.

Teriakan kata SAH juga sampai ke telinga Key.

Hatinya tiba-tiba berdesir.

" Ma...." Key melihat ke arah Syifa yang tersenyum namun matanya berkaca-kaca.

Ia mengangguk seolah tahu apa yang akan di tanyakan sang anak.

" Ayo Kita hampiri suamimu," Syifa berdiri dan mengulurkan tangannya.

Deg

Key mematung.

Syifa menarik Key ke tempat acara. Disana, Malik sudah berdiri bersiap menyambut perempuan yang kini sudah sah jadi istrinya.

Key dan Malik saling berhadapan. Keduanya malah sama-sama mematung.

Masya Allah cantik. Batin Malik

" Ayo, pasangkan cincinnya." suara David membuat Malik tersadar dari lamunannya.

Ia tersenyum kikuk.

Malik meraih tangan Key lalu memasangkan cincin di jari manis Key.

Malik merasakan tangan Key dingin dan berkeringat. Sepertinya Key gugup.

" Sekarang, di cium tangan suaminya, Nak Key," celetuk pak penghulu

Diminta mencium tangan, Key malah ragu-ragu .Ia mengulur lalu menarik lagi tangannya. Rasanya aneh, bolehkah ia menyentuh tangan laki-laki yang katanya sudah sah jadi suaminya itu?

Orang-orang malah terkekeh melihat sikap malu-malu Key. Bahkan Dimata Malik itu sangat menggemaskan.

" Sudah sah. Boleh. Lebih dari cium tangan juga sudah halal." Ucapan pak penghulu malah membuat Key dan Malik jadi semakin gugup.

Hal seperti ini sudah sering Pak Latif lihat. Apalagi jika pasangan yang ia nikahkan tidak pernah melewati fase pacaran dulu.

Bismillah. Ucap Key dalam hati.

Perlahan ia mengulurkan tangannya menarik lengan Malik yang sudah terulur.

Malik sebenarnya pegal harus menggantung tangannya yang tak juga mendapat sambutan dari sang istri. Namun, ia juga malu jika harus bersikap agresif dengan menarik sendiri tangan istrinya.

Cup

Key mencium tangan Malik. Ada desiran yang tak pernah Key rasakan sebelumnya. Begitupun dengan Malik.

Malik menangkap kepala sang istri dan mencium keningnya.

" Alhamdulillah akhirnya...." celetuk Deeva membuat semua pasang mata melihat ke arahnya.

Semua tertawa membuat Deeva malu dan menutup mulutnya. Bisa-bisanya ia keceplosan.

TBC

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***