Key, Hati Yang Terluka (14)
Suasana mulai sepi. Semua kembali pada aktivitas masing-masing. Zayn pergi kuliah, David ke kantor dan Zaki pergi sekolah. Sementara Faisal dan Airin pulang ke rumahnya. Tempat dimana Rama dan Salma berada.
" Mama pergi dulu ya. Ada yang harus mama selesaikan di Toko," Syifa mengecup puncak kepala Key.
Semenjak anak-anaknya beranjak dewasa, Syifa membuka toko bunga. Hanya menyalurkan hobi dimana Syifa suka merangkai bunga.
David pun mendukung dengan catatan tidak boleh terlalu sibuk dengan toko. Tentu saja Syifa menyanggupi syarat dari sang suami.
" Tapi, Ma." Key ingin menolak. Ia tak pergi ke sekolah karena sedang hari jeda.
" Temani suamimu. Mama tahu kamu sedang menghindarinya,"
Key hanya meringis. Ibunya tahu alasan ia tak langsung ke kamarnya. Di kamar ada Malik. Entah apa yang ia lakukan.
Ia belum siap. Bingung harus melakukan apa.
Syifa hanya tersenyum melihat putrinya. Bagaimana pun usianya masih muda. Ia paham statusnya yang berubah mendadak ini cukup membuatnya terkejut.
" Kalian bisa menghabiskan waktu bersama. Jalan berdua dulu mungkin." usul Syifa.
" Hmm, baiklah,"
" Mama berangkat. Assalamu'alaikum,"
" Wa'alaikumussalam."
Key melihat kepergian ibunya ditemani Tante Manda. Perempuan yang selalu menemani kemanapun ibunya pergi.
Key mende_sah. Ia pun akhirnya mau tak mau melangkahkan kakinya ke kamarnya.
Ceklek
Pintu terbuka, namun kamarnya kosong. Terlihat laptop di atas nakas yang masih terbuka. Laptop milik Malik tentunya.
Key melihat ke arah Kamar mandi yang pintunya tertutup.
Key duduk di atas sofa dan mengambil laptop miliknya. Membuka CCTV di kantor ayahnya. Lalu di sekolah Zaki bahkan di kampus Zayn.
Bukan hal sulit bagi Key melakukan itu semua. Cara yang ia lakukan jika merasa bosan adalah melihat keluarganya walaupun hanya melalui CCTV yang dengan mudahnya bisa ia retas.
Terlalu fokus memperhatikan keluarganya dari laptop membuatnya tak sadar Malik sudah keluar dari kamar mandi.
" Mau shalat Dhuha bareng?," ajak Malik membuat Key terkejut.
" Astaghfirullah." Key yang terlalui fokus sampai berjingkat. Padahal, suara Malik pun biasa saja. Ia tidak berteriak.
" Maaf, membuatmu kaget." Malik tak enak hati.
" Ah, tidak apa-apa. Shalat Dhuha ya?. Tunggu sebentar." Key setengah berlari meninggalkan laptopnya yang masih menyala.
Malik hanya terkekeh melihat Key. Namun, ia mengerutkan keningnya saat melihat tampilan yang ada di laptop.
Ia pun memperhatikan dan cukup terkejut karena itu ada tangkapan dari CCTV di kampus yang menampilkan Zayn.
Walaupun penasaran, Malik membiarkan saja. Ia segera mengambil sajadah dan menggelarnya.
Tidak lama kemudian, Key ikut bergabung. Mereka pun melakukan shalat Dhuha.
Setelah selesai, Key meletakkan kembali mukenanya ke dalam lemari. Namun, setelah ia menutup lemari, Malik memeluknya dari belakang.
Deg...Deg...Deg...
" Kita lanjutkan dengan ibadah yang lainnya?," Malik menundukkan kepalanya dan berbisik tepat di telinga Key.
Tak ada jawaban. Key tidak tahu apa maksud pertanyaan Malik.
Cup
Key membeku saat Malik mencium lehernya.
" Apa mas boleh meminta hak sebagai suami sekarang?,"
" itu...." Key bingung.
" Tidak boleh menolak ajakan suami kan?,"
Diberi pertanyaan seperti itu, Key teringat obrolannya dengan Syifa dan Airin.
Key akhirnya mengangguk. Malik pun tak tinggal diam saat sudah mendapatkan lampu hijau.
Sebenarnya ia dari semalam sudah menahan gejolak di dalam tubuhnya. Tidur seranjang dengan Lawan jenis membuatnya menginginkan yang lain.
Namun, Malik bingung harus mulai bicara dari mana. Hingga ia tak sengaja mendengarkan obrolan istri dan mertuanya. Malik pun merasa diberikan jalan.
Malik membalik posisi key dan mulai mencium bibir istrinya.
Semakin merasa gairahnya menggebu, ia pun tanpa aba-aba mengangkat tubuh Key
" Mas!!,"' Key yang terkejut langsung mengalungkan kedua tangannya di leher Malik.
Malik hanya terkekeh dan kembali membungkam mulut Key. Ia pun perlahan menurunkan Key di atas kasur.
Mengambil selimut dan menutupi tubuh keduanya. Tak sabar ia melucuti pakaiannya istrinya dan pakaiannya sendiri.
Key hanya diam. Tubuhnya semakin tegang.
Merasakan betapa tegang istrinya, Malik menggenggam tangannya dan memasukkan jarinya di sela jari istrinya.
" Rileks," ucapnya.
Malik sempat diam. Memperhatikan istrinya yang kini ada di bawah kungkungannya. Di lihat seperti itu Key semakin malu.
Malik pun mulai kembali merasakan bibir yang sudah membuatnya menjadi candu. sebelah tangannya yang bebas mulai menjamah tubuh yang sudah di halalkan baginya.
Dan ....... Kita lanjutkan di bab selanjutnya. Hehe
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
kaylla salsabella
wah ...author bikin penasaran 😂😂😂
2023-12-14
1
Muh Nur
horeeeeeeee di gantung lagiiii macam jemuran tetangga🤣🤣🤣🤣
2023-12-14
0
Pasrah
di tunggu lagi lanjutannya Ok 💪💪💪🌹🌹🌹🫰
2023-12-14
0