Key, Hati Yang Terluka (7)
" Ini bukan yang pertama kali kan?," tanya Zayn saat mobil sudah melaju meninggalkan Kafe.
Zayn sebenarnya tahu kedatangan Key di kafe. Namun, ia harus menyelesaikan sesuatu sebelum menemui adiknya itu.
Tak di sangka ia mendengar keributan yang membuatnya mau tak mau melihatnya. Bagaimana pun, kafe itu miliknya. Kenyamanan pengunjung adalah hal utama.
" Key!!,"
" Biasanya tidak sampai sejauh ini," Key menundukkan kepalanya.
"Apa maksudnya tidak sampai sejauh ini?,"
" Tidak sampai ada kontak fisik." lirih Key.
Zayn mende_sah.
" Kamu menutupi semua keburukan temanmu?," tanya Zayn.
Tidak mungkin ayahnya akan diam saja jika putri kesayangannya di perlakukan buruk.
" Aku tak ingin menjadi orang jahat, Bang,"
" Tapi, dia sudah keterlaluan. Di diamkan malah melunjak. Bukan begitu?,"
Key diam. Namun, ia pun enggan jika ayahnya membalas dengan cara yang pernah ia lakukan pada Queen dan teman-temannya.
Kejadian saat SD dulu masih terngiang. Bahkan Queen malah semakin dendam padanya. Karena menganggap Key lah penyebab kebangkrutan perusahaan ayahnya.
Bahkan ia pernah bertemu dengan Queen secara tidak sengaja dan Queen menunjukkan permusuhannya.
Key tak ingin hal itu terulang lagi. Sekalipun ia tak bisa memaksakan seseorang untuk menyukainya. Minimal, ia tidak membuat orang yang membencinya semakin bertambah banyak.
" Aku setuju. Resti harus di beri pelajaran supaya jera," timpal Deeva yang duduk di kursi belakang.
Kedua kakak beradik itu melihat sekilas ke belakang. Mereka baru sadar ada Deeva disana.
" Kita antar Deeva dulu, Bang." pinta Key.
" Iya."
Zayn memutar balik kendaraan roda empat miliknya menuju rumah Deeva. Jangan tanya kenapa ia tahu, tentu karena ia menyelidiki sahabat adiknya itu.
" Terimakasih, Key. Terimakasih, Kak," Deeva memanggil Zayn dengan panggilan kakak. Mau memanggil nama rasanya tak enak.
" Maaf acaranya berantakan."
" Bukan salahmu, Key. Emang nenek gayung saja yang kurang kerjaan."
Key hanya tersenyum sementara Zayn menggelengkan kepalanya.
...******...
Resti masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan takut. Takut kalau ancaman Zayn langsung terjadi saat itu juga. Bukan tidak mungkin orang tuanya tahu apa yang sudah ia lakukan.
" Baru pulang?,"
" Iya, Yah. Tadi, main dulu sama teman-teman.,"
" Istirahatlah," timpal ibunya yang melanjutkan kembali aktivitasnya. Menonton TV bersama sang suami.
Namun, melihat sikap ayah dan ibunya yang biasa saja, Resti meyakini kedua orangtuanya belum tahu apapun.
Resti langsung mengunci pintu kamar dan merebahkan tubuhnya.
" Bagaimana ini?," lirihnya gelisah.
Walaupun kedua orang tuanya belum tahu, bisa jadi esok lusa berita itu akan sampai juga ke telinga orang tuanya.
...******...
" Dia harus tetap dapat pelajaran, Key" Zayn kembali melanjutkan pembahasannya mengenai Resti dan teman-temannya.
" Bang," pinta Key memelas.
Zayn diam. Dia tak suka siapapun bersikap buruk pada Key.
" Kamu akan mendiamkannya?"
" Setiap orang akan menuai apa yang ia tanam. Biarkan saja. Aku yakin dia akan merasakan akibatnya tanpa kita harus turun tangan" jelasnya menatap ke luar.
Zayn tidak lagi memperpanjang perkataannya. Key memang memiliki hati lembut seperti ibunya.
Berbeda dengan Zayn dan Zaki yang lebih bersikap tegas pada siapapun yang berani menyinggung keluarganya.
Kalau kamu tak ingin membalasnya, aku yang akan membalasnya dengan caraku sendiri. Batin Zayn.
Zayn sebenarnya heran. Bagaimana ia dan keluarganya tidak tahu menahu apa yang terjadi pada Key. Jika yang tadi bukanlah yang pertama kali, itu artinya di sekolah Key juga merasakan hal serupa?
Aku akan mencari tahu. Batin Zayn lagi.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Erina Munir
pendek2 banget babnya thor
2024-07-10
1
🌷💚SITI.R💚🌷
ayo cari tau zany biar ga semauy pembulyan sm key trs terjadi
2023-12-15
0
Pasrah
lanjutaaaaaan 👌💪💪💪🫰
2023-12-10
0