Key, Hati Yang Terluka (15)
Setelah melakukan pemanasan, Malik pun langsung mencoba membobol gawang. Apalagi ia merasakan oli alami itu sudah membasahi tempat yang seharusnya. Tentu setelah berdoa sebelumnya. Berharap hasil dari apa yang mereka lakukan senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah.
Malik sudah berusaha, namun satu hentakan nyatanya tak bisa membuat usahanya berhasil.
" Maaf, kalau sedikit sakit," ucapnya lirih
Kay hanya mengangguk masih menahan malu.
sssshhhh
Setelah berusaha keras, akhirnya darah tanda ia berhasil membobol gawang pun mengalir. Bersamaan dengan air mata Key yang menetes.
"Maaf ." Malik menghapus air mata Key.
Setelah dirasa Key sudah cukup tenang, ia mulai kembali aktivitasnya. Menanam benih unggul agar keturunannya segera hadir di rahim sang istri.
Aktivitas yang cukup menguras keringat hingga akhirnya Mereka selesai setelah sekian lama meneguk kenikmatan bersama.
Keduanya mengisyaratkan tubuhnya. Malik memeluk istrinya yang terlihat sangat kelelahan karena ulahnya.
" Jangan tidur dulu, ayo mandi dulu,"
Key yang hampir menutup matanya akhirnya berusaha bangun. Namun, Malik yang melihat istrinya sedikit kesusahan, membantu key ke kamar mandi.
Yang membuat Key memekik karena terkejut dengan ulah Malik.
" Kalau tidak kuat jalannya, nanti panggil mas saja," Malik mengedipkan matanya membuat Key mendelik. Ia belum terbiasa dengan sikap genit mantan gurunya itu.
Di luar kamar, Malik yang memang sudah mandi lebih dahulu melihat ke arah ranjang yang berantakan. Menarik sprei yang masih terdapat noda merah. Membuat Malik menarik sudut bibirnya.
Tak tahu letak spray, akhirnya Malik membiarkan saja kasur itu. Ia menunggu Key sambil mengeringkan rambutnya. Malah sesekali ia tersenyum sendiri karena merasa senang telah berhasil mendapatkan apa yang dari semalam ia inginkan.
...******...
Menjelang sore, rumah sudah kembali ramai karena semua sudah kembali pulang.
" Seharian ini jadinya kalian pergi kemana?," tanya Zayn penasaran.
" Hanya di rumah," jawab Key singkat.
" Tidak kemana-mana?," Zaki mengerutkan keningnya. Sangat membosankan menurut Zaki yang memang lebih suka pergi daripada berdiam diri.
" Namanya juga pengantin baru," celetuk David yang baru selesai membersihkan diri.
" Jadi kalian sudah..." ucapan Zayn menggantung.
" Alhamdulillah," jawab Malik tak malu
Blusshhh
Walah Key merah karena ucapan Malik.
" Haish, kakakku sudah tak perawan," goda Zaki. " Selamat ya" Zaki menarik turunkan alisnya.
" Sudah. Jangan di godain terus. Kalian ini," Syifa menyela sambil meletakkan makanan terakhir yang baru selesai di masak.
Malik menggaruk tengkuknya, ia jadi salah tingkah karena ucapannya sendiri.
...******...
Sudah dua hari Malik tinggal di kediaman mertuanya. Hari ini ia akan membawa istrinya melihat rumah yang akan mereka tempati. Namun, untuk dua hari kedepan keduanya akan menginap di rumah orang tua Malik.
Erika ingin merasakan tinggal bersama menantunya walaupun hanya sebentar. Tentu Malik akan menyanggupi keinginan wanita yang paling berarti dalam hidupnya itu.
" Mas, rumahnya bagus." Key melihat rumah berlantai dua itu dengan senyum yang tak pernah hilang.
" Tapi, lebih kecil dari rumah Papa,"
Key tersenyum dan merangkul lengan suaminya.
" Tapi, ini sudah cukup besar jika hanya di tempati berdua."
Hubungan keduanya mulai semakin dekat. Perlahan rasa canggung itu hilang. Karena sadar status mereka saat ini, mereka mencoba menjalankan tugas mereka dengan sebaik mungkin.
Malik senang Key bukan tipe anak manja. Padahal lahir dari keluarga berada.
Malik lupa, bukankah selama ini Key memang melakukan apa yang dilakukan oleh orang biasa pada umumnya. Apalagi dengan menyembunyikan identitasnya otomatis ia tak boleh memperlihatkan bahwa dia dari kalangan berada.
" Tanah ini luas juga!," seru Key melihat tanah di kanan kiri juga belakang rumahnya. Bagian depan jangan di tanya, sudah pasti luas
Tentu karena Malik sengaja membeli rumah dengan halaman yang luas. Posisi rumah ada di tengah-tengah nya.
"Assalamu'alaikum," Malik dan Key mengucapkan salam bersamaan sambil masuk ke dalam rumah.
" Wa'alaikumsalam. Eh, kalian sudah sampai?," tanya Erika menyambut kedatangan anak dan menantunya dengan pelukan.
" Maaf baru sampai. Tadi mampir dulu lihat rumah baru yang akan kami tempati.
Key hanya mengerucutkan bibirnya. Bagaimana tidak baru sampai, suaminya itu minta sesuatu dulu sebelum pulang ke rumah mertuanya.
Lihatlah bagaimana cerahnya wajah Malik berbanding terbalik dengan Key yang lelah.
" Tidak apa-apa. Tapi, jangan terlalu membuat istrimu kelelahan"
Malik hanya menggaruk alisnya.
" Oh iya, maaf Ibu lupa memberitahumu. Sebenarnya ada....."
" Malik, kamu sudah sampai?," seorang perempuan berjalan dari arah dapur dan langsung mendekati Malik untuk memeluknya.
Namun, Malik sudah lebih dulu menghindar dan beralih ke samping Key dan merangkul pundaknya.
" Sudah aku bilang, jangan sembarangan memelukku,"
" Dia siapa , Mas?,"
" Hanya teman lama,"
Deg
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Erina Munir
waduuh calon ulet bulu neeh
2024-07-10
1
🌷💚SITI.R💚🌷
wah milik jangan sampe nyakitin key ya..itu pasti wanita masa laluy milik jangan² mereka blm putus lg
2023-12-17
0
Pasrah
NEXT
2023-12-15
0