Key, Hati Yang Terluka (5)
Malam menjelang, Erika tidak bisa memejamkan matanya. Padahal malam sudah larut.
Ceklek
Erika melihat ke arah pintu dimana suaminya baru saja pulang. Hari ini suaminya memang ada keperluan di rumah saudaranya.
" Kenapa belum tidur?," Tanya Yudi, suami Erika.
Erika menghampiri suaminya dan mencium ta tangan suaminya dengan takzim.
Ia lalu mengajak Yudi duduk di tepi ranjang. "Ada apa?," tanya Yudi seolah paham bahwa istrinya ingin mengajaknya berbicara.
" Malik bilang, ia ingin menikah,"
" Alhamdulillah." Yudi mengucap syukur. "Tapi, kenapa kamu terlihat tidak senang? Apa kamu tidak cocok dengan calonnya?," cecar Yudi.
" Aku belum bertemu dengan calon menantuku, Mas,"
" Lalu kenapa? Apa ada masalah?,"
Erika pun menceritakan semua yang mengganjal di hatinya. Juga tentang kebenaran dari keluarga mana sang calon menantu pilihan Malik itu.
Yudi yang tahu kisah kelam istrinya manggut-manggut. Ia paham apa yang di khawatirkan istrinya itu.
" Tapi, aku tidak berani mengatakan kebenarannya pada Malik, Mas. Dia tampak bahagia. Apalagi restu sudah ia dapatkan dari calon mertuanya."
" Menurut mas, biarkan saja semua tetap menjadi rahasia. Bagaimana pun, itu aib. Baik dari pihak Malik maupun pihak calon mertuanya."
" Tapi, mas..."
" Keluarga Adiyaksa bukan keluarga biasa. Tak mungkin ia tidak mencari tahu asal-usul laki-laki yang akan menjadi suami dari putrinya. Bahkan putri satu-satunya. Tentu semua sudah mereka cari tahu tanpa terkecuali."
" Kalau mereka sudah tahu, kira-kira apa yang membuat mereka merestui Malik?," tanya Erika heran.
" Mas rasa mereka memang sudah memaafkan apa yang terjadi di masa lalu. Menurut mas, mereka sangat bijak.
Malik tidak salah dan tidak berhak menanggung kesalahan ayah kandungnya."
Erika diam. Mencerna apa yang di katakan suaminya.
Menurut penglihatannya, Syifa dan David memang orang yang baik. Walaupun ia hanya mengenal keduanya sebentar. Itu pun tidak terlalu dekat.
" Lalu apa yang harus aku lakukan, Mas? Rasanya masih ada yang mengganjal. Apalagi Malik bilang, mereka menunggu lamaran resmi dari Malik."
" Minta saja bertemu dulu dengan keduanya sebelum acara lamaran di langsungkan,"
Erika menganggukan kepalanya. Merasa itu rencana bagus daripada ia terus merasa tidak nyaman. Bagaimana pun apa yang terjadi di masa lalu tidak akan bisa di hapuskan.
...******...
" Akhirnya, ujian selesai!!," teriak Adeeva.
Key tersenyum melihat Deeva yang sedang merentangkan tangannya menghirup bunga di taman kota.
Keduanya ingin sedikit merilekskan pikiran.
" Mau nyobain makan disana? Aku yang traktir," Key menunjuk ke arah Cafe yang cukup ramai.
Kafe yang memang baru buka dan langsung di gandrungi kaula muda karena menu makanannya yang viral dan juga dekorasi tempatnya yang instragamable.
" Ok deh, mulai sekarang aku tidak akan pernah menolak." seru Deeva yang awalnya memang selalu menolak jika Key mengajaknya ke kafe atau restoran yang pastinya mahal.
Namun, kini ia tak menolak lagi setelah tahu seberapa kaya sahabatnya.
" Tumben langsung setuju,"
" Kalau dulu aku cuma mikir kadian ke kamu kalau uangnya di pakai ke tempat yang mahal-mahal begitu. Kan aku tahunya kamu cuma anak karyawan biasa. Tapi, kalau sekarang aku oke-oke saja. Di traktir anak sultan," kekehnya.
" Ya sudah ayo. Tunggu apa lagi," Keduanya menyebrang jalan untuk sampai di tempat yang mereka tuju.
" bagus juga ya, Key. Lebih bagus dari foto dan videonya," Deeva mengedepankan pandangannya.
Tempat yang mereka kunjungi sudah banyak berseliweran di aplikasi dan sosial media. Banyak juga yang sudah mereview makanannya juga tempatnya.
" Ayo ke atas. Di sana spotnya bagus banget apalagi untuk foto," ajak Key yang memang sudah beberapa kali kesana. Dengan Zayn tentunya.
" Kamu benar. Ini bagus banget,"
Keduanya mengobrol dengan santai sambil menikmati makanan yang sudah di antarkan ke mejanya.
" Kapan lamarannya?," tanya Deeva tiba-tiba.
" Aku kurang tahu kapan tepatnya. Tapi, sepertinya tidak lama lagi. Kan rencananya menunggu aku selesai ujian."
Deeva menganggukkan kepalanya.
Hingga seseorang datang ke arah keduanya dan menumpahkan segelas jus lemon ke atas kepala Key.
" Astaghfirullah," Key refleks menghindar saat jus lemon itu belum tupah semuanya.
Namun, cukup membuat kerudung dan pakaiannya basah.
" Hei, apa yang kamu lakukan?!," teriak Deeva tidak terima karena sahabatnya di perlakukan seperti itu.
" Berisik Deeva!!,"
Deeva melotot melihat orang yang ia kenali.
" Apa kamu tidak bosan terus membuat ulah pada kami?," geram Deeva
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Erina Munir
waduuhh...siapa lgi niih yg jdi biang rusuh
2024-07-10
1
Pasrah
siapa sih cewek gatal yg mau cari gara "itu, jgn sampai ketahuan keluarga nya bisa"di gantung hidup "deh
2023-12-10
0
Aisyah farhana
jadi korban bullying itu ga enakeun sampe dewasa juga keinget terus, harusnya papa David peka yahh
2023-12-08
0