Prisoner Of Love

Prisoner Of Love

Bab 1: Kau akan jadi milikku

Sore yang cerah di Terminal 3 kedatangan luar negeri bandara Soekarno-hatta.

Alana berjalan meninggalkan bandara menuju shelter skytrain untuk menunggu skytrain yang akan membawanya ke terminal 1 dimana nanti di sana dia akan naik KRL bandara menuju ke rumahnya.

Melelahkan memang. Untuk pulang ke rumah dia harus menempuh perjalanan dengan KRL. Sendiri saja. Tidak ada yang menjemput.

Lagipula siapa yang akan menjemputnya?

Kasian, desis hatinya mengasihi diri sendiri.

Jika bukan karena mamanya menangis memintanya untuk pulang ke Jakarta, dia tak akan sudi kembali. Terlebih kembali ke rumah itu!

Alana menghapus air mata yang menetes dari kelopak matanya dengan kasar. Dia sungguh benci keadaan ini.

"Pulanglah Al, bagaimana pun juga beliau adalah papa kandungmu, " bujuk mama terisak.

"Papamu sudah cukup menerima hukumnya, beliau sudah seharusnya di maafkan, " tambah mama membujuk.

Mendapat berita dari notaris Bryan bahwa mantan suaminya itu tengah sakit keras dan tinggal menunggu ajal, tak urung membuat mama turut sedih.

Alana hanya diam. Dia terus diam selama berhari hari. Sampai akhirnya ayahnya menghembuskan nafas terakhir dan di kuburkan tanpa kehadirannya.

"Al, sebaiknya kamu pulang. Notaris papa mu memberitahu mama ada banyak warisan yang harus di urus, " kata mama setelah Alana mendiamkan mamanya berhari hari.

"Warisan? " Ujar Alana terkekeh. "Apakah masih ada warisan? Meskipun ada, Al tidak menginginkan nya, " sambungnya dengan nada dingin.

Mama mengelus dada. Alana memang keras kepala. Persis dirinya.

Dulu ketika dia ingin menikah dengan Bryan, keluarga besar nya menentang. Karena keluarga telah memilihkan jodoh untuknya. Jodoh yang sepadan dengan dia.

Dia menolak. Dia juga bersikeras dengan cinta pilihan sendiri.

Dia melarikan diri dari pesta pertunangannya untuk mengejar cintanya.

Dia bahkan tidak perduli ketika di coret dari kartu keluarga dan tidak menerima sepeserpun harta warisan ketika ayahnya meninggal lima tahun kemudian.

Tapi ternyata pengorbanannya tidak setimpal. Laki laki itu mengkhianati dirinya!

"Al, " ucap mama mengiba.

"Harta itu adalah hak kamu, Al. Semuanya adalah hasil kerja keras mama. Papa mu hanya menjalankannya. Jika kamu tidak menginginkan nya, kamu bisa menjualnya. Mama hanya tidak ingin perempuan itu dan anaknya, mendapatkan hasil kerja keras mama. Karena mereka tidak pantas mendapatkan nya! " tegas mama sambil meneteskan air mata.

Meski Mama pergi dari rumah hanya membawa sedikit uang, namun intuisi dia yang kuat dalam bisnis, membuat perusahaan real estate mereka maju pesat.

Sial! Alana mengumpat dalam hati. Dia tidak suka melihat mamanya seperti ini. Dengan berat hati, dia mengangguk.

"Terima kasih, sayang, " kata mama sambil memeluk Alana. Dia merasa lega.

Dan di sinilah dia sekarang. Alana mengitari rumah itu dengan matanya. Meski sudah belasan tahun berlalu, rumah itu masih dalam keadaan sama. Perabotannya masih tetap sama. Hanya cat rumah saja yang terlihat baru.

Dia masih mengingat hari itu. Sepuluh tahun yang lalu. Saat ayahnya pulang ke rumah membawa perempuan lain lalu memaksa mamanya untuk menerima.

Ketika mamanya tidak mau, ayahnya memaksa mereka keluar hanya dengan membawa sebuah koper.

Hari itu adalah hari paling menyakitkan dalam hidup Alana. Dia tidak pernah melupakan hari itu.

Kenangan lama Alana tersingkir dari benaknya saat dia mendengar langkah kaki memasuki rumah.

Dia berpaling ke arah pintu. Dia melihat seorang laki laki separuh baya berjalan mendekatinya. Dia menenteng sebuah tas kerja berbahan kulit.

Dari penampilannya, dia menarik kesimpulan jika laki laki itu adalah notaris ayahnya.

"Selamat sore Nona Alana, saya Irfan Haidar, notaris dari bapak Bryan Wijaya, " kata laki laki itu sambil mengulurkan tangannya.

"Selamat sore, Pak, " balas Alana sambil menyalami tangan Pak Irfan.

"Silahkan duduk, " katanya seraya menunjuk sofa yang terletak tak jauh dari tempat mereka duduk.

"Terima kasih, " sahut Pak Irfan. Dia duduk di bagian sofa yang berada di dekat pintu. Sementara Alana duduk di bagian sisi yang lain.

"Maaf, Pak, tidak ada minuman," kata Alana basa basi.

" Entah kenapa tidak ada satu orang pun di sini. Tadi kunci rumah juga di berikan oleh orang yang mengaku Pak RT, " kata nya dengan raut wajahnya bingung.

"Seluruh orang di rumah ini termasuk asisten rumah tangga memang sudah keluar dari rumah ini terhitung sejak 7 hari meninggalnya Pak Bryan. Karena sesuai surat wasiat Pak Bryan, rumah ini adalah milik anda, " jelas Pak Irfan.

Baguslah, kata hati Alana. Dia merasa senang tidak harus melihat perempuan itu dan anaknya.

Rumah ini memang seharusnya menjadi milik aku. Nyaris separuh uang dari pembangunan rumah ini adalah uang mama, dengus nya lagi.

Sebenarnya dia ingin bertanya mengenai nasib ibu tiri dan adik tirinya. Sempat akan terucap dari lidahnya. Namun kemudian dia menelannya lagi. Dia tidak ingin tahu bagaimana nasib mereka.

"Tapi ada sesuatu yang harus saya sampaikan pada anda, " lanjut pak Irfan dengan wajah serius.

Mendadak perasaan Alana menjadi tidak enak. Dia merasa mendapat firasat buruk.

Like i knew there was something evil out there ( seperti sesuatu yang buruk akan terjadi), gumamnya dalam hati.

*****

Di sebuah condominium mewah di kota S, Negara A, sekitar 4 ribu kilometer jauhnya dari kota Jakarta.

"Kami sudah mendapatkan informasi, Tuan, " kata seorang laki laki bertubuh tegap . Dia merupakan body guard Tuan.

Dia menundukkan kepala untuk menghindari pandangan asusila di depan matanya.

Tuan dan seorang perempuan memadu kasih di atas sofa.

Menjadi bodyguard Tuan memang harus terbiasa melihat adegan 21++ ini. Meski dia sudah menjadi bodyguard selama beberapa tahun, dia tetap belum terbiasa dengan situasi ini.

" Katakan, " ujar laki laki yang di panggil Tuan. Dia mendorong tubuh perempuan yang berbaring manja di atas tubuhnya.

" Kamu keluar, " perintahnya pada perempuan itu.

" Ya, Tuan, " angguk perempuan itu cepat. Dia mengambil jaketnya yang tersampir di samping sofa untuk menutupi tubuhnya yang hanya mengenakan pakaian dalam. Dia bergegas pergi dengan wajah lega.

Melayani laki laki itu sangat melelahkan. Orang itu sangat susah untuk di puaskan. Kalau saja aku tidak butuh uang, aku tidak akan mau melakukan pekerjaan ini, desahnya.

"Gadis itu sudah sampai di Jakarta, " ucap laki laki bertubuh tegap itu, begitu si perempuan pergi.

"Bagus, " seringai Tuan. Dia mengambil jubah yang tergeletak di atas sofa untuk menutupi dadanya yang berbulu.

" Siapkan private jet, aku akan segera ke Jakarta, " perintahnya.

"Baik, Tuan, " jawab laki laki tegap itu. Dia segera meninggalkan ruangan.

Alana, you'll be mine ( kau akan jadi milikku),desis Tuan menyeringai.

****

Hallo readers, ini novel terbaru otor. Tolong di like, komen dan vote ya.

Love you all❤️😘

Terimakasih 🙏💕

Terpopuler

Comments

anindya cintya

anindya cintya

sama,bc ulang jg

2024-05-22

0

Aci Cupi

Aci Cupi

tim baca ulangg,yuhuu

2024-04-26

3

Naaa

Naaa

tim baca ulang

2024-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kau akan jadi milikku
2 Bab 2: That' s clear, Ma?
3 Bab 3: Tuan yang misterius
4 Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5 Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6 Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7 Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8 Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9 Bab 9: How dare you!
10 Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11 Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12 Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13 Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14 Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15 Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16 Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17 Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18 Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19 Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20 Bab 20: Aku tak akan lama!
21 Bab 21 : Dia dendam padaku!
22 Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23 Bab 23: Malam pertama penganten baru
24 Bab 24 : Ibu mertua
25 Bab 25: Teman lama
26 Bab 26: Dia berani pergi?
27 Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28 Bab 28: Killian dalam bahaya!
29 Bab 29: Kamu harus di hukum!
30 Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31 Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32 Bab 32: Singkirkan Alana!
33 Bab 33:Alana dalam bahaya!
34 Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35 Bab 35: Buang semua obat itu!
36 Bab 36: Muntah kan obat itu!
37 Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38 Bab 38: Apa ini Alana?
39 Bab 39: Aku punya cara lain!
40 Bab 40 : Penyesalan Mama
41 Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42 Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43 Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44 Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45 Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46 Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47 Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48 Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49 Bab 49: Adya sudah menikah?
50 Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51 Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52 Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53 Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54 Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55 Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56 Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57 Bab 57: Fire work!
58 Bab 58: Fintan melarikan diri!
59 Bab 59: Grieta sudah kembali!
60 Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61 Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62 Bab 62: Plakat CEO
63 Bab 63: Danya?
64 Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65 Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66 Bab 66 : Ayo ke kamar!
67 Bab 67 : Aksi Grieta
68 Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69 Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70 Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71 Bab 71: My beautiful wife
72 Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73 Bab 73: Oh, My God!
74 Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75 Bab 75: Susunan puzzle!
76 Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77 Bab 77: Nia Niani
78 Bab 78: Tuan harus di beritahu
79 Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80 Bab 80: Pertengkaran
81 Bab 81: Jangan mengancam aku!
82 Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83 Bab 83: Hadiah Grieta
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87 : Enjoy your life
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1: Kau akan jadi milikku
2
Bab 2: That' s clear, Ma?
3
Bab 3: Tuan yang misterius
4
Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5
Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6
Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7
Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8
Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9
Bab 9: How dare you!
10
Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11
Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12
Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13
Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14
Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15
Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16
Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17
Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18
Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19
Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20
Bab 20: Aku tak akan lama!
21
Bab 21 : Dia dendam padaku!
22
Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23
Bab 23: Malam pertama penganten baru
24
Bab 24 : Ibu mertua
25
Bab 25: Teman lama
26
Bab 26: Dia berani pergi?
27
Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28
Bab 28: Killian dalam bahaya!
29
Bab 29: Kamu harus di hukum!
30
Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31
Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32
Bab 32: Singkirkan Alana!
33
Bab 33:Alana dalam bahaya!
34
Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35
Bab 35: Buang semua obat itu!
36
Bab 36: Muntah kan obat itu!
37
Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38
Bab 38: Apa ini Alana?
39
Bab 39: Aku punya cara lain!
40
Bab 40 : Penyesalan Mama
41
Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42
Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43
Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44
Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45
Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46
Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47
Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48
Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49
Bab 49: Adya sudah menikah?
50
Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51
Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52
Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53
Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54
Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55
Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56
Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57
Bab 57: Fire work!
58
Bab 58: Fintan melarikan diri!
59
Bab 59: Grieta sudah kembali!
60
Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61
Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62
Bab 62: Plakat CEO
63
Bab 63: Danya?
64
Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65
Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66
Bab 66 : Ayo ke kamar!
67
Bab 67 : Aksi Grieta
68
Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69
Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70
Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71
Bab 71: My beautiful wife
72
Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73
Bab 73: Oh, My God!
74
Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75
Bab 75: Susunan puzzle!
76
Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77
Bab 77: Nia Niani
78
Bab 78: Tuan harus di beritahu
79
Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80
Bab 80: Pertengkaran
81
Bab 81: Jangan mengancam aku!
82
Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83
Bab 83: Hadiah Grieta
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87 : Enjoy your life
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!