"Aku harus mencari jalan ke luar dari sini, " kata Alana sambil mengedarkan pandangannya.
Dalam ruangan yang luas itu, dia tidak melihat siapa pun. Bahkan bayangan orang yang di sapa Tuan juga tidak terlihat.
Dia melihat ada beberapa jendela di sepanjang ruangan itu. Jendelanya besar besar tapi sepertinya terkunci rapat.
Dia mengetok jendela jendela itu. Jendela ini memakai kaca laminasi. Kaca yang tidak akan pecah meski terkena benturan yang sangat kuat.
Melarikan diri melalui jendela sepertinya tidak mungkin, batin Alana.
Satu satunya jalan adalah kabur melalui pintu depan. Dengan mengelabui penjaga batinnya lagi.
Krek, tiba tiba gagang pintu bergerak Seseorang membuka pintu! seru Alana dalam hati.
Dia segera lari di belakang pintu. Bersembunyi di sana. Dia melihat kesempatan untuk kabur.
Saat orang itu membuka pintu dan melangkahkan kaki memasuki ruangan, dia muncul dari balik pintu dengan mengarahkan tinju ke arah dada orang itu. Gerakan yang tiba tiba ini biasanya akan mengagetkan lawan dan membuat mereka tidak berkutik.
Dengan tenang orang itu menangkis pukulan Alana, menahan tangan kanan Alana lalu memitingnya ke belakang dan menjatuhkan Alana ke karpet dengan sekali gerakan.
Alana terkapar di lantai. Dia sangat kaget. Melihat gerakan orang itu sepertinya dia sabuk hitam Dan ke- 9, batinnya.
Sabuk hitam Dan ke -9 adalah Grandmaster atau tingkatan tertinggi dalam taekwondo.
Dia tambah kaget lagi ketika melihat orang yang mengalahkannya. Orang itu adalah Tuan!
Dia mencoba untuk bangun, namun Tuan segera meletakkan kedua tangan Alana di atas kepala Alana lalu menahannya dengan kedua tangannya yang kekar.
"Apa mau kamu? " kata Alana dengan nada marah. Kedua matanya memancarkan sinar menantang.
"Dengan posisi perempuan seperti ini aku lebih suka melakukan hal yang lainnya, " pungkas Tuan dengan nada dingin. Dia menundukkan wajahnya. Mendekatkan wajahnya yang tampan pada wajah Alana.
"Melakukan apa? Jangan coba coba ya, " balas Alana dengan suara mengancam.
"Awas saja berani macam macam kalau mau testisnya melayang, " lanjutnya lagi tambah garang.
Testis berfungsi memproduksi sperma dan hormon testosteron.
"Silahkan di coba, " ujar Tuan santai. Dia melepaskan pegangan tangannya dari kedua pergelangan tangan Alana. Kemudian dia berdiri tegak di samping Alana yang masih terbaring.
"Ok, " tukas Alana. Dia segera berdiri dari atas karpet.
Dia berdiri dengan kedua kaki memasang kuda kuda. Satu tangan terkepal di bawah dagu dan tangan yang satunya terkepal di samping perut. Dia siap untuk menyerang.
"Silahkan, " kata Tuan santai.
"Aku mau anda berjanji. Jika aku bisa menang, anda harus membiarkan aku keluar dari sini, " kata Alana.
"Kamu tidak ada hak untuk tawar menawar dengan aku, " tandas Tuan.
"Tapi aku sedang baik hati, aku setuju, " seringai nya.
"Lalu bagaimana jika aku menang? " tanyanya.
"Anda tidak akan menang, " tukas Alana. Lalu dengan gerakan kilat dia menyerang Tuan saat laki-laki itu lengah.
Perempuan licik, batin Tuan. Tapi aku suka, batinnya lagi.
Tuan menggerakkan tubuhnya menghindari pukulan dan tendangan Alana.
Alana mengerahkan semua jurus taekwondo nya melawan Tuan.
Jurus pukulan ke tengah , pukulan mengait, pukulan ke atas, ke bawah, tendangan memutar, tendangan ke ulu hati, ke perut, ke kaki, semuanya hanya menyapa angin.
"Sudah capek? " tanya Tuan dengan nada tengil, yang membuat Alana makin tambah kesal.
Alana tidak menjawab. Dia terus menyerang Tuan dengan semua jurus pukulan dan tendangan yang dia punya.
" It 's a waste of time ( buang buang waktu saja), " ujar Tuan. Dia menangkap kedua tangan Alana yang sedang melancarkan pukulan lalu menjatuhkannya ke karpet.
Alana jatuh untuk kedua kalinya di atas karpet.
"you are lose ( kamu kalah)! " kata Tuan santai.
"Kamu mau apa? " balas Alana. "Asal tidak menyalahi aturan, aku setuju, " lanjutnya lagi.
"Hahahaha.... " tawa Tuan menggema dalam ruangan yang sepi itu.
"Baru sekali ini ada orang yang berani mengatur atur aku, " katanya. "Aku mau melakukan apa, itu terserah aku, " sambungnya dengan nada jumawa.
"Jangan coba coba meremehkan orang yang sudah terpojok, " geram Alana.
"Baiklah, " ujar Tuan menyahut. "Kamu berdiri dan duduk di sofa itu, " katanya sambil menunjuk sebuah sofa panjang yang menempel di dekat dinding.
Alana berjalan ke arah sofa itu lalu duduk di pinggirnya.
Tuan berjalan di belakangnya. Dia duduk di seberang Alana.
Kemudian pintu terbuka. Derek masuk membawa sebuah map. Dia meletakkan map itu di atas meja yang terdapat di depan sofa. Lalu dia pergi meninggalkan ruangan itu.
Melihat dari begitu cepatnya dia datang, Alana menduga laki laki itu pasti bersiaga di depan pintu .
Tuan membuka map itu lalu mengeluarkan sehelai kertas dan sebuah pulpen dari dalamnya.
"Tanda tangani! " perintahnya.
"Tanda tangani apa? Apa ini? " tanya Alana heran.
Dia membaca tulisan yang tertera di kertas itu.
"Surat perjanjian pernikahan, " bacanya. "Surat perjanjian pernikahan apa? Siapa yang mau menikah? " tanyanya tambah heran.
"Tentu saja kamu. Kamu akan menikah dengan aku! " jelas Tuan tegas. " Tidak perlu di baca karena aku tidak membutuhkan penolakan, " lanjutnya tanpa bisa di bantah.
"Aku menikah dengan anda? Mimpi! " tukas Alana meradang. "Aku tak mungkin menikah dengan laki laki kasar dan sombong seperti anda, " sambungnya.
Perempuan sombong, batin Tuan kesal. Belum pernah ada satupun perempuan yang berani menolak aku, batinnya lagi.
"Menikah atau masuk penjara! " tandasnya memberikan pilihan.
"Maksud anda, jika aku menolak pernikahan konyol ini, aku akan masuk penjara? " ujar Alana berusaha menegaskan.
"Kalau begitu aku lebih baik masuk penjara! " sambungnya begitu melihat Tuan menganggukkan kepala.
"Bagaimana jika penjara Federal di Indiana, AS? " kata Tuan santai.
Penjara Federal di Indiana, Amerika Serikat, merupakan salah satu penjara dengan keamanan maksimum di dunia.
Di dalam penjara itu terdapat kamera 30 derajat, sensor gerak, kunci biometrik, dan sejumlah pengaman lain yang membuat para tahanan tidak bisa melarikan diri.
"Are you serious? " ujar Alana tak percaya. "Bagaimana mungkin anda bisa mengirim aku ke penjara di sana? "
"Aku kan mengatakan sistem penjara seperti penjara Federal, bukan penjara di sana, " jawab Tuan santai.
"Apa karena aku menolak pernikahan ini aku harus masuk penjara? ridiculous ( konyol) , "sahut Alana.
" Aku yakin hakim pun akan tertawa dengan dakwaan itu, " lanjutnya.
"Aku tidak yakin hakim akan tertawa , " balas Tuan tenang. Dia mengeluarkan ponsel dari kantong kemejanya lalu menelepon seseorang.
"Bawa ke masuk dokumen itu, " katanya di telepon, lalu memasukkan kembali ponsel itu ke dalam kantong kemejanya.
Tak perlu menunggunya lama, Derek masuk ke dalam. Dia membawa sebuah map, meletakkan nya di atas meja lalu keluar.
Tuan membuka map itu dan memperlihatkan sejumlah surat kepemilikan rumah, surat perusahaan yang sudah di wariskan Pak Bryan pada anaknya, Alana.
Alana tercenung di depan surat surat itu. Dia menatap lama sebelum akhirnya mengangkat wajah sembari berkata, "Jangan katakan kalau anda adalah.... "
****
Siapakah Tuan yang sebenarnya?
Lanjut Bab 9 ya readers🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Naaa
auto ga py keturunan
2024-03-19
1
Sayang anak
alana ganas banget
2024-02-02
1
Black Jack
tamat bc novel ini auto jago taekwondo
2024-01-30
0