Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)

Sepeninggal Alana dan Correa, Adya memanggil Derek ke ruangannya. Dia menyuruh Derek untuk mematai matai kedua perempuan itu.

"Jangan sampai Correa menyakiti Alana, " pesan Adya.

Walau sedikit heran, tapi Derek mengangguk tanpa bertanya.

Bagaimana mungkin Correa bisa menyakiti Alana yang bar bar itu? pikirnya.

***

Restoran di lantai dua

"Jadi, apa yang mau kamu katakan? " tanya Correa karena Alana langsung menyantap sarapannya begitu mereka sampai di restoran ini.

"Sebaiknya kita makan dulu. Mengisi perut itu penting. Jika tidak, kita bisa pingsan karena terjadinya penurunan kadar gula dan tekanan darah dalam tubuh, " balas Alana serius.

"Lagipula apa kamu tidak ingin makan sarapan kamu? Telur sunny side nya begitu sempurna, " sambungnya sambil menunjuk telur mata sapi yang berada di atas piring Correa.

Telur sunny side sama dengan telur mata sapi.

"Aku dengar, restoran ini merupakan restoran Michellin bintang 3 lo, " bisiknya.

Restoran Michellin adalah penghargaan bergensi untuk restoran yang menyajikan hidangan luar biasa.

"Black puding nya enak, tumisan jamurnya luar biasa, coba kamu makan dulu, baru percaya, " katanya lagi.

Alana dan Correa memang memakan menu sarapan pagi yang sama yaitu menu full english breakfast yang terdiri dari telur suny side, sosis bakar, tulisan jamur, black puding, kentang, baked beans dan tomat goreng.

"Aku tidak ingin makan. Aku hanya ingin tahu apa rencanamu? Apa benar kamu mau menyerahkan Kak Adya padaku? " tanya Correa.

"Kalau kamu tidak ingin makan kenapa diam saja waktu aku memesankan menu untuk kamu? " balas Alana kesal.

Dia merasa kasihan pada piring yang makanan nya masih utuh itu.

"Aku pikir kamu yang mau makan dua porsi, " elak Correa.

"Hahahaha... lucu, " tukas Alana sarkas. Mau tak mau sekarang dia memang harus makan dua piring.

"Apa kamu serius akan menyerahkan Kak Adya padaku? " tanya Correa memastikan.

"Aku tidak ingin buang buang waktu di sini! " tegasnya sambil melihat Alana dalam dalam.

"Kamu tahu, Kak Adya merupakan satu satunya calon suami idaman di negara kita. Biarpun banyak gosip yang beredar kalau dia sering membawa banyak gadis berbeda naik ke atas ranjangnya, aku tak perduli, " sambungnya lagi.

"Apa? " seiris sosis mencelat dari bibir Alana dan melayang mengenai bibir Correa.

"Hiiii.... jijik! " seru Correa sambil beranjak cepat dari kursinya.

"Apa kamu tidak pernah belajar table manner? " tandasnya.

Table manner adalah tatacara makan sesuai etika makan.

"Apa kamu yakin Pak Adya sering membawa banyak gadis berbeda? Apa kamu takut dia tidak membawa penyakit? sifilis misalnya? " kata Alana dengan mimik jijik.

Sementara itu di ruang kerjanya Adya yang menguping pembicaraan Alana dan Correa melalui spy hearing kamera nirkabel yang di pasang di sudut restoran, hanya bisa menahan amarah mendengar perkataan Alana.

Gadis sialan itu! geramnya. Seenaknya saja mengatakan aku berpenyakit!

Dia mengambil ponsel di atas meja lalu menelepon Derek yang baru saja berada di dalam restoran.

"Masih aman, Tuan! Mereka hanya berbincang santai, " jawab Derek.

Tidak mungkin kan dia mengatakan jika kedua gadis itu sedang membicarakan bosnya? Meski dia tahu Tuan pasti sudah tahu apa obrolan kedua gadis itu.

"Perhatikan terus mereka. Jangan sampai kecolongan, " perintah Adya.

"Baik, Tuan, " jawab Derek lalu menutup telepon setelah Adya mengakhiri percakapan.

"Tidak mungkinlah! " tegas Correa. " Itu hanya gosip. Aku sudah mengenal Kak Adya sejak 5 tahun yang lalu. Dia selalu sopan padaku, " lanjutnya.

"Mungkin karena kamu tidak menarik bagi dia, " pungkas Alana santai .

"Maksud kamu apa? " hardik Correa marah. "Kamu ini sebenarnya ada niat untuk bekerja sama atau tidak? " tukasnya.

"Tenang, kamu duduk dulu. Kita bicarakan setelah makan okay? Lihat aku harus menghabiskan 2 piring ini, " jawab Alana menenangkan Correa.

Sejujurnya dia belum ada rencana untuk melarikan diri dari pernikahan dengan Adya. Tapi tujuan pertama adalah menjalin hubungan baik dulu dengan gadis di depannya ini.

"Aku tidak suka bertele tele, " tandas Correa sembari menepis tangan Alana yang terjulur hendak meraih tangannya.

"Aku hanya berniat baik, " ujar Alana sambil menghela nafas.

"Menikah dengan Pak Adya juga tidak rugi rugi amat. Aku malah beruntung, " seringai nya.

Ugh! Correa seperti di tusuk hatinya . Benar juga perkataan gadis ini. Di sini yang membutuhkan gadis ini adalah dia!

"He-eh, baiklah, " katanya mesem. Dia duduk kembali di hadapan Alana.

"Aku akan dengan sabar menantikan kamu selesai makan, " sambungnya manis sambil membetulkan poninya yang sedikit berantakan. Dalam segala situasi dia harus terlihat sempurna.

"Arg.... " mendadak dia kejang kejang.

"Kamu kenapa? " tanya Alana kaget.

Correa diam tak menjawab.

"Jangan bercanda! Ini tidak lucu! " teriak Alana.

Derek yang duduk beberapa meja di belakang mereka hanya memperhatikan dari jauh. Dia menunggu perintah dari Tuan untuk bergerak. Dan sampai saat ini Tuan belum memberikan perintah.

"Hei! " teriak Alana sambil memegang tubuh Correa.

Tubuh Correa menegang kemudian terkulai lemas dengan mulut berbusa.

"Arghh.... " Alana menjerit . " Tol.. tolong! " teriaknya sambil melihat berkeliling.

"Ada apa Nona? " tanya Derek yang datang mendekat begitu Tuan memberikan perintah melalui earphone nya.

"Dia.. dia.. " tunjuk Alana ketakutan. "Aku tidak tahu kenapa dia bisa seperti itu. Coba periksa apa dia baik baik saja, " pintanya sambil menahan tangis.

"Saya tidak berani memeriksa Nona. Itu adalah pekerjaan polisi. Tapi dari yang saya pelajari dari sekolah militer, Nona Correa ini terkena racun arsenik. Racun yang sangat berbahaya, " jawab Derek menjelaskan.

"Ra- racun? Polisi? Tapi bukan aku kan pelakunya? Aku tidak mungkin punya racun itu, " sahut Alana menyembunyikan ketakutannya.

"Tapi ini resort pribadi Tuan. Semua bisa saja terjadi jika Tuan mau, " pungkas Derek singkat.

"Saya sudah menelepon polisi, kita akan tunggu di sini. Nona boleh menghabiskan makanannya, " sambungnya sambil menunjuk dua piring yang masih terlihat penuh.

Hah, siapa yang bernafsu makan di situasi seperti ini? Di depan orang yang terkulai dengan mulut berbusa? Meski itu masakan chief dengan bintang michellin sekalipun, batin Alana.

"Nah, itu Tuan datang! " kata Derek.

Alana sontak mengangkat wajah. Mau tak mau, suka tak suka dia sangat membutuhkan pertolongan laki laki itu.

"Kamu ingin bicara apa? " tanya Adya begitu dia datang mendekat.

"Restoran ini memiliki kamera CCTV. Satu satunya orang yang bersama korban adalah kamu. Korban juga tidak memakan makanan dari restoran. Jadi tidak mungkin Chef kami yang melakukannya. Korban mulai kelihatan tidak nyaman setelah kamu melepaskan tangan kamu dari tangannya. Apa racun itu kamu tempelkan pada tangan korban? " lanjutnya panjang lebar.

"Hah? " Alana terperangah.

"Kesimpulan apa ini? Tidak mungkin aku pelakunya. Impossible! " teriaknya.

"Melawan atau menyerah! No way out! " kata Adya dengan nada mengancam.

***

Alana berada dalam situasi kritis nih gaes. lanjut bab 13 ya

Terpopuler

Comments

Black Jack

Black Jack

mau py alat ini jg ah, buat mata matai si dia😌👀👦🤣🤣

2024-01-30

1

Nana Thihani

Nana Thihani

di katain penyakitan

2024-01-17

1

WWH jin

WWH jin

lah iya, Derek ada2 aj nih

2024-01-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kau akan jadi milikku
2 Bab 2: That' s clear, Ma?
3 Bab 3: Tuan yang misterius
4 Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5 Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6 Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7 Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8 Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9 Bab 9: How dare you!
10 Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11 Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12 Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13 Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14 Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15 Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16 Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17 Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18 Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19 Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20 Bab 20: Aku tak akan lama!
21 Bab 21 : Dia dendam padaku!
22 Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23 Bab 23: Malam pertama penganten baru
24 Bab 24 : Ibu mertua
25 Bab 25: Teman lama
26 Bab 26: Dia berani pergi?
27 Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28 Bab 28: Killian dalam bahaya!
29 Bab 29: Kamu harus di hukum!
30 Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31 Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32 Bab 32: Singkirkan Alana!
33 Bab 33:Alana dalam bahaya!
34 Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35 Bab 35: Buang semua obat itu!
36 Bab 36: Muntah kan obat itu!
37 Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38 Bab 38: Apa ini Alana?
39 Bab 39: Aku punya cara lain!
40 Bab 40 : Penyesalan Mama
41 Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42 Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43 Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44 Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45 Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46 Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47 Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48 Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49 Bab 49: Adya sudah menikah?
50 Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51 Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52 Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53 Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54 Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55 Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56 Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57 Bab 57: Fire work!
58 Bab 58: Fintan melarikan diri!
59 Bab 59: Grieta sudah kembali!
60 Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61 Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62 Bab 62: Plakat CEO
63 Bab 63: Danya?
64 Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65 Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66 Bab 66 : Ayo ke kamar!
67 Bab 67 : Aksi Grieta
68 Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69 Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70 Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71 Bab 71: My beautiful wife
72 Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73 Bab 73: Oh, My God!
74 Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75 Bab 75: Susunan puzzle!
76 Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77 Bab 77: Nia Niani
78 Bab 78: Tuan harus di beritahu
79 Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80 Bab 80: Pertengkaran
81 Bab 81: Jangan mengancam aku!
82 Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83 Bab 83: Hadiah Grieta
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87 : Enjoy your life
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1: Kau akan jadi milikku
2
Bab 2: That' s clear, Ma?
3
Bab 3: Tuan yang misterius
4
Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5
Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6
Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7
Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8
Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9
Bab 9: How dare you!
10
Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11
Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12
Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13
Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14
Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15
Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16
Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17
Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18
Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19
Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20
Bab 20: Aku tak akan lama!
21
Bab 21 : Dia dendam padaku!
22
Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23
Bab 23: Malam pertama penganten baru
24
Bab 24 : Ibu mertua
25
Bab 25: Teman lama
26
Bab 26: Dia berani pergi?
27
Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28
Bab 28: Killian dalam bahaya!
29
Bab 29: Kamu harus di hukum!
30
Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31
Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32
Bab 32: Singkirkan Alana!
33
Bab 33:Alana dalam bahaya!
34
Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35
Bab 35: Buang semua obat itu!
36
Bab 36: Muntah kan obat itu!
37
Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38
Bab 38: Apa ini Alana?
39
Bab 39: Aku punya cara lain!
40
Bab 40 : Penyesalan Mama
41
Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42
Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43
Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44
Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45
Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46
Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47
Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48
Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49
Bab 49: Adya sudah menikah?
50
Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51
Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52
Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53
Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54
Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55
Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56
Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57
Bab 57: Fire work!
58
Bab 58: Fintan melarikan diri!
59
Bab 59: Grieta sudah kembali!
60
Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61
Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62
Bab 62: Plakat CEO
63
Bab 63: Danya?
64
Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65
Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66
Bab 66 : Ayo ke kamar!
67
Bab 67 : Aksi Grieta
68
Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69
Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70
Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71
Bab 71: My beautiful wife
72
Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73
Bab 73: Oh, My God!
74
Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75
Bab 75: Susunan puzzle!
76
Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77
Bab 77: Nia Niani
78
Bab 78: Tuan harus di beritahu
79
Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80
Bab 80: Pertengkaran
81
Bab 81: Jangan mengancam aku!
82
Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83
Bab 83: Hadiah Grieta
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87 : Enjoy your life
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!