Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya

Laki laki itu terus berjalan. Menyusuri selasar bagian dalam hotel. Melewati lounge , function room, meeting room bahkan ballroom juga di lewati begitu saja.

Lounge adalah tempat untuk bersantai, biasanya untuk minum minum.

Function room adalah ruangan yang bisa di pakai sesuai kebutuhan pemesan.

Laki laki ini mau kemana? batin Mama Alana heran.

Tadi beliau sempat melirik ke arah ballroom yang pintunya terbuka lebar.

Ballroom itu di dekorasi dengan ratusan bunga segar berbagai warna, hiasan lampu kristal gantung dan patung sepasang laki laki dan perempuan yang mengapit sebuah air mancur.

Tak jauh dari patung itu terdapat sebuah meja akad nikah dengan beberapa kursi. Beliau juga melihat sebuah panggung dengan interior bertema internasional di tengah tengah ballroom.

Ruangan itu masih kosong. Hanya ada pegawai catering dan pegawai hotel yang tengah sibuk mempersiapkan tempat acara.

Fiuh, Mama Alana menarik nafas lega. Syukurlah, acara pernikahan belum berlangsung. Dia masih sempat bertemu Alana. Jika pernikahan ini cacat hukum, dia bisa membatalkannya.

"Di mana Alana? " tanya nya. " Aku mau bertemu dia! "

"Berisik, " sentak laki laki itu. Dia berhenti di depan lift.

Kemudian dia menarik tangan Mama Alana masuk ke dalam lift yang terbuka.

"Aku mau bertemu Alana! " teriak Mama Alana di dalam lift.

"Jika masih berisik, anda tidak akan bertemu Nona Alana, " ancam laki laki itu yang seketika membuat Mama Alana menutup mulutnya.

Lift berhenti di lantai 10. Laki laki itu menarik tangan Mama Alana keluar.

"Jika ingin bertemu Nona Alana, anda harus diam dan tidak berbuat rusuh, " katanya mengingatkan.

Mama Alana hanya bisa mengangguk menahan marah.

Di lantai 10 itu terdapat 2 kamar penthouse dan 1 kamar Presidential suite room type A

2 kamar penthouse di huni oleh Adya dan Alana. Sedangkan kamar Presidential suite room type A di isi oleh Derek.

"Silahkan masuk, " ucap laki laki itu sambil membuka pintu kamar penthouse di seberang kamar Presidential suite room.

Mama Alana masuk ke dalam. Dia tidak melihat siapa siapa di dalam kamar itu.

"Mana Alana? " tanyanya.

"Tunggu di sini, " sahut laki laki itu. " Jangan coba coba kabur karena penjagaan di sini sangat ketat, " katanya mengingatkan sebelum dia menutup pintu.

"Aku tidak akan kabur tanpa Alana, " dengus Mama Alana sambil duduk di atas sofa . Tak jauh dari pintu.

Ruangan ini di penuhi karya Damian Hirts. Damian Hirts adalah seorang seniman dan kolektor seni berkebangsaan Inggris yang terkenal di dunia.

Laki laki yang akan menikahi Alana pasti sangat kaya, batinnya.

Untuk menyewa kamar penthouse ini satu malam saja bisa ratusan juta rupiah, batinnya lagi.

Jika laki laki itu seorang bandot tua, aku akan mencari cara untuk mengagalkan pernikahan ini, tekadnya .

Krek.. Pintu terbuka dari luar. Mama Alana sontak berdiri.

Dari arah pintu terdengar langkah kaki memasuki ruangan. Dia melihat seorang laki laki muda, berperawakan atletis, wajahnya tampan rupawan. Dia tidak bisa melukiskan detail nya karena dia belum pernah melihat wajah setampan ini.

Laki laki itu mengenakan tailcoat tuxedo berwarna hitam. Di bagian kerah sebelah kiri di sematkan bunga Boutonniere.

Tailcoat tuxedo adalah tuxedo/ jas berekor biasanya di pakai untuk acara formal.

Boutonniere adalah karangan bunga kecil yang di pakai mempelai pria sebagai bukti cinta pada mempelai wanita.

Apakah dia penganten nya? batin Mama Alana bertanya tanya.

Tapi laki laki tadi menyebut yang akan menikah dengan Alana bernama Pak Adya. Dia pemilik bandara. Laki laki semuda ini tidak mungkin sesukses itu, batinnya menyanggah.

"Silahkan duduk, " ujar laki laki itu sambil menunjuk sofa.

"Saya Adya Adrian, saya yang akan menikah dengan putri anda, " katanya memperkenalkan diri.

"Apa? " sentak Mama Alana kaget. Pantatnya yang baru saja menyentuh sofa, terangkat kembali.

"Siapa kamu? Kenapa ingin menikah dengan Alana tanpa seizin saya? " cecarnya setelah pulih dari rasa kagetnya.

"Saya Adya Adrian, " jawab Adya santai. Dia duduk berseberangan dengan Mama Alana yang masih berdiri kaku di tempatnya.

"Ceritakan semuanya pada saya. Secara detail, tanpa ada yang di tutup tutupi, " tegas Mama Alana menuntut.

"Sebaiknya anda duduk dulu calon ibu mertua, " jawab Adya dengan nada rendah. Suaranya terdengar mengintimidasi.

Mama Alana duduk dengan perasaan tak menentu. Entah kenapa dia merasakan aura dingin yang kental dari laki laki muda yang duduk di seberangnya.

"Anda bisa menanyakan apa yang ingin anda ketahui, " ujar Adya setelah Mama Alana menempelkan pantatnya di sofa.

"Waktu saya tidak banyak karena sebentar lagi saya akan menikah, " lanjutnya.

Hah? Mama Alana terperangah . Dia tidak menyangka akan mempunyai menantu sesombong ini.

"Siapa kamu? " tanyanya begitu pulih dari rasa kaget.

"Saya Adya Adrian, " jawab Adya pendek.

"Baiklah, Nak Adya, saya tidak suka dengan cara kamu menikahi Alana tanpa minta izin dulu dari saya, " kata Mama Alana tanpa basa basi.

"Bukankah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya? " pungkas Adya mengutip peribahasa.

"Maksudnya apa? " tukas Mama Alana.

"Bukankah dulu anda menikah dengan ayahnya Alana secara diam diam? Tanpa mengundang satupun keluarga? " jawab Adya.

"Bukankah saya masih lebih baik karena mengundang anda ke acara pernikahan kami? " sambungnya yang membuat wajah Mama Alana pucat.

Peristiwa dua puluh dua tahun yang lalu itu hanya keluarga nya dan keluarga Bryan yang tahu. Alana saja tidak mengetahuinya.

Dari mana bocah ini tahu?

"Siapa kamu? " tanyanya lagi.

"Saya Adya Adrian, " jawab Adya. "Anda sudah menanyakan nama saya sampai 3 kali, " dia menyeringai.

"Adya Adrian, " eja Mama Alana. " Kenapa saya merasa kamu sedang menyembunyikan sebuah rahasia? "

"Apakah anda tidak bisa menebaknya, calon Mama mertua? " balas Adya dengan nada mengejek.

"Maksudnya apa? " sergah Mama Alana cepat.

"Baron Featherington, " ujar Adya dengan suara dalam.

"Apakah anda masih mengingat nama itu? " tanyanya seraya menatap tajam ke arah Mama Alana.

Baron Featherington? ulang Mama Alana dalam hati.

"Apa hubungan kamu dengan Baron Featherington? " tanyanya dengan nafas menderu.

"Tidakkah anda bisa menebaknya? " tandas Adya dengan senyum tipis.

Baron Featherington punya dua anak laki laki. Apakah bocah ini anak bungsunya? batin Mama Alana.

Dia tidak terlalu mengingat si bungsu, karena waktu itu si bungsu masih kecil dan tidak menonjol dalam keluarga. Apalagi si bungsu bersekolah di asrama, sehingga dia jarang bertemu.

Dia bahkan lupa namanya!

"Baron Featherington punya dua anak, " jawab Mama Alana.

"Apakah kamu anak bungsunya? " sambung nya.

"Menurut anda? " ujar Adya balas bertanya.

"Entahlah, " Mama Alana mengendikkan bahu.

" Terakhir kali aku bertemu Baron Featherington, anak bungsunya masih kecil. Aku lupa siapa namanya, " sambungnya terus terang.

"Ya, aku Adya Adrian Featherington, " aku Adya yang serta-merta membuat goyah lutut Mama Alana.

*****

Ingin tahu lanjutannya? cuzz bab 19🥰

Terpopuler

Comments

Naaa

Naaa

spechless

2024-03-25

1

istrinya Bo qinggang

istrinya Bo qinggang

makin keren

2024-02-04

1

istrinya Bo qinggang

istrinya Bo qinggang

ceritanya makin kerenin

2024-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kau akan jadi milikku
2 Bab 2: That' s clear, Ma?
3 Bab 3: Tuan yang misterius
4 Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5 Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6 Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7 Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8 Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9 Bab 9: How dare you!
10 Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11 Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12 Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13 Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14 Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15 Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16 Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17 Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18 Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19 Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20 Bab 20: Aku tak akan lama!
21 Bab 21 : Dia dendam padaku!
22 Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23 Bab 23: Malam pertama penganten baru
24 Bab 24 : Ibu mertua
25 Bab 25: Teman lama
26 Bab 26: Dia berani pergi?
27 Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28 Bab 28: Killian dalam bahaya!
29 Bab 29: Kamu harus di hukum!
30 Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31 Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32 Bab 32: Singkirkan Alana!
33 Bab 33:Alana dalam bahaya!
34 Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35 Bab 35: Buang semua obat itu!
36 Bab 36: Muntah kan obat itu!
37 Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38 Bab 38: Apa ini Alana?
39 Bab 39: Aku punya cara lain!
40 Bab 40 : Penyesalan Mama
41 Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42 Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43 Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44 Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45 Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46 Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47 Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48 Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49 Bab 49: Adya sudah menikah?
50 Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51 Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52 Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53 Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54 Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55 Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56 Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57 Bab 57: Fire work!
58 Bab 58: Fintan melarikan diri!
59 Bab 59: Grieta sudah kembali!
60 Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61 Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62 Bab 62: Plakat CEO
63 Bab 63: Danya?
64 Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65 Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66 Bab 66 : Ayo ke kamar!
67 Bab 67 : Aksi Grieta
68 Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69 Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70 Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71 Bab 71: My beautiful wife
72 Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73 Bab 73: Oh, My God!
74 Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75 Bab 75: Susunan puzzle!
76 Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77 Bab 77: Nia Niani
78 Bab 78: Tuan harus di beritahu
79 Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80 Bab 80: Pertengkaran
81 Bab 81: Jangan mengancam aku!
82 Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83 Bab 83: Hadiah Grieta
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87 : Enjoy your life
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1: Kau akan jadi milikku
2
Bab 2: That' s clear, Ma?
3
Bab 3: Tuan yang misterius
4
Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5
Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6
Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7
Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8
Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9
Bab 9: How dare you!
10
Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11
Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12
Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13
Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14
Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15
Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16
Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17
Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18
Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19
Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20
Bab 20: Aku tak akan lama!
21
Bab 21 : Dia dendam padaku!
22
Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23
Bab 23: Malam pertama penganten baru
24
Bab 24 : Ibu mertua
25
Bab 25: Teman lama
26
Bab 26: Dia berani pergi?
27
Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28
Bab 28: Killian dalam bahaya!
29
Bab 29: Kamu harus di hukum!
30
Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31
Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32
Bab 32: Singkirkan Alana!
33
Bab 33:Alana dalam bahaya!
34
Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35
Bab 35: Buang semua obat itu!
36
Bab 36: Muntah kan obat itu!
37
Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38
Bab 38: Apa ini Alana?
39
Bab 39: Aku punya cara lain!
40
Bab 40 : Penyesalan Mama
41
Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42
Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43
Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44
Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45
Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46
Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47
Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48
Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49
Bab 49: Adya sudah menikah?
50
Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51
Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52
Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53
Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54
Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55
Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56
Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57
Bab 57: Fire work!
58
Bab 58: Fintan melarikan diri!
59
Bab 59: Grieta sudah kembali!
60
Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61
Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62
Bab 62: Plakat CEO
63
Bab 63: Danya?
64
Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65
Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66
Bab 66 : Ayo ke kamar!
67
Bab 67 : Aksi Grieta
68
Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69
Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70
Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71
Bab 71: My beautiful wife
72
Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73
Bab 73: Oh, My God!
74
Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75
Bab 75: Susunan puzzle!
76
Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77
Bab 77: Nia Niani
78
Bab 78: Tuan harus di beritahu
79
Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80
Bab 80: Pertengkaran
81
Bab 81: Jangan mengancam aku!
82
Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83
Bab 83: Hadiah Grieta
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87 : Enjoy your life
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!