Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!

"Kamu.... apa maksud kamu menikahi Alana? " tanya Mama Alana dengan suara gemetar.

"Karena Aku mencintai dia, " jawab Adya santai.

"Dia juga setuju untuk menikah dengan aku! " lanjutnya yang seketika membuat wajah Mama Alana merah menahan amarah.

"Aku tidak percaya! " sanggah Mama Alana. "Aku tahu semua kehidupan Alana. Selama ini dia hanya pergi kuliah atau bekerja. Tidak pernah terlibat dengan seorang laki laki pun. Laki laki yang dia kenal hanya Killian, teman kuliahnya. Jangan coba berbohong padaku! " tegasnya.

"Kamu pasti memaksa dia untuk menikah dengan kamu! " tuduh nya berapi api.

"Dengan penampilan aku seperti ini apa aku perlu memaksa seorang wanita untuk menikah dengan aku? " tukas Adya sombong.

Penampilan bocah ini memang sempurna, batin Mama Alana. Tapi rasanya sukar di percaya jika Alana mau saja menikah dengan bocah sombong ini, batinnya lagi.

"Cerita kan di mana kalian saling mengenal? Kenapa tiba-tiba saja memutuskan menikah? " tanyanya .

"Duduk dulu calon ibu mertua, " senyum Adya.

Mama Alana duduk dalam keadaan marah. Perasaannya sangat tidak enak melihat Adya. Dia merasa bocah itu punya rencana tidak baik terhadap anaknya.

"Untuk pertanyaan itu, anda bisa tanyakan pada Alana, " jawabnya .

"Sekarang aku mau bertemu Alana! " tuntut Mama Alana.

"Nanti setelah acara pernikahan selesai, " jawab Adya sembari bangkit dari sofa.

"Saya keluar dulu, acara pernikahan akan segera di mulai, " sambungnya.

"Maksud nya apa? " tanya Mama Alana. Dia buru buru berdiri untuk mencegat Adya.

"Anda tunggu di sini sampai acara selesai. Alana akan saya suruh ke sini untuk menemui anda, " ujar Adya dengan rona tegas tak bisa di bantah.

"Maksudnya? Selain saya tidak bisa menemui Alana sekarang, saya juga tidak bisa menghadiri acara pernikahan anak saya sendiri? " teriak Mama Alana nyaris histeris.

"Anda bisa melihat acara itu melalui televisi, " jawab Adya tenang seraya menunjuk televisi berukuran besar yang di tempel di dinding di seberang sofa.

"Pernikahan ini di siarkan secara langsung. Secara live streaming, " sambungnya .

"How.... how dare you ( beraninya kamu) ! " teriak Mama Alana. Dia benar benar marah.

"Jaga emosi Anda, calon Mama mertua, jangan sampai terkena stroke, " ujar Adya sambil melangkah pergi.

"How.... how... how dare you! " teriak Mama Alana gagap. Dia benar benar tidak menyangka akan mempunyai menantu angkuh dan congkak seperti ini.

"Enjoy you are time here ( nikmati waktu mu di sini) , " kata Adya sebelum menutup pintu.

Pembalasan dendam di mulai, batinnya.

******

Lounge Hotel Paradise Inn lantai 1

Lounge adalah tempat bersantai sambil minum minum.

Derek melirik gadis yang duduk di sebelahnya dengan perasaan muak. Baru beberapa belas menit saja dia duduk di sini, berasa seperti ratusan abad.

Dia melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Beberapa detik lagi acara pernikahan akan di mulai, dan dia tinggal menghitung waktu untuk terbebas dari gadis ini.

"Kamu tidak minum, Derek? " tanya gadis itu sambil mengangkat gelas snifter nya ke arah Derek.

Gelas snifter adalah gelas yang berbentuk mangkuk yang biasanya di gunakan untuk minuman beraroma menyengat.

"Aku tidak boleh mabuk, " ucap Derek tegas.

"Minuman ini tidak membuat aku mabuk, " jawab gadis itu sambil tersenyum. Dia merasa bahagia bisa duduk bersebelahan dengan Derek.

Minum Scotch whiskey tidak mungkin tidak mabuk, kadar alkoholnya saja di atas 40 persen, batin Derek.

Beruntung sekarang hari pernikahan Tuan. Jadi hari ini hotel ini tertutup untuk umum. Jadi aku tidak perlu merasa malu duduk di sebelah gadis mabuk yang berpakaian penganten, batinnya lagi.

*****

Kamar Penthouse

Mama Alana duduk di atas sofa dengan perasaan gelisah. Pandangannya menatap ke arah televisi yang sedang menanyakan acara pernikahan anaknya.

Dia bertambah gelisah saat melihat Alana masuk ke dalam ballroom. Anaknya itu mengenakan gaun penganten yang sangat indah dan terlihat sangat mahal. Dia memakai tiara mewah berhiaskan berlian berpotongan besar yang menyerupai bunga mawar dan enam zamrud besar. Sepertinya itu tiara warisan leluhur keluarga Featherington.

Keluarga Featherington termasuk dalam deretan keluarga bangsawan tradisional Inggris.

Meski Alana terlihat anggun dan tenang, namun Mama Alana dapat mengenali jika anaknya itu tidak bahagia!

*****

Acara pernikahan berlangsung di ballroom hotel. Di hadiri sekitar 50 orang yang merupakan orang yang di undang secara pribadi oleh Adya.

"Bagaimana saksi? " tanya Pak penghulu pada dua orang saksi yang duduk di sebelah kiri dan kanannya.

"Sah, " jawab saksi serentak.

Ruangan ballroom yang luas seketika gemuruh oleh suara tepuk tangan.

Adya menatap Alana yang duduk di sebelahnya.

"Istriku, " senyumnya.

Ingin Alana muntah di wajah Adya yang tersenyum munafik.

Tapi dia harus bersikap profesional.

"Ya suamiku, " jawabnya dengan senyum tak kalah manis.

Deg! Jantung Adya spontan berhenti berdetak. Senyum itu terlihat begitu manis.

Pak penghulu tersenyum melihat pasangan suami istri yang baru itu.

Mereka sungguh manis. Terlihat begitu malu malu, pikir Pak Penghulu.

"Sekarang kalian sudah sah sebagai suami istri, " kata nya.

Kemudian untuk beberapa lama Pak Penghulu memberikan wejangan kehidupan dalam pernikahan. Dia merasa senang melihat pasangan suami istri itu mendengarkan dengan serius.

Cih, siapa yang mau jadi istri yang baik, desis Alana dalam hati.

Suami yang baik? Silahkan gadis itu bermimpi, kata hati Adya.

******

Lounge hotel

"Aku mau tambah minum lagi, " kata gadis itu sambil mengacungkan gelasnya.

"Sudah! Kamu sudah minum terlalu banyak! " tegas Derek sambil menahan gelas gadis itu lalu meletakkannya ke atas meja.

"Aku hanya minum sedikit, " bantah gadis itu.

"Anda sudah minum 4 gelas, " kata Derek mengingatkan.

Kenapa dia merasa saat ini seperti baby siter?

"Aku mau lagi! Mau lagi! " teriak gadis itu sambil berdiri dari atas kursi.

"Jangan bertingkah konyol! " tegas Derek.

"Aku tidak..... " ujar gadis itu berusaha menjawab.

"Aduh, kepalaku sakit, " keluhnya meringis.

Astaga! Gadis ini sudah mabuk! batin Derek gusar.

"Aku merasa mual... " kata gadis itu dengan suara lemah.

"Jangan muntah di sini, aku antarkan ke toilet, " sahut Derek sambil berdiri dari kursi.

"Bercanda.Bercyanda, " balas gadis itu sambil tertawa lebar.

"Saat kamu panik, kamu terlihat lucu, " sambungnya.

"Itu tidak lucu, " tukas Derek.

"Aku kesal. Kita hanya buang waktu di sini. Kenapa kamu tidak mengajak aku ke tempat yang lebih asyik? " gerutu gadis itu.

"Dengan pakaian penganten? " tunjuk Derek mengeluarkan alibi.

"Aku tidak mungkin mengajak kamu keluar. Nanti aku di kira melarikan penganten wanita, " sambungnya.

"Kamu benar, tunggu aku di sini ya, " kata gadis itu sambil berlari keluar dari lounge.

"Hei, kamu mau kemana? " kejar Derek.

Matanya nyaris keluar ketika gadis itu masuk ke dalam ballroom.

Gawat!

****

Tambah penasaran dengan ceritanya? lanjut bab 20 ya🥰

Terpopuler

Comments

Naaa

Naaa

keren

2024-03-26

0

anindya cintya

anindya cintya

ceritanya bikin penasaran

2024-01-20

1

Aci Cupi

Aci Cupi

baru tau namanya gelas snifter

2024-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kau akan jadi milikku
2 Bab 2: That' s clear, Ma?
3 Bab 3: Tuan yang misterius
4 Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5 Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6 Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7 Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8 Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9 Bab 9: How dare you!
10 Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11 Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12 Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13 Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14 Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15 Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16 Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17 Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18 Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19 Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20 Bab 20: Aku tak akan lama!
21 Bab 21 : Dia dendam padaku!
22 Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23 Bab 23: Malam pertama penganten baru
24 Bab 24 : Ibu mertua
25 Bab 25: Teman lama
26 Bab 26: Dia berani pergi?
27 Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28 Bab 28: Killian dalam bahaya!
29 Bab 29: Kamu harus di hukum!
30 Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31 Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32 Bab 32: Singkirkan Alana!
33 Bab 33:Alana dalam bahaya!
34 Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35 Bab 35: Buang semua obat itu!
36 Bab 36: Muntah kan obat itu!
37 Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38 Bab 38: Apa ini Alana?
39 Bab 39: Aku punya cara lain!
40 Bab 40 : Penyesalan Mama
41 Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42 Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43 Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44 Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45 Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46 Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47 Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48 Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49 Bab 49: Adya sudah menikah?
50 Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51 Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52 Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53 Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54 Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55 Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56 Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57 Bab 57: Fire work!
58 Bab 58: Fintan melarikan diri!
59 Bab 59: Grieta sudah kembali!
60 Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61 Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62 Bab 62: Plakat CEO
63 Bab 63: Danya?
64 Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65 Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66 Bab 66 : Ayo ke kamar!
67 Bab 67 : Aksi Grieta
68 Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69 Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70 Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71 Bab 71: My beautiful wife
72 Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73 Bab 73: Oh, My God!
74 Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75 Bab 75: Susunan puzzle!
76 Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77 Bab 77: Nia Niani
78 Bab 78: Tuan harus di beritahu
79 Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80 Bab 80: Pertengkaran
81 Bab 81: Jangan mengancam aku!
82 Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83 Bab 83: Hadiah Grieta
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87 : Enjoy your life
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1: Kau akan jadi milikku
2
Bab 2: That' s clear, Ma?
3
Bab 3: Tuan yang misterius
4
Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5
Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6
Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7
Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8
Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9
Bab 9: How dare you!
10
Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11
Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12
Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13
Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14
Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15
Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16
Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17
Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18
Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19
Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20
Bab 20: Aku tak akan lama!
21
Bab 21 : Dia dendam padaku!
22
Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23
Bab 23: Malam pertama penganten baru
24
Bab 24 : Ibu mertua
25
Bab 25: Teman lama
26
Bab 26: Dia berani pergi?
27
Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28
Bab 28: Killian dalam bahaya!
29
Bab 29: Kamu harus di hukum!
30
Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31
Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32
Bab 32: Singkirkan Alana!
33
Bab 33:Alana dalam bahaya!
34
Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35
Bab 35: Buang semua obat itu!
36
Bab 36: Muntah kan obat itu!
37
Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38
Bab 38: Apa ini Alana?
39
Bab 39: Aku punya cara lain!
40
Bab 40 : Penyesalan Mama
41
Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42
Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43
Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44
Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45
Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46
Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47
Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48
Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49
Bab 49: Adya sudah menikah?
50
Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51
Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52
Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53
Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54
Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55
Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56
Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57
Bab 57: Fire work!
58
Bab 58: Fintan melarikan diri!
59
Bab 59: Grieta sudah kembali!
60
Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61
Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62
Bab 62: Plakat CEO
63
Bab 63: Danya?
64
Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65
Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66
Bab 66 : Ayo ke kamar!
67
Bab 67 : Aksi Grieta
68
Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69
Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70
Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71
Bab 71: My beautiful wife
72
Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73
Bab 73: Oh, My God!
74
Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75
Bab 75: Susunan puzzle!
76
Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77
Bab 77: Nia Niani
78
Bab 78: Tuan harus di beritahu
79
Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80
Bab 80: Pertengkaran
81
Bab 81: Jangan mengancam aku!
82
Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83
Bab 83: Hadiah Grieta
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87 : Enjoy your life
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!