Bab 3: Tuan yang misterius

Lobby Hotel di siang hari

Alana berdiri di lobby hotel dengan perasaan marah. Dia baru saja di keluarkan dengan paksa oleh pihak hotel. Mereka menolak untuk memperbolehkan dia menginap di hotel ini untuk beberapa hari lagi. Mereka juga tidak memberikan alasan.

"Servis hotel yang sangat jelek! "teriak Alana di depan wajah staff hotel itu.

"Aku akan memberikan bintang 1 di situs website kalian!" ancam nya lagi.

Namun staff hotel tidak bergeming. Mereka tetap mempersilahkan Alana untuk pergi.

Dan di sinilah dia sekarang. Berdiri di depan lobby tanpa tahu mau kemana.

Alana mengambil ponsel di dalam kantong jaket jeans nya. Dia membuka aplikasi booking hotel online. Dia mencari semua hotel di wilayah Jakarta.

Semua kamar hotel itu penuh. Fully booked!

Bagaimana mungkin semua hotel fully booked? batin Alana heran.

Apakah ada event penting di Jakarta ini? batinnya lagi.

Terpaksa meminta bantuan Pak Irfan, katanya dalam hati.

Dia menekan nomer ponsel Pak Irfan. Setelah menelepon beberapa kali barulah beliau mengangkatnya.

Beliau meminta maaf karena telat mengangkat telepon dari Alana. Dikarenakan beliau tengah makan siang.

Seharusnya aku saat ini juga sedang makan siang, gerutu Alana dalam hati.

Pihak hotel bahkan tidak mengizinkan dia untuk makan di salah satu restoran yang ada di hotel itu.

Staff hotel itu benar benar tega, sungut nya dalam hati.

" Hm...begini Pak, " Setelah berbasa basi sebentar, dia meminta Pak Irfan untuk mencari tempat tinggal untuk dia.

"Tempat tinggal ya? " suara Pak Irfan terdengar bingung.

"Pihak hotel menolak permintaan stay over saya ( perpanjangan masa tinggal tamu di hotel), mereka tidak memberikan alasannya, " kata Alana memberitahu.

"Saya juga sudah mencoba daftar di aplikasi booking hotel online, masa semua kamar hotel fully booked ( terisi penuh)! " lanjutnya dengan nada heran.

"Apakah ada event di Jakarta ini, Pak? " tanyanya.

"Hm.. setahu saya saat ini tidak ada, mungkin nanti ada, " jawab Pak Irfan karena tidak tahu harus menjawab apa.

Tanpa di beritahu pun, beliau tahu siapa dalangnya.

"Kebetulan saya ada teman yang punya hotel. Mungkin di hotelnya ada kamar yang kosong, " lanjut beliau memberi solusi.

"Terima kasih, Pak, " jawab Alana lega. Akhirnya dia bisa menemukan tempat untuk tidur.

"Anda tunggu saja di sana, nanti saya akan mengirim orang untuk menjemput anda, " kata Pak Irfan kemudian.

"Tidak usah, Pak. Tidak usah repot repot, " tolak Alana cepat.

"Cukup beritahu saja alamat hotelnya, saya akan.... "

"Sinyal jelek, " potong Pak Irfan lalu mematikan sambungan telepon.

Haish, terputus, gerutu Alana.

Dia mencoba menelepon lagi. Beberapa kali. Yang terdengar tetap suara yang sama.

Nomor yang Anda tuju tidak dapat di hubungi. Suara operator!

Kenapa telepon Pak Irfan tidak bisa di hubungi? Bukankah tadi aku baru saja bicara dengan Pak Irfan? batinnya heran.

Ya, sudahlah. Terpaksa menunggu, kata hatinya.

***

Restoran fine dining ( restoran mewah dengan gaya makan formal), di pusat kota Jakarta

"Benar seperti kata anda, Pak, " kata Pak Irfan sambil meletakkan ponselnya di atas meja makan.

"Nona Alana meminta bantuan saya untuk mencarikan hotel, " lanjut beliau.

"Bawa dia ke tempat ku, " perintah laki-laki yang duduk di hadapan Pak Irfan. Suaranya tegas dan dingin.

"Aku memberi anda kesempatan ini untuk membuat gadis itu datang menemui aku. Seharusnya, kali pertama dia datang ke kota ini, dia sudah datang padaku, " lanjutnya dengan nada menahan marah.

"Saya sudah mengarahkan nona Alana untuk segera menemui anda, Pak. Tapi ternyata dia berpikiran lain, " jawab Pak Irfan dengan nada kecut.

Bisa bahaya jika aku menyinggung orang ini, batin beliau ngeri.

Seketika deretan makanan lezat di atas meja tidak menarik selera.

"Berarti Anda kurang berusaha, " tukas Tuan. "Bagaimana mungkin tugas semudah itu tidak bisa Anda selesaikan? " kritiknya.

"Maaf, Pak. Tolong beri saya satu kesempatan lagi, " pintar Pak Irfan dengan raut muka mengiba.

"Baiklah, ini kesempatan Anda, Pak, " pungkas Tuan.

"Terima kasih, Pak. Katakan apa yang harus saya lakukan? " ujar Pak Irfan dengan raut wajah lega.

"Alana , urusan aku sekarang, " tegas Tuan.

"Baik, baik, Pak, " jawab Pak Irfan cepat. Dia merasa senang tidak harus mengurus Alana lagi.

Meskipun gadis itu terlihat lugu, tapi dia sangat sulit di atasi.

"Jemput gadis itu, " perintah laki laki itu pada seorang bodyguard yang berdiri di belakang kursinya.

"Baik, Tuan, " angguk sang bodyguard patuh.

****

Karena tidak bisa menghubungi Pak Irfan, akhirnya Alana memasukkan kembali ponselnya ke dalam kantong jaket jeans nya.

sekarang dia hanya bisa menunggu orang yang akan menjemputnya.

Untungnya, kemaren dia sempat mengatakan pada Pak Irfan hotel tempat dia menginap.

Alana menatap berkeliling. Sedikit heran. Hotel ini terlihat sepi. Tidak banyak yang datang berkunjung.

Kenapa permintaan stay over aku di tolak? batinnya bingung.

Hah, dia menghela nafas.

Sebenarnya dia tidak ingin berlama lama di kota ini. Tapi, kemaren Pak Irfan memberitahunya sesuatu, yang membuat dia terpaksa tinggal di sini untuk sementara waktu.

Dia sengaja tidak memberitahu mama. Dia tidak ingin mama kuatir.

Ciitt... mendadak sebuah mobil sedan mewah berhenti di depan Alana. Seorang laki laki berperawakan tegap dan berwajah tampan keluar dari kursi pengemudi. Dia berjalan dengan langkah tegap mendekati Alana.

"Nona Alana? " sapanya. " Saya Derek Alvaro. saya di minta pak Irfan untuk menjemput anda, " lanjutnya begitu Alana mengangguk.

Pantas Tuan tidak bisa pindah ke lain hati, batin Derek .

Nona Alana adalah perempuan tercantik yang pernah dia lihat. Bahkan lebih cantik dari pada yang dia lihat di foto.

Wajahnya perpaduan wajah Inggris dan Indonesia.

Dia memiliki warna bola mata hijau yang cantik. Warna bola mata hijau merupakan salah satu warna bola mata paling langka di dunia. Pemiliknya hanya sekitar 2 persen di dunia.

Tubuhnya tinggi dan langsing. Kulitnya halus sehalus pualam.

Dia terlihat sempurna, gumamnya mengagumi.

Ada apa dengan laki laki ini? batin Alana resah. Tatapannya begitu intens membuat dia merasa tidak nyaman.

Setelah menyadari Alana tidak merasa senang dengan tatapannya, dia tersenyum tipis untuk mencairkan kecanggungan di antara mereka.

"Barang anda hanya ini? " tanya Derek sambil menunjuk sebuah ransel dan sebuah koper yang berada di sebelah Alana.

Alana mengangguk.

Kemudian laki laki itu membawakan tas ransel dan koper Alana lalu memasukkannya ke dalam bagasi, sementara Alana masuk ke dalam mobil.

*****

Waduh, Alana di bawa oleh bodyguard nya Tuan. Ga bahaya ta?

Baca terus lanjutan novel ini ya gaes🥰

Happy Reading readers, jangan lupa like, komen dan vote novel otor yang terbaru ini ya🥰

Terpopuler

Comments

Black Jack

Black Jack

ga takut d kasih bintang 1 ini hotelnya

2024-01-30

3

Mimi Nene

Mimi Nene

ceritanya seru

2024-01-27

1

anindya cintya

anindya cintya

siap thor

2024-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kau akan jadi milikku
2 Bab 2: That' s clear, Ma?
3 Bab 3: Tuan yang misterius
4 Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5 Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6 Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7 Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8 Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9 Bab 9: How dare you!
10 Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11 Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12 Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13 Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14 Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15 Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16 Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17 Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18 Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19 Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20 Bab 20: Aku tak akan lama!
21 Bab 21 : Dia dendam padaku!
22 Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23 Bab 23: Malam pertama penganten baru
24 Bab 24 : Ibu mertua
25 Bab 25: Teman lama
26 Bab 26: Dia berani pergi?
27 Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28 Bab 28: Killian dalam bahaya!
29 Bab 29: Kamu harus di hukum!
30 Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31 Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32 Bab 32: Singkirkan Alana!
33 Bab 33:Alana dalam bahaya!
34 Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35 Bab 35: Buang semua obat itu!
36 Bab 36: Muntah kan obat itu!
37 Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38 Bab 38: Apa ini Alana?
39 Bab 39: Aku punya cara lain!
40 Bab 40 : Penyesalan Mama
41 Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42 Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43 Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44 Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45 Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46 Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47 Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48 Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49 Bab 49: Adya sudah menikah?
50 Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51 Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52 Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53 Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54 Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55 Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56 Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57 Bab 57: Fire work!
58 Bab 58: Fintan melarikan diri!
59 Bab 59: Grieta sudah kembali!
60 Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61 Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62 Bab 62: Plakat CEO
63 Bab 63: Danya?
64 Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65 Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66 Bab 66 : Ayo ke kamar!
67 Bab 67 : Aksi Grieta
68 Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69 Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70 Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71 Bab 71: My beautiful wife
72 Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73 Bab 73: Oh, My God!
74 Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75 Bab 75: Susunan puzzle!
76 Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77 Bab 77: Nia Niani
78 Bab 78: Tuan harus di beritahu
79 Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80 Bab 80: Pertengkaran
81 Bab 81: Jangan mengancam aku!
82 Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83 Bab 83: Hadiah Grieta
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87 : Enjoy your life
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1: Kau akan jadi milikku
2
Bab 2: That' s clear, Ma?
3
Bab 3: Tuan yang misterius
4
Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5
Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6
Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7
Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8
Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9
Bab 9: How dare you!
10
Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11
Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12
Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13
Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14
Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15
Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16
Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17
Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18
Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19
Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20
Bab 20: Aku tak akan lama!
21
Bab 21 : Dia dendam padaku!
22
Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23
Bab 23: Malam pertama penganten baru
24
Bab 24 : Ibu mertua
25
Bab 25: Teman lama
26
Bab 26: Dia berani pergi?
27
Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28
Bab 28: Killian dalam bahaya!
29
Bab 29: Kamu harus di hukum!
30
Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31
Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32
Bab 32: Singkirkan Alana!
33
Bab 33:Alana dalam bahaya!
34
Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35
Bab 35: Buang semua obat itu!
36
Bab 36: Muntah kan obat itu!
37
Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38
Bab 38: Apa ini Alana?
39
Bab 39: Aku punya cara lain!
40
Bab 40 : Penyesalan Mama
41
Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42
Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43
Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44
Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45
Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46
Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47
Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48
Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49
Bab 49: Adya sudah menikah?
50
Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51
Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52
Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53
Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54
Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55
Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56
Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57
Bab 57: Fire work!
58
Bab 58: Fintan melarikan diri!
59
Bab 59: Grieta sudah kembali!
60
Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61
Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62
Bab 62: Plakat CEO
63
Bab 63: Danya?
64
Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65
Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66
Bab 66 : Ayo ke kamar!
67
Bab 67 : Aksi Grieta
68
Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69
Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70
Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71
Bab 71: My beautiful wife
72
Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73
Bab 73: Oh, My God!
74
Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75
Bab 75: Susunan puzzle!
76
Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77
Bab 77: Nia Niani
78
Bab 78: Tuan harus di beritahu
79
Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80
Bab 80: Pertengkaran
81
Bab 81: Jangan mengancam aku!
82
Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83
Bab 83: Hadiah Grieta
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87 : Enjoy your life
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!