Lobby Hotel di siang hari
Alana berdiri di lobby hotel dengan perasaan marah. Dia baru saja di keluarkan dengan paksa oleh pihak hotel. Mereka menolak untuk memperbolehkan dia menginap di hotel ini untuk beberapa hari lagi. Mereka juga tidak memberikan alasan.
"Servis hotel yang sangat jelek! "teriak Alana di depan wajah staff hotel itu.
"Aku akan memberikan bintang 1 di situs website kalian!" ancam nya lagi.
Namun staff hotel tidak bergeming. Mereka tetap mempersilahkan Alana untuk pergi.
Dan di sinilah dia sekarang. Berdiri di depan lobby tanpa tahu mau kemana.
Alana mengambil ponsel di dalam kantong jaket jeans nya. Dia membuka aplikasi booking hotel online. Dia mencari semua hotel di wilayah Jakarta.
Semua kamar hotel itu penuh. Fully booked!
Bagaimana mungkin semua hotel fully booked? batin Alana heran.
Apakah ada event penting di Jakarta ini? batinnya lagi.
Terpaksa meminta bantuan Pak Irfan, katanya dalam hati.
Dia menekan nomer ponsel Pak Irfan. Setelah menelepon beberapa kali barulah beliau mengangkatnya.
Beliau meminta maaf karena telat mengangkat telepon dari Alana. Dikarenakan beliau tengah makan siang.
Seharusnya aku saat ini juga sedang makan siang, gerutu Alana dalam hati.
Pihak hotel bahkan tidak mengizinkan dia untuk makan di salah satu restoran yang ada di hotel itu.
Staff hotel itu benar benar tega, sungut nya dalam hati.
" Hm...begini Pak, " Setelah berbasa basi sebentar, dia meminta Pak Irfan untuk mencari tempat tinggal untuk dia.
"Tempat tinggal ya? " suara Pak Irfan terdengar bingung.
"Pihak hotel menolak permintaan stay over saya ( perpanjangan masa tinggal tamu di hotel), mereka tidak memberikan alasannya, " kata Alana memberitahu.
"Saya juga sudah mencoba daftar di aplikasi booking hotel online, masa semua kamar hotel fully booked ( terisi penuh)! " lanjutnya dengan nada heran.
"Apakah ada event di Jakarta ini, Pak? " tanyanya.
"Hm.. setahu saya saat ini tidak ada, mungkin nanti ada, " jawab Pak Irfan karena tidak tahu harus menjawab apa.
Tanpa di beritahu pun, beliau tahu siapa dalangnya.
"Kebetulan saya ada teman yang punya hotel. Mungkin di hotelnya ada kamar yang kosong, " lanjut beliau memberi solusi.
"Terima kasih, Pak, " jawab Alana lega. Akhirnya dia bisa menemukan tempat untuk tidur.
"Anda tunggu saja di sana, nanti saya akan mengirim orang untuk menjemput anda, " kata Pak Irfan kemudian.
"Tidak usah, Pak. Tidak usah repot repot, " tolak Alana cepat.
"Cukup beritahu saja alamat hotelnya, saya akan.... "
"Sinyal jelek, " potong Pak Irfan lalu mematikan sambungan telepon.
Haish, terputus, gerutu Alana.
Dia mencoba menelepon lagi. Beberapa kali. Yang terdengar tetap suara yang sama.
Nomor yang Anda tuju tidak dapat di hubungi. Suara operator!
Kenapa telepon Pak Irfan tidak bisa di hubungi? Bukankah tadi aku baru saja bicara dengan Pak Irfan? batinnya heran.
Ya, sudahlah. Terpaksa menunggu, kata hatinya.
***
Restoran fine dining ( restoran mewah dengan gaya makan formal), di pusat kota Jakarta
"Benar seperti kata anda, Pak, " kata Pak Irfan sambil meletakkan ponselnya di atas meja makan.
"Nona Alana meminta bantuan saya untuk mencarikan hotel, " lanjut beliau.
"Bawa dia ke tempat ku, " perintah laki-laki yang duduk di hadapan Pak Irfan. Suaranya tegas dan dingin.
"Aku memberi anda kesempatan ini untuk membuat gadis itu datang menemui aku. Seharusnya, kali pertama dia datang ke kota ini, dia sudah datang padaku, " lanjutnya dengan nada menahan marah.
"Saya sudah mengarahkan nona Alana untuk segera menemui anda, Pak. Tapi ternyata dia berpikiran lain, " jawab Pak Irfan dengan nada kecut.
Bisa bahaya jika aku menyinggung orang ini, batin beliau ngeri.
Seketika deretan makanan lezat di atas meja tidak menarik selera.
"Berarti Anda kurang berusaha, " tukas Tuan. "Bagaimana mungkin tugas semudah itu tidak bisa Anda selesaikan? " kritiknya.
"Maaf, Pak. Tolong beri saya satu kesempatan lagi, " pintar Pak Irfan dengan raut muka mengiba.
"Baiklah, ini kesempatan Anda, Pak, " pungkas Tuan.
"Terima kasih, Pak. Katakan apa yang harus saya lakukan? " ujar Pak Irfan dengan raut wajah lega.
"Alana , urusan aku sekarang, " tegas Tuan.
"Baik, baik, Pak, " jawab Pak Irfan cepat. Dia merasa senang tidak harus mengurus Alana lagi.
Meskipun gadis itu terlihat lugu, tapi dia sangat sulit di atasi.
"Jemput gadis itu, " perintah laki laki itu pada seorang bodyguard yang berdiri di belakang kursinya.
"Baik, Tuan, " angguk sang bodyguard patuh.
****
Karena tidak bisa menghubungi Pak Irfan, akhirnya Alana memasukkan kembali ponselnya ke dalam kantong jaket jeans nya.
sekarang dia hanya bisa menunggu orang yang akan menjemputnya.
Untungnya, kemaren dia sempat mengatakan pada Pak Irfan hotel tempat dia menginap.
Alana menatap berkeliling. Sedikit heran. Hotel ini terlihat sepi. Tidak banyak yang datang berkunjung.
Kenapa permintaan stay over aku di tolak? batinnya bingung.
Hah, dia menghela nafas.
Sebenarnya dia tidak ingin berlama lama di kota ini. Tapi, kemaren Pak Irfan memberitahunya sesuatu, yang membuat dia terpaksa tinggal di sini untuk sementara waktu.
Dia sengaja tidak memberitahu mama. Dia tidak ingin mama kuatir.
Ciitt... mendadak sebuah mobil sedan mewah berhenti di depan Alana. Seorang laki laki berperawakan tegap dan berwajah tampan keluar dari kursi pengemudi. Dia berjalan dengan langkah tegap mendekati Alana.
"Nona Alana? " sapanya. " Saya Derek Alvaro. saya di minta pak Irfan untuk menjemput anda, " lanjutnya begitu Alana mengangguk.
Pantas Tuan tidak bisa pindah ke lain hati, batin Derek .
Nona Alana adalah perempuan tercantik yang pernah dia lihat. Bahkan lebih cantik dari pada yang dia lihat di foto.
Wajahnya perpaduan wajah Inggris dan Indonesia.
Dia memiliki warna bola mata hijau yang cantik. Warna bola mata hijau merupakan salah satu warna bola mata paling langka di dunia. Pemiliknya hanya sekitar 2 persen di dunia.
Tubuhnya tinggi dan langsing. Kulitnya halus sehalus pualam.
Dia terlihat sempurna, gumamnya mengagumi.
Ada apa dengan laki laki ini? batin Alana resah. Tatapannya begitu intens membuat dia merasa tidak nyaman.
Setelah menyadari Alana tidak merasa senang dengan tatapannya, dia tersenyum tipis untuk mencairkan kecanggungan di antara mereka.
"Barang anda hanya ini? " tanya Derek sambil menunjuk sebuah ransel dan sebuah koper yang berada di sebelah Alana.
Alana mengangguk.
Kemudian laki laki itu membawakan tas ransel dan koper Alana lalu memasukkannya ke dalam bagasi, sementara Alana masuk ke dalam mobil.
*****
Waduh, Alana di bawa oleh bodyguard nya Tuan. Ga bahaya ta?
Baca terus lanjutan novel ini ya gaes🥰
Happy Reading readers, jangan lupa like, komen dan vote novel otor yang terbaru ini ya🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Black Jack
ga takut d kasih bintang 1 ini hotelnya
2024-01-30
3
Mimi Nene
ceritanya seru
2024-01-27
1
anindya cintya
siap thor
2024-01-20
1