Bab 15: Katanya, dia suka padaku!

Adya menarik tangan yang membekap mulutnya lalu memitingnya dengan keras.

"Auch... " terdengar suara rintihan seorang perempuan dari kursi belakang.

"Mau apa kamu di sini? " sentak Adya. Dia mengenali suara itu sebagai Correa.

Jika itu orang lain, sudah di tendangnya keluar dari mobil. Tapi ini Correa. Jadi dia terpaksa menahan amarahnya.

Dia akan melampiaskan amarahnya pada petugas valet yang tidak profesional ini. Bisa bisanya, ada penyusup duduk di dalam mobilnya.

"Aku hanya ingin menagih janji, " sungut Correa sambil mengusap usap tangannya yang sakit.

"Kak Adya berjanji akan mendekatkan aku dengan Derek, jika aku membantu sandiwara kemaren, " lanjutnya bersungut sungut.

"Bukannya kemaren sudah aku berikan kesempatan? " pungkas Adya.

"Mana bisa. Derek buru buru menyuruhku pergi agar tidak terlihat Alana, " tukas Correa.

"Ya sudah, kamu boleh datang ke acara pernikahan aku besok siang, " kata Adya berbaik hati.

Untuk acara pernikahannya, dia hanya mengundang kolega bisnisnya. Dan tentu saja Correa tidak termasuk di dalamnya.

Meski acara pernikahannya di adakan secara mendadak, dia yakin tamu undangannya tidak ada yang tidak akan datang.

"Terima kasih, " ujar Correa bahagia. Dia akan memaksimalkan acara besok untuk memikat Derek.

"Tapi kak Adya harus tetap membantu aku untuk mendapatkan Derek, " sambungnya.

"Memang nya aku mak comblang? Usaha saja sendiri! " tandas Adya.

Sorry sorry saja ya, jadi mak comblang bisa merendahkan harga dirinya!

"Aku punya firasat, kalau Derek seperti nya suka pada Alana, " kata Correa .

"Jangan sembarangan bicara! " tukas Adya. Mana mungkin Derek berani menyukai perempuan miliknya!

"Benar kak!" tegas Correa. " Aku lihat Derek sangat perhatian pada Alana . Kak Adya harus hati hati.... "

Belum selesai Correa bicara, Adya sudah mendorongnya keluar dari mobil.

"Kak Adya kasar sekali! " teriak Correa marah.

Jawaban dari Adya adalah asap knalpot yang menyerbu wajah Correa.

*****

Kamar penthouse

Alana bangun dari ranjang. Dia berjalan ke pojok ruangan. Ke tempat kopernya di letakkan. Dia membuka koper itu lalu mengeluarkan sebuah piyama.

Dia mulai membuka kancing blusnya.

Sementara itu di kamar sebelah, mata Derek terbelalak.

Ini serius gadis ini akan membuka bajunya di sini? batinnya.

Di saat yang sama, Alana yang tengah membuka kancing blusnya mendadak menghentikan tangannya. Matanya terpaku melihat kamera CCTV yang terpasang di sudut kamar.

Ini serius ada kamera CCTV di dalam kamar hotel? batinnya heran.

Pasti kerjaan laki laki itu, siapa lagi kalau bukan dia, dia membatin lagi.

Astaga! Dia menutup mulutnya. Tadi siang, dia berganti pakaian di dalam kamar ini. Laki laki itu pasti sudah melihat semua lekuk tubuhnya!

"Kurang ajar! Dasar laki-laki mesum! " teriaknya sambil melempar celana piyamanya ke arah kamera CCTV itu.

"Kalau masih memata matai aku, akan aku hancurkan CCTV itu! " teriaknya lagi.

Derek yang berada di kamar sebelah terkejut melihat Alana berteriak teriak sambil melemparkan celana piyamanya ke arah kamera CCTV.

Dia memutuskan mendatangi kamar gadis itu untuk menjelaskan prihal pemasangan kamera CCTV di dalam kamarnya.

"Are you serious? Memasang kamera CCTV di di dalam kamar? Apa aku tidak punya privasi lagi? " sembur Alana begitu Derek muncul di hadapan nya.

"Kenapa aku tidak di beritahu sebelumnya? Aku sudah berganti pakaian di dalam kamar ini! " teriaknya membahana.

"Saya baru saja mengaktifkan kamera CCTV itu nona, " jawab Derek dengan nada datar.

"Saat anda mencoba gaun itu saya bersama Tuan di kantornya, " jelasnya.

Alana menatap tajam ke mata Derek. Dia melihat mata itu jujur tanpa kebohongan. Dia menghela nafas lega.

"Saya tidak mau ada kamera CCTV di kamar ini. Jika masih ada, saya akan menghancurkan kamera itu! " ujar nya tegas.

"Maaf, Nona. Saya tidak bisa. Kalau Nona keberatan, anda bisa mengatakan nya pada Tuan, " jawab Derek dengan nada khidmat.

Bossnya adalah Tuan. Bukan gadis ini!

"Tentu saja aku keberatan. Aku tak sudi tubuhku di lihat oleh orang yang tidak berhak. Gratis pula! " sembur Alana.

Orang ini susah di taklukkan. Dia terlalu setia pada Tuannya. Namun tipe orang seperti ini sangat menantang, kata hatinya.

Derek menundukkan kepala. Mata Alana saat melihatnya sungguh membuatnya gusar. Dia merasa gadis itu punya maksud tertentu padanya!

"Kapan Pak Adya datang? " tanya Alana melunak. Percuma saja marah marah pada orang yang berdiri di hadapannya ini. Buang buang energi.

"Mungkin besok Nona. Malam ini Tuan menginap di kondominium nya. Beliau punya janji penting di sana, " jawab Derek menjelaskan.

Janji penting dengan beberapa perempuan. Menghabiskan Buck's night (malam bujangan) nya sebelum menikah.

"Apa? Besok? Lalu apa aku harus tidur dengan intaian kamera CCTV selama 24 jam! " teriak Alana membahana. Suaranya mencapai jangkauan 6 oktaf. Nada suara tertinggi seorang perempuan.

Beruntung, di lantai ini hanya ada Alana dan Derek. Jika tidak, di pastikan tamu hotel yang lain akan keluar berhamburan dari kamar, saling kencangnya teriakan Alana.

"Jika tidak ada lagi yang akan anda katakan, saya akan kembali lagi ke kamar saya. Ada banyak tugas yang harus saya kerjakan, " kata Derek dengan intonasi sopan.

Dia sudah terbiasa menghadapi situasi ini. Sudah banyak perempuan yang mencak mencak di depannya, setelah mereka di tinggalkan oleh Tuan.

"Pekerjaan apa? Mengintip saya dari ruangan pengendali CCTV? " teriak Alana makin emosional.

"Permisi, Nona, " pamit Derek dengan sikap sopan.

"Jangan pergi dulu! " cegah Alana. "Aku belum selesai bicara! "

"Permisi, " ujar Derek bersikukuh. Dia membungkukan tubuh sebelum berbalik meninggalkan Alana.

"Aku bilang jangan pergi! " teriak Alana sambil menarik tangan Derek.

Dia menarik tangan Derek dengan sekuat tenaga. Namun Derek tetap berdiri tegak tak bergeming. Dia terlalu kuat bagi Alana.

"Damn ( sialan) " gerutu Alana.

Dia menarik tangan Derek lalu dengan mengunakan sebelah kaki dia menjegal kaki Derek. Dia berusaha menjatuhkan Derek ke lantai.

Derek mengangkat kakinya yang berusaha di jegal Alana. Kemudian dia balik menarik tangan Alana lalu mendekapnya di dadanya dengan sekuat tenaga sehingga membuat Alana tan bisa memberikan perlawanan.

Sial! geram Alana dalam hati. Sekarang dia malah berada dalam pelukan laki laki ini.

"Ada apa ini? " suara deep voice yang sexy dari arah belakang, serta-merta membuat Derek melepaskan pelukannya.

"Tuan, " kata Derek sambil menundukkan kepala. Tanda hormat.

"Kenapa aku melihat sesuatu yang aneh di antara kalian? " ujar Adya sambil menahan marah.

Apakah betul seperti yang di katakan oleh Correa? Jika Derek diam diam menyukai Alana?

Weish, otak Alana mendadak bersinar terang. Dia melihat kalau Adya menaruh curiga pada anak buahnya ini. Dia bisa memanfaatkan kesempatan ini.

"Tiba tiba dia memeluk aku! Katanya dia suka padaku. Katanya, tubuhku sangat indah. Dia sudah melihat semuanya dari kamera CCTV, " sambar nya.

*****

Penasaran dengan lanjutannya?

cuzz, bab 16 genks🙏

Terpopuler

Comments

anindya cintya

anindya cintya

suka dgn gayanya alana. berani dan cuek

2024-01-20

2

Nana Thihani

Nana Thihani

andai derek bs membaca pikiran Alana pasti dia akan merasa kaget

2024-01-17

2

WWH jin

WWH jin

untung Alana segera menyadari keberadaan CCTV itu

2024-01-16

7

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kau akan jadi milikku
2 Bab 2: That' s clear, Ma?
3 Bab 3: Tuan yang misterius
4 Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5 Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6 Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7 Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8 Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9 Bab 9: How dare you!
10 Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11 Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12 Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13 Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14 Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15 Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16 Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17 Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18 Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19 Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20 Bab 20: Aku tak akan lama!
21 Bab 21 : Dia dendam padaku!
22 Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23 Bab 23: Malam pertama penganten baru
24 Bab 24 : Ibu mertua
25 Bab 25: Teman lama
26 Bab 26: Dia berani pergi?
27 Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28 Bab 28: Killian dalam bahaya!
29 Bab 29: Kamu harus di hukum!
30 Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31 Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32 Bab 32: Singkirkan Alana!
33 Bab 33:Alana dalam bahaya!
34 Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35 Bab 35: Buang semua obat itu!
36 Bab 36: Muntah kan obat itu!
37 Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38 Bab 38: Apa ini Alana?
39 Bab 39: Aku punya cara lain!
40 Bab 40 : Penyesalan Mama
41 Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42 Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43 Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44 Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45 Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46 Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47 Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48 Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49 Bab 49: Adya sudah menikah?
50 Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51 Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52 Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53 Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54 Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55 Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56 Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57 Bab 57: Fire work!
58 Bab 58: Fintan melarikan diri!
59 Bab 59: Grieta sudah kembali!
60 Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61 Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62 Bab 62: Plakat CEO
63 Bab 63: Danya?
64 Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65 Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66 Bab 66 : Ayo ke kamar!
67 Bab 67 : Aksi Grieta
68 Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69 Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70 Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71 Bab 71: My beautiful wife
72 Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73 Bab 73: Oh, My God!
74 Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75 Bab 75: Susunan puzzle!
76 Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77 Bab 77: Nia Niani
78 Bab 78: Tuan harus di beritahu
79 Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80 Bab 80: Pertengkaran
81 Bab 81: Jangan mengancam aku!
82 Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83 Bab 83: Hadiah Grieta
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87 : Enjoy your life
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1: Kau akan jadi milikku
2
Bab 2: That' s clear, Ma?
3
Bab 3: Tuan yang misterius
4
Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5
Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6
Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7
Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8
Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9
Bab 9: How dare you!
10
Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11
Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12
Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13
Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14
Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15
Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16
Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17
Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18
Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19
Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20
Bab 20: Aku tak akan lama!
21
Bab 21 : Dia dendam padaku!
22
Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23
Bab 23: Malam pertama penganten baru
24
Bab 24 : Ibu mertua
25
Bab 25: Teman lama
26
Bab 26: Dia berani pergi?
27
Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28
Bab 28: Killian dalam bahaya!
29
Bab 29: Kamu harus di hukum!
30
Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31
Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32
Bab 32: Singkirkan Alana!
33
Bab 33:Alana dalam bahaya!
34
Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35
Bab 35: Buang semua obat itu!
36
Bab 36: Muntah kan obat itu!
37
Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38
Bab 38: Apa ini Alana?
39
Bab 39: Aku punya cara lain!
40
Bab 40 : Penyesalan Mama
41
Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42
Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43
Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44
Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45
Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46
Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47
Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48
Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49
Bab 49: Adya sudah menikah?
50
Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51
Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52
Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53
Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54
Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55
Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56
Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57
Bab 57: Fire work!
58
Bab 58: Fintan melarikan diri!
59
Bab 59: Grieta sudah kembali!
60
Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61
Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62
Bab 62: Plakat CEO
63
Bab 63: Danya?
64
Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65
Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66
Bab 66 : Ayo ke kamar!
67
Bab 67 : Aksi Grieta
68
Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69
Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70
Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71
Bab 71: My beautiful wife
72
Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73
Bab 73: Oh, My God!
74
Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75
Bab 75: Susunan puzzle!
76
Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77
Bab 77: Nia Niani
78
Bab 78: Tuan harus di beritahu
79
Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80
Bab 80: Pertengkaran
81
Bab 81: Jangan mengancam aku!
82
Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83
Bab 83: Hadiah Grieta
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87 : Enjoy your life
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!