Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?

"Salinan suratnya akan kamu terima setelah acara pernikahan besok hari, " kata Adya lagi.

"Besok? Kenapa cepat sekali? " tukas Alana. Saat ini dia belum siap untuk menikah.

"Tidaklah kita harus saling mengenal dulu? " tanyanya.

"Tidak perlu. Aku sudah kenal kamu, itu sudah cukup, " tandas Adya.

"Sekarang tanda tangan! " dia menunjuk surat perjanjian yang masih belum di tanda tangani Alana.

"Aku mau ada seorang notaris yang akan memastikan apakah perjanjian ini sudah memenuhi syarat atau belum, " kata Alana berusaha mengulur waktu.

Adya pasti tidak akan bisa menghadirkan seorang notaris malam malam begini kan? batinnya.

Huh, gadis ini sungguh merepotkan! geram Adya dalam hati.

Dia mengeluarkan ponsel dari kantong kemejanya.

"Derek, suruh masuk, " perintahnya melalui telepon.

Baru saja Adya mematikan sambungan telepon, pintu sudah terbuka dari luar. Seseorang masuk ke dalam ruangan.

Langkah kakinya bukan langkah kaki Derek. Alana mengangkat wajah untuk melihat siapa yang datang.

Matanya terbelalak. Pak Irfan?

Bagaimana bisa Pak Irfan berada di sini? batinnya heran.

"Pak Irfan? Kenapa anda bisa ada di sini? " tanya Alana. Dia tak bisa menahan rasa penasarannya.

Pak Irfan tidak menjawab. Namun Alana seakan memahami sesuatu saat melihat sikap Pak Irfan yang sungkan terhadap Adya.

"Apa anda sudah bekerjasama dengan orang ini? " katanya menunjuk Adya.

"Anda berkhianat! " serunya marah.

"Dari awal, Pak Irfan adalah pegawai aku, " Adya yang menjawab.

"Oh begitu, " sambut Alana lemas. Dia seakan mengerti kenapa dari pertama kali bertemu, Pak Irfan selalu memintanya menemui Adya.

Dari awal Adya memang sudah merencanakan ini. Dia memberikan pinjaman dengan bunga tidak masuk akal kepada ayahnya. Membuat ayahnya meninggal dan sebagai ahli waris, Alana harus bertanggung jawab melunasi semua hutang hutang itu.

Tujuannya hanya satu, untuk menikahi Aku! Tapi kenapa?

Hati Alana berkecamuk. Dari awal permainan ini, dia memang tidak punya kans untuk menang. Namun dia tak akan menyerah. Saat ini dia memutuskan untuk pasrah, sambil mencari kesempatan untuk melakukan serangan balik.

Tanpa bicara lagi, Alana mengambil pulpen yang tergeletak di sebelah surat perjanjian itu. Dia menandatangani surat itu tanpa membacanya.

Apapun isi surat itu tidaklah penting. Karena Adya pasti tidak akan berbuat sesuai isi perjanjiannya. Laki laki itu pasti akan berbuat sesukanya. Karena dia punya kuasa!

Pak Irfan mengambil kertas itu lalu meneliti nya.

"Tanda tangan Alana sudah sesuai dengan tanda tangan yang tertera di paspornya, " katanya menilai.

Kemudian dia memberikan surat itu pada Adya, lalu melangkah keluar begitu melihat isyarat gerakan kepala Adya yang menyuruhnya pergi.

Pak Irfan pergi dengan perasaan lega. Dia sudah meninggalkan Nania di ranjang dalam keadaan tanpa busana, ketika Derek menelepon nya menyuruhnya untuk datang sesegera mungkin ke resort Adya di kepulauan Seribu.

Sekarang dia bisa pulang untuk kembali menikmati tubuh Nania.

"Apa aku bisa meminta sesuatu? " tanya Alana begitu Pak Irfan pergi.

Mau minta apa lagi gadis ini? batin Adya.

"Mau apa? " ujar nya. "Mau minta tidak di sentuh di malam pertama? Mau minta pesta pernikahan yang megah? "

"Bukan," geleng Alana. "Aku mau minta makan. Aku belum makan dari tadi pagi, " jawab Alana.

Bibirnya memucat. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Pandangannya kabur. Kemudian dia pingsan di atas sofa.

***

Di kelas bisnis di dalam pesawat British Airways

Mama Alana duduk sambil merenung. Sikap Alana tadi sangat mencurigakan. Tidak biasanya Alana seperti itu.

Biasanya jika dia mengomel, Alana memang hanya diam mendengarkan namun saat di tanya akan terdengar suaranya agak ketus.

Namun kali ini, entah telinga mama yang salah dengar, tapi suara Alana terdengar bahagia mendengar omelan mama. Tapi suara bahagianya membuat dia kuatir.

Mama Alana menarik nafas panjang. Perjalanan ke Jakarta memakan waktu sekitar 20 jam 35 menit dengan dua kali transit.

Dia sudah berada sekitar 3 jam di dalam pesawat ini. Masih tersisa 17 jam lagi. Dia terpaksa bersabar. Semoga Alana baik baik saja, harapnya.

*****

Kamar utama di Resort Pribadi Adya di Kepulauan Seribu

Alana membuka mata. Dia terbaring di atas ranjang mewah . Di dalam kamar yang tadi dia tempati.

"Bagaimana keadaan kamu? " tanya Dokter Vina yang berdiri di samping ranjang.

"Sudah tidak apa apa, " jawab Alana. "Aku kenapa dokter? " tanyanya.

"Tidak apa apa. Kamu pingsan karena perut kosong. Perut yang kosong membuat tubuh kamu kekurangan bahan bakar untuk energi dan otak. Selain itu terjadinya penurunan kadar gula dan tekanan darah dalam tubuh, " jelas Dokter Vina.

Alana menarik nafas lega. " Apa dokter bisa mengatakan pada Pak Adya, kalau aku butuh beberapa hari untuk beristirahat. Katakan saja sejumlah penyakit , dokter, " pintanya.

"Sementara ini aku tidak ingin menikah dengan dia, " sambungnya memelas.

"Maaf Alana, aku tidak bisa, " tolak Dokter Vina. "Aku seorang dokter. Ada kode etik profesi yang harus di taati. Selain itu aku juga tidak bisa melanggar sumpah Hippocrates, " lanjutnya.

Sumpah Hippocrates adalah sumpah kedokteran yang di ciptakan oleh Hippocrates, bapak ilmu kedokteran.

Alana melenguh kecewa.

Kemudian pintu kamar terbuka. Dua orang masuk kedalam sambil mendorong trolley bertingkat dua yang berisi makanan.

Mereka menata makanan dan minuman itu di atas meja yang terletak tak jauh ranjang.

Setelah mereka menyelesaikan tugasnya, mereka meminta diri untuk pergi.

"Makanlah dulu, Adya sudah menyiapkan makanan, " kata Dokter Vina.

"Aku tidak mau makan. Aku mogok makan, " Tolak Alana.

"Bukankah kamu tadi meminta makan pada Adya? " ujar Dokter Vina. "Lihatlah dulu makanannya, siapa tahu kamu suka, " bujuknya.

"Kata Adya, makanannya menu dinner yang biasa kamu makan, " sambungnya lagi.

"Tidak mungkin dia tahu," balas Alana tak percaya.

"Lagipula siapa yang tahu, entah campuran apa yang dia masukan ke dalam makanan itu. Bagaimana kalau ramuan guna guna? " sambungnya bergidik.

Dokter Vina menahan tawa. "Kamu ada ada saja, " ujarnya.

"Adya tidak mungkin melakukannya. Mana dia percaya hal seperti itu. "

"Dokter yakin? " tanya Alana.

"Baiklah, kalau kamu tidak mau. Makanannya buat aku saja ya? " pungkas Dokter Vina.

"Kabarnya makanan di atas meja itu semuanya merupakan menu dinner favorit di Inggris, " lanjutnya sambil berjalan mendekati meja.

Menu dinner favorit? Telinga Alana berdiri. Benarkah? Dia turun dari ranjang. Ikut berjalan di belakang Dokter Vina.

Dia melihat Yorkshire puding, lanchashire Hotpot, Fish and chips dengan saus Tar tar.... air liurnya seketika menitik.

"Cepat di makan, " kata Dokter Vina sambil menahan tawa. Gadis ini sungguh lucu. Semoga dia baik baik saja selama menjadi istri Adya, harapnya dalam hati.

*****

Ruangan kerja Adya

Adya duduk di meja kerjanya. Dia menatap sebuah foto yang terletak di atas meja. Hatinya pedih saat melihat foto itu.

******

Ceritanya semakin membuat penasaran ya readers? Lanjut bab 11 ya.

Terpopuler

Comments

sayang orangtua

sayang orangtua

smgat alana

2024-04-04

0

Aci Cupi

Aci Cupi

di kira minta apa trnyata minta makan

2024-03-26

1

Naaa

Naaa

dokter vina baik

2024-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kau akan jadi milikku
2 Bab 2: That' s clear, Ma?
3 Bab 3: Tuan yang misterius
4 Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5 Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6 Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7 Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8 Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9 Bab 9: How dare you!
10 Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11 Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12 Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13 Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14 Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15 Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16 Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17 Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18 Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19 Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20 Bab 20: Aku tak akan lama!
21 Bab 21 : Dia dendam padaku!
22 Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23 Bab 23: Malam pertama penganten baru
24 Bab 24 : Ibu mertua
25 Bab 25: Teman lama
26 Bab 26: Dia berani pergi?
27 Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28 Bab 28: Killian dalam bahaya!
29 Bab 29: Kamu harus di hukum!
30 Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31 Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32 Bab 32: Singkirkan Alana!
33 Bab 33:Alana dalam bahaya!
34 Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35 Bab 35: Buang semua obat itu!
36 Bab 36: Muntah kan obat itu!
37 Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38 Bab 38: Apa ini Alana?
39 Bab 39: Aku punya cara lain!
40 Bab 40 : Penyesalan Mama
41 Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42 Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43 Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44 Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45 Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46 Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47 Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48 Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49 Bab 49: Adya sudah menikah?
50 Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51 Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52 Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53 Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54 Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55 Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56 Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57 Bab 57: Fire work!
58 Bab 58: Fintan melarikan diri!
59 Bab 59: Grieta sudah kembali!
60 Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61 Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62 Bab 62: Plakat CEO
63 Bab 63: Danya?
64 Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65 Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66 Bab 66 : Ayo ke kamar!
67 Bab 67 : Aksi Grieta
68 Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69 Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70 Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71 Bab 71: My beautiful wife
72 Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73 Bab 73: Oh, My God!
74 Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75 Bab 75: Susunan puzzle!
76 Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77 Bab 77: Nia Niani
78 Bab 78: Tuan harus di beritahu
79 Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80 Bab 80: Pertengkaran
81 Bab 81: Jangan mengancam aku!
82 Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83 Bab 83: Hadiah Grieta
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87 : Enjoy your life
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1: Kau akan jadi milikku
2
Bab 2: That' s clear, Ma?
3
Bab 3: Tuan yang misterius
4
Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5
Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6
Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7
Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8
Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9
Bab 9: How dare you!
10
Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11
Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12
Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13
Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14
Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15
Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16
Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17
Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18
Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19
Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20
Bab 20: Aku tak akan lama!
21
Bab 21 : Dia dendam padaku!
22
Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23
Bab 23: Malam pertama penganten baru
24
Bab 24 : Ibu mertua
25
Bab 25: Teman lama
26
Bab 26: Dia berani pergi?
27
Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28
Bab 28: Killian dalam bahaya!
29
Bab 29: Kamu harus di hukum!
30
Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31
Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32
Bab 32: Singkirkan Alana!
33
Bab 33:Alana dalam bahaya!
34
Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35
Bab 35: Buang semua obat itu!
36
Bab 36: Muntah kan obat itu!
37
Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38
Bab 38: Apa ini Alana?
39
Bab 39: Aku punya cara lain!
40
Bab 40 : Penyesalan Mama
41
Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42
Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43
Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44
Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45
Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46
Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47
Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48
Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49
Bab 49: Adya sudah menikah?
50
Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51
Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52
Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53
Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54
Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55
Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56
Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57
Bab 57: Fire work!
58
Bab 58: Fintan melarikan diri!
59
Bab 59: Grieta sudah kembali!
60
Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61
Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62
Bab 62: Plakat CEO
63
Bab 63: Danya?
64
Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65
Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66
Bab 66 : Ayo ke kamar!
67
Bab 67 : Aksi Grieta
68
Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69
Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70
Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71
Bab 71: My beautiful wife
72
Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73
Bab 73: Oh, My God!
74
Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75
Bab 75: Susunan puzzle!
76
Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77
Bab 77: Nia Niani
78
Bab 78: Tuan harus di beritahu
79
Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80
Bab 80: Pertengkaran
81
Bab 81: Jangan mengancam aku!
82
Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83
Bab 83: Hadiah Grieta
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87 : Enjoy your life
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!