Bab 5: Orang kepercayaan Tuan

Laki laki itu membopong tubuh Alana yang lemas tak sadarkan diri, lalu membawanya masuk ke dalam mobil minivan yang berada di depan.

"Jalan, Pak, " katanya memberi perintah pada orang yang duduk di kursi pengemudi.

"Siap, Mas, " angguk pak sopir.

Tanpa banyak tanya, Pak sopir menyalakan mesin mobilnya lalu pergi meninggalkan tempat itu.

"Bos, mobil kita di bawa! " teriak salah satu orang.

"Kita naik mobil yang satunya, " jawab si bos lemah. Dia masih terbaring di atas aspal.

"Kita naik mobil yang tidak punya pintu itu? " kata yang tadi bicara sambil menunjuk mobil yang berada tak jauh dari mereka.

"Apa mau jalan kaki? " tukas si bos geram.

"Enggak lah bos, " geleng mereka beramai ramai.

"Memangnya orang tadi siapa bos? Bos bahkan memberikan perintah untuk memukuli dia dengan pelan. Lalu saat dia pergi dengan mobil kita, bos diam saja, " tanya yang lainnya heran.

"Benar bos, meskipun badannya lumayan berotot, tapi masih kalah jumlah dengan kita, " sambut yang lain tak kalah heran.

"Bos kan juga penguasa wilayah ini, " lanjutnya.

"Sudah jangan berisik, " tukas bos kesal. " Dia itu orang kepercayaan nya Tuan.

"Entah apa yang akan di lakukan Tuan andai Tuan tahu kita gagal dalam misi, " katanya resah.

"O-orang kepercayaannya Tuan? " ulang mereka serentak.

"Ya, " angguk bos lemah.

****

Di dalam mobil yang masih melaju, Derek mengambil ponsel yang berada di dalam kantong jaket jeans Alana.

Dia menyalakan ponsel Alana lalu membuka percakapan pribadi gadis itu. Dia menghapus chat terakhir gadis itu dengan Killian kyler.

Beruntung, dia memasang alat penyadap di dalam mobil. Sehingga dia bisa mengetahui gadis itu mengirim pesan pada temannya.

Meski gadis itu meminta bantuan pada temannya yang berada di Cape verdi ,yang jaraknya lebih dari 14 ribu kilometer dan membutuhkan waktu 20 jam 24 menit untuk sampai di Jakarta, namun jangan pernah meremehkan kekuatan internet.

Mungkin saja laki laki itu punya kenalan yang tinggal di Jakarta dan bisa datang kapan saja. How knows ( siapa yang tahu)?

Dia segera memberitahu Tuan. Karena itulah Tuan mengganti rencananya. Dari semula Alana di bawa ke kantor Pak Irfan kemudian di boyong ke salah satu hotel pribadi Tuan, menjadi Alana di bawa ke resort pribadi Tuan di kepulauan Seribu.

Seandainya tidak ada alat penyadap itu dia tidak tahu bagaimana nasibnya sekarang.

Hah, Derek menghela nafas sambil memasukkan ponsel Alana ke dalam saku kemejanya.

"Ada apa, Mas? " tanya Pak supir ingin tahu. "Anda tidak apa apa? "

"Tidak, Pak, " jawab Derek cepat. Sebagai bodyguard Tuan, dia tidak boleh terlihat lemah.

"Syukurlah anda tidak apa apa, " sahut Pak Supir lega.

"Tadi saya melihat anda di pukuli beramai ramai. Meski hanya sandiwara, saya takut mereka lupa skenario, " lanjutnya.

"Haha.. " Derek tertawa pendek.

"Kita sudah sampai di Dermaga Marina, Ancol, Mas, " ujar Pak Supir kemudian. Dia mematikan mesin mobilnya.

"Ok, terimakasih, " kata Derek sambil membuka pintu mobil.

"Anda butuh bantuan Mas? " tanya Pak supir.

"Tidak usah, Pak, " tolak Derek sambil meraih tubuh Alana lalu memeluknya.

"Anda tolong antarkan saja tas ransel dan koper Nona Alana yang ada di bagasi mobil itu, " lanjutnya.

"Baik, Mas, " jawab Pak supir. Dia menoleh ke belakang dengan sikap siaga. Siapa tahu Derek membutuhkan bantuannya. Meski dia tahu, Derek tidak membutuhkannya.

Sebagai orang kepercayaan Tuan, Derek adalah seorang yang kuat dan pintar.

Semua orang yang berada di lingkungan Tuan tahu kalau Derek itu lulusan RAF college Cranwell, Inggris. Salah satu sekolah tentara terbaik di dunia.

Dia memperhatikan Derek keluar dari mobil sambil menggendong Alana dengan hati hati.

Setelah Derek keluar, dia menutup pintu mobil dari dalam.

Dengan hati hati, Derek berjalan menuju pinggir dermaga. Ada sebuah speedboat terparkir di sana. speedboat itu akan membawa mereka menuju resort pribadi Tuan yang berada di salah satu pulau di kepulauan Seribu.

***

Guilford Apartemen, Bloomsbury, London.

Mama Alana menatap ponselnya. Sudah lebih dari satu jam dia menatap ponsel itu, berharap anaknya menelepon nya.

Meski di sini sudah larut malam dan waktunya untuk tidur tapi mama Alana tidak bisa tidur. Entah kenapa dia merasakan sesuatu yang tidak enak.

Entah kenapa dia merasakan Alana menyembunyikan sesuatu dari nya.

Akhirnya Mama Alana memutuskan untuk menelepon Alana. Mungkin anaknya itu terlalu sibuk dengan urusannya, sehingga lupa untuk menelepon dirinya.

"Ada apa dengan anak itu? " teriak Mama Alana kesal setelah dia menelepon berulang kali, tapi telepon Alana tidak bisa di hubungi.

Kemudian dia menelepon Pak Irfan. Telepon notaris mantan suaminya itu juga tidak aktif.

Ada apa ini? batin nya. Dari perasaan kesal berubah menjadi kuatir.

Sepertinya aku harus ke Jakarta besok pagi, kata nya memutuskan.

***

Kamar utama, Resort pribadi Tuan di Kepulauan Seribu

Alana mengedip ngedip kan mata. Kepalanya sakit.

Sepertinya tadi aku di pukul oleh seseorang sampai pingsan, kata hatinya setelah mengingat ingat.

Sekarang ini aku di mana? kata hatinya lagi.

Dia menatap berkeliling. Dia melihat sebuah kamar yang interiornya bahkan lebih mewah dari pada kamar Presidential suite di hotel bintang 5.

Yang paling menarik perhatian, adalah ranjang yang tengah dia tiduri. Dia pernah melihat ranjang ini di pameran Tempat tidur mewah di London beberapa waktu lalu.

Bahan ranjangnya terbuat dari potongan kayu ebony yang sulit di dapat.

kasurnya terdiri dari 6000 pegas berbahan kantung blacu yang menggunakan bahan bahan lembut di dunia sebagai isiannya.

Mulai dari wol bulu Inggris sampai ekor kuda Eropa.

Slogan produsennya, Anda akan mengapung di awan jika tidur di atas kasur ini.

Memang benar, bisik hati Alana setuju. Ranjang ini sangat empuk. Membuat dia melupakan sejenak kepalanya yang terasa sakit. Siapa sangka dia bisa tidur di atas ranjang senilai 1 milyar rupiah.

Tiba tiba dia mendengar suara pintu di buka dari luar. Dia buru buru menutup matanya.

"Silahkan di periksa pasiennya, dokter, " terdengar suara seorang laki laki.

"Baiklah, " suara seorang perempuan menjawab.

"Selama saya memeriksa pasien, harap Anda menunggu di luar, " lanjut dokter itu.

"Baiklah dokter, saya menunggu di depan pintu. Anda tinggal katakan saja apa yang anda butuhkan, " jawab laki laki itu.

"Baik, " ucap dokter. " Jangan lupa tutup pintu nya, " pesannya.

" Ya, dokter, " sahut laki laki itu sambil melangkah pergi.

"Saya tahu kamu sudah sadar, " ujar dokter begitu terdengar suara pintu di tutup.

Alana diam. Dia tidak menyahut. Dia harus tahu dulu apakah dokter ini bisa di ajak kerjasama.

"Mungkin aku bisa membantu kamu, " bisik dokter itu di telinga Alana.

Spontan Alana membuka mata.

****

Apakah dokter itu bisa membantu Alana kabur dari Tuan? Baca terus novel ini ya readers🙏

Terpopuler

Comments

Naaa

Naaa

jadi pengen tidur dj kasur mahal/Scowl/

2024-03-19

0

Nana Thihani

Nana Thihani

mgkn kalo tidur d kasur mahal mimpinya beda sm tidur d kasur murah😂

2024-01-17

6

WWH jin

WWH jin

Tuan sungguh kaya ya

2024-01-16

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kau akan jadi milikku
2 Bab 2: That' s clear, Ma?
3 Bab 3: Tuan yang misterius
4 Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5 Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6 Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7 Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8 Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9 Bab 9: How dare you!
10 Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11 Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12 Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13 Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14 Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15 Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16 Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17 Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18 Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19 Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20 Bab 20: Aku tak akan lama!
21 Bab 21 : Dia dendam padaku!
22 Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23 Bab 23: Malam pertama penganten baru
24 Bab 24 : Ibu mertua
25 Bab 25: Teman lama
26 Bab 26: Dia berani pergi?
27 Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28 Bab 28: Killian dalam bahaya!
29 Bab 29: Kamu harus di hukum!
30 Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31 Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32 Bab 32: Singkirkan Alana!
33 Bab 33:Alana dalam bahaya!
34 Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35 Bab 35: Buang semua obat itu!
36 Bab 36: Muntah kan obat itu!
37 Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38 Bab 38: Apa ini Alana?
39 Bab 39: Aku punya cara lain!
40 Bab 40 : Penyesalan Mama
41 Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42 Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43 Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44 Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45 Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46 Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47 Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48 Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49 Bab 49: Adya sudah menikah?
50 Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51 Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52 Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53 Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54 Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55 Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56 Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57 Bab 57: Fire work!
58 Bab 58: Fintan melarikan diri!
59 Bab 59: Grieta sudah kembali!
60 Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61 Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62 Bab 62: Plakat CEO
63 Bab 63: Danya?
64 Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65 Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66 Bab 66 : Ayo ke kamar!
67 Bab 67 : Aksi Grieta
68 Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69 Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70 Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71 Bab 71: My beautiful wife
72 Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73 Bab 73: Oh, My God!
74 Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75 Bab 75: Susunan puzzle!
76 Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77 Bab 77: Nia Niani
78 Bab 78: Tuan harus di beritahu
79 Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80 Bab 80: Pertengkaran
81 Bab 81: Jangan mengancam aku!
82 Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83 Bab 83: Hadiah Grieta
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87 : Enjoy your life
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1: Kau akan jadi milikku
2
Bab 2: That' s clear, Ma?
3
Bab 3: Tuan yang misterius
4
Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5
Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6
Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7
Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8
Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9
Bab 9: How dare you!
10
Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11
Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12
Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13
Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14
Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15
Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16
Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17
Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18
Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19
Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20
Bab 20: Aku tak akan lama!
21
Bab 21 : Dia dendam padaku!
22
Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23
Bab 23: Malam pertama penganten baru
24
Bab 24 : Ibu mertua
25
Bab 25: Teman lama
26
Bab 26: Dia berani pergi?
27
Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28
Bab 28: Killian dalam bahaya!
29
Bab 29: Kamu harus di hukum!
30
Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31
Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32
Bab 32: Singkirkan Alana!
33
Bab 33:Alana dalam bahaya!
34
Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35
Bab 35: Buang semua obat itu!
36
Bab 36: Muntah kan obat itu!
37
Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38
Bab 38: Apa ini Alana?
39
Bab 39: Aku punya cara lain!
40
Bab 40 : Penyesalan Mama
41
Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42
Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43
Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44
Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45
Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46
Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47
Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48
Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49
Bab 49: Adya sudah menikah?
50
Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51
Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52
Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53
Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54
Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55
Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56
Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57
Bab 57: Fire work!
58
Bab 58: Fintan melarikan diri!
59
Bab 59: Grieta sudah kembali!
60
Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61
Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62
Bab 62: Plakat CEO
63
Bab 63: Danya?
64
Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65
Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66
Bab 66 : Ayo ke kamar!
67
Bab 67 : Aksi Grieta
68
Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69
Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70
Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71
Bab 71: My beautiful wife
72
Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73
Bab 73: Oh, My God!
74
Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75
Bab 75: Susunan puzzle!
76
Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77
Bab 77: Nia Niani
78
Bab 78: Tuan harus di beritahu
79
Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80
Bab 80: Pertengkaran
81
Bab 81: Jangan mengancam aku!
82
Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83
Bab 83: Hadiah Grieta
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87 : Enjoy your life
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!