Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!

"Melawan atau menyerah! No way out, " kata Adya memberikan pilihan. Suaranya begitu mengancam.

Meski Adya memberikan pilihan, namun jelas dia menginginkan Alana untuk menyerah.

Alana menatap Correa yang masih terkulai dengan mulut berbusa. Gadis itu diam tak bergerak.

"Apakah dia mati? Tidak bisakah kita panggil ambulans dulu? " kata nya dengan mendesak.

Jika perempuan itu bisa selamat, nasibku juga pasti akan selamat, batinnya.

"Sekitar belasan menit lagi polisi akan datang, kalau kamu tidak bisa memberikan jawaban, aku akan menyerahkan rekaman CCTV di dalam restoran ini, " tandas Adya tanpa menghiraukan perkataan Alana.

Gadis ini benar benar menguras kesabaran, batinnya kesal.

Alana berpikir sejenak. Benar kata Laki laki itu. Dia tak punya jalan keluar selain menyerah. Saat ini dia akan menyerah sambil menunggu kesempatan untuk melarikan diri.

"Baiklah, " putusnya akhirnya. "Tapi perempuan itu tolong di selamatkan, " pintanya.

"Tenang saja, " pungkas Adya. "Hapus rekaman CCTV di dalam restoran ini! " perintah nya pada Derek yang berdiri di belakangnya.

"Baik, Tuan! " jawab Derek cepat.

"Ayo, " kata Adya memberikan isyarat pada Alana untuk mengikutinya.

Alana mengangguk . Dia berjalan mengikuti Adya yang sudah lebih dahulu keluar dari restoran.

"Apakah mereka sudah pergi? " tiba tiba Correa membuka matanya.

"Argh... " Jerit Derek tertahan. Dia mundur beberapa langkah. Dia benar benar kaget melihat Correa tiba tiba membuka mata dan berdiri dari kursinya.

"Jangan menjerit begitu, nanti terdengar oleh gadis itu, " kata Correa memperingatkan.

"Apa ini rencana anda, Nona? " tanya Derek.

"Bukan, " geleng Correa. " Ini rencana Kak Adya untuk membuat perempuan itu setuju menikah tanpa ada perlawanan, " jelasnya.

Rencana Tuan? Kenapa aku tidak di beritahu? batin Derek. Pantas Tuan tidak menyuruh aku untuk menelepon polisi atau mobil ambulans, batinnya lagi.

"Kak Adya sengaja tidak memberitahu kamu. Kata Kak Adya kamu tidak bisa berakting, " jawab Correa seakan tahu pikiran Derek.

"Bisa menganggu rencana Kak Adya, " jelasnya.

"Bagaimana akting aku tadi? Bagus kan? " tanya nya dengan nada manja.

"Lumayan, " sahut Derek. Dia merasa sedikit lega.

Correa ini berasal dari keluarga lumayan terpandang di kota ini. Meski Tuan di pandang tinggi di negara ini, tetap saja mengurus sebuah kasus pembunuhan akan menguras energi. Apalagi Tuan akan menikah.

"Ayo kita pergi dari sini, sebelum Alana menyadari sesuatu, " ajaknya.

******

Ruangan kerja Adya di lantai 1

Alana duduk di sofa dengan perasaan terguncang. Kenapa perempuan itu tiba tiba keracunan? Apa motifnya?

Satu satunya tersangka adalah laki laki itu! Hanya dia yang punya kuasa untuk melakukan itu. lagipula perempuan itu keluar dari ruangan ini sebelum ikut masuk ke dalam restoran.

"Bukan aku pelakunya! " kata Adya seakan tahu pikiran Alana. Dia duduk di hadapan Alana.

"Sebaiknya kita siap siap meninggalkan tempat ini sebelum polisi datang. Polisi pasti akan memeriksa semua tempat di resort ini untuk mencari bukti, " lanjutnya.

"Apakah perempuan itu sudah mendapatkan perawatan? " tanya Alana. Perempuan itu tidak boleh meninggal. Hidup aku di pertaruhkan, kata hatinya risau.

"Jangan pikirkan Correa. Pikirkan dirimu sendiri. Sidik jari mu ada di tangannya. Ingat, hanya sidik jari kamu! " tegas Adya.

"Katanya anda akan membantu aku, " tukas Alana.

"Jika kamu menurut, aku akan menyuruh Derek untuk menghapus sidik jari kamu di tangannya Correa, " balas Adya.

"Iya, saya setuju, " angguk Alana pasrah.

"Bagus, " senyum Adya. " Ayo kita pergi, " katanya sambil berdiri dari atas sofa.

*****

Hotel Inn Paradise, front office

Dari resort pribadi Adya di kepulauan seribu, mereka menuju Hotel Inn Paradise, di tengah kota Jakarta. Hotel yang memiliki 48 lantai dengan tinggi 215 meter ini merupakan salah satu hotel milik Adya di negara ini.

Alana langsung di antarkan ke lantai teratas di hotel itu. Dia menempati kamar penthouse di hotel itu.

Penthouse adalah kamar paling mahal dan paling mewah di hotel. Memiliki perabotan dan pemandangan terbaik.

Di dalam kamar itu dia melihat sebuah manekin tubuh manusia yang mengenakan sebuah gaun pengantin berekor panjang.

Gaun itu berbahan sutra halus dan satin, berwarna pink candy yang manis. Di hiasi ribuan mutiara dan bertaburan berlian putih 5 karat yang sangat langka yang memenuhi bagian dada dan pinggang.

Alana tidak bisa memperkirakan berapa harga gaun penganten itu. Dia hanya bisa berdiri takjub memandangnya.

"Anda sungguh beruntung, Nona, " terdengar bisikan di belakang telinganya.

Alana sontak menoleh. Dia melihat seorang perempuan berumur awal empat puluhan dengan wajah ramah dan berpenampilan elegan.

"Maaf, jika saya mengagetkan anda. Saya Kim Ikrima, saya adalah perancang busana gaun penganten ini, " katanya sambil mengulurkan tangan.

"Saya di minta pak Adya untuk menunggu anda di kamar ini, " lanjutnya lagi.

"Oh, iya, " angguk Alana sembari menjabat tangan Kim.

Kim Ikrima adalah perancang busana asli Indonesia yang sudah mendunia. Dia bahkan menjadi kepala departemen kreatif di sebuah rumah mode di Paris.

Alana sudah lama mendengar namanya. Namun baru kali ini bertemu secara langsung.

"Anda ternyata lebih cantik dan lebih mempesona dari pada di foto, " senyum Kim.

"Terimakasih, " Alana balas tersenyum.

"Silahkan anda coba dulu gaun penganten ini. Karena saya hanya mengira ngira ukuran tubuh anda dari foto yang di kirimkan pada saya tiga bulan yang lalu, " ujar Kim.

"Foto tiga bulan yang lalu? " kata Alana sambil mengernyit.

Tiga bulan yang lalu itu berarti jauh dari waktu Pak Irfan menghubungi ibunya.

Apakah Pak Adya sudah lama memata matai aku? batinnya gelisah.

Sepertinya orang itu dari awal sudah berniat tidak baik, batinnya lagi.

"Iya, tiga bulan yang lalu. Apakah saya mengatakan sesuatu yang salah? " balas Kim hati hati. Mendadak dia merasa tidak enak.

"Boleh saya melihat foto itu? " tanya Alana . Dia ingin memastikan sesuatu.

"Boleh, " jawab Kim. Dia mengambil ponsel dari tas tangannya. Lalu membuka ponsel itu dan memperlihatkan sejumlah foto Alana yang tersimpan di dalam galeri ponselnya.

Alana kaku di tempat. Beberapa foto itu di ambil di depan apartemen ibunya di London dan di luar kantor ibunya di daerah kawasan bisnis dekat London.

Foto itu seperti di ambil dari jarak dekat. Objek fotonya fokus, tidak blur. Pencahayaan nya juga bagus. Tidak ada noise atau bintik bintik putih.

Apa laki laki itu menyuruh anak buahnya membuntuti aku sampai ke London? batinnya ngeri.

"Ada apa, Nona Alana? " tanya Kim hati hati. Dia merasa was was melihat Alana terpaku melihat foto di dalam galery ponselnya.

"Oh, tidak apa apa, " jawab Alana cepat. Dia tidak ingin menimbulkan kecurigaan Kim.

"Sebaiknya aku mencoba gaun itu. Dalam satu bulan ini berat ku sudah bertambah beberapa kilo, " lanjutnya mengalihkan pembicaraan.

***""

Apakah upacara pernikahan Alana akan berjalan lancar?

Cari jawabannya di bab 13 ya gaes🙏

Terpopuler

Comments

Naaa

Naaa

gaun penganten yg cantik

2024-03-19

0

anindya cintya

anindya cintya

alana campuran indo dn Inggris. pastilah cantik

2024-01-20

0

Nana Thihani

Nana Thihani

dl aku pernh punya mainan kesayangan tp ini bukan tentang mainan

2024-01-17

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kau akan jadi milikku
2 Bab 2: That' s clear, Ma?
3 Bab 3: Tuan yang misterius
4 Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5 Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6 Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7 Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8 Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9 Bab 9: How dare you!
10 Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11 Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12 Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13 Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14 Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15 Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16 Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17 Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18 Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19 Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20 Bab 20: Aku tak akan lama!
21 Bab 21 : Dia dendam padaku!
22 Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23 Bab 23: Malam pertama penganten baru
24 Bab 24 : Ibu mertua
25 Bab 25: Teman lama
26 Bab 26: Dia berani pergi?
27 Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28 Bab 28: Killian dalam bahaya!
29 Bab 29: Kamu harus di hukum!
30 Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31 Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32 Bab 32: Singkirkan Alana!
33 Bab 33:Alana dalam bahaya!
34 Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35 Bab 35: Buang semua obat itu!
36 Bab 36: Muntah kan obat itu!
37 Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38 Bab 38: Apa ini Alana?
39 Bab 39: Aku punya cara lain!
40 Bab 40 : Penyesalan Mama
41 Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42 Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43 Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44 Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45 Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46 Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47 Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48 Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49 Bab 49: Adya sudah menikah?
50 Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51 Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52 Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53 Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54 Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55 Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56 Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57 Bab 57: Fire work!
58 Bab 58: Fintan melarikan diri!
59 Bab 59: Grieta sudah kembali!
60 Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61 Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62 Bab 62: Plakat CEO
63 Bab 63: Danya?
64 Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65 Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66 Bab 66 : Ayo ke kamar!
67 Bab 67 : Aksi Grieta
68 Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69 Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70 Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71 Bab 71: My beautiful wife
72 Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73 Bab 73: Oh, My God!
74 Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75 Bab 75: Susunan puzzle!
76 Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77 Bab 77: Nia Niani
78 Bab 78: Tuan harus di beritahu
79 Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80 Bab 80: Pertengkaran
81 Bab 81: Jangan mengancam aku!
82 Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83 Bab 83: Hadiah Grieta
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87 : Enjoy your life
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1: Kau akan jadi milikku
2
Bab 2: That' s clear, Ma?
3
Bab 3: Tuan yang misterius
4
Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5
Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6
Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7
Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8
Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9
Bab 9: How dare you!
10
Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11
Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12
Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13
Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14
Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15
Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16
Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17
Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18
Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19
Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20
Bab 20: Aku tak akan lama!
21
Bab 21 : Dia dendam padaku!
22
Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23
Bab 23: Malam pertama penganten baru
24
Bab 24 : Ibu mertua
25
Bab 25: Teman lama
26
Bab 26: Dia berani pergi?
27
Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28
Bab 28: Killian dalam bahaya!
29
Bab 29: Kamu harus di hukum!
30
Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31
Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32
Bab 32: Singkirkan Alana!
33
Bab 33:Alana dalam bahaya!
34
Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35
Bab 35: Buang semua obat itu!
36
Bab 36: Muntah kan obat itu!
37
Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38
Bab 38: Apa ini Alana?
39
Bab 39: Aku punya cara lain!
40
Bab 40 : Penyesalan Mama
41
Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42
Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43
Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44
Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45
Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46
Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47
Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48
Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49
Bab 49: Adya sudah menikah?
50
Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51
Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52
Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53
Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54
Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55
Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56
Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57
Bab 57: Fire work!
58
Bab 58: Fintan melarikan diri!
59
Bab 59: Grieta sudah kembali!
60
Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61
Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62
Bab 62: Plakat CEO
63
Bab 63: Danya?
64
Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65
Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66
Bab 66 : Ayo ke kamar!
67
Bab 67 : Aksi Grieta
68
Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69
Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70
Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71
Bab 71: My beautiful wife
72
Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73
Bab 73: Oh, My God!
74
Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75
Bab 75: Susunan puzzle!
76
Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77
Bab 77: Nia Niani
78
Bab 78: Tuan harus di beritahu
79
Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80
Bab 80: Pertengkaran
81
Bab 81: Jangan mengancam aku!
82
Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83
Bab 83: Hadiah Grieta
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87 : Enjoy your life
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!