Mobil melaju dengan kecepatan sedang, sekitar 50 km per jam. Derek menyetir mobil dengan gerakan halus sehingga Alana tidak merasakan goncangan apapun di dalam mobil. Dia juga menyalakan musik sesuai genre kesukaan Alana. Genre musik klasik.
Alana duduk dengan nyaman di bangku penumpang. Menikmati alunan piano lagu Fur Elise, lagu piano sonata no 14, lagu Emperor For Concerto.. . wait, Alana mengernyitkan dahi.
Semua adalah lagu lagu Beethoven. Dari mana Derek tahu dia suka lagu lagu itu?
Hanya sekedar kebetulan?
Atau...
Dia akan mencari tahu.
"Kita akan kemana ini, Pak? " tanya Alana dengan nada santai.
Pak? Apa aku terlihat tua? Aku baru saja berulang tahun yang ke 25 akhir minggu kemaren, jerit hati Derek.
Tapi dia tidak punya waktu untuk
mempermasalahkan panggilan itu.
"Kita akan ke kantor Pak Irfan, Nona, " kata Derek . Jawabannya sesuai perintah Tuan.
"Kenapa kita tidak langsung ke hotel saja? Saya ingin cepat cepat beristirahat, " kata Alana.
"Apa ada masalah yang mengharuskan aku ke kantor Pak Irfan? " lanjutnya lagi karena Derek tidak menjawab nya.
"Saya tidak tahu, nona bisa tanya langsung pada Pak Irfan, " sahut Derek mengelak.
Apa mesti aku katakan, jika Tuan ingin bertemu? batinnya.
"Begitu ya, " ujar Alana mengerutkan dahi.
Sangat misterius, bisik hatinya waspada.
Dia mengeluarkan ponsel dari kantong jaket jeans nya. Dia mencoba untuk menelepon Pak Irfan kembali. Dan lagi lagi ponsel Pak Irfan tidak bisa di hubungi.
Apa ada sesuatu yang terjadi tanpa sepengetahuan aku? batinnya bertanya tanya.
Dia memasukkan kembali ponselnya ke dalam kantong jaket jeans nya.
Tingkah laku Pak Irfan sungguh sangat mencurigakan. Namun saat ini dia bisa apa? Dia tidak punya kenalan satu orang pun di kota ini. Bahkan di negara ini juga tidak ada.
Satu satunya temannya hanya lah Killian Kyler, teman kuliahnya. Tapi sejak lulus kuliah satu tahun yang lalu, killian sudah menetap di Cape Verde, sebuah negara di Pesisir Barat Afrika. Entah apa yang di kerjakan temannya di sana.
Mengingat Killian adalah orang asli Inggris dan tidak ada keturunan Afrika sama sekali.
Alasannya pindah ke Afrika juga membuat Alana sempat heran. Katanya, dia ingin meneliti gunung aktif di sana. Karena Cape verde merupakan negara dengan 10 kepulauan vulkanik.
Kepulauan Vulkanik adalah kepulauan yang pulaunya memiliki gunung berapi.
Kenapa Killian ingin menyelidiki gunung berapi? Bukankah dia lulusan sekolah bisnis?
Karena Killian sangat bertekad, keluarganya juga tidak bisa menahannya.
"Coba aku chat dia saja, " batin Alana. Dia mengeluarkan kembali ponselnya.
"Killian, aku di Jakarta, Indonesia. Jika aku tidak mengirimkan pesan lagi pada kamu, berarti aku ada masalah.
Alana menekan tombol send.
"Sekarang aku berada di dalam mobil yang membawa aku ke kantor Pak Irfan, beliau notaris papa . Aku curiga pada beliau. "
Alana menekan tombol send lagi.
Kedua pesannya tidak terkirim. Hah, Alana menarik nafas. Berkirim pesan kepada Killian memang harus sabar.
Susah sinyal di sana. Kecepatan sinyal internet nya berada di peringkat 140 dunia.
Sungguh sangat sangat lemot.
Selesai mengirimkan pesan pada Killian, dia memasukkan kembali ponselnya.
"Kenapa telepon Pak Irfan tidak aktif ya, Pak? " tanyanya pada Derek.
"Saya sudah mencoba menelepon beliau beberapa kali tapi tidak bisa. "
"Saya tidak tahu, Nona, " jawab Derek ringkas.
Tentu saja Alana tidak bisa menghubungi Pak Irfan . Karena Tuan menyuruh Pak Irfan mematikan ponselnya , kata nya dalam hati.
Percuma saja bicara dengan orang ini, gumam Alana dalam hati. Jawabannya tidak tahu semua, tapi aku yakin dia tahu semuanya, gumamnya lagi.
Tiba tiba Derek mengerem mendadak. Alana terhuyung di atas kursi lalu kepala nya terantuk bagian belakang kursi pengemudi.
"Anda tidak apa apa, Nona? " ujar Derek sambil menengok ke belakang.
Bahaya jika Alana celaka, bahkan lecet sedikit pun, aku pasti akan di hajar Tuan, batinnya takut.
"Tidak apa apa, Pak, " jawab Alana sembari mengusap usap pelipisnya yang terasa sakit karena membentur kursi pengemudi.
"Ada apa? " tanyanya ingin tahu.
"Entahlah Nona, mobil di depan tiba tiba berhenti mendadak, " sahut Derek heran.
"Mohon Nona berpegangan pada pinggiran kursi, saya akan menyalip mobil di depan itu, " sambungnya.
Belum sempat Alana menjawab, sebuah tongkat bisbol menghajar pintu mobil bagian depan.
"Ada apa ini? " seru dia kaget.
Dia melihat sekelompok laki laki bertampang sangar menghajar pintu mobil sampai pintu mobil penyok dan copot.
Kemudian mereka menarik Derek keluar.
"What's going on here( apa yang terjadi di sini) ? " teriak Alana ngeri. Dia belum pernah mengalami kejadian seperti ini sebelumnya.
Selama ini dia hanya melihat di film film. Siapa sangka , sekarang terjadi di depan mata.
"Tenang saja, manis, " ujar salah seorang laki laki itu menenangkannya.
Dia membuka pintu belakang di mana Alana duduk.
"Ayo ikut daddy, " katanya menyeringai, memperlihatkan deretan gigi yang rusak karena narkoboy.
"No way ( tidak mau)! " teriak Alana sambil mengibas ngibaskan tangannya.
"Harus ikut! " sentak laki-laki itu sambil menarik tangan Alana dengan kuat.
"Pelan pelan, Pak, " sungut Alana. Dia terpaksa ikut keluar dari mobil. Kekuatan laki-laki itu memang tidak sebanding dengannya.
Sesampainya di luar, dia tidak melihat Derek.
"Supirnya mana? " tanyanya pada laki-laki itu.
"Mati! " jawab laki laki itu singkat.
"Apa? " teriak Alana kaget.
Kejadian ini sungguh jauh dari bayangannya. Dia hanya ingin mengurus warisan ayahnya tapi kenapa sekarang malah terjadi seperti ini?
"Ayo ikut, " kata laki laki itu sambil menarik tangan Alana.
Alana mengangkat kaki sampai lutut lalu melakukan snap kick, yaitu tendangan ke arah depan dengan sekuat tenaga. Dia menyasar dada laki laki itu.
laki laki itu langsung terjatuh mencium aspal.
"Huh," Alana mendengus. Dia tak akan berani datang seorang diri ke negara asing ini jika tanpa persiapan.
Meski dia bukan pemegang sabuk hitam taekwondo, yang merupakan tingkatan tertinggi dalam taekwondo, sabuk biru sudah cukup untuk membela diri.
"Bos, " seru laki-laki lain yang berdiri di belakangnya.
Melihat yang lain sibuk melihat keadaan laki laki yang baru saja di tendang Alana, dia segera mengambil kesempatan untuk melarikan diri.
Bug!
Seseorang memukul kepala belakang Alana dengan kayu.
Seketika Alana jatuh dan saat akan mendarat di aspal, orang itu dengan sigap menahan tubuh Alana.
"Sangat merepotkan! " tukasnya.
Kemudian dia melihat ke kerumunan laki laki yang berada di sekitar laki laki yang di panggil bos itu.
"Dasar tidak berguna, " katanya kesal.
****
Siapa lagi ini ya? Apa yang akan terjadi selanjutnya pada Alana?
Ikuti dan dukung terus novel ini ya readers.
Terimakasih 🙏💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Naaa
aq jg ikutan kaget
2024-03-19
0
anindya cintya
nekad jg nyulik org d tengah jalan
2024-01-20
2
Nana Thihani
serasa ikut syuting y al
2024-01-17
2