Bab 4: Penculikan di tengah jalan

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, sekitar 50 km per jam. Derek menyetir mobil dengan gerakan halus sehingga Alana tidak merasakan goncangan apapun di dalam mobil. Dia juga menyalakan musik sesuai genre kesukaan Alana. Genre musik klasik.

Alana duduk dengan nyaman di bangku penumpang. Menikmati alunan piano lagu Fur Elise, lagu piano sonata no 14, lagu Emperor For Concerto.. . wait, Alana mengernyitkan dahi.

Semua adalah lagu lagu Beethoven. Dari mana Derek tahu dia suka lagu lagu itu?

Hanya sekedar kebetulan?

Atau...

Dia akan mencari tahu.

"Kita akan kemana ini, Pak? " tanya Alana dengan nada santai.

Pak? Apa aku terlihat tua? Aku baru saja berulang tahun yang ke 25 akhir minggu kemaren, jerit hati Derek.

Tapi dia tidak punya waktu untuk

mempermasalahkan panggilan itu.

"Kita akan ke kantor Pak Irfan, Nona, " kata Derek . Jawabannya sesuai perintah Tuan.

"Kenapa kita tidak langsung ke hotel saja? Saya ingin cepat cepat beristirahat, " kata Alana.

"Apa ada masalah yang mengharuskan aku ke kantor Pak Irfan? " lanjutnya lagi karena Derek tidak menjawab nya.

"Saya tidak tahu, nona bisa tanya langsung pada Pak Irfan, " sahut Derek mengelak.

Apa mesti aku katakan, jika Tuan ingin bertemu? batinnya.

"Begitu ya, " ujar Alana mengerutkan dahi.

Sangat misterius, bisik hatinya waspada.

Dia mengeluarkan ponsel dari kantong jaket jeans nya. Dia mencoba untuk menelepon Pak Irfan kembali. Dan lagi lagi ponsel Pak Irfan tidak bisa di hubungi.

Apa ada sesuatu yang terjadi tanpa sepengetahuan aku? batinnya bertanya tanya.

Dia memasukkan kembali ponselnya ke dalam kantong jaket jeans nya.

Tingkah laku Pak Irfan sungguh sangat mencurigakan. Namun saat ini dia bisa apa? Dia tidak punya kenalan satu orang pun di kota ini. Bahkan di negara ini juga tidak ada.

Satu satunya temannya hanya lah Killian Kyler, teman kuliahnya. Tapi sejak lulus kuliah satu tahun yang lalu, killian sudah menetap di Cape Verde, sebuah negara di Pesisir Barat Afrika. Entah apa yang di kerjakan temannya di sana.

Mengingat Killian adalah orang asli Inggris dan tidak ada keturunan Afrika sama sekali.

Alasannya pindah ke Afrika juga membuat Alana sempat heran. Katanya, dia ingin meneliti gunung aktif di sana. Karena Cape verde merupakan negara dengan 10 kepulauan vulkanik.

Kepulauan Vulkanik adalah kepulauan yang pulaunya memiliki gunung berapi.

Kenapa Killian ingin menyelidiki gunung berapi? Bukankah dia lulusan sekolah bisnis?

Karena Killian sangat bertekad, keluarganya juga tidak bisa menahannya.

"Coba aku chat dia saja, " batin Alana. Dia mengeluarkan kembali ponselnya.

"Killian, aku di Jakarta, Indonesia. Jika aku tidak mengirimkan pesan lagi pada kamu, berarti aku ada masalah.

Alana menekan tombol send.

"Sekarang aku berada di dalam mobil yang membawa aku ke kantor Pak Irfan, beliau notaris papa . Aku curiga pada beliau. "

Alana menekan tombol send lagi.

Kedua pesannya tidak terkirim. Hah, Alana menarik nafas. Berkirim pesan kepada Killian memang harus sabar.

Susah sinyal di sana. Kecepatan sinyal internet nya berada di peringkat 140 dunia.

Sungguh sangat sangat lemot.

Selesai mengirimkan pesan pada Killian, dia memasukkan kembali ponselnya.

"Kenapa telepon Pak Irfan tidak aktif ya, Pak? " tanyanya pada Derek.

"Saya sudah mencoba menelepon beliau beberapa kali tapi tidak bisa. "

"Saya tidak tahu, Nona, " jawab Derek ringkas.

Tentu saja Alana tidak bisa menghubungi Pak Irfan . Karena Tuan menyuruh Pak Irfan mematikan ponselnya , kata nya dalam hati.

Percuma saja bicara dengan orang ini, gumam Alana dalam hati. Jawabannya tidak tahu semua, tapi aku yakin dia tahu semuanya, gumamnya lagi.

Tiba tiba Derek mengerem mendadak. Alana terhuyung di atas kursi lalu kepala nya terantuk bagian belakang kursi pengemudi.

"Anda tidak apa apa, Nona? " ujar Derek sambil menengok ke belakang.

Bahaya jika Alana celaka, bahkan lecet sedikit pun, aku pasti akan di hajar Tuan, batinnya takut.

"Tidak apa apa, Pak, " jawab Alana sembari mengusap usap pelipisnya yang terasa sakit karena membentur kursi pengemudi.

"Ada apa? " tanyanya ingin tahu.

"Entahlah Nona, mobil di depan tiba tiba berhenti mendadak, " sahut Derek heran.

"Mohon Nona berpegangan pada pinggiran kursi, saya akan menyalip mobil di depan itu, " sambungnya.

Belum sempat Alana menjawab, sebuah tongkat bisbol menghajar pintu mobil bagian depan.

"Ada apa ini? " seru dia kaget.

Dia melihat sekelompok laki laki bertampang sangar menghajar pintu mobil sampai pintu mobil penyok dan copot.

Kemudian mereka menarik Derek keluar.

"What's going on here( apa yang terjadi di sini) ? " teriak Alana ngeri. Dia belum pernah mengalami kejadian seperti ini sebelumnya.

Selama ini dia hanya melihat di film film. Siapa sangka , sekarang terjadi di depan mata.

"Tenang saja, manis, " ujar salah seorang laki laki itu menenangkannya.

Dia membuka pintu belakang di mana Alana duduk.

"Ayo ikut daddy, " katanya menyeringai, memperlihatkan deretan gigi yang rusak karena narkoboy.

"No way ( tidak mau)! " teriak Alana sambil mengibas ngibaskan tangannya.

"Harus ikut! " sentak laki-laki itu sambil menarik tangan Alana dengan kuat.

"Pelan pelan, Pak, " sungut Alana. Dia terpaksa ikut keluar dari mobil. Kekuatan laki-laki itu memang tidak sebanding dengannya.

Sesampainya di luar, dia tidak melihat Derek.

"Supirnya mana? " tanyanya pada laki-laki itu.

"Mati! " jawab laki laki itu singkat.

"Apa? " teriak Alana kaget.

Kejadian ini sungguh jauh dari bayangannya. Dia hanya ingin mengurus warisan ayahnya tapi kenapa sekarang malah terjadi seperti ini?

"Ayo ikut, " kata laki laki itu sambil menarik tangan Alana.

Alana mengangkat kaki sampai lutut lalu melakukan snap kick, yaitu tendangan ke arah depan dengan sekuat tenaga. Dia menyasar dada laki laki itu.

laki laki itu langsung terjatuh mencium aspal.

"Huh," Alana mendengus. Dia tak akan berani datang seorang diri ke negara asing ini jika tanpa persiapan.

Meski dia bukan pemegang sabuk hitam taekwondo, yang merupakan tingkatan tertinggi dalam taekwondo, sabuk biru sudah cukup untuk membela diri.

"Bos, " seru laki-laki lain yang berdiri di belakangnya.

Melihat yang lain sibuk melihat keadaan laki laki yang baru saja di tendang Alana, dia segera mengambil kesempatan untuk melarikan diri.

Bug!

Seseorang memukul kepala belakang Alana dengan kayu.

Seketika Alana jatuh dan saat akan mendarat di aspal, orang itu dengan sigap menahan tubuh Alana.

"Sangat merepotkan! " tukasnya.

Kemudian dia melihat ke kerumunan laki laki yang berada di sekitar laki laki yang di panggil bos itu.

"Dasar tidak berguna, " katanya kesal.

****

Siapa lagi ini ya? Apa yang akan terjadi selanjutnya pada Alana?

Ikuti dan dukung terus novel ini ya readers.

Terimakasih 🙏💕

Terpopuler

Comments

Naaa

Naaa

aq jg ikutan kaget

2024-03-19

0

anindya cintya

anindya cintya

nekad jg nyulik org d tengah jalan

2024-01-20

2

Nana Thihani

Nana Thihani

serasa ikut syuting y al

2024-01-17

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kau akan jadi milikku
2 Bab 2: That' s clear, Ma?
3 Bab 3: Tuan yang misterius
4 Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5 Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6 Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7 Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8 Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9 Bab 9: How dare you!
10 Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11 Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12 Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13 Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14 Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15 Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16 Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17 Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18 Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19 Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20 Bab 20: Aku tak akan lama!
21 Bab 21 : Dia dendam padaku!
22 Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23 Bab 23: Malam pertama penganten baru
24 Bab 24 : Ibu mertua
25 Bab 25: Teman lama
26 Bab 26: Dia berani pergi?
27 Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28 Bab 28: Killian dalam bahaya!
29 Bab 29: Kamu harus di hukum!
30 Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31 Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32 Bab 32: Singkirkan Alana!
33 Bab 33:Alana dalam bahaya!
34 Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35 Bab 35: Buang semua obat itu!
36 Bab 36: Muntah kan obat itu!
37 Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38 Bab 38: Apa ini Alana?
39 Bab 39: Aku punya cara lain!
40 Bab 40 : Penyesalan Mama
41 Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42 Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43 Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44 Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45 Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46 Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47 Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48 Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49 Bab 49: Adya sudah menikah?
50 Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51 Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52 Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53 Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54 Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55 Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56 Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57 Bab 57: Fire work!
58 Bab 58: Fintan melarikan diri!
59 Bab 59: Grieta sudah kembali!
60 Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61 Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62 Bab 62: Plakat CEO
63 Bab 63: Danya?
64 Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65 Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66 Bab 66 : Ayo ke kamar!
67 Bab 67 : Aksi Grieta
68 Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69 Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70 Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71 Bab 71: My beautiful wife
72 Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73 Bab 73: Oh, My God!
74 Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75 Bab 75: Susunan puzzle!
76 Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77 Bab 77: Nia Niani
78 Bab 78: Tuan harus di beritahu
79 Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80 Bab 80: Pertengkaran
81 Bab 81: Jangan mengancam aku!
82 Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83 Bab 83: Hadiah Grieta
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1: Kau akan jadi milikku
2
Bab 2: That' s clear, Ma?
3
Bab 3: Tuan yang misterius
4
Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5
Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6
Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7
Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8
Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9
Bab 9: How dare you!
10
Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11
Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12
Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13
Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14
Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15
Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16
Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17
Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18
Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19
Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20
Bab 20: Aku tak akan lama!
21
Bab 21 : Dia dendam padaku!
22
Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23
Bab 23: Malam pertama penganten baru
24
Bab 24 : Ibu mertua
25
Bab 25: Teman lama
26
Bab 26: Dia berani pergi?
27
Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28
Bab 28: Killian dalam bahaya!
29
Bab 29: Kamu harus di hukum!
30
Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31
Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32
Bab 32: Singkirkan Alana!
33
Bab 33:Alana dalam bahaya!
34
Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35
Bab 35: Buang semua obat itu!
36
Bab 36: Muntah kan obat itu!
37
Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38
Bab 38: Apa ini Alana?
39
Bab 39: Aku punya cara lain!
40
Bab 40 : Penyesalan Mama
41
Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42
Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43
Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44
Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45
Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46
Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47
Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48
Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49
Bab 49: Adya sudah menikah?
50
Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51
Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52
Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53
Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54
Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55
Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56
Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57
Bab 57: Fire work!
58
Bab 58: Fintan melarikan diri!
59
Bab 59: Grieta sudah kembali!
60
Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61
Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62
Bab 62: Plakat CEO
63
Bab 63: Danya?
64
Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65
Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66
Bab 66 : Ayo ke kamar!
67
Bab 67 : Aksi Grieta
68
Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69
Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70
Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71
Bab 71: My beautiful wife
72
Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73
Bab 73: Oh, My God!
74
Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75
Bab 75: Susunan puzzle!
76
Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77
Bab 77: Nia Niani
78
Bab 78: Tuan harus di beritahu
79
Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80
Bab 80: Pertengkaran
81
Bab 81: Jangan mengancam aku!
82
Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83
Bab 83: Hadiah Grieta
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!