Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?

Pintu ruangan terbuka dari luar. Adya menatap ke arah pintu. Dokter Vina berjalan mendekatinya.

"Anak itu sudah makan, " lapor Dokter Vina.

"Apakah dia baik baik saja? " tanya Adya. Gadis itu harus baik baik saja. Aku belum membalas dendam, batinnya.

"Dia baik baik saja. Hanya kelaparan, " jawab Dokter Vina.

"Ad, tidak bisakah kamu melepaskan anak itu? Dia sama sekali tidak bersalah. Jika ingin membalas dendam, kenapa tidak langsung saja pada orangnya? " bujuk Dokter Vina.

"Kamu boleh pulang. Derek yang akan mengantarkan kamu sampai ke rumah, " ujar Adya tanpa mengindahkan bujukan Dokter Vina. Suaranya tegas dan tidak bisa di bantah.

Dokter Vina menarik nafas. "Jangan sampai kamu menyesal, " katanya sebelum membuka pintu.

"Aku tak akan menyesal, " pungkas Adya. Tidak akan ada penyesalan. Have no regrets!

***

Esok paginya, Alana di izinkan untuk keluar kamar. Dia menjelajahi semua ruangan di tempat itu bahkan sampai keluar. Di luar dia melihat kolam renang dengan pemandangan yang sangat luar biasa. Pemandangan menghadap pantai dan laut.

"Anda ingin berenang, Nona? " tanya seorang laki laki yang tiba tiba saja sudah berada di sebelahnya.

"Aku tidak punya baju renang, " geleng Alana. Lagipula aku tidak ingin berenang di sini. Ada sekumpulan laki laki lapar mata dan aku tidak ingin memuaskan dahaga mereka, batinnya.

"Saya bisa meminta salah seorang staff membawakan baju renang, " kata laki laki itu.

"Saya akan menutup kolam renang ini, agar anda bisa berenang dengan nyaman, " sambungnya .

Tuan sudah berpesan untuk menyenangkan hati gadis ini. Dia adalah calon Nyonya Adrian, kata hatinya.

"Tidak, terimakasih, " tolak Alana sambil menoleh. Dia kaget ketika melihat laki laki yang berdiri di sebelahnya.

"Eh, bukankah kamu yang kemaren katanya sudah mati? " ujarnya .

Ups, Yogi mengigit bibirnya. Tak di sangka Alana masih mengingat wajahnya.

"Anda salah orang Nona. Permisi saya ada pekerjaan housekeeping, " ujarnya buru buru pergi.

Tugas housekeeping adalah, menjaga dan memelihara kebersihan kamar hotel. Selain itu juga bertugas menjaga kebersihan dan keindahan seluruh area hotel.

Aku yakin, dia yang waktu itu, tegas Alana dalam hati. Ternyata dia mempermainkan aku, geramnya. Kalau dia tidak pura pura mati, mungkin aku bisa kabur dari sini, kesalnya.

Dia melihat berkeliling. Tempat ini bukanlah rumah biasa. Di lihat dari fasilitas yang tersedia, dia menduga tempat ini adalah sebuah resort pribadi.

Setelah puas berkeliling, dia masuk ke dalam resort. Dia menuju restoran di lantai 2. Ada lift yang terletak di sebelah ruang kerja Adya.

Tadi dia sudah berpesan pada koki di sana untuk memasakan beberapa menu breakfast favoritnya.

Saat dia melewati ruangan yang merupakan ruang kerja Adya, dia mendengar sedikit keributan di dalamnya.

Dia berhenti sejenak untuk menguping. Tapi suara di dalam terlalu berisik sehingga dia tidak bisa mendengar dengan jelas.

Setelah beberapa lama berdiri di depan pintu, dia memutuskan untuk pergi. Namun, saat dia akan melangkahkan kaki, dia mendengar suara seorang perempuan berteriak kencang dari dalam.

Ada pelecehan! serunya dalam hati. Ini kesempatan bagus untuk melawan laki laki itu, hatinya berkata.

Dia mengangkat kaki kanannya setinggi 60 derajat lalu menendang pintu di depannya dengan sekuat tenaga.

Brak! Pintu terbuka lebar.

"Lepaskan.... " teriakan Alana terhenti begitu dia melihat pemandangan di depan matanya.

Dia melihat seorang perempuan berpakaian minim dengan belahan dada yang memperlihatkan seluruh isinya, terbaring di atas tubuh Adya. Mereka tengah berada di atas sofa.

"Silahkan di lanjut! " katanya sambil berbalik badan. Wajahnya merah menahan marah.

Dasar laki-laki mesum! kutuk nya dalam hati. Jangan harap aku akan membuka hati pada laki laki mesum itu, tekadnya dalam hati.

Mendadak sebuah tangan menahan tangannya. Dia menoleh. Dia kaget karena justru perempuan itu yang menahannya untuk tidak pergi.

Sementara Adya duduk di atas sofa dengan menyilangkan kakinya. Terlihat begitu santai. Laki laki itu bahkan tidak terlihat marah meski Alana telah mendobrak masuk ke dalam ruangannya.

"Ada apa? " tanya Alana. "Aku tidak akan menganggu kalian, " lanjutnya.

"Apa kamu perempuan yang akan di nikahi Adya? " tanya perempuan itu.

"Kamu punya ilmu guna guna ya? " tukasnya menuduh, begitu Alana mengangguk. " Apa bagusnya kamu? tubuh kurus, dada rata, wajah juga biasa, " cemooh nya.

Eeeh... Alana kaget bukan kepalang. Tidak menyangka akan di hina sedemikian rupa.

"Maaf ya, Tante. Saya tidak perlu ilmu pelet, Pak Adya sudah tergila gila dengan saya, " tandasnya sambil tersenyum manis.

Weh.... Adya mengulum senyum. Gadis ini boleh juga, batinnya.

"Tante, tante, aku baru berumur 25 tahun, " jerit perempuan itu marah.

"Aku kira umur kamu sudah 40 tahun, wajah kamu tua, " seringai Alana.

"Sudah dulu ya, aku ada urusan, " sambungnya sambil melambaikan tangan. Dia tidak mau membuang energi di sini.

"Aku belum menyuruh kamu untuk pergi, " tukas perempuan itu.

"Selama ini aku adalah perempuan di sisi Adya, kami akan menikah, lalu tiba tiba kamu masuk dalam kehidupan kami. Kenapa kamu begitu murahan! " teriaknya.

"Adya bahkan menolak sentuhan aku, dia mendorong aku," semburnya marah.

Seperti nya perempuan ini sangat mencintai laki laki mesum itu, kata hati Alana. Mungkin aku bisa memakainya untuk membatalkan pernikahan ini, kata hatinya lagi.

"Oh, jadi itu masalahnya? " sahut nya tenang. "Bagaimana kalau kita bicarakan hal ini sambil breakfast? Aku sudah memesan menu breakfast di restoran di lantai 2. Ayo ikut aku, " katanya seraya merangkul perempuan itu.

Hah? Perempuan itu terbelalak. Kenapa gadis ini terlihat begitu ramah? Apa yang akan dia rencanakan? batinnya curiga.

Gadis itu! geram Adya dalam hati. Dia pasti akan menggunakan Correa untuk menggagalkan pernikahan itu, batinnya lagi.

"Kamu mau apa? " selidik Correa curiga.

"Bukankah kamu ingin menikah dengan Pak Adya? " balas Alana.

"Menurut aku memang kamu yang paling pantas bersanding dengan Pak Adya. Kamu perempuan yang sangat cantik dan pintar. Tidak bisa di bandingkan dengan aku yang remahan rengginang ini, " sambungnya dengan nada menyanjung.

"Iya, itu benar, " angguk Correa setuju.

"Kalau begitu ayo ikut aku, " ujar Alana sambil merangkul pundak Correa yang hanya setinggi bahunya.

"Aku akan memberi tahu caranya, " bisiknya di telinga Correa.

"Baiklah, " angguk Correa setuju.

"Permisi Pak Adya, saya pinjam pacar anda dulu ya, " pinta Alana lalu bergegas keluar ruangan tanpa menunggu jawaban dari Adya. Dia yakin laki laki itu akan mengamuk padanya.

Dasar Correa bodoh! umpat Adya kesal. Ah sudahlah, aku tunggu saja apa yang mau di perbuat Alana, batinnya.

****

Apa ya rencana Alana untuk membatalkan pernikahannya dengan Adya? Apakah Correa bisa membantu?

Jawab rasa penasarannya di bab 12 ya readers.

Terpopuler

Comments

Black Jack

Black Jack

benci dan cinta itu hanya d batasi garis tipis

2024-01-30

1

pipip

pipip

nonton iklan dl biar dapet poin

2024-01-29

1

Nana Thihani

Nana Thihani

jgn terlalu benci nanti jd cinta

2024-01-17

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kau akan jadi milikku
2 Bab 2: That' s clear, Ma?
3 Bab 3: Tuan yang misterius
4 Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5 Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6 Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7 Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8 Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9 Bab 9: How dare you!
10 Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11 Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12 Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13 Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14 Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15 Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16 Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17 Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18 Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19 Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20 Bab 20: Aku tak akan lama!
21 Bab 21 : Dia dendam padaku!
22 Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23 Bab 23: Malam pertama penganten baru
24 Bab 24 : Ibu mertua
25 Bab 25: Teman lama
26 Bab 26: Dia berani pergi?
27 Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28 Bab 28: Killian dalam bahaya!
29 Bab 29: Kamu harus di hukum!
30 Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31 Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32 Bab 32: Singkirkan Alana!
33 Bab 33:Alana dalam bahaya!
34 Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35 Bab 35: Buang semua obat itu!
36 Bab 36: Muntah kan obat itu!
37 Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38 Bab 38: Apa ini Alana?
39 Bab 39: Aku punya cara lain!
40 Bab 40 : Penyesalan Mama
41 Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42 Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43 Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44 Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45 Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46 Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47 Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48 Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49 Bab 49: Adya sudah menikah?
50 Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51 Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52 Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53 Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54 Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55 Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56 Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57 Bab 57: Fire work!
58 Bab 58: Fintan melarikan diri!
59 Bab 59: Grieta sudah kembali!
60 Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61 Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62 Bab 62: Plakat CEO
63 Bab 63: Danya?
64 Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65 Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66 Bab 66 : Ayo ke kamar!
67 Bab 67 : Aksi Grieta
68 Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69 Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70 Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71 Bab 71: My beautiful wife
72 Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73 Bab 73: Oh, My God!
74 Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75 Bab 75: Susunan puzzle!
76 Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77 Bab 77: Nia Niani
78 Bab 78: Tuan harus di beritahu
79 Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80 Bab 80: Pertengkaran
81 Bab 81: Jangan mengancam aku!
82 Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83 Bab 83: Hadiah Grieta
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87 : Enjoy your life
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1: Kau akan jadi milikku
2
Bab 2: That' s clear, Ma?
3
Bab 3: Tuan yang misterius
4
Bab 4: Penculikan di tengah jalan
5
Bab 5: Orang kepercayaan Tuan
6
Bab 6: Pasien itu harus segera di bawa ke rumah sakit!
7
Bab 7: Berani mendekat, aku akan membuat kalian cacat!
8
Bab 8 : Menikah atau masuk penjara!
9
Bab 9: How dare you!
10
Bab 10 : Apakah aku bisa meminta sesuatu?
11
Bab 11: Kamu punya ilmu guna guna ya?
12
Bab 12: No Way Out ( Tidak ada jalan keluar)
13
Bab 13: Anda ternyata lebih cantik daripada di foto!
14
Bab 14: Laki laki seperti Pak Adya bisa di hitung dengan jari!
15
Bab 15: Katanya, dia suka padaku!
16
Bab 16: Mana mungkin Alana akan menikah?
17
Bab 17: Untuk apa anda ke sini!
18
Bab 18: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
19
Bab 19: Pembalasan dendam di mulai!
20
Bab 20: Aku tak akan lama!
21
Bab 21 : Dia dendam padaku!
22
Bab 22 : Jangan samakan dengan Danya!
23
Bab 23: Malam pertama penganten baru
24
Bab 24 : Ibu mertua
25
Bab 25: Teman lama
26
Bab 26: Dia berani pergi?
27
Bab 27: Tolong Jangan sakiti Killian!
28
Bab 28: Killian dalam bahaya!
29
Bab 29: Kamu harus di hukum!
30
Bab 30: Untuk menjebak Alana!
31
Bab 31: Honeymoon sudah selesai!
32
Bab 32: Singkirkan Alana!
33
Bab 33:Alana dalam bahaya!
34
Bab 34: Kamu tidak pantas menjadi seorang ayah!
35
Bab 35: Buang semua obat itu!
36
Bab 36: Muntah kan obat itu!
37
Bab 37: Ada apa dengan Mama?
38
Bab 38: Apa ini Alana?
39
Bab 39: Aku punya cara lain!
40
Bab 40 : Penyesalan Mama
41
Bab 41: Teriakan Mama yang paling kencang!
42
Bab 42: Tuan tidak bersalah!
43
Bab 43: Cafe ini di tutup untuk umum!
44
Bab 44: Anda satu satunya pasien di sini!
45
Bab 45 :Laki laki itu tidak pernah ada!
46
Bab 46: Aku belum ingin melihatnya!
47
Bab 47: Kamu ingin menjadi ayah tirinya Alana?
48
Bab 48: Hanya aku yang boleh menindas Alana!
49
Bab 49: Adya sudah menikah?
50
Bab 50: Andai dia bukan anak Nyonya Diane!
51
Bab 51: Saya Grieta Wijaya, adik Nyonya Alana
52
Bab 52: Mau apa dia ke sini?
53
Bab 53: Ide gila Marek yang brilyan!
54
Bab 54 : Panggil saya Nyonya besar!
55
Bab 55: Kalau tidak mau, silahkan pergi!
56
Bab 56: Aku takut dia merebut kamu!
57
Bab 57: Fire work!
58
Bab 58: Fintan melarikan diri!
59
Bab 59: Grieta sudah kembali!
60
Bab 60: Tanyakan langsung pada orangnya!
61
Bab 61 : Apakah kamu ingin menjadi istri Pak Adya!
62
Bab 62: Plakat CEO
63
Bab 63: Danya?
64
Bab 64: Foto yang menjadi masalah
65
Bab 65: Aku dan dia sudah usai!
66
Bab 66 : Ayo ke kamar!
67
Bab 67 : Aksi Grieta
68
Bab 68 : Pembelaan Mama Alana
69
Bab 69: Tidak ada perempuan yang lebih menarik daripada Alana!
70
Bab 70: Aku punya seribu satu gaya!
71
Bab 71: My beautiful wife
72
Bab 72: CEO baru Mulia Grup
73
Bab 73: Oh, My God!
74
Bab 74:Apakah kamu menyukai istriku?
75
Bab 75: Susunan puzzle!
76
Bab 76 : Apakah Alana akan berterimakasih?
77
Bab 77: Nia Niani
78
Bab 78: Tuan harus di beritahu
79
Bab 79: Adya akan menemukan buktinya!
80
Bab 80: Pertengkaran
81
Bab 81: Jangan mengancam aku!
82
Bab 82: Mama tidak mungkin melakukannya!
83
Bab 83: Hadiah Grieta
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87 : Enjoy your life
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!