Episode 2 perjodohan

"Hanya membuat susah saja dan melakukan hal yang tidak berguna selama bertahun-tahun. Apa tidak capek di marahi terus," sindir Monica yang langsung berdiri dan langsung pergi dari tempat tersebut. 

Alea menghela napasnya yang terbiasa dengan kata-kata itu. Sakit sudah pasti dan dia akan menjadi sangat lemah ketika berada di rumahnya. Dia bukan Alea yang garang di luaran.

"Kak Alea. Kakak sebentar lagi akan menikah. Livia ikut senang melihat kakak dan kak Galang akan menikah," ucap Livia dengan tersenyum. Alea hanya tersenyum tipis mendengar tanggapan Livia kepada-nya.

"Kak Alea. Ayo kekamar kakak. Livia tadi sudah bersihkan kamar kakak dan kakak harus ceritakan pada Livia bagaimana pengalaman kakak selama ini selama kuliah  di Luar Negri dan Livia sangat senang dengan kakak yang menjadi seorang Dokter, kakak sangat hebat," ucap Livia yang memang terlihat sangat mendukung Alea dan bahkan menjadi satu-satunya yang sangat menyukai Alea menjadi Dokter. Tanggapan Livia sangat positif berbeda dengan Sandres dan juga Monica.

"Ayo kak. Kekamar kakak!" ajak Livia lagi.

"Iya," jawab Alea dengan singkat. Livia tersenyum dan mengajak Alea untuk pergi.

***********

Alea hari ini bertemu dengan Galang. Galang adalah pria yang di kenalnya yang juga sahabatnya sejak dulu. Galang bertamu kerumah itu dan langsung bertemu dengan Alea dengan mereka yang mengobrol di taman sembari ke-2 berjalan.

"Selamat untuk gelar kamu!" ucap Galang.

"Makasih!" sahut Alea.

"Aku tidak percaya. Jika kamu selama di Luar Negri kuliah dengan baik dan sudah menjadi seorang Dokter. Kamu seorang Dokter dan aku bangga sama kamu," ucap Galang dengan tersenyum.

"Makasih Galang, aku juga bangga sama kamu. kamu juga menjadi seorang pengusaha yang sukses," sahut Alea.

"Iya, semua tidak terasa. Kita semakin dewasa dan punya cita-cita yang pelan-pelan kita raih," sahut Galang.

Alea hanya menganggukkan kepalanya, "Hmmmm, kamu tau tentang pernikahan kita?" tanya Alea.

"Bukannya karena itu. Makanya kamu harus pulang dan jelas aku tau," jawab Galang.

"Kamu tidak masalah?" tanya Alea.

"Kamu menyukaiku bukan? Lalu kenapa itu menjadi masalah dalam pernikahan kita dan kita juga sudah saling mengenal satu sama lain," jawab Galang dengan singkat dan santai.

"Lalu bagaimana dengan kamu? Apa kamu menyukaiku?" tanya Alea dengan menghadap Galang dan menunggu jawaban dari Galang.

"Apa penting sebuah ucapan dari menyukai apa tidak?" tanya Galang.

"Kita akan menikah dan aku rasa pernikahan adalah jawaban dari pertanyaan kamu," lanjut Galang tanpa menjawab pasti.

"Kamu ragu?" tanya Galang melihat Alea yang diam.

"Tidak. Aku hanya tidak ingin salah langkah dan ingin merugikan siapa-siapa dengan pernikahan ini," jawab Alea.

"Jangan berpikir terlalu jauh Alea. Kita akan menikah dan aku akan tinggal di rumah kamu bersama kamu," ucap Galang.

Alea mengkerutkan dahinya mendengar pernyataan Galang.

"Tinggal di sini?" tanya Alea.

Galang menganggukan kepalanya, "kenapa apa itu hal yang salah?" tanya Galang.

"Tidak. Bukannya ketika menikah. Kebanyakan wanita akan ikut bersama suaminya dan bukan sebaliknya," ucap Alea menurut sepengetahuannya.

"Aku juga ingin mandiri. Namun ini permintaan keluargamu dan aku hanya mengikuti," jawab Galang.

"Aku pikir setelah menikah, aku bisa keluar dari rumah ini kembali. Tapi ternyata Galang justru tinggal di sini dan aku tetap saja akan terus menjadi Alea yang merasa hidup di neraka," batin Alea.

"Kamu kenapa Alea." tanya Galang yang melihat Alea bengong.

"Oh tidak apa-apa," jawab Alea.

"Kamu keberatan. Jika setelah menikah kita tinggal bersama keluargamu?" tanya Galang.

"Tidak kok. Aku tidak keberatan," jawab Alea bohong.

"Alea, kita juga tinggal di rumah kamu hanya akan sementara. Karena kita juga harus mandiri dan punya rumah sendiri," ucap Galang.

"Iya aku tau itu," ucap Alea yang membuat Galang tersenyum.

"Ya sudah ayo jalan lagi!" titah Galang mempersilahkan Alea. Alea mengangguk kepalanya dan berjalan terlebih dahulu.

"Tidak apa-apa Alea. Yang penting kamu punya Galang dan walau tetap tinggal di rumah ini. Paling tidak ada yang melindungi dan benar kata Damian, aku masih punya kehidupan yang indah di depan sana dan aku berharap pernikahan ku akan membawa kebahagiaan dan kenormalan hidupku," batin Alea yang terus berharap dengan semua kehidupanya yang di jalaninya.

*********

Mobil mewah berhenti di depan rumah yang mewah juga yang sangat pengemudi langsung keluar dari mobil mewah tersebut.

Pria tampan yang bertubuh kotak-kotak dengan berkulit putih itu langsung memasuki rumah mewah itu.

Pria itu langsung menuju kamarnya dan tiba di kamarnya dia langsung melonggarkan dasinya lalu membukanya. Pria itu juga langsung berdiri di depan cermin dengan membuka pakaiannya. Membuka kancing kemejanya 1 persatu dan mengambil pakaian ganti dari dalam lemarinya.

Pria berkulit putih itu itu kembali berdiri di depan cermin yang memerhatikan dirinya dan melihat bekas kemerahan di bagian lehernya.

"Wanita itu benar-benar. Dia sangat ganas dan seperti seorang pemain, padahal dia bahkan tidak pernah melakukannya," gumamnya dengan menyunggingkan senyumnya saat melihat tanda kemerahan itu.

"Alvian!" tiba-tiba suara itu membuat Alvian kaget dan langsung memakai pakaiannya menutupi bekas itu.

"Mama," sahut Alvian dengan menelan salivanya yang gugup.

"Kamu kapan pulang, tiba-tiba sudah ada di kamar saja dan tidak tau masuk dari mana?" tanya Adara dengan menatap intens putranya itu.

"Kemarin aku baru pulang dari Amerika dan tadi tidak ada orang di bawah," jawab Alvian gugup.

"Kemarin pulang. Lalu kenapa baru ada di rumah ini hari ini?" tanya Adara dengan alisnya yang terangkat menatap selidik putranya itu.

"Oh itu, Alvian, Alvian tidur di tempat mama Shandra," jawab Alvian dengan wajahnya terpaksa bohong.

"Oh begitu. Jadi kamu kerumah mama Shandra terlebih dahulu. Ya sudah mama hanya bertanya," ucap Adara yang terlihat kecewa dengan jawaban Alvian.

Adara juga langsung pergi. Alvian memejamkan matanya yang tau salah bicara dan langsung menghampiri Adara dengan memeluk Adara dari belakang.

"Mama marah dengan Alvian yang pulang terlebih dahulu kerumah mama Shandra dari pada kerumah mama?" tanya Alvian yang menduga-duga.

"Mama tidak marah," jawab Adara.

"Tapi dari wajah mama terlihat mama sangat marah," ucap Alvian dengan lembut.

"Mama tidak marah kamu harus kemana terlebih dahulu. Mama dan mama Shandra sama-sama ibu kamu. Tapi mama tidak tau apa yang putra mama ini lakukan sampai tidak sempat menelpon mama, mengabari jika dia sudah pulang," jawab Adara

"Maaf mah, Alvian janji tidak melakukan hal itu lagi," ucap Alvian yang merasa bersalah.

"Tidak apa-apa. Mama tidak apa-apa sama sekali," ucap Adara terlihat kecewa.

"Bagaimana mama mengatakan tidak marah sama sekali dan tidak apa-apa. Wajah mama saja terlihat sangat jelas dan terlihat ngambek. Alvian jad merasa bersalah. Jika mama seperti ini," Icao Alvian.

Adara menghela napasnya dan melihat ke arah Alvian. Adara menghadap Alvian dengan memegang pipi Alvian.

"Mama tidak marah lagi. Tapi lain kali jangan seperti itu," ucap Adara pada Alvian.

"Alvian janji tidak akan seperti itu lagi. Jadi mama jangan marah lagi ya," ucap Alvian. Adara menganggukkan kepalanya.

"Ya sudah mama mau buatkan kamu makan dulu, nanti kamu turun ya," ucap Adara memegang pipi putranya itu.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 pulang
2 Episode 2 perjodohan
3 Episode 3 Mengingat malam itu
4 Episode 4 Hampir ketahuan
5 Episode 5 Ternyata ada maksud.
6 Episode 6 Pertemuan kembali yang mengejutkan.
7 Episode 7 yang terjadi malam itu
8 Episode 8. Alea dan Alvian malam itu.
9 Episode 9 Akhir malam itu.
10 Episode 10 Memuji Alea.
11 Episode 11 Alea dan Damian 1 kamar mandi.
12 Episode 12 Livia ternyata seperti itu
13 Episode 13 Bertemu kembali.
14 Episode 14
15 Episode 15 Menabrak Livia dan Alvian
16 Episode 16 Tamparan.
17 Episode 17 pesan Alea untuk Alvian.
18 Episode 18 Negosiasi Alvian dan Alea
19 Episode Jebakan Alvian
20 Episode 20 Alvian dan Alea terjebak
21 Episode 21. Alea kembali mabuk.
22 Episode 22 Menginap.
23 Episode 23 Alea mengungkapkan semuanya.
24 Episode 24 Kurungan.
25 Episode 25 Menantang.
26 Episode 26 Untung bertemu Alvian.
27 Episode 27 Jatuh kelaut bersama.
28 Episode 28 Alvian tau.
29 Episode 29 perlawanan Alea.
30 Episode 30 Kata-kata mengejutkan Alvian.
31 Episode 32 Membawanya pergi.
32 Episode 32 Alea berada di rumah Alvin.
33 Episode 33 Alea dan Alvian debat
34 Episode 34 Hangat yang di rindukan.
35 Episode 35 selalu bertengkar.
36 Episode 36 Tetap pada keputusan Alvian.
37 Episode 37 Alvian tetap menikah Alea.
38 Episode 38 Tawaran Alvian.
39 Episode 39 Harus terdepan.
40 Episode 40 Herlambang yang menakutkan
41 Episode 41 cinta menurut Alvian
42 Episode 42 Kesabaran Alvian.
43 Episode 43 Alea dan Livia perang.
44 Episode 44 Marahnya Alvian.
45 Episode 45 Dugaan hamil
46 Episode 46 Rumah sakit
47 Episode 47 Penculikan.
48 Episode 48 Dalang
49 Episode 49 Penjahat biadap.
50 Episode 50 kontrak pernikahan.
51 Episode 52 Pembalasan.
52 Episode 52 Menyedihkan sekali.
53 Episode 54 Balasan yang setimpal
54 Episode 54 Kehangatan.
55 Episode 55 Datang kembali.
56 Episode 56 Kok salting
57 Episode 57 Hari Pernikahan.
58 Episode 58 Hampir saja.
59 Episode 59 Pertunjukan seru.
60 Episode 60 Sah
61 Episode 61 Kebebesan.
62 Episode 62 Alvian menggoda.
63 Episode 63 Hal baru.
64 Episode 63 Ada maunya pada Alvian.
65 Episode 65 Alvian mendadak gugup.
66 Episode 66 Waktu untuk berdua.
67 Episode 67 Malam untuk Alvian dan Alea.
68 Episode 68 Malam Kiss
69 Episode 69 Ternyata masih lanjut.
70 Episode 70 Malam yang terulang.
71 Episode 71 Waktu bersama.
72 Episode 72 Meminta saham.
73 Episode 73 Tidak bisa berkutik
74 Episode 74 Alea tetap menjadi pemenangnya.
75 Episode 75 Alea dan Alvian roman mulu
76 Episode 76 Pasangan sama-sama bucin.
77 Episode 77 Jatuh hati.
78 Episode 78 Pemindahan saham.
79 Episode 79 Penyerangan
80 Episode 80 Alvian dalam bahaya.
81 Episode 81 Alea mencari Alvian
82 Episode 82 Bertindak cepat.
83 Episode 83 Pengorbanan Alvian
84 Episode 84 Moment Alea dan Alvian.
85 Episode 85 Jebakan Galang.
86 Episode 86 Suami istri.
87 Episode 87 Kehancuran hidup Livia.
88 Episode 89 Apa cemburu.
89 Episode 90 Penyerahan saham.
90 Episode 90 Aku yang pertama.
91 Episode 91 Suami istri yang sweet.
92 Episode 92 Alea khawatir.
93 Episode 93 Kandunglah anakku.
94 Episode 93 Kok Bucin.
95 Episode 95 Kejutan dari Alea.
96 Episode 96 Alea menang lagi.
97 Episode 96 Insiden Alea.
98 Episode 98 berjuang bersama
99 Episode 99 sakit dalam kebucinan
100 Episode 100 Rumah sakit bukan jadi penghalang.
101 Episode 101. Ketahuan Fisya
102 Episode 102 Apakah Shandra luluh
103 Episode 103 Monica berhadapan dengan Polisi.
104 Episode 104 Kontrak Pernikahan terbongkar.
105 Episode 105 Kontrak Pernikahan.
106 Episode 106 Keadaan berubah.
107 Episode 107 Apa mungkin hamil
108 Episode 108 Kekejaman Monica.
109 Episode 109
110 Episode 110 Alea mulai panik.
111 Episode 110.
112 Episode 111 Ada Alvian
113 Episode 113 Hamil
114 Episode 115 Alvian menyatakan perasaannya.
115 Episode 116 Darah cinta.
116 Episode 117 Monica di penjara.
117 Episode 118 Akhir.
118 Episode 118 Akhir.
119 Episode 119 Tammat.
120 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Episode 1 pulang
2
Episode 2 perjodohan
3
Episode 3 Mengingat malam itu
4
Episode 4 Hampir ketahuan
5
Episode 5 Ternyata ada maksud.
6
Episode 6 Pertemuan kembali yang mengejutkan.
7
Episode 7 yang terjadi malam itu
8
Episode 8. Alea dan Alvian malam itu.
9
Episode 9 Akhir malam itu.
10
Episode 10 Memuji Alea.
11
Episode 11 Alea dan Damian 1 kamar mandi.
12
Episode 12 Livia ternyata seperti itu
13
Episode 13 Bertemu kembali.
14
Episode 14
15
Episode 15 Menabrak Livia dan Alvian
16
Episode 16 Tamparan.
17
Episode 17 pesan Alea untuk Alvian.
18
Episode 18 Negosiasi Alvian dan Alea
19
Episode Jebakan Alvian
20
Episode 20 Alvian dan Alea terjebak
21
Episode 21. Alea kembali mabuk.
22
Episode 22 Menginap.
23
Episode 23 Alea mengungkapkan semuanya.
24
Episode 24 Kurungan.
25
Episode 25 Menantang.
26
Episode 26 Untung bertemu Alvian.
27
Episode 27 Jatuh kelaut bersama.
28
Episode 28 Alvian tau.
29
Episode 29 perlawanan Alea.
30
Episode 30 Kata-kata mengejutkan Alvian.
31
Episode 32 Membawanya pergi.
32
Episode 32 Alea berada di rumah Alvin.
33
Episode 33 Alea dan Alvian debat
34
Episode 34 Hangat yang di rindukan.
35
Episode 35 selalu bertengkar.
36
Episode 36 Tetap pada keputusan Alvian.
37
Episode 37 Alvian tetap menikah Alea.
38
Episode 38 Tawaran Alvian.
39
Episode 39 Harus terdepan.
40
Episode 40 Herlambang yang menakutkan
41
Episode 41 cinta menurut Alvian
42
Episode 42 Kesabaran Alvian.
43
Episode 43 Alea dan Livia perang.
44
Episode 44 Marahnya Alvian.
45
Episode 45 Dugaan hamil
46
Episode 46 Rumah sakit
47
Episode 47 Penculikan.
48
Episode 48 Dalang
49
Episode 49 Penjahat biadap.
50
Episode 50 kontrak pernikahan.
51
Episode 52 Pembalasan.
52
Episode 52 Menyedihkan sekali.
53
Episode 54 Balasan yang setimpal
54
Episode 54 Kehangatan.
55
Episode 55 Datang kembali.
56
Episode 56 Kok salting
57
Episode 57 Hari Pernikahan.
58
Episode 58 Hampir saja.
59
Episode 59 Pertunjukan seru.
60
Episode 60 Sah
61
Episode 61 Kebebesan.
62
Episode 62 Alvian menggoda.
63
Episode 63 Hal baru.
64
Episode 63 Ada maunya pada Alvian.
65
Episode 65 Alvian mendadak gugup.
66
Episode 66 Waktu untuk berdua.
67
Episode 67 Malam untuk Alvian dan Alea.
68
Episode 68 Malam Kiss
69
Episode 69 Ternyata masih lanjut.
70
Episode 70 Malam yang terulang.
71
Episode 71 Waktu bersama.
72
Episode 72 Meminta saham.
73
Episode 73 Tidak bisa berkutik
74
Episode 74 Alea tetap menjadi pemenangnya.
75
Episode 75 Alea dan Alvian roman mulu
76
Episode 76 Pasangan sama-sama bucin.
77
Episode 77 Jatuh hati.
78
Episode 78 Pemindahan saham.
79
Episode 79 Penyerangan
80
Episode 80 Alvian dalam bahaya.
81
Episode 81 Alea mencari Alvian
82
Episode 82 Bertindak cepat.
83
Episode 83 Pengorbanan Alvian
84
Episode 84 Moment Alea dan Alvian.
85
Episode 85 Jebakan Galang.
86
Episode 86 Suami istri.
87
Episode 87 Kehancuran hidup Livia.
88
Episode 89 Apa cemburu.
89
Episode 90 Penyerahan saham.
90
Episode 90 Aku yang pertama.
91
Episode 91 Suami istri yang sweet.
92
Episode 92 Alea khawatir.
93
Episode 93 Kandunglah anakku.
94
Episode 93 Kok Bucin.
95
Episode 95 Kejutan dari Alea.
96
Episode 96 Alea menang lagi.
97
Episode 96 Insiden Alea.
98
Episode 98 berjuang bersama
99
Episode 99 sakit dalam kebucinan
100
Episode 100 Rumah sakit bukan jadi penghalang.
101
Episode 101. Ketahuan Fisya
102
Episode 102 Apakah Shandra luluh
103
Episode 103 Monica berhadapan dengan Polisi.
104
Episode 104 Kontrak Pernikahan terbongkar.
105
Episode 105 Kontrak Pernikahan.
106
Episode 106 Keadaan berubah.
107
Episode 107 Apa mungkin hamil
108
Episode 108 Kekejaman Monica.
109
Episode 109
110
Episode 110 Alea mulai panik.
111
Episode 110.
112
Episode 111 Ada Alvian
113
Episode 113 Hamil
114
Episode 115 Alvian menyatakan perasaannya.
115
Episode 116 Darah cinta.
116
Episode 117 Monica di penjara.
117
Episode 118 Akhir.
118
Episode 118 Akhir.
119
Episode 119 Tammat.
120
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!