20

🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Malam harinya.

"non Naina, pak Dirga silahkan masuk." tutur Nita lembut mempersilahkan kedua orang itu untuk masuk kerumahnya, yang berukuran sepuluh kali sepuluh itu saat kedua orang itu datang untuk makan dirumahnya. Ketika waktu memasuki pukul setengah delapan malam.

Dan Nita sudah menyiapkan segalanya, sebab Naina sudah memberitahunya sejak siang tadi, bahwa dia dan Dirga akan makan malam disana dan Naina juga membantu Nita siang tadi, saat menyiapkan masakan yang akan disuguhkan kepada Dirga. Sebab itu adalah pertama kalinya bosnya itu ingin makan dirumah dan datang kerumah yang ditempati oleh Nita berserta keluarganya, karena selama ini hanya Naina lah sering mondar-mandir kesana.

"pak Dirga maaf sebelumnya, saya hanya membuat makanan ini saja." ucap Nita dengan perasaan segan, karena dia hanya bisa membuat beberapa masakkan biasa, yaitu tumis genjer, tumis kangkung, goreng tempe pakai tepung, dan sambal goreng telur balado, saat Dirga dan Naina sudah duduk bergabung dengan keluarga Nita, kecuali Karin yang kebetulan belum pulang dan sedang berada dijalan menuju pulang.

"tidak apa bik Nita, ini saja sudah cukup." jawab Dirga yang juga merasa sungkan, sambil melihat kearah Nita sebentar karena dia merasa telah merepotkan Nita, padahal Nita sangat senang karena Dirga mau berkunjung dan makan dirumahnya.

"ya sudah kalau begitu silahkan nikmati dan dimakan pak Dirga." ujar Yuda mempersilahkan untuk Dirga makan, setelah Nita mengambilkan nasi untuk Dirga dan memberikan kepada Dirga.

"ini pak Dirga, silahkan." ujar Nita juga sembari memberikan piring yang telah berisi nasi kepada Dirga yang duduk dihadapannya.

"terimakasih bik Nita" tutur Dirga sembari menerima piring berisi nasi pemberian Nita, tanpa sedikitpun melihat kearah Sakira yang secara diam-diam selalu melirik kearahnya.

"kakak mau ini? ini enak sekali loh!" tanya Naina dan menawarkan sayur tumis genjer kepada Dirga, karena dia sudah mencobanya dan rasanya sangat enak, jadi dia sangat yakin bahwa kakaknya juga akan menyukai makanan itu.

Lalu langsung meletakkan sayuran itu dipiring Dirga, tanpa nunggu jawaban dari Dirga dan Dirga juga tidak menolaknya, dia hanya membiarkan Naina meletakkan apa saja dipiring nya. Karena selain memberi sayur genjer Naina juga memberikan Dirga tempe goreng tepung, dan sambal goreng telur balado. Dan meletakkannya berdekatan dengan sayuran genjer hingga menyatu dengan sayur genjer, karena Naina memberi Dirga sayur genjer lebih banyak dibandingkan dengan dua jenis lainnya.

Membuat Dirga yang tidak menyukai sayur genjer akhirnya tidak mempunyai pilihan lain, dan hanya memakan nasi-nasi putih yang belum tercampur dengan kuah dari sayur genjer tersebut, selain itu dia juga merasa segan dengan Nita dan keluarganya, jika dia mengatakan kepada Naina dihadapan seluruh keluarga Nita untuk jangan memberinya sayur genjer. Karena dia tidak menyukai, alhasil dia hanya memilih diam.

"loh, pak Dirga kok makannya seperti itu? Apakah rasanya tidak enak?" tanya Nita yang memperhatikan cara makan Dirga, yang hanya memakan bagian nasi yang masih putih saja dan sedikitpun tidak menyentuh yang sudah terkenal kuah atau pun sayur genjer.

"i, ini e,," Dirga mencoba menjawab dengan gelapan, karena dia tidak ingin menyinggung perasaan Nita dan keluarganya, namun belum selesai Dirga menyelesaikan perkataannya Karin masuk dan memotong perkataan Dirga.

"Karin pulang" kata Karin saat dia masuk, dengan tangan membawa kantong plastik berisi kain yang ia beli tadi.

"kamu sudah pulang nak, ayo ikut makan sekalian sayang!" ujar Nita mengajak Karin yang sedang tidak memakai kacamata itu, untuk ikut makan bersama mereka begitu Karin melewati rumah keluarga yang juga terhubung dengan ruang makan.

Dan melihat kearah Dirga yang sedang duduk dimeja dan sedang makan bersama seluruh anggota keluarganya. Karin melihat kearah Dirga sesaat, begitu pula dengan Dirga, dan sekilas juga melihat kearah piring Dirga, yang hampir penuh dengan lauk sayur genjer tersebut.

"Karin sudah makan." tolak Karin tak ingin bergabung dan makan bersama mereka, membuat Nita merasa kecewa tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Dan kemudian kembali akan berjalan menuju kamarnya, namun saat dia akan melangkah tiba-tiba Karin teringat akan sesuatu dan kemudian melihat kearah Dirga, untuk menyakinkan penglihatannya bahwa dia tadi sedang tidak salah lihat, karena dia sedang tidak pakai kacamata dan penglihatannya sedikit membayang.

Karin kembali melihat kearah Dirga dengan mengerutkan keningnya, untuk mempertajam penglihatannya dan Dirga juga melihat kearah Karin.

"hai" sapa Dirga dengan nada sangat ramah kepada Karin, dengan sedikit senyum disudut bibir saat Karin kembali melihat kearahnya.

"hai" jawab Karin juga dengan kening sedikit mengkerut karena tak menyangka, ternyata dia tidak salah lihat dan tidak menduga akan bertemu Dirga dihadapan semua keluarganya, meski dia tahu bahwa Dirga adalah pemilik perkebunan dan peternakan itu, dan akan sangat wajar jika bertemu dengan pria itu dirumah Nita, namun yang selama ini dia tahu pria itu sangat sibuk.

Sontak membuat semua orang yang ada disana merasa heran melihat kedua orang itu ber hai ria, seolah sudah lama saling mengenal, terlebih lagi Dirga, yang terkenal selalu cuek dingin terhadap perempuan tiba-tiba menjadi sangat ramah. Membuat mereka semua tercengang, karena ini adalah yang pertama kalinya mereka melihat Dirga bersikap ramah seperti itu.

"kakak kenal dengan kak Karin?" tanya Naina yang sudah tidak sabar, setelah dia melihat Dirga dan Karin saling menyapa, dan pertanyaannya itu juga mewakili semua orang yang ada diruang makan itu.

"iya, Karin adalah mantan murid kakak saat kakak mengajar di SMA dulu, dan Karin juga bekerja paruh waktu dengan kakak, membantu kakak membuat pembukuan. Bahkan sampai sekarang!" ujar Dirga menjawab pertanyaan Naina dengan nada sangat ringan, dan menjelaskan mengapa mereka bisa begitu terlihat akrab.

"oh" jawab semua orang diruang makan itu termasuk Naina, karena rasa penasaran mereka telah terjawab. Sementara Karin tidak menjelaskan apapun dan hanya mulai duduk di kursi yang masih kosong, yang kebetulan berada disebelah Dirga.

"kamu mau makan juga nak?" tanya Nita lembut kepada Karin, saat dia melihat Karin yang telah duduk disebelah Dirga.

"hmm, tapi Karin akan mengambilnya sendiri" ujar Karin mengambil piring dari tangan Nita, sebelum Nita mengisinya dengan nasi, lalu menyendok sedikit nasi dan meletakkannya kedalam piring tersebut.

Kemudian Karin mengambil sayur tumis kangkung dan sambal goreng telur balado, lalu meletakkannya dihadapan Dirga dan mengambil piring Dirga yang masih penuh tersebut. "bapak tidak bisa makan sayur genjer, karena perut bapak akan terasa sangat sakit, dan juga tidak bisa memakan makanan yang mengandung kedelai, karena kulit bapak tidak bisa menerima dan akan penuh dengan ruam merah! Tapi mengapa dipiring ini begitu banyak sayur genjer?!" tutur Karin mengambil piring Dirga yang masih penuh tersebut, lalu memindahkan bagian nasi putih yang belum tercampur kuah kedalam piring yang tadi ia letak dihadapan Dirga, dan hanya menyisakan yang sudah terkena kuah dan sambal saja. "bapak makan yang itu, biar Karin makan yang ini." ujar Karin lagi setelah dia selesai memindahkan nasi putih dari piring tersebut ke piring yang ada dihadapan Dirga.

Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 Kisah Karin dan Dirga 1
24 Kisah Karin dan Dirga 2
25 Kisah Karin dan Dirga 3
26 Kisah Karin dan Dirga 4
27 Kisah Karin dan Dirga 5
28 Kisah Karin dan Dirga 6
29 Kisah Karin dan Dirga 7
30 Kisah Karin dan Dirga 8
31 Kisah Karin dan Dirga 9
32 Kisah Karin dan Dirga 10
33 Kisah Karin dan Dirga 11
34 Kisah Karin dan Dirga 12
35 Kisah Karin dan Dirga 13
36 Kisah Karin dan Dirga 14
37 Kisah Karin dan Dirga 15
38 Kisah Karin dan Dirga 16
39 Kisah Karin dan Dirga 17
40 Kisah Karin dan Dirga 18
41 Kisah Karin dan Dirga 19
42 kisah Karin dan Dirga 20
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 Pernikahan Romantic Elegant
50 Anaknya Mirip Pak Dirga
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 Biang gosip
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 libur
68 67
69 Garis dua
70 69
71 Foto-foto memalukan
72 Lelah
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83
85 84
86 Manis
87 Duda tua
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 So sweet
104 Senandung rindu.
105 Slek
106 ada yang baru
107 Kruuuuk
108 Lamaran Sakira
109 tangisan disaat bahagia 1
110 Tangisan disaat bahagia 2
111 tangisan disaat bahagia 3
112 awal kehancuran
113 Berubah sedrastis itu
114 hidup atau mati sama saja
115 ingin meninggalkan ku
116 Sangat lemah
117 kabar bahagia disaat sedih.
118 menyesal
119 keputusan yang tepat
120 Kenangan masa lalu
121 bisakah kamu hidup tanpa ku
122 seorang ibu membujuk seorang ibu
123 Semuanya baik-baik saja
124 Sudah mau pergi
125 jadi lebih pemarah
126 belum terbiasa
127 panggil tukang derek
128 tukang gosip
129 tour and travel
130 KTP
131 Buku tabungan Dirga
132 Teman
133 Akhirnya sampai juga
134 Dia sudah disini
135 Matang
136 video call
137 kalau sudah janji harus ditepati
138 Bertemu Abi
139 Diantar pulang
140 Bau asap rokok
141 gadis melahirkan anak
142 yang membuatnya banyak
143 curiga
144 dilabrak tanpa alasan yang jelas
145 Bayi berambut ikal
146 sini sama mimi
147 pura-pura
148 hanya numpang diperut
149 kiriman
150 terjerumus semakin dalam
151 salah dengar
152 salam untuk ayah dan ibu
153 pergi dengan siapa
154 apaan sih nih orang
155 pasar seni
Episodes

Updated 155 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
Kisah Karin dan Dirga 1
24
Kisah Karin dan Dirga 2
25
Kisah Karin dan Dirga 3
26
Kisah Karin dan Dirga 4
27
Kisah Karin dan Dirga 5
28
Kisah Karin dan Dirga 6
29
Kisah Karin dan Dirga 7
30
Kisah Karin dan Dirga 8
31
Kisah Karin dan Dirga 9
32
Kisah Karin dan Dirga 10
33
Kisah Karin dan Dirga 11
34
Kisah Karin dan Dirga 12
35
Kisah Karin dan Dirga 13
36
Kisah Karin dan Dirga 14
37
Kisah Karin dan Dirga 15
38
Kisah Karin dan Dirga 16
39
Kisah Karin dan Dirga 17
40
Kisah Karin dan Dirga 18
41
Kisah Karin dan Dirga 19
42
kisah Karin dan Dirga 20
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
Pernikahan Romantic Elegant
50
Anaknya Mirip Pak Dirga
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
Biang gosip
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
libur
68
67
69
Garis dua
70
69
71
Foto-foto memalukan
72
Lelah
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83
85
84
86
Manis
87
Duda tua
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
So sweet
104
Senandung rindu.
105
Slek
106
ada yang baru
107
Kruuuuk
108
Lamaran Sakira
109
tangisan disaat bahagia 1
110
Tangisan disaat bahagia 2
111
tangisan disaat bahagia 3
112
awal kehancuran
113
Berubah sedrastis itu
114
hidup atau mati sama saja
115
ingin meninggalkan ku
116
Sangat lemah
117
kabar bahagia disaat sedih.
118
menyesal
119
keputusan yang tepat
120
Kenangan masa lalu
121
bisakah kamu hidup tanpa ku
122
seorang ibu membujuk seorang ibu
123
Semuanya baik-baik saja
124
Sudah mau pergi
125
jadi lebih pemarah
126
belum terbiasa
127
panggil tukang derek
128
tukang gosip
129
tour and travel
130
KTP
131
Buku tabungan Dirga
132
Teman
133
Akhirnya sampai juga
134
Dia sudah disini
135
Matang
136
video call
137
kalau sudah janji harus ditepati
138
Bertemu Abi
139
Diantar pulang
140
Bau asap rokok
141
gadis melahirkan anak
142
yang membuatnya banyak
143
curiga
144
dilabrak tanpa alasan yang jelas
145
Bayi berambut ikal
146
sini sama mimi
147
pura-pura
148
hanya numpang diperut
149
kiriman
150
terjerumus semakin dalam
151
salah dengar
152
salam untuk ayah dan ibu
153
pergi dengan siapa
154
apaan sih nih orang
155
pasar seni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!