14

"hati-hati dijalan ya nak." ujar Nita lemah lembut, meski dia merasa sedih karena Karin tidak menyebutnya dengan panggilan mama, namun dia juga merasa senang karena Karin mau menjawab pertanyaannya.

"hmm" jawab Karin pelan sembari melihat wajah wanita yang melahirkannya sesaat, lalu kemudian masuk ke mobilnya yang ia beli sekitar empat tahun lalu, dengan cara berhutang terlebih dahulu kepada seorang pria yang cukup dekat dengannya. Ketika dia masih berusia sembilan belas tahun dan membayarnya dengan cara mencicil nya setiap bulannya.

"Karin mau pergi kemana ma?" tanya Sakira dan Sahira bersamaan, saat mereka baru saja kembali dari mengumpulkan telur ayam kampung yang ada di tiap-tiap kandang ayam milik pak Dirga, dan akan diantarkan kepada konsumen setiap sorenya. Ketika mereka melihat mobil yang dikendarai oleh Karin pergi menjauhi halaman rumah dan mulai berjalan dijalan mulus beraspal.

Karena selain Nita dan Yuda, Sakira dan Sahira juga memilih bekerja kepada pak Dirga, karena mereka berdua telah menyerah mencari pekerjaan lain diluar, yang selalu memberikan banyak persyaratan yang terkadang terdengar tidak masuk akal. Selain itu jika pun ada pekerjaan yang mereka dapatkan diluar, itu adalah pekerjaan yang berat dan memakan banyak waktu, tapi gajinya sungguh dibawah minimun dan sangat kecil.

"mengantarkan anak Linda pergi ke sekolah." jawab Nita dengan sedikit malas karena dia tidak suka mengingat Linda dan anaknya, lalu kemudian berhenti menyapu halaman. "Sakira, pegang ini" Nita menyerah sapu lidi ketangan Sakira dan Sakira pun mengambilnya, "tolong lanjutkan menyapu halaman ini, mama mau pergi kepasar sebentar bersama Sahira." tutur Nita setelah Sakira mengambil sapu yang ia serahkan, lalu kemudian berjalan dengan terburu-buru bersama Sahira menuju pasar.

"kita mau ngapain kepasar ma?" tanya Sahira ditengah jalan, saat mereka hampir sampai di pasar.

"mama mau beli AC untuk dipasang dikamar Karin." kata Nita jujur mengatakan apa yang sebenarnya yang ingin dia lakukan.

"beli AC? Memangnya uang mama cukup untuk beli AC?" tanya Sahira lagi, karena dia tahu harga AC lumayan mahal dan ibunya tidak memiliki uang sebanyak itu.

"mama akan membeli AC itu dengan menjual ini." ujar Nita sembari menunjukkan cincin dijari manisnya, dan terus mempercepat langkahnya karena pasar itu hanya tinggal beberapa langkah lagi saja dari mereka.

"memangnya nanti papa nggak akan marah ma? kalau mama jual cincin itu?" tanya Sahira sekali lagi, karena dia tahu cincin itu adalah cincin Nita dan Yuda.

"dia tidak akan marah, karena mama sudah bertanya kepadanya." jawab Nita jujur, karena dia memang sudah bertanya kepada Yuda saat pagi-pagi sekali sebelum Yuda pergi ke kebun. Dan saat itu Yuda hanya menjawab dengan kata terserah. Karena sebetulnya dia juga ingin membelikan AC untuk Karin, namun uangnya belum cukup dan dia juga ingin membiarkan Nita melakukan apapun yang ia inginkan untuk Karin, tanpa campur tangan darinya.

🌾🌾🌾🌾🌾🌾

"kita sudah membeli AC. Tapi ngomong-ngomong siapa yang akan memasangnya nanti ma?" tanya Sahira setelah mereka kembali dari pasar, dan mulai membantu ibunya memasak didapur.

"papa mu." jawab Nita singkat, lalu kemudian mengintip ke arah luar dari pintu dapur saat dia mendengar suara mobil Karin mendekati rumahnya, lalu berhenti didepan rumahnya. Membuat seulas senyum mengembang disudut bibir Nita, menyadari sebuah arti bahwa Karin akan selalu tinggal bersamanya.

Karin memarkir mobilnya diposisi semula dimana dia memarkir mobilnya semalam, dia memarkir mobil dengan lurus lalu memutar setirnya untuk meluruskan posisi ban nya, setelah posisi ban nya lurus Karin baru mematikan mesin mobilnya, kemudian menarik rem tangannya. Setelah selesai Karin pun mulai bergegas keluar dari mobilnya.

Ceklek!

Karin membuka pintu mobil.

Ceklek!

Lalu menutupnya kembali setelah dia keluar, dan kemudian mulai berjalan memasuki rumah Nita.

tok, tok, ketuk Karin sebanyak dua kali dengan satu jari tangannya sebelum ia masuk kerumah Nita, memberi tanda bahwa dia akan masuk meski pintu memang sudah terbuka lebar sejak sebelum Karin pulang. Karena pintu rumah Nita memang selalu dibiarkan terbuka saat pagi hingga sore hari.

Lalu Karin mulai melepas sendalnya dan melangkahkan kaki masuk kedalam rumah. Karena kebetulan diruang bagian depan hingga ruang keluarga sedang tidak ada orang, jadi Karin bisa langsung bergegas masuk kekamar tanpa perlu berbicara dengan siapa pun.

Ceklek! Karin membuka pintu kamar dan menutupnya kembali setelah ia masuk.

Kemudian berjalan mendekati kopernya dan mengambil pakaiannya, Karin mengeluarkan setelah baju santai berwarna pink hambar yang cocok untuk dipakai kemana, lalu kemudian keluar kamar dan berjalan menuju kamar mandi.

"kamu sudah pulang nak?" tanya Nita yang sebenarnya sudah tahu bahwa Karin sudah pulang, saat Karin memasuki dapur.

"hmm" jawab Karin dengan melihat kearah Nita yang sedang memasak didapur, dan kemudian juga melihat kearah Sahira yang sedang membantu ibunya.

"kamu sudah sarapan nak?" tanya Nita lagi sambil mengambil piring berisi makanan jajanan pasar, "mama tadi kepasar bersama kakak mu Sahira, dan mama ada membeli beberapa jajan pasar. Coba lihat apa ada jajan yang kamu sukai nak!" jelas Nita sembari menunjukkan piring berisi berbagai jenis jajan pasar kepada Karin.

Karin melihat kearah makanan jajanan pasar yang di sodorkan Nita kepadanya, "mama tidak perlu menunjukkan yang lainnya, karena Karin pasti akan mengambil klepon ma! karena dulu Karin sangat menyukai itu." celetuk Sahira sembari tersenyum, saat melihat Karin memperhatikan piring berisi makanan jajanan pasar yang sedang dipegang oleh Nita.

Dan perlahan tangan Karin mulai terulur untuk mengambil klepon yang ada dipiring itu, namun saat tangan Karin telah menyentuh kue basah berwarna hijau tersebut, tiba-tiba sebuah suara menghentikan gerakan tangannya.

"Karin! Kamu dimana nak?" tanya sebuah suara yang terdengar dari arah ruang tamu, dan diikuti dengan suara langkah kaki yang terus berjalan menuju dapur. Suara itu adalah suara Linda.

Dia masuk kerumah Nita tanpa permisi dan langsung menerobos kedapur.

""ternyata kamu disini nak." tutur Linda lagi kemudian setelah menemukan Karin yang sedang berdiri didapur, berhadapan-hadapan dengan Nita yang masih memegang piring berisi makanan jajanan pasar.

Meski sedikit kesal saat melihat itu, namun Linda berusaha untuk mengendalikan dirinya, dan tidak menunjukkan kekesalannya kepada Karin.

"sayang, lihat ini ibu membuatkan bubur ayam kesukaan mu! Dan ibu juga akan menyuapi mu, karena ibu tahu anak ibu pasti belum sarapan." tutur Linda sembari menunjukkan bubur ayam didalam mangkok yang ia bawa, dan langsung menyuapi bubur ayam tersebut kepada Karin, tanpa menunggu persetujuan Karin dan menjauhkan Karin dari Nita tanpa biarkan Karin mencicipi kue basah yang dibeli oleh Nita.

"ak!" kata Linda menyuapi Karin dan menyuruh Karin untuk membuka mulutnya, setelah Karin duduk di salah satu kursi yang ada didapur Nita, dan Karin pun membuka mulutnya menerima setiap suapan dari wanita yang membesarkannya itu.

Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 Kisah Karin dan Dirga 1
24 Kisah Karin dan Dirga 2
25 Kisah Karin dan Dirga 3
26 Kisah Karin dan Dirga 4
27 Kisah Karin dan Dirga 5
28 Kisah Karin dan Dirga 6
29 Kisah Karin dan Dirga 7
30 Kisah Karin dan Dirga 8
31 Kisah Karin dan Dirga 9
32 Kisah Karin dan Dirga 10
33 Kisah Karin dan Dirga 11
34 Kisah Karin dan Dirga 12
35 Kisah Karin dan Dirga 13
36 Kisah Karin dan Dirga 14
37 Kisah Karin dan Dirga 15
38 Kisah Karin dan Dirga 16
39 Kisah Karin dan Dirga 17
40 Kisah Karin dan Dirga 18
41 Kisah Karin dan Dirga 19
42 kisah Karin dan Dirga 20
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 Pernikahan Romantic Elegant
50 Anaknya Mirip Pak Dirga
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 Biang gosip
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 libur
68 67
69 Garis dua
70 69
71 Foto-foto memalukan
72 Lelah
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83
85 84
86 Manis
87 Duda tua
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 So sweet
104 Senandung rindu.
105 Slek
106 ada yang baru
107 Kruuuuk
108 Lamaran Sakira
109 tangisan disaat bahagia 1
110 Tangisan disaat bahagia 2
111 tangisan disaat bahagia 3
112 awal kehancuran
113 Berubah sedrastis itu
114 hidup atau mati sama saja
115 ingin meninggalkan ku
116 Sangat lemah
117 kabar bahagia disaat sedih.
118 menyesal
119 keputusan yang tepat
120 Kenangan masa lalu
121 bisakah kamu hidup tanpa ku
122 seorang ibu membujuk seorang ibu
123 Semuanya baik-baik saja
124 Sudah mau pergi
125 jadi lebih pemarah
126 belum terbiasa
127 panggil tukang derek
128 tukang gosip
129 tour and travel
130 KTP
131 Buku tabungan Dirga
132 Teman
133 Akhirnya sampai juga
134 Dia sudah disini
135 Matang
136 video call
137 kalau sudah janji harus ditepati
138 Bertemu Abi
139 Diantar pulang
140 Bau asap rokok
141 gadis melahirkan anak
142 yang membuatnya banyak
143 curiga
144 dilabrak tanpa alasan yang jelas
145 Bayi berambut ikal
146 sini sama mimi
147 pura-pura
148 hanya numpang diperut
149 kiriman
150 terjerumus semakin dalam
151 salah dengar
152 salam untuk ayah dan ibu
153 pergi dengan siapa
154 apaan sih nih orang
155 pasar seni
Episodes

Updated 155 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
Kisah Karin dan Dirga 1
24
Kisah Karin dan Dirga 2
25
Kisah Karin dan Dirga 3
26
Kisah Karin dan Dirga 4
27
Kisah Karin dan Dirga 5
28
Kisah Karin dan Dirga 6
29
Kisah Karin dan Dirga 7
30
Kisah Karin dan Dirga 8
31
Kisah Karin dan Dirga 9
32
Kisah Karin dan Dirga 10
33
Kisah Karin dan Dirga 11
34
Kisah Karin dan Dirga 12
35
Kisah Karin dan Dirga 13
36
Kisah Karin dan Dirga 14
37
Kisah Karin dan Dirga 15
38
Kisah Karin dan Dirga 16
39
Kisah Karin dan Dirga 17
40
Kisah Karin dan Dirga 18
41
Kisah Karin dan Dirga 19
42
kisah Karin dan Dirga 20
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
Pernikahan Romantic Elegant
50
Anaknya Mirip Pak Dirga
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
Biang gosip
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
libur
68
67
69
Garis dua
70
69
71
Foto-foto memalukan
72
Lelah
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83
85
84
86
Manis
87
Duda tua
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
So sweet
104
Senandung rindu.
105
Slek
106
ada yang baru
107
Kruuuuk
108
Lamaran Sakira
109
tangisan disaat bahagia 1
110
Tangisan disaat bahagia 2
111
tangisan disaat bahagia 3
112
awal kehancuran
113
Berubah sedrastis itu
114
hidup atau mati sama saja
115
ingin meninggalkan ku
116
Sangat lemah
117
kabar bahagia disaat sedih.
118
menyesal
119
keputusan yang tepat
120
Kenangan masa lalu
121
bisakah kamu hidup tanpa ku
122
seorang ibu membujuk seorang ibu
123
Semuanya baik-baik saja
124
Sudah mau pergi
125
jadi lebih pemarah
126
belum terbiasa
127
panggil tukang derek
128
tukang gosip
129
tour and travel
130
KTP
131
Buku tabungan Dirga
132
Teman
133
Akhirnya sampai juga
134
Dia sudah disini
135
Matang
136
video call
137
kalau sudah janji harus ditepati
138
Bertemu Abi
139
Diantar pulang
140
Bau asap rokok
141
gadis melahirkan anak
142
yang membuatnya banyak
143
curiga
144
dilabrak tanpa alasan yang jelas
145
Bayi berambut ikal
146
sini sama mimi
147
pura-pura
148
hanya numpang diperut
149
kiriman
150
terjerumus semakin dalam
151
salah dengar
152
salam untuk ayah dan ibu
153
pergi dengan siapa
154
apaan sih nih orang
155
pasar seni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!