16

"iya sayang, ibu pulang dulu ya." kata Linda sembari membalas senyuman Karin dan merasa puas, telah berhasil lebih dulu memberi makan Karin dengan tangannya, sebelum Karin sempat memakan apapun yang dibuat atau pun diberikan oleh Nita.

Karena ini adalah sebuah persaingan bagi Linda dengan Nita, antar siapa yang lebih berhak terhadap Karin, dan siapa yang lebih penting dan dekat di hati Karin. Jadi dia akan selalu berusaha menjauhkan Karin dari Nita, dan memasang muka tebal dihadapan Nita, tidak peduli meski dia harus menjadi orang yang tidak tahu malu sekali pun.

Nita sangat merasa sedih dan kecewa, karena Karin sudah makan masakan Linda dan juga terlihat sudah sangat kenyangan, jadi dia berfikir Karin tak akan memakan makanan jajanan pasar yang ia beli, padahal ia sengaja membelinya untuk Karin, dan akhirnya memilih untuk meletakkan kue basah tersebut diatas meja.

Karena Karin tak mungkin lagi memakannya jadi dia meletakkan kue itu disana, dan membiarkan siapa saja orang yang ingin memakannya nanti. Lalu kemudian melanjutkan aktivitas memasaknya.

Karin melihat saat Nita meletakkan kue itu diatas meja, dia menangkap raut sedih yang terlihat jelas diwajah Nita, namun dia tidak berbicara apa-apa dan lebih memilih untuk segera melakukan aktivitas yang sebelumnya ingin ia lakukan, yaitu mandi.

Karin mandi sembari mencuci pakaian kotor miliknya, karena dia memang tidak suka menumpuk-numpuk pakaian kotor dan selalu langsung mencucinya setiap dia mandi. Setelah selesai Karin pun keluar dari kamar mandi, Karin keluar dari kamar dengan tubuh sudah memakai pakaian lengkap, yang memang sudah dia siapkan dan dia bawa kekamar mandi.

Karena jarak kamar mandi dan kamarnya cukup jauh, dan harus melewati beberapa ruangan, seperti ruang keluarga dan dapur. Selain itu dia juga tidak ingin bagian tubuhnya terlihat oleh orang lain, karena hanya mengenakan handuk dari kamar mandi, sebab dirumah itu tidak hanya ada perempuan saja, tapi juga ada laki-laki. Oleh sebab itu dia lebih memilih langsung mengenakan pakaian dikamar mandi.

Untuk melindungi diri dan menjaga diri dari sesuatu yang tak diinginkan.

Karin keluar dari kamar mandi dan langsung berjalan keluar, dia menjemur pakaiannya di tempat penjemur pakaian yang berada dihalaman di samping rumah, dan kebetulan cuaca juga sedang cukup bagus, jadi pakaian biasa cepat kering. Karin menjemur pakaiannya dan menyusunnya sangat rapi antara atasan dan bawahan, semuanya dibuat berurutan sesuai warnanya, lalu setelah selesai dia pun kembali kedalam rumah.

Dia berjalan kekamarnya, mengambil sisir dan menyisir rambutnya yang ikal gantung tersebut. Dia menyisir rambutnya dengan pelan dan hati-hati, setelah selesai dia pun langsung menguncirnya menjadi satu dengan kuncir tinggi ditengah. Membuatnya semakin terlihat seperti anak-anak yang baru berusia belasan tahun, padahal dia sudah berusia dua puluh dua tahun, dan meski dia berpenampilan seperti wanita dewasa namun wajahnya tetap saja terlihat seperti gadis berusia tujuh belas tahun. Apa lagi dia menguncir rambutnya seperti ini, dan mengenakan pakaian santai seperti yang ia kenal sekarang.

Dijamin siapapun yang melihatnya akan mengira bahwa dia baru berusia enam belas atau tujuh belas tahun. Sebab dia memiliki wajah yang baby face.

Setelah Karin menguncir rambutnya dia pun melihat ke cermin, lalu mengambil pelembab wajah, dia menuangkan pelembab itu ketangan, lalu meratanya dan mengusapkannya ke wajahnya yang bersih dan mulus tanpa sedikitpun ada bintik-bintik diwajahnya, setelah itu dia pun mengambil lip gloss warna pink dan mengusapkannya ke bibir tipisnya, lalu meratakannya dengan mengunakan bibirnya. Dan setelah di rasa cukup Karin pun kembali menyimpan perkakas kecantikannya.

Dia tidak memakai bedak karena dia tidak akan pergi kekantor, sebab dia hanya memakai bedak saat dia kekantor saja, itupun hanya untuk formalitas saja. Dia juga tidak memakai pensil alis, karena alisnya sudah bagus dari sana nya dan dia tidak perlu melukisnya, begitu pula dengan maskara dia tidak memakainya, karena bulu matanya sudah lentik sejak lahirnya.

Karin telah selesai menyimpan perkakas kecantikannya, lalu meraih jam tangannya yang ia letakkan diatas meja belajar Rido, dia memasang jam tangan merk Gucci berwarna silver tersebut, lalu setelah itu mengambil kunci mobilnya dan mulai berjalan meninggalkan kamar.

Karin yang telah rapi itu terlihat akan pergi, tapi sebelum pergi dia berjalan kearah meja dimana Nita tadi meletakkan makanan jajanan pasar, yang tadi sempet ditawarkan Nita kepadanya. Lalu mengambil kue berwarna hijau yang ditengahnya terdapat gula merah tersebut, kemudian memakannya.

Karin memakan kue berwarna hijau itu sembari berjalan kedapur.

"Karin pergi keluar sebentar." kata karin sembari memakan kue klepon ditangan kanannya, setelah dia sampai dia didapur, berbicara kepada Nita dan Sahira yang masih memasak.

Nita melihat kue yang sedang dimakan oleh Karin dan dia merasa senang, "ia nak" jawab Nita dengan hati penuh haru karena Karin memakan kue pembeliannya. Sementara Karin bersikap biasa saja, dia menghabiskan kue ditangannya lalu mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih hingga penuh, dan kemudian meminumnya sampai habis.

Setelah itu dia pun berjalan keluar.

"hati-hati dek" tutur Sahira sebelum Karin pergi.

"hmm" jawab Karin tanpa melihat kebelakang dan terus berjalan.

Lalu kemudian Sahira melihat kearah Nita, yang wajah telah terlihat berbinar.

"ibu pasti senang? Karena Karin sudah memakan kue yang ibu belikan untuknya." tutur Sahira sembari tersenyum kepada ibunya, dan merasa senang melihat wajah ibunya yang telah kembali cerah, tidak seperti beberapa saat tadi.

Tapi Nita tidak menjawabnya dan hanya tersenyum, lalu kembali melanjutkan apa yang sedang ia lakukan.

Sementara itu di kebun sayur-sayuran. Sakira terlihat sedang memperhatikan Dirga dari kejauhan, dia sangat mengagumi dan menyukai pemilik perkebunan dan peternakan itu, namun dia juga takut kepadanya. Karena itu meskipun sudah lama mengaguminya tapi dia tidak berani mendekatinya.

Sebab selain tampan dan bertubuh tinggi bosnya itu juga pemarah, dia tidak suka bercanda, apa lagi bertele-tele dan sangat serius. Karena sifat itu Sakira selalu diam jika bertemu dengan pria yang dia panggil dengan sebutan pak Dirga tersebut, dan akhirnya membuatnya menjadi pengagum rahasia Dirga.

Hari ini cukup cerah dan beberapa pekerjaan sedang sibuk di kebun, begitu pula dengan Dirga sang pemilik perkebunan dan peternakan itu, sejak tadi dia terus memperhatikan setiap pekerjaan yang sedang sibuk memanen sayuran, seperti Toman, kacang panjang, buncis dan juga labu Siam, yang besok akan diambil dan dijemput langsung oleh beberapa pemesan.

Sementara itu Naina yang beberapa waktu lalu juga ikut membantu mulai merasa bosan, dan akhirnya memilih untuk mendatangi rumah Nita. Karena rumah yang ditempati Nita cukup dekat dari tempat ia memanen sayuran.

Naina berjalan menuju rumah Nita dengan membawa tiga buah labu Siam, yang rencananya akan ia minta kepada Nita untuk memasakan sayur labu Siam itu untuknya, untuk dia makan bersama dengan kakaknya, karena dia merasa bosan dengan makanan yang dibuat oleh bik Irma orang yang juga bekerja kepada Dirga, dan dia ingin makan masakan yang dibuat oleh Nita.

Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 Kisah Karin dan Dirga 1
24 Kisah Karin dan Dirga 2
25 Kisah Karin dan Dirga 3
26 Kisah Karin dan Dirga 4
27 Kisah Karin dan Dirga 5
28 Kisah Karin dan Dirga 6
29 Kisah Karin dan Dirga 7
30 Kisah Karin dan Dirga 8
31 Kisah Karin dan Dirga 9
32 Kisah Karin dan Dirga 10
33 Kisah Karin dan Dirga 11
34 Kisah Karin dan Dirga 12
35 Kisah Karin dan Dirga 13
36 Kisah Karin dan Dirga 14
37 Kisah Karin dan Dirga 15
38 Kisah Karin dan Dirga 16
39 Kisah Karin dan Dirga 17
40 Kisah Karin dan Dirga 18
41 Kisah Karin dan Dirga 19
42 kisah Karin dan Dirga 20
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 Pernikahan Romantic Elegant
50 Anaknya Mirip Pak Dirga
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 Biang gosip
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 libur
68 67
69 Garis dua
70 69
71 Foto-foto memalukan
72 Lelah
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83
85 84
86 Manis
87 Duda tua
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 So sweet
104 Senandung rindu.
105 Slek
106 ada yang baru
107 Kruuuuk
108 Lamaran Sakira
109 tangisan disaat bahagia 1
110 Tangisan disaat bahagia 2
111 tangisan disaat bahagia 3
112 awal kehancuran
113 Berubah sedrastis itu
114 hidup atau mati sama saja
115 ingin meninggalkan ku
116 Sangat lemah
117 kabar bahagia disaat sedih.
118 menyesal
119 keputusan yang tepat
120 Kenangan masa lalu
121 bisakah kamu hidup tanpa ku
122 seorang ibu membujuk seorang ibu
123 Semuanya baik-baik saja
124 Sudah mau pergi
125 jadi lebih pemarah
126 belum terbiasa
127 panggil tukang derek
128 tukang gosip
129 tour and travel
130 KTP
131 Buku tabungan Dirga
132 Teman
133 Akhirnya sampai juga
134 Dia sudah disini
135 Matang
136 video call
137 kalau sudah janji harus ditepati
138 Bertemu Abi
139 Diantar pulang
140 Bau asap rokok
141 gadis melahirkan anak
142 yang membuatnya banyak
143 curiga
144 dilabrak tanpa alasan yang jelas
145 Bayi berambut ikal
146 sini sama mimi
147 pura-pura
148 hanya numpang diperut
149 kiriman
150 terjerumus semakin dalam
151 salah dengar
152 salam untuk ayah dan ibu
153 pergi dengan siapa
154 apaan sih nih orang
155 pasar seni
Episodes

Updated 155 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
Kisah Karin dan Dirga 1
24
Kisah Karin dan Dirga 2
25
Kisah Karin dan Dirga 3
26
Kisah Karin dan Dirga 4
27
Kisah Karin dan Dirga 5
28
Kisah Karin dan Dirga 6
29
Kisah Karin dan Dirga 7
30
Kisah Karin dan Dirga 8
31
Kisah Karin dan Dirga 9
32
Kisah Karin dan Dirga 10
33
Kisah Karin dan Dirga 11
34
Kisah Karin dan Dirga 12
35
Kisah Karin dan Dirga 13
36
Kisah Karin dan Dirga 14
37
Kisah Karin dan Dirga 15
38
Kisah Karin dan Dirga 16
39
Kisah Karin dan Dirga 17
40
Kisah Karin dan Dirga 18
41
Kisah Karin dan Dirga 19
42
kisah Karin dan Dirga 20
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
Pernikahan Romantic Elegant
50
Anaknya Mirip Pak Dirga
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
Biang gosip
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
libur
68
67
69
Garis dua
70
69
71
Foto-foto memalukan
72
Lelah
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83
85
84
86
Manis
87
Duda tua
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
So sweet
104
Senandung rindu.
105
Slek
106
ada yang baru
107
Kruuuuk
108
Lamaran Sakira
109
tangisan disaat bahagia 1
110
Tangisan disaat bahagia 2
111
tangisan disaat bahagia 3
112
awal kehancuran
113
Berubah sedrastis itu
114
hidup atau mati sama saja
115
ingin meninggalkan ku
116
Sangat lemah
117
kabar bahagia disaat sedih.
118
menyesal
119
keputusan yang tepat
120
Kenangan masa lalu
121
bisakah kamu hidup tanpa ku
122
seorang ibu membujuk seorang ibu
123
Semuanya baik-baik saja
124
Sudah mau pergi
125
jadi lebih pemarah
126
belum terbiasa
127
panggil tukang derek
128
tukang gosip
129
tour and travel
130
KTP
131
Buku tabungan Dirga
132
Teman
133
Akhirnya sampai juga
134
Dia sudah disini
135
Matang
136
video call
137
kalau sudah janji harus ditepati
138
Bertemu Abi
139
Diantar pulang
140
Bau asap rokok
141
gadis melahirkan anak
142
yang membuatnya banyak
143
curiga
144
dilabrak tanpa alasan yang jelas
145
Bayi berambut ikal
146
sini sama mimi
147
pura-pura
148
hanya numpang diperut
149
kiriman
150
terjerumus semakin dalam
151
salah dengar
152
salam untuk ayah dan ibu
153
pergi dengan siapa
154
apaan sih nih orang
155
pasar seni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!