9

"Karin, apa kabar nak? Ini papa." tulis Yuda dan mengirimkannya kepada nomor itu, dan langsung mendapatkan balasan instan dari pengaturan yang telah di setting, dan terdapat pada ponsel pintar dengan merek tertentu.

"halo, maaf saat saya sedang sibuk. tapi nanti ketika saya sedang tidak sibuk saya pasti akan segera menghubungi anda!" balasan instan itu langsung masuk sesaat setelah Yuda mengirim pesan, dan langsung dibaca oleh Yuda.

"seperti benar, dia sedang sibuk" ujar Yuda sembari melihatkan pesan instan yang masuk di ponselnya, dengan nomor yang telah diberi nama Karin. Kepada Nita, yang sedang berdiri disebelahnya.

Membuat guratan rasa kecewa diwajah Nita, ketika dia melihat pesan itu, karena dia sangat berharap bisa langsung berbicara dengan Karin, dan mendengar suaranya. Bahkan jantungnya berdebar tidak karuan sejak tadi, dan terus merasa gugup saat Yuda mencoba menghubungi nomor Karin.

Begitu banyak kata yang ia susun didalam hati, untuk ia katakan kepada Karin, betapa dia begitu amat menyesal dan sangat merindukannya. Namun saat membaca pesan itu semua sirna seketika. Berganti dengan rasa kecewa yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, hanya bisa dirasakan dari nafas yang memburu dan dada yang terasa amat sesak. Karena rasa seperti tak diinginkan dan telah dilupakan!

"ma!" panggil Sahira menyadari bahwa ibu sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja, dengan memegang pundak Nita.

"mama tidak apa-apa" Nita mencoba menyembunyikan apa yang ia rasakan, dan mencoba untuk memaksakan senyuman dibibir nya. Meski berat tapi dia berhasil melakukannya. "mama mau kekamar dulu sebentar." tutur Nita kemudian setelah dia memasang senyum diwajahnya, untuk menyembunyikan rasa sedih dan kecewa di hatinya. Lalu pergi kekamarnya, meninggalkan ketiga anaknya dan suaminya yang masih berdiri memperhatikannya.

"ma!" panggil Sahira lagi dan ingin mengikuti Nita, karena dia tahu sekarang ibunya sedang sangat sedih, namun Yuda melarangnya.

"biarkan mama kalian menenangkan dirinya sebentar. Jangan ganggu dia!" larang Yuda ketika Sahira mencoba untuk mengikuti Nita, karena dia tahu sekarang yang dibutuhkan Nita hanyalah menyendiri didalam kamarnya.

🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Sementara itu ditempat lain. Disebuah kampus universitas yang cukup terkenal dikota itu. Naina yang telah selesai mengikuti mata kuliahnya, mulai berjalan meninggalkan gedung pendidikan tersebut, dan saat dia melewati area tempat para pedagang kaki lima dia pun melihat seorang perempuan yang cukup dia kenal.

Lalu menghampirinya dan memanggilnya.

"kak Rin!" panggil Naina bersemangat dan memegang tangan perempuan yang ia panggil tersebut. Perempuan itu adalah perempuan yang pernah datang kerumahnya beberapa waktu lalu.

"Naina" kata perempuan itu menyebut nama Naina dengan sedikit terkejut, setelah dia menoleh kearah Naina yang sedang memegang tangannya. Sebab dia tidak menyangka akan bertemu Naina disana.

"kak Ririn sedang apa disini?" tanya Naina menyebut nama lengkap perempuan tersebut sembari tersenyum ramah padanya, dan bersikap sangat manja padanya dengan terus memegangi tangan perempuan itu. Seperti gadis kecil!

"tidak ada, hanya sedang ingin main kesini saja dan juga rindu dengan makanan yang dijual disini!" tutur perempuan itu jujur, karena dia memang ingin membeli jajanan yang hanya dijual disana.

"kalau begitu artinya hari ini kakak tidak sibuk dong?" kata Naina dengan masuk dan niat hati tertentu, namun dia sembunyikan dengan sangat baik dan tidak terlihat diwajahnya.

"iya hari ini kakak tidak sibuk. Memangnya kenapa?" jawab perempuan itu dan balik bertanya, karena dia tidak mengerti mengapa Naina bertanya tentang sibuk atau tidaknya dia.

"tidak ada, hanya ingin mengajak kakak main kerumah." Naina mengutarakan maksudnya tersebut, "mau ya kak Rin? kan hari ini kakak tidak sibuk!" paksa Naina dengan manja sesuai dengan sifat aslinya.

"hmm, baiklah" jawab perempuan itu setelah berpikir sejenak, dan akhirnya setuju.

"oiya, kak Rin naik apa kesini?" tanya Naina lagi kemudian, setelah dia celingak-celinguk kesana kemarin, tapi tak melihat satu pun kendaraan didekat perempuan itu, lalu kemudian melihat kearah area parkir yang cukup penuh dengan kendaraan.

"naik ojek." jawab perempuan itu jujur, karena dia memang tidak memiliki kendaraan dan saat dia pergi kerumah Naina beberapa hari yang lalu, dia naik mobil sahabatnya dan diantar oleh sahabatnya. Dan sekarang dia merasa sedikit canggung ketika Naina menanyakan itu, karena sebetulnya kesenjangan ekonomi mereka cukup terlihat, tapi dia berusaha bersikap biasa saja.

"oh, kalau gitu kita sama! Hahaha" seru Naina tertawa renyah, karena dia juga pergi ke kampus dengan menaiki ojek, sebab dia lupa meletakkan kunci mobilnya dimana dan selain itu dia juga belum terlalu mahir menyetir mobil dan masih sering gerogi, akhirnya dia memilih pergi ke kampus dengan mengunakan jasa ojek.

"kalau gitu Naina pesan ojek dulu ya kak" kata Naina kembali setelah selesai tertawa dan kemudian mulai membuka aplikasi di ponselnya, lalu memesan taksi online disana. tidak menunggu lama taksi itu pun datang, "yok kak Rin" ajak Naina dan kemudian masuk kedalam taksi yang dia pesan, di ikuti oleh perempuan itu, yang telah duduk disampingnya.

Dan taksi itu pun melaju ketempat yang tertera di alamat, yang tercantum jelas di peta GPS yang ada di ponselnya.

"kita sudah sampai dek" kata supir taksi tersebut setelah mobilnya berhenti disebuah rumah besar satu-satunya yang ada disekitar tempat itu, dengan cat hitam yang dipadukan dengan warna kuning emas, yang terlihat sangat mewah dari luar.

"oiya, terima kasih, ini uangnya dan ambil saja kembaliannya." tutur Naina yang terlihat begitu murah hati, sembari memberikan uang bulat seratus ribu kepada supir tersebut, karena ongkosnya seharusnya hanya empat puluh lima ribu, lalu kemudian keluar dari mobil itu.

"terimakasih banyak dek" ucap supir itu setelah melihat uang yang diberikan oleh Naina, lalu kemudian pergi.

"yok kak Rin masuk!" ajak Naina sembari memegang tangan perempuan disebelahnya. Lalu membuka gerbang dan melangkah masuk. Mereka berjalan melewati halaman yang cukup luas, hingga akhirnya mereka sampai diteras.

"kakak duduk disini saja ya?!" kata perempuan itu menghentikan langkah kakinya setelah mereka berada diteras, karena dia merasa sangat segan untuk masuk kesana, dia merasa tidak percaya diri karena status sosial mereka yang sangat berbeda. Ibarat rakyat jelata masuk ke istana raja, pasti akan merasa minder dan tidak percaya diri.

Meski dia pernah datang kesini sebelumnya, namun itu semua terjadi hanya karena tugas saja.

"kenapa disini saja kak Rin? Kita kedalam saja yuk!" ajak Naina tidak mengerti mengapa perempuan disebelahnya begitu ragu untuk masuk kedalam rumahnya, padahal dia tidak pernah membeda-bedakan status sosial seseorang.

"tidak apa, kakak lebih suka disini." tutur perempuan itu jujur, karena dia memang merasa lebih nyaman diluar.

"baiklah, kalau gitu kita duduk disini" Naina tidak lagi memaksa, "tapi tunggu sebentar ya kak, Naina ambil minuman dulu" lalu bergegas masuk kedalam rumah, Naina berlari menuju ruang makan dan mendekati kulkas empat pintu dihadapannya.

Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 Kisah Karin dan Dirga 1
24 Kisah Karin dan Dirga 2
25 Kisah Karin dan Dirga 3
26 Kisah Karin dan Dirga 4
27 Kisah Karin dan Dirga 5
28 Kisah Karin dan Dirga 6
29 Kisah Karin dan Dirga 7
30 Kisah Karin dan Dirga 8
31 Kisah Karin dan Dirga 9
32 Kisah Karin dan Dirga 10
33 Kisah Karin dan Dirga 11
34 Kisah Karin dan Dirga 12
35 Kisah Karin dan Dirga 13
36 Kisah Karin dan Dirga 14
37 Kisah Karin dan Dirga 15
38 Kisah Karin dan Dirga 16
39 Kisah Karin dan Dirga 17
40 Kisah Karin dan Dirga 18
41 Kisah Karin dan Dirga 19
42 kisah Karin dan Dirga 20
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 Pernikahan Romantic Elegant
50 Anaknya Mirip Pak Dirga
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 Biang gosip
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 libur
68 67
69 Garis dua
70 69
71 Foto-foto memalukan
72 Lelah
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83
85 84
86 Manis
87 Duda tua
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 So sweet
104 Senandung rindu.
105 Slek
106 ada yang baru
107 Kruuuuk
108 Lamaran Sakira
109 tangisan disaat bahagia 1
110 Tangisan disaat bahagia 2
111 tangisan disaat bahagia 3
112 awal kehancuran
113 Berubah sedrastis itu
114 hidup atau mati sama saja
115 ingin meninggalkan ku
116 Sangat lemah
117 kabar bahagia disaat sedih.
118 menyesal
119 keputusan yang tepat
120 Kenangan masa lalu
121 bisakah kamu hidup tanpa ku
122 seorang ibu membujuk seorang ibu
123 Semuanya baik-baik saja
124 Sudah mau pergi
125 jadi lebih pemarah
126 belum terbiasa
127 panggil tukang derek
128 tukang gosip
129 tour and travel
130 KTP
131 Buku tabungan Dirga
132 Teman
133 Akhirnya sampai juga
134 Dia sudah disini
135 Matang
136 video call
137 kalau sudah janji harus ditepati
138 Bertemu Abi
139 Diantar pulang
140 Bau asap rokok
141 gadis melahirkan anak
142 yang membuatnya banyak
143 curiga
144 dilabrak tanpa alasan yang jelas
145 Bayi berambut ikal
146 sini sama mimi
147 pura-pura
148 hanya numpang diperut
149 kiriman
150 terjerumus semakin dalam
151 salah dengar
152 salam untuk ayah dan ibu
153 pergi dengan siapa
154 apaan sih nih orang
155 pasar seni
Episodes

Updated 155 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
Kisah Karin dan Dirga 1
24
Kisah Karin dan Dirga 2
25
Kisah Karin dan Dirga 3
26
Kisah Karin dan Dirga 4
27
Kisah Karin dan Dirga 5
28
Kisah Karin dan Dirga 6
29
Kisah Karin dan Dirga 7
30
Kisah Karin dan Dirga 8
31
Kisah Karin dan Dirga 9
32
Kisah Karin dan Dirga 10
33
Kisah Karin dan Dirga 11
34
Kisah Karin dan Dirga 12
35
Kisah Karin dan Dirga 13
36
Kisah Karin dan Dirga 14
37
Kisah Karin dan Dirga 15
38
Kisah Karin dan Dirga 16
39
Kisah Karin dan Dirga 17
40
Kisah Karin dan Dirga 18
41
Kisah Karin dan Dirga 19
42
kisah Karin dan Dirga 20
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
Pernikahan Romantic Elegant
50
Anaknya Mirip Pak Dirga
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
Biang gosip
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
libur
68
67
69
Garis dua
70
69
71
Foto-foto memalukan
72
Lelah
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83
85
84
86
Manis
87
Duda tua
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
So sweet
104
Senandung rindu.
105
Slek
106
ada yang baru
107
Kruuuuk
108
Lamaran Sakira
109
tangisan disaat bahagia 1
110
Tangisan disaat bahagia 2
111
tangisan disaat bahagia 3
112
awal kehancuran
113
Berubah sedrastis itu
114
hidup atau mati sama saja
115
ingin meninggalkan ku
116
Sangat lemah
117
kabar bahagia disaat sedih.
118
menyesal
119
keputusan yang tepat
120
Kenangan masa lalu
121
bisakah kamu hidup tanpa ku
122
seorang ibu membujuk seorang ibu
123
Semuanya baik-baik saja
124
Sudah mau pergi
125
jadi lebih pemarah
126
belum terbiasa
127
panggil tukang derek
128
tukang gosip
129
tour and travel
130
KTP
131
Buku tabungan Dirga
132
Teman
133
Akhirnya sampai juga
134
Dia sudah disini
135
Matang
136
video call
137
kalau sudah janji harus ditepati
138
Bertemu Abi
139
Diantar pulang
140
Bau asap rokok
141
gadis melahirkan anak
142
yang membuatnya banyak
143
curiga
144
dilabrak tanpa alasan yang jelas
145
Bayi berambut ikal
146
sini sama mimi
147
pura-pura
148
hanya numpang diperut
149
kiriman
150
terjerumus semakin dalam
151
salah dengar
152
salam untuk ayah dan ibu
153
pergi dengan siapa
154
apaan sih nih orang
155
pasar seni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!