17

Namun saat Naina akan masuk kerumah Nita, dia berjalan berpapasan dengan Karin yang sedang berjalan keluar. Naina menghentikan langkahnya dan memperhatikan Karin dari atas hingga bawah, dia terkesima melihat Karin yang terlihat sangat cantik, dia baru pertama kali melihatnya dan tidak mengenalnya, karena itu dia tidak menegur dan hanya diam.

Begitu pula dengan Karin, dia tidak menegur Naina Karin hanya melihat Naina sekilas dan bergegas masuk kedalam mobil. Lalu kemudian pergi dengan mengendarai mobilnya.

"bik Nita..." panggilan Naina didepan pintu rumah Nita sebelum dia masuk, setelah Karin pergi.

"disini, didapur non." jawab Nita saat mendengar suara Naina memanggilnya.

"bik, tadi perempuan yang keluar itu siapa bik?" tanya Naina penasaran setelah dia masuk kedapur dan mendapati Nita yang sedang memasak bersama Sahira.

"oh, itu Karin, anak ke empat bibi." jawab Nita dengan wajah sumringah saat menyebut nama Karin, sembari melihat Naina yang baru masuk kedapur dengan membawa tiga buah labu Siam ditangannya, "nona Naina diluar tadi bertemu dengannya ya?" tanya Nita kemudian setelah dia melihat Naina, dan Naina menyerah labu Siam di tangannya kepada Nita.

"iya bik, diluar saat akan masuk tadi." jawab Naina sembari duduk disalah satu kursi yang ada didapur "Ternyata anak-anak bibi memang sungguh cantik-cantik ya, dan yang tadi itu bahkan lebih cantik dari kak Sakira dan Sahira." komentar Naina mengomentari anak-anak Nita, dan muncul sebuah ide dikepalanya untuk menjodohkan kakaknya dengan Karin, dan mempertemukan mereka.

Karena dia berfikir Karin sangat cantik dan kakaknya pasti akan langsung menyukainya, bila dia bertemu dan melihat Karin. Meski Naina tidak mengenal Karin, namun menurutnya Karin sangat cocok untuk kakaknya.

"masak sih non Naina? bibi jadi tersanjung non Naina memuji anak bibi cantik-cantik!" tutur Nita merendah sembari tersenyum, dan sebetulnya bangga karena memang anaknya sungguh cantik-cantik, apa lagi Karin.

"iya bik, anak-anak perempuan bibi sangat cantik-cantik" tegas Naina karena dia memang tidak berbohong. Membuat Sahira sedikit tersipu karena ternyata Naina mengakui bahwa dia juga cantik. "oiya, bibi masak apa? Naina mau dong!" seru Naina kembali sembari melihat masakan yang sedang dibuat oleh Nita.

"hanya masak tumis sayur kangkung dan ikan goreng balado non, nona mau?" jawab dan tanya Nita sembari menatap Naina yang telah berdiri disebelahnya.

"mau bik, kebetulan Naina belum makan." tutur Naina jujur, karena dia memang belum makan.

"kalau gitu Sahira bantu ambilkan ya" kata Sahira menawarkan sembari mengambil piring untuk Naina, sementara Nita mulai menyalin masakannya yang telah matang, kedalam wadah kaca bermotif bunga-bunga yang biasa dia gunakan.

"boleh kak Sahira" jawab Naina jujur dan terlihat sudah tidak sabar diwajahnya, karena dia memang sudah lapar ditambah lagi aroma harum masak Nita membuatnya semakin lapar, dan tidak sabar ingin segera memakannya.

"segini cukup non?" tanya Sahira mengambilkan nasi untuk Naina.

"cukup kak Sahira" jawab Naina sopan, lalu mengambil piring yang berisi nasi tersebut dari tangan Sahira, dan bersiap mengambil sayur tumis kangkung dan ikan goreng balado dihadapannya.

"oiya non, labu Siam ini untuk apa non?" tanya Nita saat dia teringat akan labu Siam yang dibawa oleh Naina tadi, ketika Naina mulai menyuapi makanannya.

"itu Naina mau minta tolong kepada bibi untuk memasakkan sayur labu Siam itu untuk Naina bawa pulang, biar bisa Naina makan bersama kakak Dirga nanti sore." tutur Naina menyampaikan niatnya semula, karena memang itulah tujuan awalnya saat dia datang tadi.

Namun belum sempat ia katakan karena terburu tergoda oleh masakan Nita.

"hmm, kalau gitu bibi masakkan sekarang ya, biar langsung nona bawa pulang nanti saat nona akan pulang." kata Nita sembari mulai mengupas labu Siam ditangannya.

"boleh bik." jawab Naina setuju, dan kembali melanjutkan makannya dengan lahap.

🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Sore harinya.

Dirga yang baru selesai mandi sehabis kembali dari melihat kandang ayam kampung petelur miliknya, mulai terasa lapar dan bergegas menuju meja makan. Dia mengambil piring yang sudah disediakan diatas meja makan, lalu mengisinya dengan nasi hangat dan sayur tumis labu Siam yang dicampur dengan teri, yang di tumis dengan bumbu iris sederhana yaitu bawang putih, bawang merah dan cabe hijau.

Namun rasanya terasa sungguh nikmat di lidah Dirga, dan membuatnya tak berhenti makan, dia bahkan sampai menambah dua kali karena sangking enaknya.

"Naina, siapa yang membuat sayur tumis labu Siam ini?" tanya Dirga saat dia melihat Naina yang baru masuk keruang makan dimana Dirga sedang makan, karena dia belum pernah merasakan tumis labu Siam seenak itu dan dia berpikir Naina pasti mengetahui masakkan siapa itu.

"bik Nita, enakkan kak?" jawab Naina dan juga mengajukan pertanyaan, sembari duduk di kursi meja makan didepan Dirga.

"iya enak" jawab Dirga jujur, sembari menghabiskan makanannya tak bersisa.

"karena kakak juga suka, bagaimana kalau setiap hari Naina meminta kepada bik Nita untuk memasakkan makanan untuk kita." Naina meminta pendapat kepada Dirga dan melihat Dirga dengan pandangan penuh harap. Ia begitu berharap Dirga menyetujui idenya itu.

"nggak usahlah Naina, bik Nita itu sibuk, lagi pula kakak juga tidak enak kalau menambah pekerjaannya." Dirga menolak ide Naina, karena Nita memang sibuk selain mengurusi kebun, Nita juga harus menyiapkan makanan untuk anak-anak dan suami, ditambah lagi Nita juga memiliki seorang putra yang masih sekolah.

Selain itu Dirga juga menjaga jarak dari kedua anak perempuan Nita, yaitu Sakira dan Sahira. Entah mengapa Dirga merasa tidak nyaman jika berdekatan dengan mereka, dan selalu merasa risih. Padahal mereka cantik, namun Dirga sama sekali tidak tertarik dan sebetulnya Dirga tidak hanya seperti itu kepada mereka saja, dia juga seperti itu kepada perempuan-perempuan lain, oleh karena itu tidak ada yang pernah melihatnya dekat dengan perempuan, termasuk Naina.

Yang kadang menganggap dan berpikir kakaknya itu seperti tidak normal.

"sayang sekali, padahal masakkan bik Nita enak lo!" ujar Naina dengan mimik wajah kecewa, karena Dirga menolak usulannya.

Sementara Dirga hanya diam menatap sayur tumis labu Siam yang ia makan tadi, karena dia juga sangat menyukai rasa masakkan Nita, dan mulai berpikir untuk merubah pikirannya.

"kalau kakak tidak mau bik Nita memasakkan makanan untuk kita dirumah ini, karena tidak ingin menambah pekerjaannya. Bagaimana kalau sesekali saat ketika sedang tidak berselera makan, kita makan dirumah bik Nita! Lagi pula bik Nita tidak akan keberadaan dan tidak akan terlalu menambah pekerjaannya, karena hanya sesekali saja." bujuk Naina masih mencoba dan tidak mau menyerah sembari melihat wajah kakaknya, dan menyadari bahwa kakaknya mulai terpengaruh oleh perkataannya. "bagaimana?" tanya Naina mendesak meminta jawaban, karena Dirga hanya diam setelah mendengar perkataannya. Sebab dia begitu ingin mempertemukan Dirga dengan salah satu anak Nita, yaitu Karin.

"terserah kamu saja Naina" tutur Dirga kemudian setelah cukup lama hanya diam.

Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 Kisah Karin dan Dirga 1
24 Kisah Karin dan Dirga 2
25 Kisah Karin dan Dirga 3
26 Kisah Karin dan Dirga 4
27 Kisah Karin dan Dirga 5
28 Kisah Karin dan Dirga 6
29 Kisah Karin dan Dirga 7
30 Kisah Karin dan Dirga 8
31 Kisah Karin dan Dirga 9
32 Kisah Karin dan Dirga 10
33 Kisah Karin dan Dirga 11
34 Kisah Karin dan Dirga 12
35 Kisah Karin dan Dirga 13
36 Kisah Karin dan Dirga 14
37 Kisah Karin dan Dirga 15
38 Kisah Karin dan Dirga 16
39 Kisah Karin dan Dirga 17
40 Kisah Karin dan Dirga 18
41 Kisah Karin dan Dirga 19
42 kisah Karin dan Dirga 20
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 Pernikahan Romantic Elegant
50 Anaknya Mirip Pak Dirga
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 Biang gosip
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 libur
68 67
69 Garis dua
70 69
71 Foto-foto memalukan
72 Lelah
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83
85 84
86 Manis
87 Duda tua
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 So sweet
104 Senandung rindu.
105 Slek
106 ada yang baru
107 Kruuuuk
108 Lamaran Sakira
109 tangisan disaat bahagia 1
110 Tangisan disaat bahagia 2
111 tangisan disaat bahagia 3
112 awal kehancuran
113 Berubah sedrastis itu
114 hidup atau mati sama saja
115 ingin meninggalkan ku
116 Sangat lemah
117 kabar bahagia disaat sedih.
118 menyesal
119 keputusan yang tepat
120 Kenangan masa lalu
121 bisakah kamu hidup tanpa ku
122 seorang ibu membujuk seorang ibu
123 Semuanya baik-baik saja
124 Sudah mau pergi
125 jadi lebih pemarah
126 belum terbiasa
127 panggil tukang derek
128 tukang gosip
129 tour and travel
130 KTP
131 Buku tabungan Dirga
132 Teman
133 Akhirnya sampai juga
134 Dia sudah disini
135 Matang
136 video call
137 kalau sudah janji harus ditepati
138 Bertemu Abi
139 Diantar pulang
140 Bau asap rokok
141 gadis melahirkan anak
142 yang membuatnya banyak
143 curiga
144 dilabrak tanpa alasan yang jelas
145 Bayi berambut ikal
146 sini sama mimi
147 pura-pura
148 hanya numpang diperut
149 kiriman
150 terjerumus semakin dalam
151 salah dengar
152 salam untuk ayah dan ibu
153 pergi dengan siapa
154 apaan sih nih orang
155 pasar seni
Episodes

Updated 155 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
Kisah Karin dan Dirga 1
24
Kisah Karin dan Dirga 2
25
Kisah Karin dan Dirga 3
26
Kisah Karin dan Dirga 4
27
Kisah Karin dan Dirga 5
28
Kisah Karin dan Dirga 6
29
Kisah Karin dan Dirga 7
30
Kisah Karin dan Dirga 8
31
Kisah Karin dan Dirga 9
32
Kisah Karin dan Dirga 10
33
Kisah Karin dan Dirga 11
34
Kisah Karin dan Dirga 12
35
Kisah Karin dan Dirga 13
36
Kisah Karin dan Dirga 14
37
Kisah Karin dan Dirga 15
38
Kisah Karin dan Dirga 16
39
Kisah Karin dan Dirga 17
40
Kisah Karin dan Dirga 18
41
Kisah Karin dan Dirga 19
42
kisah Karin dan Dirga 20
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
Pernikahan Romantic Elegant
50
Anaknya Mirip Pak Dirga
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
Biang gosip
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
libur
68
67
69
Garis dua
70
69
71
Foto-foto memalukan
72
Lelah
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83
85
84
86
Manis
87
Duda tua
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
So sweet
104
Senandung rindu.
105
Slek
106
ada yang baru
107
Kruuuuk
108
Lamaran Sakira
109
tangisan disaat bahagia 1
110
Tangisan disaat bahagia 2
111
tangisan disaat bahagia 3
112
awal kehancuran
113
Berubah sedrastis itu
114
hidup atau mati sama saja
115
ingin meninggalkan ku
116
Sangat lemah
117
kabar bahagia disaat sedih.
118
menyesal
119
keputusan yang tepat
120
Kenangan masa lalu
121
bisakah kamu hidup tanpa ku
122
seorang ibu membujuk seorang ibu
123
Semuanya baik-baik saja
124
Sudah mau pergi
125
jadi lebih pemarah
126
belum terbiasa
127
panggil tukang derek
128
tukang gosip
129
tour and travel
130
KTP
131
Buku tabungan Dirga
132
Teman
133
Akhirnya sampai juga
134
Dia sudah disini
135
Matang
136
video call
137
kalau sudah janji harus ditepati
138
Bertemu Abi
139
Diantar pulang
140
Bau asap rokok
141
gadis melahirkan anak
142
yang membuatnya banyak
143
curiga
144
dilabrak tanpa alasan yang jelas
145
Bayi berambut ikal
146
sini sama mimi
147
pura-pura
148
hanya numpang diperut
149
kiriman
150
terjerumus semakin dalam
151
salah dengar
152
salam untuk ayah dan ibu
153
pergi dengan siapa
154
apaan sih nih orang
155
pasar seni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!