11

Kembali ke masa sekarang.

"maafkan mama nak, hiks, hiks, hiks, hiks" rintih dan tangis Nita dengan penuh penyesalan, dan terus memeluk Karin dengan sangat erat, karena bayangan-bayangan kekejamannya di masa lalu terus berputar dikepalanya. Sedangkan Karin hanya diam, tidak membalas perlakuannya.

Tapi Nita tidak mempedulikan itu, dia memandang wajah Karin sesaat untuk menyakinkan dirinya bahwa yang sedang ia peluk memang benar putrinya, lalu menciumi pipi Karin berkali-kali karena selama ini dia sangat merindukannya.

"Karin! Ini benar-benar kamu dek?" Sahira bertanya sembari mendekati Karin yang sedang dipeluk oleh Nita, namun Karin tak menjawab dan Sahira tidak menghiraukan itu, lalu ikut memeluk Karin dari samping, karena dia juga sangat merindukan Karin. "kemana saja kamu selama ini dek?" tutur Sahira kemudian saat dia memeluk Karin, namun lagi-lagi Karin hanya diam.

Dia tidak mampu menjawab semua pertanyaan itu, sebab dia masih syok dan tak menyangka akan bertemu dengan semua keluarganya secara tak terduga. Dia bahkan tidak tahu bahwa ibunya tinggal disana, karena rumah yang dia tuju sebenarnya adalah rumah nomor dua.

Namun dia nyasar kerumah nomor satu karena tidak memperhatikan nomor rumah, dan hanya fokus pada cat warna putih, sebab rumah nomor dua tadinya berwarna putih, tapi sudah bertukar warna hijau sejak beberapa hari lalu, begitu pula dengan rumah-rumah lain telah bertukar warna sesuai warna yang disukai oleh penghuninya, dan hanya rumah nomor satu yang dicat dengan warna putih.

Selain itu setiap teras rumah semuanya dipasangi dengan lampu yang tidak terlalu terang, dengan tujuan untuk menghemat pemakaian listrik agar tidak terlalu banyak saat membayar listrik, dan hanya mendapatkan tambahan pencahayaan dari rumah besar. Semakin membuat setiap nomor rumah tidak terlihat jelas saat malam.

Dan saat mereka berdua sedang memeluk Karin, ponsel Karin pun berbunyi.

kring, dret, dret,

Kring, dret, dret,

Kring, dret, dret.

Ponsel Karin berbunyi dan bergetar didalam tasnya, sontak membuat Karin bergegas melepaskan pelukan ibunya dan kakaknya, lalu mengambil ponsel didalam tasnya.

"halo Karin, kamu dimana nak? Kenapa sampai sekarang belum sampai?" tanya seorang wanita yang terdengar dari ponsel tersebut, begitu Karin mengangkat panggilan darinya, yang terdengar begitu cemas dari nada bicaranya.

"Karin sudah sampai bu" jawab Karin dengan suara sedikit parau, dan mata terus melihat kepada wanita yang telah melahirkan, yang masih berdiri dihadapannya.

"kamu sudah sampai! Tapi kamu dimana nak?" Linda menelepon dari dalam rumah dan mulai melihat keluar, lalu dia melihat sebuah mobil sedan yang sangat ia kenal sedang terparkir didepan rumah Nita.

Duk! Jantung Linda berdetak kencang, saat dia melihat itu.

"Karin, kenapa ibu melihat mobil mu ada didepan rumah sebelah? apakah kamu sedang disana nak?" tanya Linda dengan darah berdesir kencang, menyadari sesuatu yang selama ini dia takuti.

"hmm, iya ibu, Karin ada disini." jawab Karin dengan perasaan ragu, karena dia tidak ingin menyakiti wanita yang telah membesarnya itu, tapi dia juga tidak bisa berbohong, karena ibunya telah melihat mobilnya.

Tut!

Tut!

Tut!

Mendengar jawaban Karin itu, Linda langsung memutuskan sambungan telepon dan bergegas dengan langkah cepat menuju kerumah Nita.

"Karin ayo kita pulang kerumah nak!" kata Linda menyusul Karin setelah dia sampai dirumah Nita, lalu meraih koper yang berbeda didepan pintu rumah Nita. Karena dia sangat tahu koper itu adalah milik Karin.

"tidak bisa, Karin adalah anakku! Dia akan tinggal disini bersama ku!" serobot Nita merebut koper yang dipegang oleh Linda, dan menahan sekuat tenaga.

"Karin adalah anakku! Aku yang merawat dan membesarkannya!" tutur Linda tidak terima dan tetap mencoba untuk membawa koper Karin, hingga akhirnya saling rebut-rebutan.

"dia anakku, aku ibunya. Dan aku yang melahirkannya!" ujar Nita tidak mau kalah.

"kau yang melahirkannya, tapi kau tidak menginginkannya!" sindir Linda mengingatkan Nita akan masa lalu, "lagi pula jika Karin tinggal disini dia mau tidur dimana? Rumah kalian tidak cocok untuk Karin!" celetuk Linda ketus, seperti sedang mengejek Nita yang status sosialnya sekarang sedang berada dibawah Linda.

Sontak membuat Nita langsung melepaskan tangannya dari koper Karin yang dipegang oleh Linda, saat dia mendengar perkataan itu. Dia tahu Linda sedang menghinanya dan dia tidak bisa menjawab hinaan itu, karena dia memang sudah jatuh miskin dan Karin pasti tidak akan mau tinggal dengannya, oleh sebab itu dia menyerah dan tidak ingin lagi berebut dengan Linda. Meski sebetulnya hatinya merasa sakit.

"ibu, Karin akan tinggal disini!" tutur Karin yang sejak tadi hanya diam melihat keributan, yang dibuat oleh kedua wanita yang sangat berjasa dalam hidupnya itu, dan sebetulnya merasa tidak terima saat ibu angkatnya menghina ibu kandungnya.

Namun dia juga tidak bisa marah pada ibu angkatnya yang selama ini menyayanginya dengan tulus, tapi dia juga tidak bisa melukai perasaan ibu kandungnya, yang selama ini selalu ia rindukan meski selama ini dia selalu berusaha untuk melupakannya.

"tapi nak, bagaimana kamu bisa tidur disini? Disini tidak ada AC!" tutur Linda secara tidak langsung mengingatkan bahwa kulit Karin sangat sensitif, dia tidak bisa terlalu lama kepanasan. Karena kulitnya sangat tipis dan akan memerah seperti kepiting rebus, kalau kepanasan, dan sejak bayi Karin selalu tidur dengan pendingin ruangan, begitu pula setelah Karin tinggal bersama Linda.

Tapi meskipun begitu bukan berarti Karin tidak pernah kepanasan dan hidup susah, karena dia bukanlah perempuan yang manja dan sangat pekerja keras. Walau Linda sangat menyayanginya dan selalu mengutamakannya, bahkan mungkin juga rela memberikan nyawa untuk Karin.

"bu, Karin mohon. Karin sangat lelah." tutur Karin memelas dan meminta pengertian dari ibu angkatnya, karena saat ini dia memang betul-betul letih setelah melakukan perjalanan jauh, dan kemudian dihadapkan pada situasi seperti sekarang.

"hmm, baiklah kalau begitu." tutur Linda menyerah dan merasa sedih, karena ternyata Karin lebih memilih ibu kandungnya, lalu kemudian berjalan meninggalkan Karin dengan perasaan hati terluka dan mata berkaca-kaca, dia kembali kerumahnya.

"ibu kenapa?" tanya Sarah saat melihat ibunya kembali dalam keadaan menangis, namun Linda tidak menjawab dan lebih memilih untuk segera masuk kekamarnya.

"bu!" panggilnya lagi, karena dia sangat penasaran dengan apa yang membuat ibunya menangis.

"ibu cepek, ibu ingin istirahat." jawab Linda tak ingin lagi ditanya oleh Sarah, lalu masuk kekamarnya dan mengunci pintunya. Dan Sarah tidak punya pilihan lain, selain mencari tahu sendiri apa penyebab ibunya terlihat begitu sedih. Lalu kemudian pergi keluar untuk mencari tahu.

Diluar Sarah melihat mobil kakaknya yang terparkir di rumah tangganya, dan tidak sedikit pun berpikir tentang yang aneh-aneh, "kakak sudah pulang" gumamnya pada diri sendiri, karena dia sangat mengenali mobil kakaknya, dan langsung bergegas menuju rumah dimana kakaknya memarkir mobil, Sarah berjalan kesana dengan perasaan hati senang, karena akhirnya setelah dua tahun dia bisa melihat kakaknya kembali dan tak lagi hanya sekedar berkomunikasi di ponsel. Seperti yang mereka lakukan selama dua tahun ini.

Saat Sarah berjalan kerumah itu Karin sudah tidak ada diluar, dia sudah berada didalam rumah Nita.

Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 Kisah Karin dan Dirga 1
24 Kisah Karin dan Dirga 2
25 Kisah Karin dan Dirga 3
26 Kisah Karin dan Dirga 4
27 Kisah Karin dan Dirga 5
28 Kisah Karin dan Dirga 6
29 Kisah Karin dan Dirga 7
30 Kisah Karin dan Dirga 8
31 Kisah Karin dan Dirga 9
32 Kisah Karin dan Dirga 10
33 Kisah Karin dan Dirga 11
34 Kisah Karin dan Dirga 12
35 Kisah Karin dan Dirga 13
36 Kisah Karin dan Dirga 14
37 Kisah Karin dan Dirga 15
38 Kisah Karin dan Dirga 16
39 Kisah Karin dan Dirga 17
40 Kisah Karin dan Dirga 18
41 Kisah Karin dan Dirga 19
42 kisah Karin dan Dirga 20
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 Pernikahan Romantic Elegant
50 Anaknya Mirip Pak Dirga
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 Biang gosip
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 libur
68 67
69 Garis dua
70 69
71 Foto-foto memalukan
72 Lelah
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83
85 84
86 Manis
87 Duda tua
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 So sweet
104 Senandung rindu.
105 Slek
106 ada yang baru
107 Kruuuuk
108 Lamaran Sakira
109 tangisan disaat bahagia 1
110 Tangisan disaat bahagia 2
111 tangisan disaat bahagia 3
112 awal kehancuran
113 Berubah sedrastis itu
114 hidup atau mati sama saja
115 ingin meninggalkan ku
116 Sangat lemah
117 kabar bahagia disaat sedih.
118 menyesal
119 keputusan yang tepat
120 Kenangan masa lalu
121 bisakah kamu hidup tanpa ku
122 seorang ibu membujuk seorang ibu
123 Semuanya baik-baik saja
124 Sudah mau pergi
125 jadi lebih pemarah
126 belum terbiasa
127 panggil tukang derek
128 tukang gosip
129 tour and travel
130 KTP
131 Buku tabungan Dirga
132 Teman
133 Akhirnya sampai juga
134 Dia sudah disini
135 Matang
136 video call
137 kalau sudah janji harus ditepati
138 Bertemu Abi
139 Diantar pulang
140 Bau asap rokok
141 gadis melahirkan anak
142 yang membuatnya banyak
143 curiga
144 dilabrak tanpa alasan yang jelas
145 Bayi berambut ikal
146 sini sama mimi
147 pura-pura
148 hanya numpang diperut
149 kiriman
150 terjerumus semakin dalam
151 salah dengar
152 salam untuk ayah dan ibu
153 pergi dengan siapa
154 apaan sih nih orang
155 pasar seni
Episodes

Updated 155 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
Kisah Karin dan Dirga 1
24
Kisah Karin dan Dirga 2
25
Kisah Karin dan Dirga 3
26
Kisah Karin dan Dirga 4
27
Kisah Karin dan Dirga 5
28
Kisah Karin dan Dirga 6
29
Kisah Karin dan Dirga 7
30
Kisah Karin dan Dirga 8
31
Kisah Karin dan Dirga 9
32
Kisah Karin dan Dirga 10
33
Kisah Karin dan Dirga 11
34
Kisah Karin dan Dirga 12
35
Kisah Karin dan Dirga 13
36
Kisah Karin dan Dirga 14
37
Kisah Karin dan Dirga 15
38
Kisah Karin dan Dirga 16
39
Kisah Karin dan Dirga 17
40
Kisah Karin dan Dirga 18
41
Kisah Karin dan Dirga 19
42
kisah Karin dan Dirga 20
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
Pernikahan Romantic Elegant
50
Anaknya Mirip Pak Dirga
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
Biang gosip
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
libur
68
67
69
Garis dua
70
69
71
Foto-foto memalukan
72
Lelah
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83
85
84
86
Manis
87
Duda tua
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
So sweet
104
Senandung rindu.
105
Slek
106
ada yang baru
107
Kruuuuk
108
Lamaran Sakira
109
tangisan disaat bahagia 1
110
Tangisan disaat bahagia 2
111
tangisan disaat bahagia 3
112
awal kehancuran
113
Berubah sedrastis itu
114
hidup atau mati sama saja
115
ingin meninggalkan ku
116
Sangat lemah
117
kabar bahagia disaat sedih.
118
menyesal
119
keputusan yang tepat
120
Kenangan masa lalu
121
bisakah kamu hidup tanpa ku
122
seorang ibu membujuk seorang ibu
123
Semuanya baik-baik saja
124
Sudah mau pergi
125
jadi lebih pemarah
126
belum terbiasa
127
panggil tukang derek
128
tukang gosip
129
tour and travel
130
KTP
131
Buku tabungan Dirga
132
Teman
133
Akhirnya sampai juga
134
Dia sudah disini
135
Matang
136
video call
137
kalau sudah janji harus ditepati
138
Bertemu Abi
139
Diantar pulang
140
Bau asap rokok
141
gadis melahirkan anak
142
yang membuatnya banyak
143
curiga
144
dilabrak tanpa alasan yang jelas
145
Bayi berambut ikal
146
sini sama mimi
147
pura-pura
148
hanya numpang diperut
149
kiriman
150
terjerumus semakin dalam
151
salah dengar
152
salam untuk ayah dan ibu
153
pergi dengan siapa
154
apaan sih nih orang
155
pasar seni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!