18

"bagus! Kalau begitu bagaimana besok malam, kita makan dirumah bik Nita saja dan Naina akan minta pada bik Nita untuk memasak lebih untuk kita." tutur Naina antusias tidak mau membuang-buang kesempatan.

"terserah" jawab Dirga tidak menolak, karena dia juga masih ingin makan makanan yang terasa enak seperti yang barusan ia makan tadi. Sebab beberapa hari ini dia juga sedang tidak berselera makan karena bosan dengan masakkan bik Irma, yang selalu membuatkan makanan untuk mereka.

***

Sore harinya.

Karin pulang bersama Sarah dan sahabatnya Ririn, perempuan yang pernah datang bersama Naina dan bertemu dengan Nita dua tahun lalu, saat Ririn akan mengunjungi rumah Linda menjalankan tugas dari Karin.

"ini mau di tarok dimana say?" seloroh Ririn setelah keluar dari mobil Karin, lalu mengangkat kardus berisi komputer milik Karin yang dibawa oleh Karin dari rumah kos yang biasa ditempatinya bersama Ririn.

Karena Karin tidak akan tinggal disana lagi, dan Ririn beberapa bulan lalu juga sudah menikah, jadi dia tidak tinggal disana lagi dan tinggal berdua bersama suaminya, dirumah kontrakkan yang dia sewa bersama suaminya.

"di kamarku say" jawab Karin sembari membawa kardus berisi alat printer dan berbagai perlengkapannya.

"dimana say?" tanya Ririn lagi sembari melihat kearah rumah Nita yang ada dihadapannya, dimana Karin memarkir mobilnya. Karena Karin sudah bercerita kepada Ririn bahwa dia sekarang tinggal dirumah orang tua kandungnya, jadi Ririn tak lagi bertanya saat Karin memarkir mobilnya didepan rumah nomor satu, dan bukan dirumah nomor dua, rumah yang ditempati oleh Linda dan keluarganya.

"yok kak Ririn, Sarah tunjukkan." celetuk Sarah dan langsung berjalan didepan sebagai pemimpin, dan menerobos masuk kerumah Nita, seolah itu juga adalah rumahnya.

Membuat seluruh keluarga Nita yang sedang duduk diruang keluarga langsung melihat kearah Sarah, yang menyelonong masuk begitu saja diikuti dengan Ririn dibelakangnya.

Dan terlihat sangat tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Sarah tersebut, namun mereka menahannya dan melihat kearah Ririn yang masih berdiri didepan mereka, dan melihat raut segan yang terpancar diwajah Ririn.

"permisi bik, maaf saya langsung masuk, saya temannya Karin, saya mau meletakkan barang-barang ini dikamar Karin" ujar Ririn sopan saat Nita dan seluruh anggota keluarga melihat kearah Ririn dan juga Sarah, yang menyelonong begitu saja. Padahal mereka semua ada dirumah dan sedang berkumpul diruang keluarga. Dan dia merasa sangat tidak enak hati.

Sementara Sarah sudah masuk kedalam kamar Karin, tanpa mempedulikan mereka semua.

"oh, masuk saja kekamar yang di masuki oleh Sarah barusan" jawab Nita kemudian setelah mengetahui bahwa perempuan dihadapannya itu adalah teman Karin.

Tapi sebelum Ririn beranjak kekamar Karin, mereka juga melihat Karin yang telah berjalan masuk. "Karin pulang" kata Karin saat dia melangkahkan kaki memasuki rumah. Lalu berjalan terus hingga dia telah berada diruang keluarga, dimana semua keluarganya sedang berkumpul.

"Kamu sudah pulang nak?" tutur Nita dan tersenyum kepada Karin, karena dia selalu merasa senang saat melihat Karin yang telah pulang. Mewakili pertanyaan seluruh anggota keluarganya, yang masih bingung dan tidak tahu harus memulai berbicara apa kepada Karin yang baru berkumpul kembali bersama mereka.

"hmm" jawab Karin dan menganggukkan kepalanya, sembari melihat kearah Nita dan seluruh anggota keluarganya sesaat. Dan mulai berjalan menuju kamarnya, karena Ririn dan Sarah sudah berada disana.

"kamu sudah makan siang nak?" tanya Nita lagi, sebelum Karin memasuki kamarnya.

"sudah tadi diluar" jawab Karin sebelum dia masuk kekamarnya dengan melihat kearah Nita sebentar, lalu kemudian masuk kekamarnya dan menutup pintunya.

Saat Karin masuk kekamarnya dia langsung merasakan hawa sejuk yang dihasilkan oleh pendingin ruangan, yaitu AC yang telah terpasang disalah satu sisi dinding kamarnya. Lalu melihat kearah AC baru tersebut yang sebelumnya tidak ada disana.

"ini mau diletakkan dimana say?" tanya Ririn mengeluarkan komputer tipis merek LG tersebut, karena dia ingin membantu Karin, tapi tidak melihat ada meja lain disana, dan hanya ada satu meja yang penuh dengan buku pelajaran.

"dirumah ada meja kosong dikamar kak Karin, bagaimana kalau meja itu kita pindah kesini?" tutur Sarah yang sedang duduk ditempat tidur memberi ide saat dia melihat tidak ada meja lain disana, dan teringat akan meja yang berada dikamar Karin, yang ada dirumah yang ditempati oleh Linda.

"hmm, boleh" kata Karin setuju dengan ide adiknya itu karena dia membutuhkan meja itu, dan yang membelinya pun adalah dia sendiri, yang memang ia beli untuk letak komputer itu, karena tadinya dia memang akan tinggal dirumah itu bersama dengan Linda, tapi tidak jadi karena dia salah mendatangi rumah dan bertemu dengan Nita.

"kalau gitu kita ambil sekarang" tutur Sarah antusias sembari keluar dari kamar Karin, karena kakaknya telah setuju dengan saran darinya.

"yok," jawab Ririn dan juga ikut berjalan mengikuti Sarah, "kamu tunggu disini saja say, biar aku dan Sarah saja yang mengambilnya dan membawanya kemari." tutur Ririn kepada Karin sebelum dia mengikuti Sarah, agar sahabatnya itu bisa bersantai karena dia tahu sahabatnya masih sedikit letih, karena menyetir mobil sendiri selama tujuh jam dari kota B tempatnya bekerja, hingga sampai ke kota ini semalam.

Dan Ririn juga tahu bahwa Karin belum cukup istirahat, sebab wajahnya masih terlihat sedikit lelah dan dia dapat mengetahuinya bahwa sahabatnya itu masih lelah, meski Karin tidak mengatakannya. Oleh karena itu Karin pun menuruti perkataan sahabatnya itu, dan tetap berada dikamarnya.

Karin menunggu Sarah dan Ririn dengan duduk ditepi tempat tidur, dia duduk dengan mata melihat kearah keluar jendela, dan memandang pemandangan hamparan tanaman tomat dan cabe, yang ditaman berbaris rapi didalam setiap barisannya yang ditaman tidak terlalu jauh dari rumah Nita, dan terlihat sungguh cantik dengan warna yang telah berwarna merah dan kuning, di setiap buahnya yang lebat, dan hanya sedikit yang masih berwarna hijau.

Karin terpukau melihat buah-buahan yang lebat itu, dan merasa kagum dengan orang yang memiliki perkebunan itu, karena orang itu memiliki perkebunan yang subur dan hasil yang melimpah ruah, orang itu pasti akan menghasilkan banyak uang saat seluruh panennya terjual, dan mengagumi hasil dari pendapatan itu meski dia tidak melihat berapa banyak uang yang akan didapat oleh pemilik perkebunan itu. Namun membayangkan jumlah uangnya saja sudah membuat Karin kagum, dan berpikir betapa makmur nya orang itu.

"Say, meja ini mau di tarok dimana?" tanya Ririn tiba-tiba setelah dia kembali dengan membawa meja dan mengangkatnya berdua dengan Sarah. Membuat Karin langsung menoleh kearahnya.

"disini saja" jawab Karin sembari bangkit dari tepi tempat tidur, dan berjalan kearah yang dia inginkan, dimana meja itu akan diletakkan. Yaitu didekat jendela, agar dia bisa langsung melihat kearah luar setiap kali dia sedang duduk didepan komputernya.

Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 Kisah Karin dan Dirga 1
24 Kisah Karin dan Dirga 2
25 Kisah Karin dan Dirga 3
26 Kisah Karin dan Dirga 4
27 Kisah Karin dan Dirga 5
28 Kisah Karin dan Dirga 6
29 Kisah Karin dan Dirga 7
30 Kisah Karin dan Dirga 8
31 Kisah Karin dan Dirga 9
32 Kisah Karin dan Dirga 10
33 Kisah Karin dan Dirga 11
34 Kisah Karin dan Dirga 12
35 Kisah Karin dan Dirga 13
36 Kisah Karin dan Dirga 14
37 Kisah Karin dan Dirga 15
38 Kisah Karin dan Dirga 16
39 Kisah Karin dan Dirga 17
40 Kisah Karin dan Dirga 18
41 Kisah Karin dan Dirga 19
42 kisah Karin dan Dirga 20
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 Pernikahan Romantic Elegant
50 Anaknya Mirip Pak Dirga
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 Biang gosip
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 libur
68 67
69 Garis dua
70 69
71 Foto-foto memalukan
72 Lelah
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83
85 84
86 Manis
87 Duda tua
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 So sweet
104 Senandung rindu.
105 Slek
106 ada yang baru
107 Kruuuuk
108 Lamaran Sakira
109 tangisan disaat bahagia 1
110 Tangisan disaat bahagia 2
111 tangisan disaat bahagia 3
112 awal kehancuran
113 Berubah sedrastis itu
114 hidup atau mati sama saja
115 ingin meninggalkan ku
116 Sangat lemah
117 kabar bahagia disaat sedih.
118 menyesal
119 keputusan yang tepat
120 Kenangan masa lalu
121 bisakah kamu hidup tanpa ku
122 seorang ibu membujuk seorang ibu
123 Semuanya baik-baik saja
124 Sudah mau pergi
125 jadi lebih pemarah
126 belum terbiasa
127 panggil tukang derek
128 tukang gosip
129 tour and travel
130 KTP
131 Buku tabungan Dirga
132 Teman
133 Akhirnya sampai juga
134 Dia sudah disini
135 Matang
136 video call
137 kalau sudah janji harus ditepati
138 Bertemu Abi
139 Diantar pulang
140 Bau asap rokok
141 gadis melahirkan anak
142 yang membuatnya banyak
143 curiga
144 dilabrak tanpa alasan yang jelas
145 Bayi berambut ikal
146 sini sama mimi
147 pura-pura
148 hanya numpang diperut
149 kiriman
150 terjerumus semakin dalam
151 salah dengar
152 salam untuk ayah dan ibu
153 pergi dengan siapa
154 apaan sih nih orang
155 pasar seni
Episodes

Updated 155 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
Kisah Karin dan Dirga 1
24
Kisah Karin dan Dirga 2
25
Kisah Karin dan Dirga 3
26
Kisah Karin dan Dirga 4
27
Kisah Karin dan Dirga 5
28
Kisah Karin dan Dirga 6
29
Kisah Karin dan Dirga 7
30
Kisah Karin dan Dirga 8
31
Kisah Karin dan Dirga 9
32
Kisah Karin dan Dirga 10
33
Kisah Karin dan Dirga 11
34
Kisah Karin dan Dirga 12
35
Kisah Karin dan Dirga 13
36
Kisah Karin dan Dirga 14
37
Kisah Karin dan Dirga 15
38
Kisah Karin dan Dirga 16
39
Kisah Karin dan Dirga 17
40
Kisah Karin dan Dirga 18
41
Kisah Karin dan Dirga 19
42
kisah Karin dan Dirga 20
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
Pernikahan Romantic Elegant
50
Anaknya Mirip Pak Dirga
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
Biang gosip
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
libur
68
67
69
Garis dua
70
69
71
Foto-foto memalukan
72
Lelah
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83
85
84
86
Manis
87
Duda tua
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
So sweet
104
Senandung rindu.
105
Slek
106
ada yang baru
107
Kruuuuk
108
Lamaran Sakira
109
tangisan disaat bahagia 1
110
Tangisan disaat bahagia 2
111
tangisan disaat bahagia 3
112
awal kehancuran
113
Berubah sedrastis itu
114
hidup atau mati sama saja
115
ingin meninggalkan ku
116
Sangat lemah
117
kabar bahagia disaat sedih.
118
menyesal
119
keputusan yang tepat
120
Kenangan masa lalu
121
bisakah kamu hidup tanpa ku
122
seorang ibu membujuk seorang ibu
123
Semuanya baik-baik saja
124
Sudah mau pergi
125
jadi lebih pemarah
126
belum terbiasa
127
panggil tukang derek
128
tukang gosip
129
tour and travel
130
KTP
131
Buku tabungan Dirga
132
Teman
133
Akhirnya sampai juga
134
Dia sudah disini
135
Matang
136
video call
137
kalau sudah janji harus ditepati
138
Bertemu Abi
139
Diantar pulang
140
Bau asap rokok
141
gadis melahirkan anak
142
yang membuatnya banyak
143
curiga
144
dilabrak tanpa alasan yang jelas
145
Bayi berambut ikal
146
sini sama mimi
147
pura-pura
148
hanya numpang diperut
149
kiriman
150
terjerumus semakin dalam
151
salah dengar
152
salam untuk ayah dan ibu
153
pergi dengan siapa
154
apaan sih nih orang
155
pasar seni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!