"nona Naina, bukankah pak Dirga sudah punya pacar, soalnya waktu kemarin nona Naina membuat sedikit keributan, bibi sempat lihat seorang perempuan cantik yang keluar dari rumah nona, sesaat sebelum nona berlari keluar!" ujar Nita mulai mencoba mencari jawaban atas apa yang ia lihat kemarin, dan ingin meyakinkan diri apakah dia salah lihat atau tidak!
"oh itu kak Rin!" seru Naina dengan bersemangat, membuat Nita sedikit terkejut mendengar sebutan Rin tersebut, namun dia tidak terlalu memperlihatkan nya, "bibi melihatnya ya? Dia sangat cantik kan bik!" tanya Naina antusias dan berharap Nita sependapat dengannya.
"iya" jawab Nita setuju dengan perkataan Naina, meski dia tidak melihat wajah perempuan yang dikatakan oleh Naina tersebut, dan membuat hati kembali terasa ngilu setiap dia mengingat perempuan yang ia lihat semalam.
"Tapi sayang dia tidak memiliki hubungan khusus dengan kak Dirga! Hubungan mereka hanya sebatas rekan kerja dan mantan murid dan guru saja." tutur Naina dengan raut kembali kecewa, setelah dia mengingat hubungan kakaknya yang hanya biasa-biasa saja. Sebab Dirga memang sempat menjadi guru SMA dan guru les, sekitar tiga tahun yang lalu.
"kalau mereka tidak memiliki hubungan, lalu mengapa dia datang kemari disaat malam hari?" tanya Nita yang sebetulnya untuk meyakinkan dirinya, namun ekspresi wajahnya dia buat seperti biasa-biasa saja.
"untuk mengambil flashdisk dan beberapa berkas kak Dirga yang ketinggalan, karena kebetulan dia sedang berada didekat sini dan kak Dirga meminta tolong kepada nya, ditambah lagi mereka memiliki proyek bersama, dan kemarin adalah yang pertama kalinya dia datang kemari." jelas Naina polos dan begitu mudah ditipu, karena tidak mungkin ada orang yang kebetulan berada didekat sini, karena disini hanya ada rumah Dirga dan beberapa rumah para pekerja yang bekerja kepadanya.
Dan sudah jelas bahwa gadis itu memang bertujuan datang kemari, lalu berbohong dengan memberikan alasan seperti itu, namun Nita bisa menangkap dan mengetahui kebohongan itu, dan sudah jelas bahwa Dirga dan perempuan itu memiliki hubungan, tapi Nita lebih memilih diam saja dan tidak mau ikut campur, dia lebih membiarkan Naina mengetahuinya dengan sendirinya.
🌾🌾🌾🌾🌾
Keesokan harinya.
"mamaaaa!" suara gadis kecil itu kembali terngiang ditelinga Nita, membuat Nita kembali tidak bisa tidur dengan nyenyak dan terus tidur dengan gelisah, hingga akhirnya dia kembali membuka matanya.
"ada apa? Kenapa belakang ini Kamu tidak tidur dengan nyenyak dan selalu terlihat gelisah?" tanya Yuda sembari memberikan segelas air putih kepada Nita, dan duduk disebelah Nita. Meski Nita pernah membencinya namun dia tidak menolak perhatian yang diberikan oleh Yuda kepadanya.
Ditambah lagi dia juga memiliki seorang anak dari pria tersebut, dan berusaha untuk melupakan perbuatan Yuda dimasa lalu, namun sayangnya beberapa hari ini, tepatnya setelah dia melihat perempuan yang mirip dengan Karin, dia pun kembali teringat akan perbuatan yang dibuat oleh Yuda beberapa tahun yang lalu.
Yaitu masa lalu di 21 tahun silam.
Saat itu adalah malam duka bagi Nita, yang baru saja kehilangan suami dan juga anak laki-lakinya yang berusia dua tahun, mereka meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, yang terjadi ketika suami Nita dan putranya pergi membeli sarapan untuk mereka sekeluarga. Dengan mengendarai motor kesayangannya.
Namun saat perjalanan pulang, tiba-tiba sebuah truk yang berada dibelakang mereka kehilangan kendali dan akhirnya menabrak suami Nita dan putranya, hingga keduanya meninggal ditempat.
Nita tidak bisa menerima semua itu dan selalu menyalahkan bayi didalam kandungannya, dia menganggap bahwa bayi didalam kandungannya adalah anak sumber masalah dan pembawa sial. Dia kerap memukuli perutnya.
"anak sial, semua ini terjadi karena kamu. keluar kamu dari perutku!" runtuk Nita memukuli perutnya berkali-kali dan memaki-maki anak didalam perutnya, "aku tidak mau melahirkan mu, gara-gara kamu suami dan anakku mati!" ujar Nita terus menyalahkan anak didalam perutnya, dimalam hari sehari setelah suami dan anaknya dimakamkan, dan memukuli perutnya yang besar dengan kuat, karena dia tengah hamil enam bulan.
Dia terus memukuli perutnya ketika dia sedang berada di dalam kamarnya, tanpa peduli jika ada orang yang melihatnya dan tidak mengunci pintu kamarnya.
"Nita, apa yang kamu lakukan?" tanya Yuda sedikit terkejut saat memasuki kamar Nita, dan melihat Nita sedang memukuli perutnya, karena dia memang belum tidur dan sengaja ingin mengintip Nita, janda dari almarhum adiknya tersebut, yang memang sudah lama dia kagumi.
Yang selalu ia intip secara diam-diam ditengah malam, seperti malam-malam sebelumnya.
"aku tidak mau anak ini, anak ini anak pembawa sial! gara-gara dia suami dan putraku mati!" tutur Nita masih memukuli perutnya dan mulai ditahan oleh Yuda.
"hentikan Nita, kamu tidak boleh menyakitinya. Dia tidak tahu apa-apa!" bujuk Yuda berusaha menenangkan Nita, dan terus menahan kedua tangan Nita, namun Nita tidak menggubris perkataan Yuda dan terus berusaha untuk memukuli perutnya.
"lepaskan, kamu tidak perlu ikut campur. karena ini bukan urusan mu!" ujar Nita ketus, masih tidak menyerah dan terus memukuli perutnya meski Yuda mencoba menahan tangannya, hingga daster yang dikenakan oleh Nita tersingkap keatas dan memperlihatkan paha bagian atasnya.
Dan juga bagian antara kedua pahanya, membuat Yuda yang memang sudah lama membayangkannya, dan selalu ingin mencobanya mulai meneguk air liurnya berkali-kali. Pasalnya dia sudah lama tinggal bersama adiknya sebagai bujang tua, meski adiknya telah berkeluarga dan selalu mengagumi bentuk tubuh istri dari adiknya tersebut.
"Nita jangan lakukan ini, kasihan dia." kata Yuda lembut dan mulai mengelus perut Nita dengan nafsu.
"apa yang kamu lakukan?" Nita tidak suka dengan apa yang dilakukan Yuda, dia merasa risih apa lagi ketika tangan Yuda mengelus-elus perutnya dengan nafsu yang terlihat sangat jelas, dari caranya mengelus-elus perut buncit Nita, dan mulai berusaha menyingkirkan tangan Yuda dari perutnya.
"tidak apa Nita." Yuda masih mengelus perut Nita dan menahan kedua tangan Nita dengan sebelah tangannya, "kamu pasti akan menyukainya!" kata Yuda dengan kilatan nafsu yang terlihat sangat jelas dimatanya, karena tubuh Nita terlihat sangat seksi baginya. lalu memasukkan tangannya kedalam celana Nita, dan mulai menyentuh area berharga milik Nita.
"berengsek! Keluarkan tanganmu dari sana!" umpat Nita murka dan tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Yuda, namun Yuda tidak mempedulikannya dan mulai mengobok-obok area berharga milik Nita.
"hahaha," gelak tawa Yuda "tidak perlu munafik Nita. Aku tahu kamu sengaja melakukan ini untuk menarik perhatianku. Dan kamu berhasil!" kata Yuda dengan sedikit menyeringai lalu mulai memeluk dan menciumi leher Nita dengan paksa.
"lepaskan aku, aku ini adalah istri adikmu!" ujar Nita marah dan semakin merasa risih, saat Yuda memeluknya dan mulai menciumi lehernya, dan masih berusaha untuk melepaskan dirinya dari pelukan Yuda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments