2

Dengan harapan suatu hari nanti Nita akan menyesali perbuatannya, dan mungkin akan merindukan Karin seumur hidupnya.

"selamat! akhirnya kamu telah berhasil menjauhkannya dari hidup mu!" kata Yuda dingin ditelinga Nita, ketika mereka akan masuk ke mobil dan meninggalkan Karin, dibawah asuhan pengasuh yang sudah mengasuhnya sejak bayi.

Wajah gadis kecil itu terlihat sangat memilukan ketika itu, dia bahkan mulai menangis dan berlari mengejar mobil yang ditumpangi oleh Nita, Yuda dan kedua kakaknya.

"mamaaaa! hiks, hiks, hiks, Karin mau ikut." gadis kecil itu berlari mengejar mobil itu hingga terjatuh berkali-kali, hingga lutut dan telapak tangannya berdarah karena terluka oleh pasir dan batu, "jangan tinggalkan Karin maaa!." rengeknya dan berharap wanita yang melahirkannya itu akan berubah pikiran, lalu mobil itu berhenti dan membawanya.

Namun semua itu tidak terjadi, mobil itu terus berjalan meninggalkannya. Dan Nita tidak pernah melihat kebelakang, dia juga sama sekali tidak pernah datang mengunjungi Karin, sungguh saat itu gadis kecil itu tidak mengerti, mengapa wanita yang melahirkan bisa begitu kejam kepadanya, dan meninggalkannya, padahal dia juga anaknya.

kembali ke masa sekarang.

"mamaaaa!" suara itu menggema ditelinga Nita, dan membuat Nita gelisah didalam tidurnya, dia bahkan berbalik ke kiri-kanan berkali-kali, "Karin!" sentak Nita begitu dia terbangun dan membuka matanya.

Lalu mengatur nafasnya, setelah dia sadar bahwa dia baru saja bermimpi, dan kemudian melihat kearah lelaki yang sedang tidur nyenyak disebelahnya.

Lelaki yang dulu sangat dia benci, dan melihat wajahnya membuat Nita kembali teringat akan kejadian malam itu. Kejadian dua puluh satu tahun silam, ketika dia sedang mengandung Karin. Namun belum sempat Nita kembali tenggelam dalam ingatannya.

"mama" suara Sahira, yaitu anak keduanya terdengar dari balik pintu, langsung menyadarkannya dan membuyarkan lamunannya.

"iya nak" jawab Nita dan bergegas turun dari tempat tidur, lalu berjalan menuju pintu dan kemudian membuka pintu dihadapannya, karena sebetulnya dia sudah sedikit kesiangan.

"mama sudah bangun? Didepan ada nona Naina, dia sepertinya ingin makan disini. Karena sejak tadi dia terus bertanya hari ini mama masak apa?" jelas Sahira melihat wanita yang telah melahirkannya, yang terlihat masih cantik dan awet muda meski sudah berusia empat puluh enam tahun, setelah Nita membuka pintu kamar dan keluar dari kamar.

Karena Naina memang sering makan dirumah mereka, sejak dia berusia sepuluh tahun, dan cukup akrab dengan Sakira dan Sahira. Selain itu Naina juga sedikit penasaran dengan rahasia awet muda Nita, meski sudah melahirkan lima orang anak namun Nita masih terlihat cantik, dan selalu membuat Sahira merasa iri dengan mamanya itu, sebab dia tidak mewarisi kecantikannya.

"mama belum tahu mau masak apa, tapi coba tanyakan pada nona Naina dia mau makan apa?" ujar Nita sambil melihat Sahira sebentar dan mulai berjalan menuju dapur, karena meskipun dia tidak ingin mengambil hati pak Dirga, namun tetap harus memperlakukan adik bosnya itu dengan baik.

"terserah bibi saja, apa pun yang bibi masak Naina pasti suka." seru Naina langsung sebelum Sahira bertanya kepadanya, ketika dia memasuki rumah yang berukuran sepuluh kali sepuluh, yang ditempatinya Nita dan keluarganya, lalu menerobos begitu saja mengikuti Nita kedapur.

Seperti yang sudah sering ia lakukan, karena sejak kecil Naina memang selalu berkeliaran disana. Dan bahkan sudah menganggap Nita seperti ibunya.

"bibi, apa bibi tahu aku sangat kesal pada kak Dirga! Pria tua itu semakin kesini semakin suka mengatur dan membuat aturan." celoteh Naina mengomel dan mengatai kakaknya sendiri dengan sebutan pria tua, tanpa diminta setelah dia memasuki dapur yang berukuran tiga kali dua itu.

Dia menganggap kakaknya sebagai Pria tua, karena kakaknya sudah berusia tiga puluh tahun namun belum juga menikah, dan tidak pernah terlihat memiliki seorang pacar.

"nona Naina, kenapa nona Naina mengatakan kakak nona sebagai pria tua? Dia itu masih muda, dan lagi dia berbuat seperti itu karena dia sangat menyayanginya nona Naina, dia hanya ingin menjaga nona Naina karena nona adalah satu-satunya saudara dan keluarga yang dia miliki!" Nita mencoba menasehati Naina dengan tutur kata sangat lembut, seperti sedang berbicara dengan putri kesayangannya.

Sembari menyiapkan masakan untuk dinikmati oleh seluruh anggota keluarganya, termasuk juga Naina.

"bibi tidak tahu sih bagaimana terasa terkekang Naina selama ini." seru Naina dengan raut wajah sedih, karena dia ingin Nita membelanya dan merasakan apa yang ia rasakan, namun ternyata Nita juga berpihak kepada Dirga.

"bibi tahu non, nona pasti sangat jenuh dan ingin bebas seperti teman-teman nona. Tapi nona juga harus tahu kadang kebebasan bisa menjerumuskan kita kepada hal yang tidak baik." tutur Nita masih menasehati Naina dengan lembut seperti seorang ibu, karena kebanyakan teman-teman Naina bukanlah anak-anak baik-baik.

"bik, Naina sekarang sudah berusia delapan belas tahun lo bik. Naina sudah bisa membedakan baik dan buruk." ujar Naina sedikit merajuk namun masih membantu Nita menyiapkan bumbu.

"bibi tahu nona, tapi masalahnya pak Dirga masih belum yakin dan belum bisa membiarkan nona bertanggung jawab atas diri nona sendiri. Tapi mungkin nanti setelah pak Dirga memiliki seorang istri, dia pasti akan memberikan sedikit kelonggaran kepada nona!" hiburan Nita dan mencoba memberikan semangat kepada Naina, agar dia tak lagi kecewa dengan kakaknya.

"kira-kira kapan itu akan terjadi bik?" Naina berbicara dengan perasaan hampa, "dia bahkan tidak pernah terlihat memiliki pacar, dan selalu sibuk dengan bekerjaanya!" tutur Naina seperti sudah tidak memiliki harapan, karena Naina memang tidak pernah melihat Dirga dekat dengan seorang wanita, dan selalu sibuk dengan pekerjaannya.

"bibi juga tidak tahu nona" ujar Nita menanggapi pertanyaan Naina karena dia juga bingung.

"hmm, alangkah baiknya jika kak Dirga keluar dan bertemu dengan salah satu anak bibi, lalu kemudian jatuh cinta!" gumam Naina namun dapat didengar oleh Nita dengan sangat jelas.

"nona, anak bibi tidak akan cocok dengan pak Dirga." sela Nita menjawab gumaman Naina sembari tersenyum, lalu meletakkan nasi goreng buatannya diatas meja, dimana Naina sedang duduk.

"kenapa bik?" tanya Naina karena dia tidak mengerti mengapa anak Nita tidak cocok dengan kakaknya, padahal mereka cantik-cantik dan terlihat cocok untuk kakaknya.

"anak bibi hanya tamatan SMA, mana cocok dengan pak Dirga yang seorang insinyur pertanian dan peternakan. selain itu beliau juga pernah menjadi guru." tutur Nita merendah, karena dia cukup tahu diri. Meski dulu dia pernah berada diatas tapi itu dulu, sebelum usaha suaminya bangkrut karena kebakaran yang melahap habis restoran miliknya.

Membuatnya terlilit hutang dan akhirnya bekerja kepada Dirga, sejak sepuluh tahun lalu sebagai pengurus dan penjaga peternakan.

"ah bibi, itu semua tidak penting. Yang penting itu adalah hati." tutur Naina dengan berapi-api, karena sebetulnya dia sangat ingin menjodohkan salah satu anak Nita kepada kakaknya, tapi dia belum memiliki kesempatan sebab Dirga sangat sibuk dan cukup jarang berada dirumah.

Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 Kisah Karin dan Dirga 1
24 Kisah Karin dan Dirga 2
25 Kisah Karin dan Dirga 3
26 Kisah Karin dan Dirga 4
27 Kisah Karin dan Dirga 5
28 Kisah Karin dan Dirga 6
29 Kisah Karin dan Dirga 7
30 Kisah Karin dan Dirga 8
31 Kisah Karin dan Dirga 9
32 Kisah Karin dan Dirga 10
33 Kisah Karin dan Dirga 11
34 Kisah Karin dan Dirga 12
35 Kisah Karin dan Dirga 13
36 Kisah Karin dan Dirga 14
37 Kisah Karin dan Dirga 15
38 Kisah Karin dan Dirga 16
39 Kisah Karin dan Dirga 17
40 Kisah Karin dan Dirga 18
41 Kisah Karin dan Dirga 19
42 kisah Karin dan Dirga 20
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 Pernikahan Romantic Elegant
50 Anaknya Mirip Pak Dirga
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 Biang gosip
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 libur
68 67
69 Garis dua
70 69
71 Foto-foto memalukan
72 Lelah
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83
85 84
86 Manis
87 Duda tua
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 So sweet
104 Senandung rindu.
105 Slek
106 ada yang baru
107 Kruuuuk
108 Lamaran Sakira
109 tangisan disaat bahagia 1
110 Tangisan disaat bahagia 2
111 tangisan disaat bahagia 3
112 awal kehancuran
113 Berubah sedrastis itu
114 hidup atau mati sama saja
115 ingin meninggalkan ku
116 Sangat lemah
117 kabar bahagia disaat sedih.
118 menyesal
119 keputusan yang tepat
120 Kenangan masa lalu
121 bisakah kamu hidup tanpa ku
122 seorang ibu membujuk seorang ibu
123 Semuanya baik-baik saja
124 Sudah mau pergi
125 jadi lebih pemarah
126 belum terbiasa
127 panggil tukang derek
128 tukang gosip
129 tour and travel
130 KTP
131 Buku tabungan Dirga
132 Teman
133 Akhirnya sampai juga
134 Dia sudah disini
135 Matang
136 video call
137 kalau sudah janji harus ditepati
138 Bertemu Abi
139 Diantar pulang
140 Bau asap rokok
141 gadis melahirkan anak
142 yang membuatnya banyak
143 curiga
144 dilabrak tanpa alasan yang jelas
145 Bayi berambut ikal
146 sini sama mimi
147 pura-pura
148 hanya numpang diperut
149 kiriman
150 terjerumus semakin dalam
151 salah dengar
152 salam untuk ayah dan ibu
153 pergi dengan siapa
154 apaan sih nih orang
155 pasar seni
Episodes

Updated 155 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
Kisah Karin dan Dirga 1
24
Kisah Karin dan Dirga 2
25
Kisah Karin dan Dirga 3
26
Kisah Karin dan Dirga 4
27
Kisah Karin dan Dirga 5
28
Kisah Karin dan Dirga 6
29
Kisah Karin dan Dirga 7
30
Kisah Karin dan Dirga 8
31
Kisah Karin dan Dirga 9
32
Kisah Karin dan Dirga 10
33
Kisah Karin dan Dirga 11
34
Kisah Karin dan Dirga 12
35
Kisah Karin dan Dirga 13
36
Kisah Karin dan Dirga 14
37
Kisah Karin dan Dirga 15
38
Kisah Karin dan Dirga 16
39
Kisah Karin dan Dirga 17
40
Kisah Karin dan Dirga 18
41
Kisah Karin dan Dirga 19
42
kisah Karin dan Dirga 20
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
Pernikahan Romantic Elegant
50
Anaknya Mirip Pak Dirga
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
Biang gosip
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
libur
68
67
69
Garis dua
70
69
71
Foto-foto memalukan
72
Lelah
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83
85
84
86
Manis
87
Duda tua
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
So sweet
104
Senandung rindu.
105
Slek
106
ada yang baru
107
Kruuuuk
108
Lamaran Sakira
109
tangisan disaat bahagia 1
110
Tangisan disaat bahagia 2
111
tangisan disaat bahagia 3
112
awal kehancuran
113
Berubah sedrastis itu
114
hidup atau mati sama saja
115
ingin meninggalkan ku
116
Sangat lemah
117
kabar bahagia disaat sedih.
118
menyesal
119
keputusan yang tepat
120
Kenangan masa lalu
121
bisakah kamu hidup tanpa ku
122
seorang ibu membujuk seorang ibu
123
Semuanya baik-baik saja
124
Sudah mau pergi
125
jadi lebih pemarah
126
belum terbiasa
127
panggil tukang derek
128
tukang gosip
129
tour and travel
130
KTP
131
Buku tabungan Dirga
132
Teman
133
Akhirnya sampai juga
134
Dia sudah disini
135
Matang
136
video call
137
kalau sudah janji harus ditepati
138
Bertemu Abi
139
Diantar pulang
140
Bau asap rokok
141
gadis melahirkan anak
142
yang membuatnya banyak
143
curiga
144
dilabrak tanpa alasan yang jelas
145
Bayi berambut ikal
146
sini sama mimi
147
pura-pura
148
hanya numpang diperut
149
kiriman
150
terjerumus semakin dalam
151
salah dengar
152
salam untuk ayah dan ibu
153
pergi dengan siapa
154
apaan sih nih orang
155
pasar seni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!