6

"apakah ini gara-gara seorang perempuan yang mama lihat tempo hari itu?" tebak Sakira, karena sejak kejadian itu dia sering melihat ibunya melamun, dan terlihat seperti banyak pikiran.

"seorang perempuan?!" sela Sahira, dan memandang Nita dengan tatapan menyelidik, karena dia memang sering melihat ibunya yang selalu terlihat bersedih, ketika sedang memegang sebuah foto dan Sahira tahu foto siapa itu.

"tidak Sakira, ini tidak ada hubungannya dengan perempuan itu." kilah Nita berbohong. Namun tetap tidak bisa menghilangkan kecurigaan Sahira.

"siapa wanita yang mama lihat itu? Apakah dia Karin?" buru Sahira. Karena dia adalah orang yang tak mudah untuk dibohongi.

"hmm, sepertinya." jawab Nita tidak terlalu yakin, dan terlihat sangat terluka karena rasa rindu yang mendalam. Ditambah lagi dia juga ingat bahwa dulu Sahira sangat dekat dengan Karin.

"dimana mama melihatnya?" tanya Sahira lagi, karena dia juga masih ingat akan adiknya yang bernama Karin. Sebab dulu dia sangat menyayanginya Karin, dan sering bermain dengannya. Meski pada akhirnya akan berujung kena marah oleh Nita, dan melarangnya untuk dekat dengan Karin.

Namun saat itu dia tidak bisa jauh dengan Karin, dan lebih memilih untuk dimarahin oleh ibunya setiap hari.

Masa lalu dimasa kecil Sahira!

"Sahira menjauh dari anak itu" perintah Nita tegas, sembari memegang Sahira dan menjauhkan Sahira dari gadis kecil yang baru berusia tiga tahun.

Ketika Sahira yang baru berusia tujuh tahun, sedang bermain dengan gadis kecil yang sangat cantik, yang memiliki wajah yang imut, bulu mata lentik, alias tebal, hidung mancung, bibir tipis dan rambut ikal gantung, dengan kulit yang sangat putih! Seperti anak keturunan arab-arab dan lebih mendekati India Pakistan, karena ayah Yuda, mertuanya Nita asli orang Pakistan.

"kenapa ma? Diakan adik Sahira!" lontar Sahira tidak mengerti mengapa ibunya tidak suka dia bermain dengan adiknya sendiri, padahal adiknya yang baru berusia tiga tahun itu sangat lucu, cantik dan imut.

"kamu tidak boleh dekat dengan dia, karena dia bukan adikmu!" tutur Nita tegas dan tidak mengakui bahwa gadis kecil berusia tiga tahun itu adalah anaknya.

"bagaimana bisa mama bilang dia bukan adikku? Dia lahir dari perut mama, itu artinya dia adalah adikku." berontak Sahira tidak terima, karena meskipun saat itu dia baru berusia empat tahun, namun dia sangat ingat dengan jelas saat-saat ketika Nita sedang mengandung adiknya itu.

Membuat Nita yang mendengarnya menjadi semakin marah.

"pokoknya Mama bilang dia bukan adikmu! Maka dia bukan adikmu!" bentak Nita marah, dan menarik Sahira agar ikut dengannya, lalu mengunci dirinya dan Sahira didalam kamar.

"mama bukan pintunya, Sahira mau bersama Karin, kasihan Karin dia menangis diluar. Sahira mau menemaninya!" seru Sahira merengek sebagaimana anak kecil, sembari menggoyang-goyangkan tangan Nita, karena Nita sedang duduk ditempat tidur tepat dihadapannya dan memohon agar Nita mau membukakan pintu.

Namun Nita tidak menggubrisnya, dan hanya diam mendengarkan suara tangisan Karin, yang sedang menangis diluar pintu memanggil Sahira dan mengetuk-ngetuk pintu kamar Nita.

"hiks, hiks, hiks, hiks. Mama buka bukanya, hiks, hiks, hiks, Karin mau masuk juga, Karin mau main sama kakak, hiks, hiks, hiks, kakak." tangis Karin didepan pintu, memanggil-manggil memanggil ibunya dan juga kakaknya, dan mengetuk-ngetuk pintu didepannya dengan tangan kecilnya.

Gadis kecil itu menangis disana selama hampir setengah jam, dan terdengar sangat memilukan, betapa dia begitu tidak inginkan dan membuat Linda begitu merasa sedih dan kasihan melihat semua. Dia tidak kuat terus melihat gadis kecil itu menangis dan akhirnya mendekati gadis kecil itu.

"sayang, sini sama ibu." Linda meraih gadis kecil dihadapannya, lalu menggendongnya dan membawanya kekamar depan, kamar dimana gadis kecil itu tidur dan memeluk gadis kecil itu sampai tertidur. Gadis kecil itu tertidur karena terlalu letih menangis, dan berkali-kali terisak didalam tidurnya.

"seharusnya kamu tidak lahir dari perutnya. Seharusnya kamu lahir dariku saja!" tutur Linda dengan mata berkaca-kaca sembari mencium pucuk kepala gadis kecil didalam pelukannya, lalu kemudian membaringkan gadis kecil itu ditempat tidur.

Kembali ke masa sekarang.

"didepan gerbang rumah utama, tapi sepertinya mama salah lihat!" kata Nita dengan suara ragu, dan berharap Sahira berhenti bertanya.

"kapan?" ujar Sahira lagi melontarkan pertanyaan dan terlihat tidak sabar, karena dia juga sangat merindukan Karin.

"sudahlah Sahira, jangan tanyakan itu lagi kepada mama!" sela Sakira, karena dia tidak suka dan tidak ingin ibunya semakin bersedih, akibat pertanyaannya-pertanyaannya yang diajukan Sahira. Dan mencoba melindungi ibunya!

Sementara Rido tidak mengerti siapa perempuan yang sedang dibicarakan oleh ibu dan juga kakak-kakaknya, karena sejak lahir dia belum pernah bertemu dengan Karin. Dan usianya sekarang juga baru menginjak dua belas tahun, karena Nita mengandung dan melahirkan Rido setelah dua tahun mereka menetap dikota ini, dan Nita serta keluarganya sudah menetap dikota ini selama empat belas tahun.

Selain itu bocah laki-laki kurus itu juga belum pernah melihat foto Karin, karena Nita hanya memiliki satu foto Karin ketika masih berusia empat tahun. yang tidak sengaja dia dapatkan dari dalam dompet Yuda, sekitar lima tahun yang lalu, dan kemudian mengambilnya lalu menyimpannya didalam dompetnya sendiri.

Pagi harinya di tempat lain!

"halo bu" suara perempuan di sebrang yang sedang berbicara di ponsel, terdengar begitu jelas sedang berbicara dengan ibunya.

"iya sayang" jawab ibu dari perempuan tersebut, dengan mendekatkan sebuah ponsel ke telinganya.

"ibu, Karin sudah membeli rumah seperti yang selama ini ibu idam-idamkan, letaknya didalam perkebunan dan peternakan milik orang yang cukup dekat dengan Karin. Karin membelinya dengan cara kredit, dan Karin belum sempat melihat rumah itu. Kalau ibu ada waktu cobalah main kesana dengan Sarah nanti siang." perempuan itu berbicara didepan laptop sembari menulis diatas kertas, seperti sedang membuat pembukuan, namun tidak terlalu jelas karena tertutup oleh tangannya.

"Karin, kenapa kamu begitu ceroboh nak? Kenapa kamu membeli rumah tanpa melihatnya dulu?" cerca Linda takut kalau Karin sampai ditipu, membeli rumah tanpa melihatnya lebih dulu, meski dia membeli dari orang yang dia kenal. Namun jaman sekarang kita tidak bisa sembarang percaya terhadap orang, karena saudara sendiri saja bisa menipu kita, apa lagi orang lain!

"iya, Karin tahu bu, Karin salah! Karena itu Karin mau ibu dan Sarah melihat rumah itu, dan kalau dapat hari ini juga." tutur perempuan yang sangat mirip seperti orang Pakistan tersebut, namun versi campuran antara Indonesia dan Pakistan, dengan nada penuh penyesalan, seolah ikut merasakan apa yang sedang dicemaskan dan di khawatirkan oleh ibunya.

Meski dia tidak melihat wajah ibunya sekarang, namun dia tahu ibunya pasti sangat cemas dan kecemasan itu akan terlihat jelas diwajah ibunya.

"iya, begitu Sarah pulang sekolah nanti, ibu dan Sarah akan langsung pergi kesana!" tutur ibunya dengan suara penuh kecemasan, dan terdengar begitu jelas, membuat perempuan itu tersenyum mendengarnya.

"kalau gitu sebentar lagi Karin akan kirimkan alamatnya, dan kalau ibu sudah melihat rumah itu, Karin ingin ibu, ayah dan Sarah segera pindah kesana!"

"baiklah, kalau ibu sudah melihat rumahnya ibu akan pindah kesana." jawab ibunya setuju.

"karena ibu sudah setuju, kalau gitu Karin tutup teleponnya ya?"

"iya sayang" ujar ibunya dan kemudian.

Tut. Tut. Tut. Sambungan pun terputus.

Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 Kisah Karin dan Dirga 1
24 Kisah Karin dan Dirga 2
25 Kisah Karin dan Dirga 3
26 Kisah Karin dan Dirga 4
27 Kisah Karin dan Dirga 5
28 Kisah Karin dan Dirga 6
29 Kisah Karin dan Dirga 7
30 Kisah Karin dan Dirga 8
31 Kisah Karin dan Dirga 9
32 Kisah Karin dan Dirga 10
33 Kisah Karin dan Dirga 11
34 Kisah Karin dan Dirga 12
35 Kisah Karin dan Dirga 13
36 Kisah Karin dan Dirga 14
37 Kisah Karin dan Dirga 15
38 Kisah Karin dan Dirga 16
39 Kisah Karin dan Dirga 17
40 Kisah Karin dan Dirga 18
41 Kisah Karin dan Dirga 19
42 kisah Karin dan Dirga 20
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 Pernikahan Romantic Elegant
50 Anaknya Mirip Pak Dirga
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 Biang gosip
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 libur
68 67
69 Garis dua
70 69
71 Foto-foto memalukan
72 Lelah
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83
85 84
86 Manis
87 Duda tua
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 So sweet
104 Senandung rindu.
105 Slek
106 ada yang baru
107 Kruuuuk
108 Lamaran Sakira
109 tangisan disaat bahagia 1
110 Tangisan disaat bahagia 2
111 tangisan disaat bahagia 3
112 awal kehancuran
113 Berubah sedrastis itu
114 hidup atau mati sama saja
115 ingin meninggalkan ku
116 Sangat lemah
117 kabar bahagia disaat sedih.
118 menyesal
119 keputusan yang tepat
120 Kenangan masa lalu
121 bisakah kamu hidup tanpa ku
122 seorang ibu membujuk seorang ibu
123 Semuanya baik-baik saja
124 Sudah mau pergi
125 jadi lebih pemarah
126 belum terbiasa
127 panggil tukang derek
128 tukang gosip
129 tour and travel
130 KTP
131 Buku tabungan Dirga
132 Teman
133 Akhirnya sampai juga
134 Dia sudah disini
135 Matang
136 video call
137 kalau sudah janji harus ditepati
138 Bertemu Abi
139 Diantar pulang
140 Bau asap rokok
141 gadis melahirkan anak
142 yang membuatnya banyak
143 curiga
144 dilabrak tanpa alasan yang jelas
145 Bayi berambut ikal
146 sini sama mimi
147 pura-pura
148 hanya numpang diperut
149 kiriman
150 terjerumus semakin dalam
151 salah dengar
152 salam untuk ayah dan ibu
153 pergi dengan siapa
154 apaan sih nih orang
155 pasar seni
Episodes

Updated 155 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
Kisah Karin dan Dirga 1
24
Kisah Karin dan Dirga 2
25
Kisah Karin dan Dirga 3
26
Kisah Karin dan Dirga 4
27
Kisah Karin dan Dirga 5
28
Kisah Karin dan Dirga 6
29
Kisah Karin dan Dirga 7
30
Kisah Karin dan Dirga 8
31
Kisah Karin dan Dirga 9
32
Kisah Karin dan Dirga 10
33
Kisah Karin dan Dirga 11
34
Kisah Karin dan Dirga 12
35
Kisah Karin dan Dirga 13
36
Kisah Karin dan Dirga 14
37
Kisah Karin dan Dirga 15
38
Kisah Karin dan Dirga 16
39
Kisah Karin dan Dirga 17
40
Kisah Karin dan Dirga 18
41
Kisah Karin dan Dirga 19
42
kisah Karin dan Dirga 20
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
Pernikahan Romantic Elegant
50
Anaknya Mirip Pak Dirga
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
Biang gosip
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
libur
68
67
69
Garis dua
70
69
71
Foto-foto memalukan
72
Lelah
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83
85
84
86
Manis
87
Duda tua
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
So sweet
104
Senandung rindu.
105
Slek
106
ada yang baru
107
Kruuuuk
108
Lamaran Sakira
109
tangisan disaat bahagia 1
110
Tangisan disaat bahagia 2
111
tangisan disaat bahagia 3
112
awal kehancuran
113
Berubah sedrastis itu
114
hidup atau mati sama saja
115
ingin meninggalkan ku
116
Sangat lemah
117
kabar bahagia disaat sedih.
118
menyesal
119
keputusan yang tepat
120
Kenangan masa lalu
121
bisakah kamu hidup tanpa ku
122
seorang ibu membujuk seorang ibu
123
Semuanya baik-baik saja
124
Sudah mau pergi
125
jadi lebih pemarah
126
belum terbiasa
127
panggil tukang derek
128
tukang gosip
129
tour and travel
130
KTP
131
Buku tabungan Dirga
132
Teman
133
Akhirnya sampai juga
134
Dia sudah disini
135
Matang
136
video call
137
kalau sudah janji harus ditepati
138
Bertemu Abi
139
Diantar pulang
140
Bau asap rokok
141
gadis melahirkan anak
142
yang membuatnya banyak
143
curiga
144
dilabrak tanpa alasan yang jelas
145
Bayi berambut ikal
146
sini sama mimi
147
pura-pura
148
hanya numpang diperut
149
kiriman
150
terjerumus semakin dalam
151
salah dengar
152
salam untuk ayah dan ibu
153
pergi dengan siapa
154
apaan sih nih orang
155
pasar seni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!