Bab 13. Perundungan

Sebuah mobil berjenis sedan SUV berhenti di depan Sekolah Dasar Minnesota. Sudah beberapa menit mobil itu berdiam dengan mesin yang masih menyala, belum terlihat adanya tanda-tanda seseorang akan turun dari dalam sana.

"Betty, apakah kau tidak ingin turun?" Tanya Carl. Tangan kirinya memegang stir mobil, sedangkan tangan kanannya menggenggam persneling, dengan safety belt masih terpasang di tubuhnya.

"Ayah, kapan kau akan mengganti buku milik Ruth?" Dengan wajah tertunduk. Kedua tangan menggenggam erat di atas paha. Betty tidak menjawab pertanyaan ayahnya.

"Ayah sudah menghubungi pemilik toko buku itu. Mereka berjanji akan mengusahakannya 2 atau 3 hari lagi." Berhenti sejenak sambil mengusap lembut pucuk kepala putri kecilnya. "Kau tidak perlu khawatir, sayang. Apapun akan Ayah lakukan untuk mendapatkannya. Setelah buku tiba, kau bisa memberikannya langsung pada Ruth."

"Maafkan aku Ayah. Tapi sungguh aku tidak melakukannya." Masih dengan wajah tertunduk.

"Ayah ingin sekali percaya padamu. Tapi bukti berkata lain. Di sana jelas-jelas terlihat kau yang telah melakukan perbuatan itu. "

Mendengar perkataan ayahnya, Betty memejamkan kedua matanya, menahan agar kristal bening yang telah menggantung di indra penglihatannya tidak meluncur turun.

"Pergilah. Sebentar lagi kelas mu akan segera dimulai. Kau nanti bisa terlambat."

"Iya Ayah." Dengan lesu Betty membuka pintu dan segera turun dari mobil. Seumur hidupnya baru kali ini Betty merasakan, sekolah merupakan tempat menuntut ilmu yang tidak lagi menyenangkan.

Ia tidak tahu, bagaimana lagi caranya menjelaskan pada ayahnya, meyakinkan Ruth dan Mr. Robert, bahwa ia tidak terlibat sama sekali dengan rusaknya buku Winnie The Pooh milik Ruth. Tetapi bukti rekaman CCTV sangat menyudutkan dirinya. Ia tidak mengerti, siapa yang telah menyamar sebagai dirinya dan melakukan semua kejahatan itu. Kemudian melimpah semua kesalahan padanya.

Langkah Betty terasa berat. Teramat berat. Koridor sekolah tempat biasa ia lalui, saat ini terasa begitu asing. Kelas yang akan dia tuju terasa amat jauh. Langkah demi langkah bagai suatu perjuangan tanpa henti. Ketika ia menapaki tangga menuju kelasnya, tatapan beberapa orang siswa yang kebetulan berpapasan, terasa sangat asing. Begitu juga ketika ia telah berada di lantai dua. Semua mata seakan menatap padanya dengan penuh kebencian. Di tengah semua ketidaknyamanan itu, seorang anak perempuan yang datang dari arah depan tiba-tiba menabrakkan diri padanya.

Bruk..

Semua buku yang dibawa anak perempuan itu seketika berserakan.

"Hei.. Kau bisa hati-hati kalau jalan !! Punya mata itu dipakai. Jangan hanya dijadikan pajangan !!" Hardik gadis itu.

Siapapun bisa melihat, bahwa anak perempuan itu melakukannya dengan sengaja. Sehingga ia punya alasan untuk mempermalukan dirinya di depan banyak siswa.

"Kau yang tiba-tiba menabrakku. Kenapa kau yang marah-marah. Dan satu lagi. Kau tidak ada hak sama sekali memaki-makiku. Kau bukan Ibuku !!" Seumur hidup, Betty belum pernah dibully oleh siapapun, tapi dia cukup mengerti bagaimana caranya untuk membela diri dalam situasi seperti itu.

"Kau... !! " Anak perempuan itu cukup terkejut dengan reaksi Betty atas tindakannya. Kedua telapak tangannya mengepal menahan amarah.

" Kenapa? Apa karena kau anak kepala sekolah, sehingga kau merasa berkuasa di sini?" Tantang Betty.

"Berani ya kau padaku. Dasar pencuri ..!!! " Gadis itu mendorong tubuh Betty hingga terjungkal ke belakang.

Muka Betty memerah menahan marah dan malu. Perundungan yang di alamatkan padanya di hadapan banyak orang, menyinggung peristiwa yang sama sekali tidak pernah ia lakukan. "Kenapa anak manja ini bisa mengetahui hal itu? Sedangkan kemarin tidak ada orang lain di ruang Mr. Robert selain Ruth dan kedua orang tua kami." Betty merasa ada yang telah mencuri dengar pembicaraan mereka. Atau ada yang telah menyebarkan luaskan berita bohong itu pada semua orang. Tidak ingin berlama-lama di tempat itu, dengan cepat Betty bangkit dan..

Plak...

"Tutup mulutmu, Cindy. Jangan mengatakan sesuatu yang sama sekali tidak kau ketahui kebenarannya !!!" Setelah meninggalkan jejak telapak tangannya di pipi Cindy, Betty segera memungut tasnya dari lantai. Kemudian pergi dengan langkah lebar menuju kelasnya.

"Kau berani padaku Betty. Awas kau !! " Teriak Cindy.

Cindy Davis adalah putri dari Arthur Davis, kepala sekolah Minnesota Elementary School. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini memang sedikit manja. Mengingat ia merupakan anak perempuan satu-satunya yang dimiliki Arthur dan istrinya Stella.

Setengah berlari Betty menjauh tanpa memperdulikan teriakan Cindy. Di ujung koridor sana kelas Betty berada. Ia langsung memasuki ruang belajar yang pintunya dibiarkan terbuka itu.

Semua mata tertuju padanya, begitu Betty melangkahkan kaki masuk ke dalam kelas. Betty yang awalnya masuk dengan terburu-buru, perlahan memelankan ayunan langkahnya begitu ia merasakan ada perubahan suasana kelas yang tiba-tiba. Berjalan pelan menuju kursinya, sudut matanya awas memperhatikan teman-teman sekelasnya saling berbisik dengan tatapan menyudutkan.

Memilih untuk membiarkan semua itu, Betty duduk di kursinya dengan membuang pandangan jauh ke luar jendela. Tidak lama kemudian, terdengar suara tawa Ruth dan teman-teman sekelasnya, entah mengapa terdengar sumbang, dan menyakitkan di telinga.

"Apakah mereka semua mengetahui kejadian kemarin? Kalau memang benar, siapa yang telah menyebar luaskan kejadian itu pada semua siswa di sekolah? " Gumam Betty.

Perlahan cairan bening turun dari sudut matanya. Kepada siapa dia akan berlindung? Sedangkan tidak ada seorang pun yang mempercayainya, bahkan pada sosok pria yang ia panggil ayah. Dengan cepat, ia mengusap air matanya setelah ia mendengar suara khas Mr. Robert memasuki kelas. Pria kharismatik itu menjadi penyelamatnya pagi ini.

.

.

Pukul 11 siang, Betty baru saja keluar dari toilet yang ada di ujung koridor dekat tangga. Ia harus cepat-cepat kembali, karena sebentar lagi kelas Mrs. Hillary Sibille akan berakhir. Tadi ia meminta izin sebentar, setelah tugas mata pelajaran bahasa Perancis ia selesaikan. Begitu keluar dari pintu toilet, Cindy telah menunggunya sambil bertolak pinggang. Tanpa memperdulikan gadis berambut sebahu itu, Betty menerobos jalan yang dihadang Cindy, hingga Betty menyenggol bahu gadis itu. Begitu Betty melewatinya, dengan cepat cindy menarik kuat tangan kiri Betty, hingga tubuhnya tertarik ke belakang.

"Apa yang kau lakukan. Lepaskan!! " Betty menyentak tangannya, hingga cengkraman Cindy pun terlepas.

"Urusan kita belum selesai." Ujar Cindy dengan wajah congkak.

"Aku masih ada kelas, Cindy. " Ucap Betty tidak perduli. Ia kemudian membalikkan badannya berniat meninggalkan gadis itu. Baru satu langkah ia berjalan, Cindy kembali mencengkram lengan Betty, kuat.

"Aku bilang, urusan kita belum selesai!! Berani kau mengabaikanku. Dasar pencuri amatiran !! " Hardik Cindy.

Mendengar tiga kata terakhir yang diucapkan Cindy, Betty langsung bereaksi keras.

"Tutup mulutmu, Cindy!!"

"Kenapa? Marah? Kan memang benar. Kau seorang pencuri. Masih menyangkal juga? Dasar tidak tahu malu. Sudah bagus kau tidak dikeluarkan dari sekolah ini. Jangan berlagak suci kau!!" Ejek Cindy.

Betty manarik kuat tangannya yang dicengkeram Cindy, hingga terlepas kembali. Kemudian secepat kilat Betty mendorong tubuh Cindy sampai menghantam dinding. Gadis itu pun meringis kesakitan.

.

.

.

Terpopuler

Comments

🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀𝐀му𒈒⃟ʟʙᴄ🍟

🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀𝐀му𒈒⃟ʟʙᴄ🍟

memang mengakui sebuah kesalahan yang tidak pernah dilakukan itu menyakitkan 😔

2024-02-10

1

໓աiɛ🌸

໓աiɛ🌸

yaa pasti Ruth lahh yg ceritaa ga mungkin org lainn kannn

2024-01-11

3

໓աiɛ🌸

໓աiɛ🌸

waduhh Betty walaupun kau tdak salah dan marah tp knapa hrs menampar...nanti kmu malah makin disalahkan dan dikucilkan..

2024-01-11

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Keluarga Anthony Chavez
2 Bab 2. Gonggongan Bella Si Golden Retriever
3 Bab 3. Racun Sianida
4 Bab 4. Sean Conley Sang Ilmuan Biologi
5 Bab 5. "Cinta" Pertama Terasa Menyakitkan
6 Bab 6. Patah Hati Berkali-kali
7 Bab 7. Cinta Mania?
8 Bab 8. Aku Lakukan Ini Untukmu Ayah
9 Bab 9. Rumah Sakit (1)
10 Bab 10. Rumah Sakit (2)
11 Bab 11. Buku Ruth Hilang
12 Bab 12. Bukan Aku Pelakunya
13 Bab 13. Perundungan
14 Bab 14. Kecelakaan Yang Disengaja?
15 Bab 15. Pemakaman Betty Friedan
16 Bab 16. Analisis Eksperimental
17 Bab 17. Prototype GenX
18 Bab 18. "Pekerjaan" Membawa Petaka
19 Bab 19. Pindah Ke Ramsey
20 Bab 20. Pengintaian (1)
21 Bab 21. Pengintaian (2)
22 Bab 22. Pengintaian Yang Sia-Sia?
23 Bab. 23. Menuju Ramsey (1)
24 Bab 24. Menuju Ramsey (2)
25 Bab 25. Hari Pertama Di Ramsey
26 Bab 26. Menjauh Dari Rumah
27 Bab 27. Semoga Kau Baik-Baik Saja Dwayne
28 Bab 28. Dia Kekasihku (?)
29 29. Jiwa Paramedisku Menolak Meninggalkan Dia Di Sana
30 Bab 30. Godaan Danau Kecil Di Belakang Rumah
31 Bab 31. Daniella, Bagaimana Kau Melakukannya?
32 Bab 32. Sean Conley Profesor Misterius ?
33 Bab 33. Menuju Minnesota
34 Bab 34. Safe Deposit Box Untuk Alyssa
35 Bab 35. Di Tantang Bruno Kawe
36 Bab 36. Bruno Kawe Paling Oke
37 Bab 37. Jangan Main Api, Mia
38 Bab 38. Interogasi Cindy Davis (1)
39 Bab 39. Interogasi Cindy Davis (2)
40 Bab 40. Rencana Pemanggilan Ke 2
41 Bab 41. Nafsu Membawa Sengsara
42 Bab 42. Uang Damai ?
43 Bab 43. Panggilan Darurat
44 Bab 44. Di Kantor Sheriff
45 Bab 45. Don Pria Yang Dapat Diandalkan
46 Bab 46. Semesta Mengajak Bercanda Atau Sedang Bermain Petak Umpet ?
47 Bab 47. Benarkah Bukan Julian ?
48 Bab 48. Pulang
49 Bab 49. Daniella Demam ?
50 Bab 50. Bagaimana mungkin ?
51 Bab 51. Dwayne Ingat Kejadian Malam Itu?
52 Bab 52. 'Sesuatu' Yang Begitu Menggoda
53 Bab 53. Terlanjur Berjanji
54 Bab 54. Harga Diri Yang Tercabik
55 Bab 55. Kesedihan Dan Penyesalan
56 Bab 56. Akankah Semesta Merestui ?
57 Bab 57. Kapan Giliranku ?
58 Bab 58. Tidak Boleh Tidur Sekamar
59 Bab 59. Tamu Dari Minnesota (1)
60 Bab 60. Tamu Dari Minnesota (2)
61 Bab 61. Hari Pertama Sekolah
62 Bab 62. Akhir Perjalanan Bruno Kawe (1)
63 Bab 63. Akhir Perjalanan Bruno Kawe (2)
64 Bab 64. Seandainya Alyssa Mau Sedikit Bersabar
65 Bab 65. Hak Anak Yang Terabaikan
66 Bab 66. Kecewa Pada Polisi
67 Bab 67. Cheers
68 Bab 68. Anonymous (1)
69 Bab 69. Anonymous (2)
70 Bab 70. Menyerah Dengan Keangkuhan Hati
71 Bab 71. Persimpangan Naas
72 Bab 72. Keinginan Alyssa
73 Bab 73. Kunjungan Dokter (1)
74 Bab 74. Kunjungan Dokter (2)
75 Bab 75. Firasat Emma
76 Bab 76. Perkembangan Kasus-kasus
77 Bab 77. Akhir Perjalanan Badut Sulap
78 Bab 78. Teman Gak Ada Akhlak
79 Bab 79. Bullying
80 Bab 80. Daniella Bertahanlah
81 Bab 81. Aktivitas Rahasia Daniella
82 Bab 82. Rudapaksa ?
83 Bab 83. Human Error?
84 Bab 84. Trauma Healing
85 Bab 85. Konfrontir
86 Bab 86. Prom Night
87 Bab 87. Usil Dibayar Tunai
88 Bab 88. Daniella My Beloved Daughter
89 Bab 89. Terjebak Nostalgia
90 Bab 90. Absurd
91 Bab 91. Jebakan Membawa Petaka
92 Bab 92. Aku Tidak Bersalah (1)
93 Bab 93. Aku Tidak Bersalah (2)
94 Bab 94. Bagaimana Bisa Kau Tidak Menyadarinya, Daniella?
95 Bab 95. Leighton Castel (1)
96 Bab 96. Leighton Castel (2)
97 Bab 97. Rahasia Besar Keluarga Leighton
98 Bab 98. Ada Jalan Keluar
99 Bab 99. Guinevere Leighton
100 Bab 100. Fatamorgana ? (1)
101 Bab 101. Fatamorgana ? (2)
102 Bab 102. Kenapa Kau Menghindariku, Daniella ?
103 Bab 103. Kau Tertangkap Basah
104 Bab 104. Ulah Benzodiazepin ?
105 Bab 105. Amplop Coklat Ukuran Folio
106 Bab 106. Bagaikan Bertemu Dengan Hulunya
107 Bab 107. Ku Titipkan Daniella Conley Putriku
108 Bab 108. Kenyataan Yang Bertolak belakang
109 Bab 109. One Step Closer
110 Bab 110. Keberuntungan Atau Musibah?
111 Bab 111. Candaanmu Tidak Lucu Daniella
112 Bab 112. Pencuri Ciuuman Pernikahan
113 Bab 113. Consummate The Marriage.
114 Bab 114. Luka Tak Berdarah
115 Bab 115. Clementine Sang Asisten Eksekutor
116 Bab 116. Last But Not Least 1
117 Bab 117. Last But Not Least 2
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1. Keluarga Anthony Chavez
2
Bab 2. Gonggongan Bella Si Golden Retriever
3
Bab 3. Racun Sianida
4
Bab 4. Sean Conley Sang Ilmuan Biologi
5
Bab 5. "Cinta" Pertama Terasa Menyakitkan
6
Bab 6. Patah Hati Berkali-kali
7
Bab 7. Cinta Mania?
8
Bab 8. Aku Lakukan Ini Untukmu Ayah
9
Bab 9. Rumah Sakit (1)
10
Bab 10. Rumah Sakit (2)
11
Bab 11. Buku Ruth Hilang
12
Bab 12. Bukan Aku Pelakunya
13
Bab 13. Perundungan
14
Bab 14. Kecelakaan Yang Disengaja?
15
Bab 15. Pemakaman Betty Friedan
16
Bab 16. Analisis Eksperimental
17
Bab 17. Prototype GenX
18
Bab 18. "Pekerjaan" Membawa Petaka
19
Bab 19. Pindah Ke Ramsey
20
Bab 20. Pengintaian (1)
21
Bab 21. Pengintaian (2)
22
Bab 22. Pengintaian Yang Sia-Sia?
23
Bab. 23. Menuju Ramsey (1)
24
Bab 24. Menuju Ramsey (2)
25
Bab 25. Hari Pertama Di Ramsey
26
Bab 26. Menjauh Dari Rumah
27
Bab 27. Semoga Kau Baik-Baik Saja Dwayne
28
Bab 28. Dia Kekasihku (?)
29
29. Jiwa Paramedisku Menolak Meninggalkan Dia Di Sana
30
Bab 30. Godaan Danau Kecil Di Belakang Rumah
31
Bab 31. Daniella, Bagaimana Kau Melakukannya?
32
Bab 32. Sean Conley Profesor Misterius ?
33
Bab 33. Menuju Minnesota
34
Bab 34. Safe Deposit Box Untuk Alyssa
35
Bab 35. Di Tantang Bruno Kawe
36
Bab 36. Bruno Kawe Paling Oke
37
Bab 37. Jangan Main Api, Mia
38
Bab 38. Interogasi Cindy Davis (1)
39
Bab 39. Interogasi Cindy Davis (2)
40
Bab 40. Rencana Pemanggilan Ke 2
41
Bab 41. Nafsu Membawa Sengsara
42
Bab 42. Uang Damai ?
43
Bab 43. Panggilan Darurat
44
Bab 44. Di Kantor Sheriff
45
Bab 45. Don Pria Yang Dapat Diandalkan
46
Bab 46. Semesta Mengajak Bercanda Atau Sedang Bermain Petak Umpet ?
47
Bab 47. Benarkah Bukan Julian ?
48
Bab 48. Pulang
49
Bab 49. Daniella Demam ?
50
Bab 50. Bagaimana mungkin ?
51
Bab 51. Dwayne Ingat Kejadian Malam Itu?
52
Bab 52. 'Sesuatu' Yang Begitu Menggoda
53
Bab 53. Terlanjur Berjanji
54
Bab 54. Harga Diri Yang Tercabik
55
Bab 55. Kesedihan Dan Penyesalan
56
Bab 56. Akankah Semesta Merestui ?
57
Bab 57. Kapan Giliranku ?
58
Bab 58. Tidak Boleh Tidur Sekamar
59
Bab 59. Tamu Dari Minnesota (1)
60
Bab 60. Tamu Dari Minnesota (2)
61
Bab 61. Hari Pertama Sekolah
62
Bab 62. Akhir Perjalanan Bruno Kawe (1)
63
Bab 63. Akhir Perjalanan Bruno Kawe (2)
64
Bab 64. Seandainya Alyssa Mau Sedikit Bersabar
65
Bab 65. Hak Anak Yang Terabaikan
66
Bab 66. Kecewa Pada Polisi
67
Bab 67. Cheers
68
Bab 68. Anonymous (1)
69
Bab 69. Anonymous (2)
70
Bab 70. Menyerah Dengan Keangkuhan Hati
71
Bab 71. Persimpangan Naas
72
Bab 72. Keinginan Alyssa
73
Bab 73. Kunjungan Dokter (1)
74
Bab 74. Kunjungan Dokter (2)
75
Bab 75. Firasat Emma
76
Bab 76. Perkembangan Kasus-kasus
77
Bab 77. Akhir Perjalanan Badut Sulap
78
Bab 78. Teman Gak Ada Akhlak
79
Bab 79. Bullying
80
Bab 80. Daniella Bertahanlah
81
Bab 81. Aktivitas Rahasia Daniella
82
Bab 82. Rudapaksa ?
83
Bab 83. Human Error?
84
Bab 84. Trauma Healing
85
Bab 85. Konfrontir
86
Bab 86. Prom Night
87
Bab 87. Usil Dibayar Tunai
88
Bab 88. Daniella My Beloved Daughter
89
Bab 89. Terjebak Nostalgia
90
Bab 90. Absurd
91
Bab 91. Jebakan Membawa Petaka
92
Bab 92. Aku Tidak Bersalah (1)
93
Bab 93. Aku Tidak Bersalah (2)
94
Bab 94. Bagaimana Bisa Kau Tidak Menyadarinya, Daniella?
95
Bab 95. Leighton Castel (1)
96
Bab 96. Leighton Castel (2)
97
Bab 97. Rahasia Besar Keluarga Leighton
98
Bab 98. Ada Jalan Keluar
99
Bab 99. Guinevere Leighton
100
Bab 100. Fatamorgana ? (1)
101
Bab 101. Fatamorgana ? (2)
102
Bab 102. Kenapa Kau Menghindariku, Daniella ?
103
Bab 103. Kau Tertangkap Basah
104
Bab 104. Ulah Benzodiazepin ?
105
Bab 105. Amplop Coklat Ukuran Folio
106
Bab 106. Bagaikan Bertemu Dengan Hulunya
107
Bab 107. Ku Titipkan Daniella Conley Putriku
108
Bab 108. Kenyataan Yang Bertolak belakang
109
Bab 109. One Step Closer
110
Bab 110. Keberuntungan Atau Musibah?
111
Bab 111. Candaanmu Tidak Lucu Daniella
112
Bab 112. Pencuri Ciuuman Pernikahan
113
Bab 113. Consummate The Marriage.
114
Bab 114. Luka Tak Berdarah
115
Bab 115. Clementine Sang Asisten Eksekutor
116
Bab 116. Last But Not Least 1
117
Bab 117. Last But Not Least 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!